D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 7
1. AZZIFARA
2. M. FADHIL FITRAH
3. NABIL
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “AKULTURASI KEBUDAYAAN NUSANTARA DAN
HINDU-BUDDHA DALAM BIDANG ARSITEKTUR” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita
pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang
telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, Guru Mata Pelajaran Sejarah Indonesia, Bapak Iqbal,
S.Pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………… 1
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….. 1
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………….. 1
Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………………………………….. 2
II. Pembahasan ………………………………………………..……………………………………………………… 3
III. Penutup ………………………………………………………………………………………………………………. 7
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………….. 7
Saran ………………………………………………………………………………………………………. 7
IV. Daftar Pustaka ………………………………………………………..…………………………………………... iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya dan sejarah. Beragam suku dan
agama yang berbeda-beda turut memberikan pengaruh pada perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Salah satu pengaruh yang sangat signifikan terhadap kebudayaan Indonesia
adalah kebudayaan Hindu-Buddha. Kedatangan agama Hindu-Buddha di Nusantara pada
abad ke-4 Masehi membawa perubahan besar pada kehidupan masyarakat dan seni
bangunan di Indonesia. Pengaruh ini terlihat dalam arsitektur candi-candi yang menjadi
peninggalan sejarah di Indonesia. Peninggalan-peninggalan arsitektur ini menjadi bukti nyata
adanya akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah dari makalah "Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan
Hindu-Buddha dalam Bidang Arsitektur":
Tujuan
1. Untuk memperkenalkan sejarah dan pengaruh agama Hindu-Buddha terhadap
arsitektur Nusantara.
2. Untuk menguraikan terjadinya akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha
dalam bidang arsitektur.
3. Untuk memberikan contoh-contoh bangunan arsitektur akulturasi di Indonesia.
1
4. Untuk menyoroti tantangan dan kendala dalam pelestarian arsitektur Nusantara dan
Hindu-Buddha.
5. Untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan dan
mengembangkan arsitektur Indonesia.
Manfaat
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas tentang kekayaan
sejarah dan budaya bangsa Indonesia.
2. Memperkuat rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya Indonesia.
3. Memberikan inspirasi bagi para pelaku seni dan budaya untuk mengembangkan seni
bangunan dengan memadukan unsur-unsur kebudayaan Nusantara dan Hindu-
Buddha.
4. Mendorong masyarakat untuk melestarikan dan memelihara bangunan-bangunan
peninggalan sejarah di Indonesia.
5. Memberikan gambaran tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
melestarikan dan mengembangkan arsitektur Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara keseluruhan, arsitektur Nusantara merupakan warisan budaya yang kaya dan memperlihatkan
keberagaman serta kekayaan budaya Indonesia. Peninggalan arsitektur di masa lalu hingga sekarang
memberikan wawasan dan pembelajaran bagi generasi saat ini dan masa yang akan datang.
4
C. Akulturasi arsitektur antara Nusantara dan Hindu-Buddha
Akulturasi arsitektur antara Nusantara dan Hindu-Buddha terjadi ketika bangsa Hindu-Buddha dari
India memasuki Indonesia dan menyebarkan agama dan budayanya ke daerah-daerah Nusantara.
Akulturasi arsitektur adalah proses saling mempengaruhi dan memperkaya antara arsitektur
Nusantara dan Hindu-Buddha yang terlihat pada banyak bangunan suci di Indonesia. Berikut ini
adalah faktor-faktor terjadinya akulturasi arsitektur Nusantara dan Hindu-Buddha:
Penyebaran agama Hindu-Buddha ke Indonesia pada abad ke-4 hingga abad ke-15 membawa
pengaruh besar pada arsitektur Nusantara. Bangunan-bangunan suci Hindu-Buddha seperti
candi dan stupa dibangun di Indonesia dengan desain yang dipengaruhi oleh arsitektur Hindu-
Buddha dari India.
