Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIK LAS TIG DAN MIG

PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN HASIL LAS
KELOMPOK 5
IKHLASUL AMAL WIJAYA
MUHAMMAD IRVAN SUTAMI
RANDI
RAMADHON
ROYHAN ROMADHON
AHLUN NAZAR

2
PENGUJIAN HASIL LAS
⦿ Pengujian Las dan material adalah sebuah proses inspeksi,
pengecekan atau pemeriksaan hasil pengelasan dan material
terdapat sebuah cacat atau tidak serta memeriksa sifat
mekanik dari sambungan dan material tersebut.
⦿ Uji Las terdapat dua metode yaitu dengan Uji Merusak atau DT
(Destructive Testing) dan Uji Tanpa Merusak (Non Destructive
Testing). Namun sebelum melakukan Uji DT dan NDT biasanya
dilakukan pengujian Visual terlebih dahulu, untuk memastikan
secara visual material atau hasil lasan tersebut dilanjutkan
untuk pengujian selanjutnya, meskipun dalam beberapa code
atau Standard tidak mewajibkan uji visual.
3
Macam Macam Pemeriksaan Hasil Las :

Uji merusak (Destructive Testing) :


Uji Merusak adalah pengujian yang dilakukan dengan memotong beberapa
bagian hasil lasan dengan letak dan dimensi yang sudah diatur oleh Standard
atau Code. Kemudian potongan yang kita sebut spesimen tersebut diuji dengan
cara ditarik, lengkung, tumbuk, penekanan, puntir, pukul dan cara lain agar
mendapatkan hasil yang berupa nilai dari sifat mekanik maupun dari bentuk
patahannya.

Pengujian tanpa merusak (Non Destructive)


Pengujian non Destruktif dilakukan tanpa merusak material atau komponen
industri sehingga tetap dapat digunakan.

4
UJI
MERUSAK
Destructive testing

5
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Bending test
Sebuah pengujian sambungan lasan dengan cara
memberikan tekanan dengan sebuah mandril pada
daerah lasan yang diuji yang kemudian spesimen
akan tertekuk di antara dua penumpu hingga 180
derajat. Setelah material selesai diuji maka diamati
pada daerah yang mengalami peregangan
(tergantung pengujian face, root atau side bend)
terdapat sebuah cacat (discontinuity) atau tidak,
kemudian Analisa hasilnya dan disesuaikan dengan
syarat keberterimaan uji bending pada code atau
Standard yang Anda gunakan.

6
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Tensile Test.
Pengujian mekanik yang bertujuan untuk mengetahui sifat
mekanik yang berupa nilai kekuatan tarik, yield strength, kekuatan
geser dari material atau hasil pengelasan. Pengujian tarik ini wajib
dilakukan saat membuat welding prosedur.
Jumlah spesimen yang disyaratkan untuk pengujian sebanyak 2
spesimen dan hasil pengujiannya harus memenuhi syarat
keberterimaan yang sudah ditentukan oleh code atau Standard.
Untuk alat yang diperlukan dalam uji tarik adalah ; Universal
Testing Machine, Jangka sorong., Gerinda, Gergaji, Penggaris.

7
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Hardness test
Pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan material untuk
menahan terhadap indentasi, abrasi dan
penetrasi. Pengujian hardness dilakukan
dengan cara memberikan tekanan ke
material dengan menggunakan jenis
indentor yang sesuai dengan metode uji
hardness. Untuk metode yang paling
umum digunakan adalah uji hardness
Brinell, Rockwell, Knop dan Vickers.
8
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Impact Test
⦿ Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
ketangguhan dan jenis patahan suatu material atau
hasil pengelasan. Material yang dilakukan uji impak
biasanya untuk material yang diaplikasikan pada produk
bejana tekan, material dengan produk yang mempunyai
temperatur ekstrem baik dingin maupun panas.
⦿ Dari pengujian ini dapat diamati patahannya yaitu patah
getas atau patah ulet. Hasil uji ini dapat dikorelasikan
dengan uji hardness dan uji tarik, jika patah getas
biasanya mempunyai kekuatan tarik dan hardness yang
tinggi begitu sebaliknya.

9
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Macro Examination
⦿ Pengujian Visual pada material dan pengelasan
untuk melihat cacat dengan menggunakan
cairan etsa (asam nitrat 5 hingga 10%). Evaluasi
pembesarannya dibawah 5x, sedangkan untuk
persiapannya dipoles atau dihaluskan cukup
dengan kertas gosok dengan grit 400. Aplikasi
uji macro dilakukan untuk melihat penetrasi dan
sambungan pengelasan.

10
Uji Merusak (Destructive)
⦿ Micro Examination
⦿ Uji visual yang dilakukan untuk
mengetahui cacat las dan struktur butir pada
material atau sambungan las. Untuk
pembesaran pada uji mikro ini mampu mencapai
x 1000. Untuk persiapan permukaannya
menggunakan kertas gosok hingga grit 1200
dan tambahan serbuk alumina 1μm saat
terakhir, sedangkan asam nitrat yang digunakan
1-5%.

11
UJI
TANPA MERUSAK
Non Destructive testing

12
Uji Tanpa Merusak (Destructive)
⦿ Penetran test
⦿ Pengujian penetrant (PT) merupakan jenis pengujian
tidak merusak. Dalam pelaksanaannya pengujian ini
menggunakan sistem kapilaritas yaitu system
merambatnya carian ke permukaan melalui celah
celah kecil. Untuk prosedur pelaksanaan pengujian
penetran dapat dilihat pada ASME sec VIII. Pada Code
tersebut dijelaskan langkah pengujian dan syarat
keberterimaannya.
⦿ Uji penetran mampu mendeteksi cacat yang berada di
permukaan. Kekurangannya dari penetrant
test adalah tidak cocok untuk material yang berpori
seperti kayu, karena akan menimbulkan banyak
indikasi palsu 13
Uji Tanpa Merusak (Destructive)
⦿ Magnetic Particle Test.
⦿ Pengujian pengelasan tidak merusak selanjutnya adalah uji
serbuk magnet. Jenis uji yang menggunakan serbuk magnet
yang disemprotkan pada benda uji, selanjutnya benda uji yang
diberi white contras paint dialiri medan magnet menggunakan
Yoke. Untuk lokasi cacat yang mampu dideteksi adalah bagian
surface dan subsurface serta yang tegak lurus dengan arah
Yoke.
⦿ Setelah dialiri maka Serbuk magnet akan masuk ke daerah
yang terdapat cacat las atau material. Jenis uji ini cocok untuk
mendeteksi material atau hasil lasan yang diindikasikan
terdapat retak atau crack. Namun kelemahan uji ini hanya
dapat digunakan untuk jenis material yang mempunyai sifat
magnetic.

14
Uji Tanpa Merusak (Destructive)
⦿ Ultrasonic test
⦿ Jenis pengujian tidak merusak yang memanfaatkan
gelombang ultrasonic. Pada peralatan atau pesawat
UT terdapat probe yang berfungsi untuk
memancarkan gelombang, hasil pantulan gelombang
akan mampu mendeteksi adanya ketidaksempurnaan
sambungan atau perbedaan dimensi dan densitas
material. Untuk mengetahui dimensi dan lokasi cacat
Anda dapat melihatnya pada layar pesawat ultrasonik
test. Karena salah satu keunggulan UT adalah mampu
mendeteksi dimensi dan lokasi cacat atau
kedalamannya.

15
Uji Tanpa Merusak (Destructive)
⦿ Uji radiografi
⦿ Uji radiografi termasuk dalam Non Destructive Test atau NDT,
pengujian ini memanfaatkan radiasi sinar gamma dan sinar x
yang mampu menembus suatu material. Bayangan yang
dihasilkan dari ketidak sempurnaan lasan dan material dapat
terekam oleh film radiografi yang diletakkan pada material. Uji
ini mampu mendeteksi cacat yang ada dalam lasan atau
material, namun tidak mampu mendeteksi kedalaman cacat.
⦿ Pengujian las destruktif dan tidak di atas mempunyai tujuan,
kekurangan dan kelebihan yang berbeda beda. Saat aplikasi di
lapangan disesuaikan dengan standard atau code yang
digunakan oleh pelanggan, untuk UT, RT, PT dan MT
mempunyai sertifikat kompetensi bagi operatornya

16
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai