Anda di halaman 1dari 36

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.

Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

Mesin perkakas modern dimulai pada tahun 1775, ketika penemu asal inggris bernama John Wilkinson memnbuat mesin borhorizontal untuk mengerjakan permukaan silinder dalam.Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay membuat mesin bubut yang pertama.Sesudah itu Joseph Withworth mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan Maudslay tersebut dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan sepersejuta inchi pada tahun 1830.Penemuan tersebut amat berharga, karena pada saat itu metode pengukuran yang cermat dibutuhkan untuk produksi komponen-komponen mesin yang mampu tukar (interchangeable parts) secara massal. Tujuan untuk membuat komponen yang mampu tukar pada awalnya muncul di Eropa dan USA pada waktu bersamaan.System produksi missal sebenarnya baru diterapkan tahun 1798 yang dirancang olehWhitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak kerja dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi senapan perang sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu tukar. Selama abad ke-19, mesin oerkakas standar seperti mesin bubut, sekrap, planer, gerinda, gergaji, frais, bor, gurditelah memiliki ketelitian cukup tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika serikat dan Eropa dimulai.Selama abad ke-20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin akurat kemamouan produksinya.Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin khusus penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan penggunaanya bersamaan dengan tersedianya material alat potong. Selama tiga dasawarsa terakhir ,para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang memiliki kemampuan dan kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya control komputer. Dengan demikian memungkinkan proses produksi menjadisangat ekonomis. Anonimous (2012).

MESIN BUBUT

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dariulir metrik ke ulir inci.

Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya. Prinsip kerja mesin bubut

Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan

disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat rodaroda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulleymelalui sabuk.
JENIS-JENIS MESIN BUBUT

1. 2. 3. 4.

Mesin Bubut Universal Mesin Bubut Khusus Mesin Bubut Konvensional Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Jenis pengerjaan pada mesin bubut antara lain: * membubut lurus Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang. * membubut tirus Dapat dilakukan dengan 3 cara : 1. dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang 2. denganmenggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat) 3. dengan memasang perkakas pembentuk * membubut eksentris Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda kerja itu di sebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas. * membubut alur untuk pengerjaan membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan / ke kiri. * memotong benda kerja Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat melentur dan menghimpit pahat. * mengebor pada mesin bubut pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang berputar dan senter yang berputar * membubut dalam Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri * membubut profil Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.

* mengkartel Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut. * membubut ulir sekrup Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.

Operasi pada mesin bubut ada beraneka ragam antara lain :

Pembubutan Pengeboran Pengerjaan tepi Penguliran Pembubutan tirus Penggurdian Meluaskan lubang a.Pembubutan Silindris Benda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar :

Gambar 1. Operasi pembubutan : A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan B. Memotong tepi. b.Pengerjaan Tepi (Facing) Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu

putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial. c.Pembubutan Tirus Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial. Penggolongan berikut yang umum digunakan : 1.Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%). 2.Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%). 3.Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda. 4.Pena tirus. Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%). d.Memotong Ulir Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Henry Maudslay Maudslay lahir di Woolwich pada 1771. Ia adalah anak seorang prajurit tua yang bekerja di gudang senjata, dan memiliki tapi sekolah kecil. Pada dua belas ia bekerja di gudang senjata, pertama sebagai "monyet bubuk" mengisi kartrid, kemudian di toko tukang kayu dan bengkel. Muda seperti dirinya, ia segera menjadi pemimpin di antara para pekerja. Dia adalah seorang pengrajin lahir dan

keahliannya segera kebanggaan seluruh toko. Untuk ketangkasan ia menambahkan kekuatan intuitif analisismekanik dan rasa proporsi yang dimiliki oleh beberapa orang, dan dari awal ia menunjukkan jenius untuk memilih cara yang paling langsung dan sederhana untuk mencapai tujuannya. Dia adalah favorit besar di antara rekan-rekannya dari penampilan baik pribadinya, terbuka heartedness dan kebebasan penuh dari kesombongan. .Dalam bab tentang Bramah kita telah melihat bagaimana Bramah, mencari orang untuk membantunya menyusun alat-alat untuk memproduksi kunci, berbalik pertama seorang montir Jerman tua di Moodie, AOS toko. Salah satu orang palu di Moodie, AOS toko menyarankanMaudslay, meminta maaf untuk pemuda, tapi menambahkan bahwa, nothing bertaruhdia, Ketika Bramah melihat Maudslay, yang hanya delapan belas tahun, ia hampir malu untuk meletakkan kasusnya di hadapannya.. Maudslay, saran AOS, [hal.34] Namun, begitu tajam danke titik bahwa orang tua harus mengakui bahwa anak laki-laki, kepala AOS setidaknya sudahcukup tua. Ia mengadopsi saran dan menawarkan pekerjaan di toko di Pimlico, yang dengansenang hati Maudslay diterima. Saat ia tidak pernah magang, mandor meragukan kemampuannyauntuk bekerja di antara tangan berpengalaman. Tanpa sejenak, ragu Maudslay AOS menunjuk wakil bangku usang dan bertanya apakah ia bisa mengambil peringkat di antara para pekerja lain jika ia bisa memperbaikinya seperti baru sebelum akhir hari. Dia diberitahu untuk terus maju.Dia resteeled dan trued rahang, diajukan mereka, recut dan mengeras mereka, dan sebelumwaktu yang ditetapkan telah bersama-sama, pemangkas dan dalam kondisi yang lebih baik daripada tetangga-tetangganya. Itu diperiksa, dikagumi dan diterima sebagai diplomasebagaiseorang pekerja harian

Mesin bubut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.

Mesin bubut kecil Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja

Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut


Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor

listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Jenis-jenis Mesin Bubut


1. 2. 3. 4. Mesin Bubut Universal Mesin Bubut Khusus Mesin Bubut Konvensional Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Mesin Bubut Konvesional


1.1. Pengertian Mesin Bubut KonvensionalMesin bubut (turning
machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindelmesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari operatornya. Pada kelompok mesin bubut konvensional juga terdapat bagian-bagian otomatis dalam pergerakkannya bahkan juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistim otomasi baik yang dilayani dengan sistim hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Ukuran mesinnyapun tidak semata-mata kecil karena tidak sedikit mesin bubutkonvensional yang dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan besar seperti yang dipergunakan pada industri perkapalan dalam membuat atau merawat poros baling-baling kapal yang diameternya mencapai 1000 mm.

1.2. Fungsi Mesin Bubut Konvensional


Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi benda-benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus (Gambar 1), poros bertingkat (step shaft) (Gambar 2), poros tirus (cone shaft) (Gambar 3), poros beralur (groove shaft) (Gambar 4), poros berulir (screw thread) (Gambar 5) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur (raja, ratu, pion dll)

Gambar 1. Poros Lurus

Gambar 2. Poros Bertingkat (Step Shaft)

Gambar 3. Poros Tirus (Cone Shaft)

Gambar 4. Poros Beralur dan Berulir (Screw Thread)

1.3 Jenis-jenis Mesin Bubut Konvensional


Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut berat. Mesin bubutberat digunakan untuk pembuatan benda kerja yang berdimensibesar, terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, mesin bubut tegak. Adapun gambarnya dapat dilihat sebagai berikut:

1.3.1 Mesin Bubut Ringan


Mesin bubut ringan (Gambar 5) dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya digunakan untukmembubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.

Gambar 5. Mesin bubut ringan

1.3.2 Mesin Bubut Sedang


Jenis mesin bubut sedang (Gambar 6 ) dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.

Gambar 6. Mesin bubut sedang

1.3.3 Mesin Bubut Standar


Jenis mesin bubut mesin bubut standar (Gambar 7) disebut sebagai mesin bubut standar karena disamping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat

Gambar 7. Mesin bubut standar

1.3.4 Mesin Bubut Berat 1.3.4.1 Mesin bubut beralas panjang


Mesin bubut beralas panjang (Gambar 8) mempunyai alas yang panjangnya mencapai 5 sampai dengan 7 meter dengan diameter cekam sampai dengan 2 meter sehingga cocok untuk industri besar dan membubut diameter benda yang besar misalnya porosbalingbaling kapal, menyelesaikan hasil cetakan roda mesin pengeras jalan (wheel vibrator), roda-roda puli yang besar dan sebagainya.

