Anda di halaman 1dari 16

Pengelasan SAW (Submerged Arc Welding)

Nama Kelompok

1. Hasnathul Janah (19503241018)


2. Wisnu Hidayat (19503241019)
3. Egik Nur Afiyanto (19503241020)
4. Ahmad Miftakhul Huda (19503241021)
 Penjelasan Pengelasan SAW
• SAW adalah salah satu jenis las listrik dengan proses memadukan material
yang dilas dengan cara memanaskan dan mencairkan metal induk dan
elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara metal induk dan elektroda.
Arus dan busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran flux di atas
daerah yang dilas yang berbentuk seperti pasir.
• Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW.
Bedanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak di bungkus ke
elektroda, menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat
digunakan untuk mengelas benda yang lebih tebal hanya dengan langkah
yang sedikit.
Contoh gambar pengelasan SAW
 SAW dapat dioperasikan dengan 3 cara :

1. Semi otomatik (filler dipasok dengan tangan welder)


2. Automatic (filler dipasok oleh mesin)
3. Dengan mesin (welding travel secara manual dan juga
digunakan unruk elektroda diameter kecil).
 Faktor yang perlu diperhatikan sebelum pengelasan
SAW :

1. Komposisi kimia dan properti mekanikal lasan yang


diharapkan
2. Ketebalan material yang akan dilas
3. Cara pengelasan
4. Posisi pengelasan yang dibuat
5. Frekuensi atau volume pengelasan yang diinginkan
Proses Pengelasan

Bahan baku logam yang mampu dilas dengan SAW secara umum ialah
semua material yang ada dipasar dewasa ini mulai dari baja karbon sederhana
hingga logam nikel dan alloy yang rumit.

 Metode pengendalian proses las SAW ada dua cara yaitu Pengendalian
Digital dan Pengendalian Analog (Manual).

 Keuntungan utama dari sistem pengendali digital ialah dengan keakuratan


hasil pengendalian.
 Kekurangan pengendali digital dibanding pengendali analog :
 Power source yang ada belum tentu sesuai, perlu modifikasi
 Perawatan lebih sukar dibanding dengan type analog.
 Variabel Pengoperasian yang penting pada SAW :

 Welding amperage
 Type of flux and particle distribution
 Welding voltage
 Welding speed
 Electrode speed
 Electrode extension
 Type of electrode
 Width and depth of the layer of flux
 Karakter Mesin
 Kabel pemasok arus harus menggunakan kabel arus tegangan tinggi 100 % duty
cycle.
 DC Voltage constant (CV) tersedia dalam model transformer rectifier motor
generator antara 400 A s/d 1500 A.
 SAW semi-automatik umumnya menggunakan seumber tenaga listrik antara 300 s/d
600 A untuk penggunaan elektroda siameter 1.6, 2.0, dan 2.4 mm
 Sumber tenaga DC di atas 1000 A sangat jarang digunakan karena akan
menimbulkan arc blow yang kuat terutama pada penggunaan elektroda tunggal.
 DC Voltage konstan (CV) merupakan self controlling, karena dapat dipakai untuk
menjalankan pemasok elektroda secara konstan tanpa bantuan pengatur voltage
dan amperage untuk mempertahankan kestabilan busur. CV akan menghasilkan
kecepatan pasokan elektrode yang konstan.
 Power source DC dengan konstan voltage sangat ideal untuk SAW
 Penggunaan pengelasan SAW dengan sumber tenaga AC voltage konstan
ialah untuk pemakaian :
– Arus tinggi
– Elektrode majemuk (Tandem, triple, atau quarter)
– Pengelasan dengan kampuh sempit (Narrow gap)
– Untuk menghindari arc blow kalau terjadi
Komponen Komponen Mesin Las SAW
 Kawat Las
Pada pengelasan SAW, elektroda yang digunakan memiliki flux dan
berbentuk roll seperti gulungan kabel.Elektroda dalam bentuk kawat
diumpankan ke kampuh las benda kerja secara kontinyu dan ditutup
dengan flux dalam bentuk serbuk halus seperti pasir. Busur listrik tercipta
diantara elektroda dan benda kerja namun tidak terlihat karena elektroda
tertutup oleh flux.
 Fluks
adalah campuran komposisi mineral sesuai dengan
formula penggunaanya yang berbentuk granular / butiran.
Fluk dalam SAW dapat berguna untuk 4M :

 Melindungi metal yang mencair dari udara luar dengan


menutupinya dengan slag yang sedang mencair
 Membersihkan metal yang mencair
 Memodifikasi komposisi metal lasan
 Mempengaruhi pembentukan bulir las dan properti mekanikalnya.
Kelebihan dan Kekurangan Pengelasan SAW
 Kelebihan
 Karena seluruh cairan tertutup oleh fluks maka kwalitas daerah las sangat
baik.
 Karena dapat digunakan kawat las yang besar, maka arus pengelasan
juga besar sehingga penetrasi cukup dalam dan efisiensi pengelasan
tinggi.
 Karena kampuh las dapat dibuat kecil, maka bahan las dapat dihemat
 Karena prosesnya secara otomatik maka tidak diperlukan keterampilan
juru las yang tinggi dan perubahan-perubahan teknik pengelasan yang
dilakukan oleh juru las tidak banyak pengaruhnya terhadap kwalitas las.
 Kekurangan
 Karena busur yang tidak kelihatan, maka penentuan pengelasan yang
salah dapat menggagalkan seluruh hasil pengelasan
 Posisi pengelasan terbatas hanya pada posisi horizontal
 Karena prosesnya otomatik, maka penggunaannya lebih terbatas bila
dibandingkan las dengan tangan atau semi otomatik
 Perlu membersihkan lapisan slag
 Filler metal tertutup flux
 Perlu waktu yang cukup untuk fit-up
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai