BAB I
PENDAHULUAN
Fakultas Teknik 1
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 2
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Berisi : - Latar Belakang
- Perumusan masalah
- Batasan Perumusan Masalah
- Tujuan Dan Manfaat
- Sistematika Penulisan
Fakultas Teknik 3
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
BAB II
DASAR TEORI
Fakultas Teknik 4
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 5
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Secara umum bagian-bagian utama dari Kopling Plat tunggal terdiri atas :
1.Roda penerus (flywheel)
Berupa sebuah piringan yang dihubungkan dengan poros penggerak (poros
engkol) pada salah satu sisinya. Flywheel ini akan berputar mengikuti
putaran dari poros penggerak.
Fakultas Teknik 6
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
4.Naaf
Naaf berfungsi untuk menghubungkan plat gesek dengan spline pada
poros yang digerakkan. Pada saat kopling terhubung maka daya putaran
akan diteruskan dari plat gesek ke poros yang digerakkan melalui naaf.
Fakultas Teknik 7
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Akibat momen torsi akan terjadi gaya keliling pada diameter rata-rata
sebesar :
2 Mt
Ft = (lb)
dm
= Mt / rm
6.Bantalan pembebas (release bearing)
Bantalan ini dapat digerakkan maju-mundur dengan menekan pedal
kopling. Fungsinya adalah untuk meneruskan tekanan pada pedal kopling
ke pegas matahari yang selanjutnya akan melepas hubungan kopling.
7.Pegas matahari
Pegas matahari berfungsi untuk menarik plat penekan menjauhi flywheel,
yang dengan demikian membebaskan plat gesek dan membuat kopling
Fakultas Teknik 8
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 9
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
8.Penutup (cover)
Penutup pada kopling ikut berputar bersama roda penerus. Fungsi penutup
ini adalah sebagai tempat dudukan berbagai elemen yang membentuk
kopling serta sebagai penahan bantalan pembebas.
2.4 Poros
poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari dari setiap
mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Poros ( Shaft )mengikuti putarn untuk memudahkan daya dari mesin
ke mekanisme yang digerakkan. Poros ini mendapatkan beba puntiranmurni
dan lentur.
Fakultas Teknik 10
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 11
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
2. Kekakuan Poros
Bila putaran suatu system dinaikkan maka pada suatu harga
putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya.
Putaran ini disebut putaran kritis, hal ini dapat terjadi pada turbin,
motor torak, motor listrik, dan lain-lain. Jika mungkin poros harus
direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah
dari putaran kritisnya.
3. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk propeller dan
pompa jika terjadi kontak dengan media yang korosif. Demikian pula
untuk poros yang terancam kavitasi dan poros mesin yang sering
berhenti lama.
Bahan Poros
Bahan yang digunakan untuk perencanaan poros adalah baja
paduan yang memiliki bulatan yang tinggi dan baja paduan seperti nikel,
nikel chromium.
Pengerjaan pembuatan poros dilakukan dengan mengerjaan panas
dan untuk ukuran finishing dengan cold drawing atau bubut dan bor poros
dengan pengerjaan dingin lebih kuat dari pengerjaan panas.
Cara kerja dari kopling plat tunggal ini dapat ditinjau dari dua keadaan,
yaitu:
1.Kopling dalam keadaan terhubung (pedal kopling tidak ditekan)
Poros penggerak yang berhubungan dengan motor meneruskan daya
dan putaran ke flywheel (roda penerus) melalui baut pengikat. Daya dan
putaran ini diteruskan ke plat gesek yang ditekan oleh plat penekan karena
adanya tekanan dari pegas matahari. Akibat putaran dari plat gesek, poros
yang digerakkan ikut berputar dengan perantaraan spline dan naaf.
Fakultas Teknik 12
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 13
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
BAB III
PERENCANAAN DAN ANALISA
Hasil akhir
Fakultas Teknik 14
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 15
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 16
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
n = 5600 rpm
didapatkan,
Pemilihan bahan
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja karbon yang difinis
dingin. Jenis-jenis baja beserta sifat-sifatnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Kekuatan Kekerasan
Perlakuan Diameter
Lambang Tarik HRC
Panas (mm) HB
(kg/mm2) (HRB)
20 atau kurang 58 - 79 (84) - 23 -
Dilunakkan
21 80 53 - 69 (73) - 17 144 216
AISI SAE
1035 Tanpa 20 atau kurang 63 - 82 (87) - 25 -
dilunakkan 21 80 58 - 72 (84) - 19 160 225
20 atau kurang 65 - 86 (89) - 27 -
Dilunakkan
21 80 60 - 76 (85) - 22 166 238
AISI SAE
1045 Tanpa 20 atau kurang 71 - 91 12 - 30 -
dilunakkan 21 80 66 - 81 (90) - 24 183 253
20 atau kurang 72 - 93 14 - 31 -
Dilunakkan
21 80 67 - 83 10 - 26 188 260
AISI SAE
1055 Tanpa 20 atau kurang 80 - 101 19 - 34 -
dilunakkan 21 80 75 - 91 16 - 30 213 285
Dalam perancangan poros ini dipilih bahan jenis AISI - SAE 1035
dengan kekuatan tarik t = 63 kg/mm2. Tegangan geser izin dari bahan ini
diperoleh dari rumus :
t
s = (N ( elemen mesin ,sularso , hal 8)
x Kt)
Fakultas Teknik 17
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Untuk harga Kt diambil sebesar 1,3 maka tegangan geser izin bahan
jenis AISI SAE 1035 adalah :
63
=
(4 1,3)
= 12,1 kg/mm
Fakultas Teknik 18
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Syarat Perencanaan :
s |s |
5,1
3
| |
12,1 12,1
Jadi , tegangan geser yang terjadi harus sama atau lebih kecil dari tegangan izin
yang ditentukan maka Poros Aman.
Pemilihan Spline
Pada spline direncanakan memiliki 10 spline.
15
D = 0,860 = 0,860 = 17,4
h = 0,070 . D = 1,22 mm
W = 0,156 . D = 2,71 mm
Sedangkan panjang Spline diperoleh dari :
3 17,43
L = = = 23,4
2 152
Dan jari rata-rata spline adalah :
Fakultas Teknik 19
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
+ 17,4+15
= = = 8,1
4 4
Dimana =
Nt : jumlah bintang pasak
h : tinggi bintang (mm)
L : panjang spline (mm)
W : Lebar bintang pasak (mm)
Mt : momen torsi yang bekerja pada poros dari perhitungan diperoleh
Mt = 8043,1 kg.mm
Analisa Beban
Besarnya gaya yang bekerja pada spline diperoleh dari : Mt = F .
Dengan memasukkan nilai Mt dan ke persamaan diatas maka,
8043,1
= = = 993 ()
8,1
Pemeriksaan Spline. Karena gaya yang terjadi akan menimbulkan tegangan geser
dan tegangan tekan.
Tegangan Tekan
| |
| |
h . .
993 63
| |
1,22 . 23,4 . 10 10
3,5 |6,3|
Tegangan Geser
| |
|0,58 . |
. .
993
|0,58 . 3,5|
2,71 . 23,4 . 10
1,6 |2,03|
Jadi, Tegangan Tekan dan Tegangan Geser yang terjadi adalah Aman karena
kurang dari Tegangan tekan dan Tegangan Geser yang diizinkan.
Fakultas Teknik 20
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 21
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Konstanta Pegas
4 8000 . 154
= = = 1875
64 3 64 . 8 . 7.53
Na = 8 lilitan
Jumlah lilitan total (Nt)
Nt = 8 + 2 = 10 lilitan
Fakultas Teknik 22
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Penjumlahan gaya yang bekerja dalam arah radial dan aksial adalah
sebagai berikut:
Fr 0
Fa FT
-3
9,625 10 kg
Fakultas Teknik 23
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
3.6.9 Penentuan Basic Static Load Rating dan Basic Dynamic Load Rating
Dari katalog dipilih bantalan bola aksial satu arah dengan bidang rata
dengan nomor A-SD 3020 yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
diameter luar : D = 65 mm
diameter lubang : d = 40 mm
lebar : b = 20 mm
basic static load rating : C0= 1,1 kg
basic dynamic load rating : C = 24 kg
kecepatan putaran maksimum : n = 5600 rpm
Fakultas Teknik 24
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Keterangan Gambar :
D = diamater luar plat gesek = 180 mm
d = diameter dalam plat gesek = 121 mm
a = tebal plat gesek = 29 mm
b = lebar plat gesek = 13 mm
Pemilihan Bahan
Fakultas Teknik 25
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Besi cor dan besi cor 0,10 - 0,20 0,08 - 0,12 0,09 - 0,17
Besi cor dan perunggu 0,10 - 0,20 0,10 - 0,20 0,05 - 0,08
Besi cor dan asbes 0,35 - 0,65 - 0,007 - 0,07
Besi cor dan serat 0,05 - 0,10 0,05 - 0,10 0,005 - 0,03
Besi cor dan kayu - 0,10 - 0,35 0,02 - 0,03
Perencanana Tehnik Mesin , Joseph , hal 267
Untuk perancangan plat gesek ini digunakan bahan asbes yang
berpasangan dengan besi cor sebagai bahan flywheel dan plat penekan.
Beberapa alasan untuk pemakaian asbes dan besi cor antara lain:
1.Asbes mempunyai daya tahan terhadap temperatur yang sangat tinggi,
yaitu sampai sekitar 200 C.
