ULIR PENGGERAK
Dosen Pengampu :
Yayi Febdia Pradani, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
Nama : Syamsul Ma’arif
NIM : 1821201004
Nama : Much. Zannur H
NIM : 1821201001
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Elemen
Mesin dengan judul “ Ulir penggerak ”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen Elemen Mesin kami ibu Yayi Febdia Pradani, S.Pd, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
Penyusun,
2 November 2019
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elemen Mesin adalah bagian-bagian suatu konstruksi mesin yang
mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pena, pasak, poros,
kopling, roda gigi dan sebagainya. Suatu benda bisa dikatakan mesin jika benda
itu terdiri dari elemen-elemen mesin membentuk sistem yang memiliki Fungsi
dan kegunaan tertentu.
Salah satu elemen mesin yang sangat penting dan banyak ditemukan pada
mesin-mesin, baik mesin konvensional maupun nun konvensional. Dengan
adanya ulir sebuah mesin bisa melakukan fungsinya dengan maksimal.
Banyak sekali bentuk dan jenis ulir yang disesuaikan dengan fungsi dan
tujuan pembuatan ulir itu sendiri. Biasanya ulir bentuk segi tiga yang bagian
ujungnya runcing dan diterapkan pada elemen mesin seperti baut-mur.
Mahasiswa yang menempuh pendidikan bidang teknik mesin sangat
memerlukan wawasan dan pengetahuan mengenai ulir penggerak.
.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul dan latar belakang di atas, maka rumusan masah yang
ada dalam topik ini adalah :
1. Apa itu ulir penggerak?
2. Apa saja bentuk ulir penggerak dan standarisasinya?
C. Tujuan
Sesuai rumusan masalah di atas disusun agar pembaca :
1. Untuk mengetahui apa itu ulir penggerak
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk ulir penggerak dan standarisasinya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Ball screw
Skema Ball screw
.
B. Bentuk Ulir Penggerak dan Standarisasi
Bentuk-bentuk yang dipakai untuk ulir penggerak adalah :
1. Acme Screw Threads
2. Stub Acme Threads
3. 60 deg. Stub Acme Screw Threads
4. Modified Square Threads
5. Buttress Threads
Spesifikasi untuk ulir-ulir tersebut distandardkan oleh ANSI Standard tahun
1972, seperti : Acme Threads-ANSI Standard B 1,5 ; Stub Acme Threads-
ANSI Standard B 1,8 ; Buttress Threads -ANSI Standard B 1,9.
1. Acme Standard
Tipe ini adalah tipe yang pertama kali dari ulir penggerak, yang dibuat
dengan mesin perkakas, tipe ini dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
a. Untuk penggunaan secara umum (general purpose)
b. Untuk ulir yang memusat (sentralising threads), tipe ini mempunyai
toleransi tertentu antara diameter mayor ulir pada batang dengan ulir
pada mur-nya.
2. Stub Standard
Tipe ini mempunyai ulir yang kasar dan dangkal dan membutuhkan
heat treating. Tipe ini hanya mempunyai satu kelas yaitu 2G untuk
penggunaan umum.
5. Buttress Threads
Tipe ini termasuk ulir penggerak yang hanya mampu menahan beban
satu arah saja, lebih kuat dari tipe-tipe lainnya, karena ketebalan gigi
terutama pada bagian kakinya.
C. Beberapa Definisi
Sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut, perlu diketahui beberapa
istilah atau definisi yang ada pada ulir penggerak.
1. Pitch ( p ) :
Jarak aksial antara satu elemen ulir dengan elemen ulir berikutnya.
2. Lead ( L ) :
Jarak aksial antara satu elemen ulir dengan elemen ulir berikutnya
setelah elemen.
ulir tersebut berputar 360o atau satu putaran.
Bila ulirnya tunggal, maka lead sama dengan pitch
Bila ulirnya ganda, maka lead sama dengan 2 pitch, dan seterusnya.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
http://machiningtool.blogspot.com/2014/09/macam-macam-jenis-ulir-types-of-
thread.html
http://poetra-kalang.blogspot.com/2018/11/ulir-penggerak-power-screw.html