Gambar 8. Mesin bubut beralas panjang

1.3.4.2 Mesin bubut lantai


Mesin bubut lantai (Gambar 9) mempunyai kegunaan yang sama dengan mesin mesin bubut beralas panjang, tetapi memilki kapasitas lebih besar lagi sehingga pergerakan penjepit pahat, kepala lepas dan pengikatan benda kerjanyapun harus dilakukan dengan cara hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Demikian pula pengikatan dan pelepasan benda kerjanya dibantu dengan alat angkat sehingga mesin ini hanya digunakan untuk industri mesin perkakas berskala besar.

Gambar 9. Mesin bubut lantai 1.3.4.3 Mesin bubut lantai dengan pengendali Mesin bubut lantai dengan pengendali (Gambar 10) bagianbagiannya meliputi: 1). panel kontrol penyetelan., 2). panel kontrol pengerjaan., 3). soket segi enam untuk merubah kecepatan., 4). handel pelumasan dan pembersihan kepala lepas., 5). kran untuk pendingin., 6). sarung penyetel pahat dalam., 7). tuas kepala lepas., 8). panel kontrol eretan memanjang., 9). panel kontrol eretan melintang., 10). panel kontrol kepala lepas., 11). ulir pengikat kepala lepas., 12). handel pelumas., 13). roda pengatur gerak memanjang, 14). roda pengatur gerak pemakanan., 15). tuas penjepit pembawa, 16). roda pengatur pemberhentian Jenis mesin bubut ini sering digunakan untuk membubut bakal roda-roda gigi yang besar baik bakal roda gigi lurus maupun bakal roda miring.

Gambar 10. Mesin bubut dengan pengendali

1.3.4.4 Mesin bubut tegak


Jenis mesin bubut tegak (Gambar 11) dilihat dari kontruksinya berbeda dengan mesin bubut sebelumnya, karena letak kepala tetap dan kepala lepasnya pada posisi tegak. Cekam kepala tetapnya berada dibawah sedang kepala lepasnya berada diatas, khususnya untuk keperluan produksi poros dengan diameter relatif besar dan panjang.

Gambar 11. Mesin bubut tegak

1.3.4.5 Mesin bubut dengan enam spindel mendatar


Mesin bubut dengan enam spindel mendatar (Gambar 12) memiliki enam spindel mendatar yang masing-masing dapat dipasang cekam dan dibelakangnya dilengkapi dudukan sekaligus sebagai pengarah masuknya bahan/benda kerja, sehingga dapat mencekam bahan yang memilki ukuran panjang. Pencekaman dan majunya bahan serta pergantian posisi cekam dapat dilakukan secaraotomatis (sisitim hidrolik atau peneumatik) sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk memproduksi produk secara massal yang memilikiukuran dan bentuk yang sama.

Gambar 12. Mesin bubut dengan enam spindel mendatar

1.3.4.6 Mesin bubut tegak dengan delapan spindel


Mesin bubut dengan delapan spindel (Gambar 13) memiliki delapan spindel posisi tegak yang masing-masing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya sama dengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, hanya saja pemasanganbenda kerjanya pada posisi tegak. Karena memiliki ukuran sepindel yang besar, sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk produksi secara massal yang memiliki ukuran besar tetapi memiliki ukuran tidak terlalu panjang.

Gambar 13. Mesin bubut tegak dengan delapan spindle

1.3.4.7 Mesin bubut tegak dengan delapan spindelsistim rotari


Mesin bubut dengan delapan spindel sistim rotari (Gambar 14) memiliki delapan spindel posisi tegak yang masing-masing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya samadengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, namun memilki kelebihan yaitu masuknya bahan (raw material) dan keluarnya hasil produk dapat dilakukan secara otomatis (sisitim hidrolik atau pneumatik). Sehingga prosesnya produksinya bisa lebih cepat bila dibandingkan dengan mesin bubut enam spindel mendatar

Gambar 14. Mesin bubut tegak delapan spindel sistim rotari

1.3.4.8 Mesin bubut potong


Mesin bubut potong (Gambar 15) berfungsi untuk memotong benda kerja khususnya kawat. Pemotongan dilakukan secaraotomatis sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk memotong kawat secara massal yang memiliki ukuran panjang yang sama.

Gambar 15. Mesin bubut khusus untuk memotong

1.3.4.9 Mesin bubut ulir


Mesin bubut ulir (Gambar 16) berfungsi khusus untuk membuat batang ulir luar (baut), kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut konvensional ukuran sedang. Karena mesin ini dikhususkan untuk membuat ulir, sehingga sangat cocok untuk membuat ulir luar secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.

Gambar 16. Mesin bubut ulir

1.3.4.10 Mesin bubut ulir tipe Swiss


Mesin bubut ulir tipe Swiss (Gambar 17) juga khusus berfungsi untuk membuat batang ulir luar (baut). Kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut turret. Karena mesin ini dikususkan untuk membuat ulir, sehingga ini sangat cocok untuk membuat ulir secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.

Gambar 17. Mesin bubut khusus pembuat ulir tipe Swiss

1.3.4.11 Mesin bubut turret


Mesin bubut turret (Gambar 18) berfungsi seperti halnya mesin bubut konvensinal berukuran sedang, namun memilki dudukan alat potong ada beberapa buah yang pergantian posisinya dapat dilakukan dengan mudah (sistim mekanik, hidrolik atau peneumatik). Jenis mesin ini pada umumnya memilki ukuran yang relatif kecil, sehingga sangat cocok untuk memproduksi produk secara massal yang memiliki ukuran kecil.

Gambar 18. Mesin bubut turret

1.4 Bagian-bagian utama mesin bubut konvensional (Biasa)


Bagian-bagian utama pada mesin bubut konvesional pada umumnya sama walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi handel/tuas, tombol, tabel penunjukan pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya berbeda. Demikian juga cara pengoperasianya karena memilki fasilitas yang sama juga tidak jauh berbeda. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian utama mesin bubut konvesional (biasa) yang pada umumnya dimilki oleh mesin tersebut. 1.4.1 Sumbu Utama (Main Spindle) Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle (Gambar 19 a dan 19 b) merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain. Terlihat pada (Gambar 19 a) adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam diamana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digesergeser melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. Terlihat pada (Gambar 19 b) adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat pembubutan dintara dua senter. Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan roda gigi dan roda pulley bertingkat ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila hubungan diantara roda tersebut diubah-ubah menggunakan handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda (Pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah keping dengan sumbu yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut dengan tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong pahat.

(a) (b)

Gambar 19. Sumbu Utama

1.4.2 Meja Mesin (bed)


Meja mesin bubut ( Gambar 20) berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.

Gambar 20. Meja Mesin Bubut

1.4.3 Eretan (carriage)


Eretan (Gambar 21) terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis ataupun manual.

Gambar 21. Eretan (carriage)

1.4.4 Kepala Lepas (tail stock)


Kepala lepas sebagaimana (Gambar 22) digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus diantara dua senter. Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, dimana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut.

Gambar 22. Kepala Lepas

1.4.5 Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa


Tuas pengatur kecepatan (A) pada gambar 23, digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.

Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).

Gambar 23. Tuas pengatur kecepatan

Besarnya kecepatan setiap mesin berbeda-beda dan dapat dilihat pada plat tabel yang tertera pada mesin tersebut. 1.4.6 Pelat tabel Pelat tabel (B) pada gambar 24, adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang menyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigi ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock). Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan 1.4.7 Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa Tuas pembalik putaran (C) pada gambar 24, digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut permukaan

Gambar 24. Tuas pembalik putaran (C)

1.4.8 Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama


Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada Gambar 25, menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.

Gambar 25. Plat tabel kecepatan sumbu utama

1.4.9 Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


Tuas pengatur kecepatan sumbu utama (Gambar 26) berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.

Gambar 26. Tuas pengatur kecepatan sumbu utama

1.4.10 Penjepit Pahat (Tools Post)


Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan pada gambar 27. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel sekaligus.

Gambar 27. Penjepit pahat

1.4.11 Eretan Atas


Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm.

Gambar 28. Eretan atas Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual. Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360, biasanya digunakan untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan menggunakan eretan atas.

1.4.12 Keran pendingin


Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannyapun halus. Gambar 29. Keran pendingin

1.4.13 Roda Pemutar


Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur dengan membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut. Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus dimasukkan.

1.4.14 Transporter dan Sumbu pembawa


Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.

Gambar 30. Poros transporter dan Sumbu pembawa

1.4.15 Tuas Penghubung


Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan dengan poros

transpoter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua kedudukan. Kedudukan di atas berarti membalik arah gerak putaran (arah putaran berlawanan jarum jam) dan posisi ke bawah berarti gerak putaran searah jarum jam.

1.4.16 Eretan Lintang


Eretan lintang sebagaimana ditunjukkan pada berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.

1.5 Dimensi Utama Mesin Bubut


Ukuran mesin bubut ditentukan oleh panjangnya jarak antara ujung senter kepala lepas dan ujung senter kepala tetap (Gambar 31). Misalnya tinggi mesin bubut 200 mm, berarti mesin tersebut hanya mampu menjalankan eretan melintangnya sepanjang 200 mm atau mampu melakukan pembubutan maksimum benda kerja yang memiliki radius 200 mm (berdiameter 400 mm). Demikian pula misalnya panjang mesin 1000 mm, berarti hanya dapat menjalankan eretan memanjangnya sepanjang 1000 mm. Namun demikian beberapa mesin bubut ada yang mempunyai fasilitas atau kelengkapan untuk menambah ukuran diameter benda kerja yang dapat dikerjakan dengan beberapa alat khusus atau didesain khusus pula, misalnya untuk menambah ukuran diameter yaitu dengan membuka pengikat alas diujung kepala tetap.

Gambar 31. Dimensi Utama Mesin Bubut

6 1.6 Perbedaan Mesin Bubut Konvensional dengan CNC


Tabel 1. Perbedaan mesin bubut konvensional dengan CNC No Kegiatan Mesin bubut konvensional Mesin bubut CNC 1 Pengendalian manual Komputer 2 Cara kerjanya mudah Sulit / komplek 3 Hasil kerjanya teliti Sangat teliti 4 Program jobsheet Input data 5. Seting pahat Cepat Lama Cara pengendalian mesin bubut dapat dilakukan dengan konvensional atau dengan komputer yaitu sistim numerik (numerical control) atau dengan Computer Numerical Control (CNC). Perintahperintahnya menggunakan bahasa numerik melalui kode N dan kode G. Sebagai contoh untuk memerintahkan spindel berputar searah

jarum jam cukup memasukkan perintah M03 maka spindel akan jalan, demikian pula untuk menghentikannya cukup dimasukkan perintah M05. Mesin CNC sebelum dioperasikan memerlukan perencanaan dari awal sampai dengan akhir. Bahkan dilakukan pengujian melalui layar monitor atau benda Uji dahulu, setelah semuanya benar baru diproduksi secara masal. Berbeda dengan mesin konvensional, operator harus melakukan perencanaan setelah itu langsung melaksanaan (eksekusi). Sebagai contoh operator ingin mengurangi diameter poros 2 mm, maka operator langsung melaksanakannya. Selain itu operator harus mengetahui tombol atau handel yang diperlukan untuk menggendalikan mesin tersebut.

1.7 Alat Kelengkapan Mesin Bubut 1.7.1 Chuck (Cekam)


Cekam adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Jenisnya ada yang berahang tiga sepusat (Self centering Chuck) yang dapat dilihat pada Gambar 32, dan ada juga yang berahang tiga dan empat tidak sepusat (Independenc Chuck) yang dapat dilihat pada Gambar 32. Cekam rahang tiga sepusat, digunakan untuk benda-benda silindris, dimana gerakan rahang bersama-sama pada saat dikencangkan atau dibuka. Sedangkan gerakan untuk rahang tiga dan empat tidak sepusat, setiap rahang dapat bergerak sendiri tanpa diikuti oleh rahang yang lain, maka jenis ini biasanya untuk mencekam benda-benda yang tidak silindris atau digunakan pada saat pembubutan eksentrik.

Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-

titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat. NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama : 1. Program 2. Control Unit/Processor 3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat 4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat 5. Pahat 6. Dudukan dan pemegang

prinsip kerja[sunting | sunting sumber]


Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC. 2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Daftar isi

[sembunyikan] 1 Bagian-Bagian Mesin o o o o 1.1 Kepala tetap 1.2 Kepala lepas 1.3 Alas mesin 1.4 Eretan

2 Prinsip kerja mesin bubut 3 Jenis Jenis Pembubutan o o o o o o o o o 3.1 Pembubutan tepi (facing) 3.2 Pembubutan silindris (turning) 3.3 Pembubutan alur (grooving) 3.4 Pembubutan tirus (chempering) 3.5 Pembubutan ulir (threading) 3.6 Drilling 3.7 Boring 3.8 Kartel (knurling) 3.9 Reaming

4 Jenis-Jenis Mesin Bubut o o o o 4.1 Mesin bubut ringan 4.2 Mesin bubut sedang (medium lathe) 4.3 Mesin bubut standar (Standard Lathe) 4.4 Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)

5 Jenis lain mesin bubut secara prinsip o o o o o o o 5.1 Mesin bubut centre lathe 5.2 Mesin Bubut Sabuk 5.3 Mesin bubut vertical turning and boring milling 5.4 Mesin bubut facing lathe 5.5 Mesin Bubut Turret 5.6 Mesin bubut Turret Jenis Sadel 5.7 Mesin bubut turret vertikal

Bagian-Bagian Mesin[sunting | sunting sumber]


Mesin bubut terdiri dari kepala tetap dan meja. Adapun penjelasannya sebagai berikut

Kepala tetap[sunting | sunting sumber]


Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala

tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.

Kepala lepas[sunting | sunting sumber]


Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini.

Alas mesin[sunting | sunting sumber]


Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.

Eretan[sunting | sunting sumber]


Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.

Prinsip kerja mesin bubut[sunting | sunting sumber]


Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik. Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Jenis Jenis Pembubutan[sunting | sunting sumber]


Pembubutan tepi (facing)[sunting | sunting sumber]
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.

Pembubutan silindris (turning)[sunting | sunting sumber]

Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.

Pembubutan alur (grooving)[sunting | sunting sumber]


Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.

Pembubutan tirus (chempering)[sunting | sunting sumber]


Adapun caranya sebagai berikut : Dengan memutar compound rest Dengan menggeser sumbu tail stock Dengan menggunakan taper attachment.

Pembubutan ulir (threading)[sunting | sunting sumber]


Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.

Drilling[sunting | sunting sumber]


Membuat lubang awal pada benda kerja

Boring[sunting | sunting sumber]


Memperbesar lubang pada benda kerja.

Kartel (knurling)[sunting | sunting sumber]


Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak licin.

Reaming[sunting | sunting sumber]


Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.

Jenis-Jenis Mesin Bubut[sunting | sunting sumber]


Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:

Mesin bubut ringan[sunting | sunting sumber]


Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.

Mesin bubut sedang (medium lathe)[sunting | sunting sumber]


Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.

Mesin bubut standar (Standard Lathe)[sunting | sunting sumber]


Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)[sunting | sunting sumber]


Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaanpekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

Jenis lain mesin bubut secara prinsip[sunting | sunting sumber]


Mesin bubut centre lathe[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.

Mesin Bubut Sabuk[sunting | sunting sumber]


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Mesin bubut vertical turning and boring milling[sunting | sunting sumber]


Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.

Mesin bubut facing lathe[sunting | sunting sumber]


Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.

Mesin Bubut Turret[sunting | sunting sumber]


Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. Ketrampilan pekerja dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.

Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.

Mesin bubut Turret Jenis Sadel[sunting | sunting sumber]


Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret

Mesin bubut turret vertikal[sunting | sunting sumber]


Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat. Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.

Sejarah Mesin Bubut CNC Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin tersebut hanya mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk setting mesin apabila berganti produksi jenis produk lain Dari sumber yang ada, mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari swedia yang bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang sekarang dikenal sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan pengusaha terkenal sekaligus penggagas pemberian penghargaan Nobel. Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan antaraMassachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data numerik di beberapa titik" Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan

menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan. Pada tahun 1960 an, Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer dengan ukuran besar. Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin makin meningkat, semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan praktis

Pendahuluan Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak. Jenis Mesin CNC Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu : Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC Cara Mengoparasikan Mesin CNC Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu : Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan

pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan. Sistem Incremental Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya. Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC. PC untuk Mesin CNC PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya. Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis. Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis EIPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion iCNC, maupun yang sejeni Kode Standar Mesin CNC Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu : Mesin Bubut Fungsi G G00 Gerakan cepat G01Interpolasi linear G02/G03 Interpolari melingkar G04 Waktu tinggal diam. G21 Blok kosong G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut G25/M17 Teknik sub program G27 Perintah melompat G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama G64 Motor asutan tak berarus G65 Pelayanan kaset G66 Pelayanan antar aparat RS 232 G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G78 Siklus penguliran G81 Siklus pemboran G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam. G83 Siklus pemboran dengan penarikan G84 Siklus pembubutan memanjang G85 Siklus pereameran G86 Siklus pengaluran G88 Siklus pembubutan melintang G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam. G90 Pemrograman harga absolut G91 Pemrcgraman harga inkremental G92 Pencatat penetapan G94 Penetapan kecepatan asutan G95 Penetapan ukuran asutan G110 Alur permukaan G111 Alur luar G112 Alur dalam G113 Ulir luar G114 Ulir dalam G115 Permukaan kasar G116 Putaran kasar Fungsi M M00 Berhenti terprogram M03 Sumbu utama searah jarum jam M05 Sumbu utama berhenti M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat M08 Titik tolak pengatur M09 Titik tolak pengatur Ml7 Perintah melompat kembali M22 Titik tolak pengatur M23 Titik tolak pengatur M26 Titik tolak pengatur M30 Program berakhir M99 Parameter lingkaran M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis Mesin Frais Fungsi G G00 Gerakan cepat G01 Interpolasi lurus G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam G04 Lamanya tingqal diam. G21 Blok kosonq G25 Memanqqil sub program G27 Instruksi melompat

G40 Kompensasi radius pisau hapus G45 Penambahan radius pirau G46 Pengurangan radius pisau G47 Penambahan radius pisau 2 kali G48 Penguranqan radius pisau 2 kali G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan) G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan) G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232 G72 Siklus pengefraisan kantong G73 Siklus pemutusan fatal G74 Siklus penguliran (jalan kiri) G81 Siklus pemboran tetap G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal G84 Siklus penquliran G85 Siklus mereamer tetap G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam. G90 Pemroqraman nilai absolut G91 Pemroqraman nilai inkremental G92 Penqqeseran titik referensi Fungsi M M00 Diam M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam M05 Spindel frais mat! M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk M17 Kembali ke program pokok M08 Hubungan keluar M09 Hubungan keluar M20 Hubungan keluar M21 Hubungan keluar M22 Hubungan keluar M23 Hubungan keluar M26 Hubungan keluar- impuls M30 Program berakhir M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303) Tanda Alarm A00 Salah kode G/M A01 Salah radius/M99 A02 Salah nilaiZ A03 Salah nilai F A04 Salah nilai Z A05 Tidak ada kode M30 A06 Tidak ada kode M03 A07 Tidak ada arti

A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset A09 Program tidak ditemukan A10 Pita kaset dalam pengamanan A11 Salah pemuatan A12 Salah pengecekan A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD / M atau / M A15 Salah nilai Y. A16 Tidak ada nilai radius pisau frais A17 Salah sub program A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol Mesin CNC Generasi Baru Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam. Masa Depan Mesin CNC Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap dieksekusi untuk membuat benda kerja.

Anda mungkin juga menyukai