“Perancangan Poros”
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Mata Kuliah
Desain Elemen Mesin 1
Dibuat Oleh :
Muhabi Dwi Yuswanto
2111181053
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK
MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020-2021
ABSTRAK
Poros merupakan salah satu komponen terpenting dari suatu mesin yang
membutuhkan putaran dalam operasinya. Secara umum poros digunakan untuk
meneruskan daya dan putaran. Poros transmisi (transmission shaft) atau sering hanya
disebut poros (shaft) digunakan pada mesin rotasi untuk mentransmisikan putaran
dan torsi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Poros mentransmisikan torsi dari driver
(motor atau engine) ke driven. Komponen mesin yang sering digunakan bersamaan
dengan poros adalah roda gigi, puli dan sproket. Transmisi torsi antar poros
dilakukan dengan pasangan roda gigi, sabuk atau rantai. Poros bisa menjadi satu
dengan driver, seperti pada poros motor dan engine crankshaft, bisa juga poros bebas
yang dihubungkan ke poros lainnya dengan kopling. Sebagai dudukan poros,
digunakan bantalan.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Perancangan Poros Desain
Elemen Mesin 1 sesuai dengan yang telah direncanakan. Tersusunnya laporan initentunya tidak
lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Desain Elemen Mesin 1 Universitas Jenderal Achmad
Yani.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
3. Teman – teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
laporan ini dapat saya selesaikan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik yang tulus dan ikhlas kepada semua
pihak yang penulis sebutkan diatas. Tak ada gading yang tak retak, untuk itu saya pun menyadari
bahwa laporan yang telah saya susun dan saya kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan baik dari segi teknis maupun non teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang
selebar mungkin kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
demi penyempurnaan penulisan mendatang. Dan apabila didalam laporan ini terdapat hal – hal
yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Sistematika Penulisan
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol
kabel, roda jalan, dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang
tetap pada poros dukung yang berputar.
1.4 Manfaat
Dengan melakukan perancangan poros ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang
porosdan perancangan poros.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang Teori Umum, Teori Khusus
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
Berisi tentang Flowchart, Penjelasan Flowchart, Prosedur Perancangan Poros
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang Hasil dan Pembahasan
BAB V PENUTUP
Berisi tentang Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, sprocket dan elemen pemindah
lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang
bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap
elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel,
roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap
pada poros dukung yang berputar.
Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-
lain.
Untuk merencanakan sebuah poros, perlu diperhitungkan gaya yang bekerja pada poros di
atas antara lain: gaya dalam akibat beratnya (W) yang selalu berpusat pada titik gravitasinya. Gaya
(F) merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun membentuk
sudut α dengan permukanan benda. Gaya F dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena
tegangan dapat rimbul pada benda yang mengalami gayagaya. Gaya yang timbul pada benda dapat
berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar yang mengenai benda tersebut.
Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai macam tegangan pada kontruksi
tersebut.
Perancangan (design) secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga secara sederhana perancangandapat diartikan
sebagai kegiatan pemetaan dari ruang fungsional (tidak kelihatan/imajiner) kepada ruang fisik
(kelihatan dan dapat diraba/dirasa) untuk memenuhi tujuan-tujuan akhir perancang secara spesifik
atau obyektif.[1]
Didalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam beratnya (W) yang selalu berpusat
pada titik gravitasinya. Gaya (F) merupaka gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan
benda ataupun membentuk sudut α dengan permukaan benda. Gaya (f) dapat menimbulkan
tegangan pada poros, karena tegangan dapat timbul pada benda yang mengalami gaya-gaya. Gaya
yang timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar
yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai
macam tegagan pada konstruksi tersebut.
2.8 Defleksi Pada Poros
Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya pembebanan
vertikal yang diberikan pada balok atau batang. Deformasi pada balok secara sangat mudah dapat
dijelaskan berdasarkan defleksi balok dari posisinya sebelum mengalami pembebanan. Defleksi
diukur dari permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi peformasi. Konfigurasi yang
diasumsikan dengan deformasi permukaan netral dikenal sebagai kurva elastic dari balok. Jarak
perpindahan y didefinisikan sebagai defleksi balok. Dalam penerapan kadang kita harus
menentukan defleksi pada setiap nilai x sepanjang balok. Hubungan ini dapat ditulis dalam bentuk
persamaan yang sering disebut persamaan defleksi kurva (atau kurva elastis) dari balok. Sistem
struktur yang diletakkan horizontal dan yang terutama diperuntukan memikul beban literal, yaitu
beban yangbekerja tegak lurus sumbu aksial batang. Beban semacam ini khususnya muncul
sebagai beban gravitasi, seperti misalnya bobot sendiri, beban hidup vertikal, beban keran (crane)
dan lain-lain. Sumbu sebuah batang akan terdeteksi dari kedudukannya semula bila benda dibawah
pengaruh gaya terpakai. Dengan kata lain suatu batang akan mengalami pembebanan transversal
baik itu beban terpusat maupun terbagi merata akan mengalami defleksi.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan defleksi
antara lain :
1. Metode integrasi ganda (double integration)
2. Metode luas bidang momen (momen area metod)
3. Metode energy
4. Serta metode superposisi.
Metode integrasi ganda sangat sangat cocok digunakan untuk mengetahui defleksi
sepanjang poros. Asumsi yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah defleksi
yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegak-lurus terhadap sumbu poros. Defleksi yang
terjadi relatif kecil dibandingkan dengan panjang porosnya, dan irisan yang terbentuk bidang datar
akan tetap berupa bidang datar walaupun berdeformasi.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidak
telitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu
disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin
tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran
mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada
turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat
mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros
perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya.
5. Bahan poros
Bahan poros umumnya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis, baja karbon
konstruksi mesin (s-c) yang dihasilkan dari ingot yang di “kill”. Meskipun demikian bahan ini
kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang
seimbang, misalnya bila diberi alur pasak, karena adanya tegangan sisa diterasnya. Poros-poros
yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan
dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan.
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Flowchart
Mulai
Tahap
Persiapan
Pengambilan
Data
Analisis
Hasil Analisis
Tidak
Apakah sudah
benar?
YA
Kesimpulan
Selesai
3.2 Penjelasan Flowchart
Prosedur penelitian dilakukan seperti pada Flowchart diatas tersebut terlihat bahwa
prosedur dilakukan dalam lima tahapan. Kelima tahapan tersebut adalah studi literatur,
pengumpulan data penunjang, pengolahan data, hasil dan pembahasan, serta pemodelan
(pembuatan gambar teknik). Setelah itu dilakukan pembuatan laporan.
A. Studi Literatur
Pada awalnya dimulai dari pencarian pustaka pendukung seperti buku, jurnal,
pustaka dari internet mengenai perancangan poros. Perancangan ini diutamakan pada
perancangan konstruksi.
B. Perhitungan
Pada tahap perhitungan ini, dimulai menghitung gaya gaya yang bekerja pada poros
dan juga roda gigi.
C. Perancangan Poros
Tegangan dan defleksi adalah parameter yang harus diperhatikan pada perancangan
poros. Defleksi sering menjadi parameter kritis, karena defleksi yang besar akan
mempercepat keausan bantalan dan mengakibatkan terjadinya misalignment pada roda
gigi, sabuk dan rantai.
D. Bantalan
Bantalan adalah suatu elemen mesin yang digunakan untuk menumpu poros atau
beban yang bekerja pada suatu mesin.
E. Evaluasi Desain
Dalam tahapan evaluasi desain, ketika desain dengan perhitungan tidak sesuai,
maka kembali lagi ke tahapan perhitungan untuk melihat apakah data-data yang telah
dihitung benar atau tidak. Apabila data-data sudah sesuai atau benar maka bisa melanjutkan
ke tahapan berikutnya yaitu gambar desain.
F. Gambar Desain
Dalam tahapan gambar desain pada poros motor listrik ini, desain gambar bisa
diwujudkan dengan data data dari hasil tahapan perhitungan. Gambar desain adalah sebagai
proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda dengan tujuan supaya benda yang
dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan.
3.3 Prosedur Perancangan Poros
Menentukan diameter poros untuk motor listrik.
Menentukan daya atau torsi yang akan ditransmisikan.
Menentukan komponen dan lokasinya yang akan bekerja pada poros.
Menentukan posisi bantalan.
Menggambarkan secara umum geometri dari poros dan juga komponen yang akan di
hubungan pada poros.
Menentukan besarnya torsi yang bekerja di setiap titik.
Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada poros baik secara axial maupun radial.
Hitung gaya reaksi pada tumpuan (bantalan).
Menentukan material yang akan digunakan.
Menentukan tegangan pada poros.
Menganalisa setiap titik kritis (diameter, tegangan, torsi) sebagai pertimbangan keamanan.
Menentukan dimensi akhir.
5.1 Kesimpulan
1. Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear). Poros bisa menerima beban lenturan,
beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya. Berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran.
2. Parameter dalam merancang suatu poros memiliki parameter seperti torsi, gaya, momen
bending, serta diameter poros.
5.2 Saran
Joseph E. Shigley, Larry D. Mitchell, dan Gandhi Harahap (penterjemah) Perencanaan Teknik
Mesin, Edisi Keempat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1991
Khurmi, R. S., J. K. Gupta. 2005. A Textbook of Machine Desain. USA: S. Chand Publishing.
Tsubaki Catalog. Tsubaki Drive Chains and Sproket.