Arsitektur Nusantara memiliki ciri khas lokal yang unik, seperti atap meru, bentuk stupa, dan
ukiran kayu. Budaya lokal ini mempengaruhi desain dan ornamen pada bangunan suci Hindu-
Buddha di Indonesia, sehingga menciptakan gaya arsitektur baru yang unik.
Teknik dan seni arsitektur Nusantara dan Hindu-Buddha berbeda, namun proses akulturasi
menghasilkan penggabungan teknik dan seni yang menciptakan keahlian tinggi dalam seni dan
teknik arsitektur.
1. Candi Borobudur
5
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dibangun pada abad ke-9 sebagai candi Buddha
terbesar di dunia. Bangunan ini merupakan contoh arsitektur akulturasi antara Hindu-Buddha
dan Nusantara, dengan ornamen khas Hindu-Buddha seperti relief dan patung Buddha serta
stupa dan atap meru.
2. Candi Prambanan
Candi Prambanan di Yogyakarta adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dibangun
pada abad ke-9 Masehi. Bangunan ini merupakan contoh arsitektur akulturasi Hindu-Buddha dan
Nusantara, dengan ornamen Hindu seperti relief Dewa dan Dewi serta patung-patung Hindu, dan
penempatan yang simetris.
3. Masjid Demak
Masjid Demak di Jawa Tengah adalah contoh arsitektur akulturasi antara Islam dan Nusantara.
Bangunan ini memiliki ornamen dan penempatan yang mencerminkan arsitektur Nusantara
seperti atap dan pintu kayu, sementara tetap mempertahankan elemen penting dalam arsitektur
Islam seperti kubah dan menara.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah membahas sejarah singkat arsitektur Nusantara yang
mencakup era prasejarah, era Hindu-Buddha, era Islam, era kolonial, dan era modern. Era
Hindu-Buddha sangat mempengaruhi arsitektur Nusantara, terutama dalam konsep
bangunan candi, seperti yang terlihat pada perkembangan arsitektur Hindu-Buddha di
Nusantara. Di era ini, banyak dibangun candi-candi yang sangat besar dan indah seperti
Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Penataran.
Akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur terjadi karena
faktor-faktor seperti perdagangan, politik, dan agama. Contoh bangunan arsitektur akulturasi
di Indonesia dapat ditemukan di Bali, di mana kebudayaan Hindu telah dicampur dengan
kebudayaan setempat, menghasilkan arsitektur yang unik dan menarik.
Meskipun arsitektur Nusantara dan Hindu-Buddha memiliki nilai sejarah dan budaya yang
tinggi, tantangan dan kendala dalam pelestariannya cukup besar. Beberapa tantangan
meliputi kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian arsitektur,
kurangnya dana dan dukungan untuk pelestarian, serta kerusakan yang disebabkan oleh
bencana alam atau pembangunan yang tidak terkendali.
Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan dalam melestarikan dan mengembangkan
arsitektur Indonesia termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pelestarian arsitektur, melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian, memperkuat peran
lembaga pelestarian budaya, dan mengembangkan inovasi teknologi untuk merawat dan
memperbaiki bangunan bersejarah.
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa arsitektur Nusantara memiliki sejarah yang
panjang dan kaya, yang dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan, terutama Hindu-Buddha.
Akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur menghasilkan
bangunan-bangunan yang unik dan indah, yang memerlukan upaya pelestarian yang serius.
B. Saran
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan para pelaku seni dan budaya perlu
memperkuat kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
melestarikan bangunan-bangunan peninggalan sejarah yang terkait dengan kebudayaan
Nusantara dan Hindu-Buddha.
2. Peningkatan Aksesibilitas
Perlu dilakukan upaya peningkatan aksesibilitas pada bangunan-bangunan peninggalan
sejarah yang terkait dengan kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha, baik dalam
bentuk perawatan maupun pengembangan.
7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
iii