2.Pasangan asbes dan besi cor mempunyai koefisien gesek yang besar.
Sesuai dengan Tabel 6-1 koefisien gesek dan tekanan yang diizinkan
untuk bahan asbes dan besi cor pada kondisi kering adalah:
= 0,35 0,65 : diambil harga rata-ratanya yaitu 0,5
pa = 0,007 0,07 kg/mm2 : diambil harga rata-ratanya yaitu 0,0385
kg/mm2
Tekanan pada bidang plat gesek tidak terbagi rata pada seluruh
permukaan, makin jauh dari sumbu poros tekanannya makin kecil. Jika
tekanan rata-rata pada bidang gesek adalah p, maka besar gaya yang
menimbulkan tekanan dan momen gesekan yang bekerjapada seluruh
permukaan gesek berturut-turut dirumuskan sebagai:
F = (D2 d2 ) p
4
Fakultas Teknik 26
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Untuk menentukan tebal plat gesek yang sesuai, terlebih dahulu perlu
diketahui besarnya daya yang hilang akibat gesekan, yang mana dapat
diperoleh dari :
Mg D .n t z .Machine and Design,hal 425)
Pg
5
9,74 10 3600
= 180 2 1212
4
A = 1,74 mm2 = 174 cm2
Fakultas Teknik 27
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
2
F= (D d2 )p
4
0,5
= (1802 1212 ) 0,0385
4
= 85,5 Kg
Fakultas Teknik 28
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Pada perencanaan kopling plat tunggal dengan pegas diafragma pada
kendaraan bermotor TOYOTA AVANSAdidapat beberapa hal yang sekiranya dapat
membantu agar memperoleh nilai efisiensi dan ekonomis pada elemen kopling
mobil tersebut.
Dari perencanaan yang telah dilakukan didapatkan nilai perencanaan dari
elemen-elemen pada kopling yang meliputi perencanaan pada poros, pasak,
pegas, paku keling dan kopling plat tunggal.
Nilai-nilai dari perencanaan pada elemen-elemen tersebut antara lain :
1. Poros
Jadi , dengan menggunakan bahan poros, Baja Karbon AISI -SAE 1035
dengan ds = 15 mm, tegangan geser yang terjadi adalah sama atau lebih
kecil dari tegangan izin yang ditentukan maka Poros Aman.
2. Pasak bintang
Dengan menggunakan bahan Spline AISI SAE 1035
Pada spline direncanakan memiliki 10 spline.
D = 17,4 ; h = 1,22 mm ; W = 2,71 mm
L = 23,4 ; = 8,1
menimbulkan Tegangan Tekan yang terjadi kurang dari Tegangan tekan
yang diizinkan maka Spline Aman 3,5 |6,3| dan Tegangan Geser yang
terjadi kurang dari Tegangan Geser yang diizinkan maka spline Aman
1,6 |2,03|
3. Paku Keling
Material yang digunakan adalah besi tuang abu-abu AISI SAE 1005,
maka akan menimbulkan tegangan karena gaya disekelilingnya :
Tegangan tarik yang terjadi batang paku keling: 140,55 | |
Tegangan Tekan yang terjadi pada kepala paku keling : 13,90 | |
Fakultas Teknik 29
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
4. Pegas
Bahan yang dipakai adalah baja pegas AISI SAE 1010 .
d = 2 mm;
D0 = 17 mm;
G = 8x103 kg/ mm2 ; W = F = 993 Kg ;
D = D0 - d = 15 mm
Defleksi yang terjadi pada pegas ulir tekan = 0,53
Ks = Tegangan Geser Langsung= 1,0667
Sehingga, tegangan geser maksimum
= 2371,8 kg.mm2
5. Bantalan / Bearing
Dari katalog dipilih bantalan bola aksial satu arah dengan bidang rata
dengan nomor A-SD 3020 yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
diameter luar : D = 65 mm
diameter lubang : d = 40 mm
lebar bearing : b = 20 mm
basic static load rating : C0= 1,1 kg
basic dynamic load rating : C = 24 kg
kecepatan putaran maksimum : n = 5600 rpm
6. Plat Gesek
Untuk perancangan plat gesek ini digunakan bahan asbes yang berpasangan
dengan besi cor sebagai bahan flywheel dan plat penekan. Memiliki Gaya
yang menimbulkan tekanan = 85,5 Kg dan Momen gesek yang bekerja pada
plat gesek 3217 kg.mm. ukuran-ukuran plat Gesek yang dirancang adalah
D = diamater luar plat gesek = 180 mm
d = diameter dalam plat gesek = 121 mm
a = tebal plat gesek = 29 mm
b = lebar plat gesek = 13 mm
Fakultas Teknik 30
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Teknik 31
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 32
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Perencanaan I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik 33
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya