......
......
● Perkembangan teknologi pengelasan banyak didorong oleh faktor perkembangan teknologi material
serta permasalahan – permasalahan lain yang ada di lapangan. Hal tersebut tentunya tidak akan
cukup apabila dunia industri hanya mengandalkan salah satu proses pengelasan.
● Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Pada
Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar, sebelumnya
kapal yang dikeluarkan, proses pengerjaan menggunakan paku keling (‘’rivets’’).
● Dalam hal ini Las busur terendam (SAW) adalah sebuah proses las busur listrik terumpan yang
bekerja secara otomatis. Proses las ini dipatenkan pada tahun 1935 oleh Jones, Kennedy, dan
Rothermund. Menjadikan proses las SAW sebagai proses pengelasan otomatis pertama yang
berkembang di industri.
Mesin Las SAW Skema Pengelasan SAW
PRINSIP KERJA
PRINSIP KERJA SAW
1. Busur listrik yang memanaskan logam induk fluks dan ujung elektroda terjadi di
bawah rendaman fluks.
2. Elektroda selain berfungsi sebagai pembangkit busur listrik akan tercairkan
menjadi logam pengisi.
3. Pengumpanan elektroda terjadi secara terus menerus, dilakukan secara mekanis
dengan rol-rol pengumpan yang dapat diatur kecepatannya.
4. Fluks yang terbakar menjadi terak cair yang mengembang di kawah las cair, dan
menimbulkan gas.
METODE PENGELASAN SAW
1. Arus Listrik
▪ Semakin tinggi arus listrik yang digunakan untuk pengelasan, penetrasi akan semakin dalam dan
sebaliknya
2. Tegangan Pengelasan
▪ Tegangan pengelasan akan menentukan panjang busur antara elektroda dan weld pool
❖ Jika tegangan dinaikkan, panjang busur akan bertambah dan sebaliknya
▪ Tegangan yang terlalu tinggi akan merusak penutupan logam las oleh cairan fluks yang menyebabkan
terjadinya porositas
3. Polaritas Listrik
Pemilihan polaritas bergantung pada jenis bahan pembungkus elektroda dan kapasitas panas sambungan
PARAMETER - PARAMETER
5. Kecepatan Pengelasan
▪ Penentuan kecepatan las harus menyesuaikan dengan besar arus yang digunakan
agar mendapat profil pengelasan terbaik dan sambungan las sesuai acceptance
criteria
Kekurangan
&
Kelebihan
KELEBIHAN
1. Posisi pengelasan yang dapat dilakukan masih terbatas pada posisi datar dan horizontal.
2. Submerged arc welding tidak dapat digunakan untuk mengelas baja karbon tinggi, tool
steel, dan sebagian besar logam non ferro.
3. Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan penahan flux, juga diperlukan
“fixtures” lainnya.
4. Flux dapat mengkontaminasi logam cair, sehingga menyebabkan terjadinya ketidak
sempurnaan.
5. Untuk dapat menghasilkan las-an yang baik, logam induk harus homogen dan bebas dari
scale maupun kontaminan - kontaminan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA