Disusun oleh :
KELAS 4B PRODUKSI
PRODI D3-TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan perlu
diketahui bahwa Elemen Mesin 2 ini adalah salah satu mata kuliah yang ada di jurusan D3
Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta.
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang roda gigi
kerucut (bevel gear) pada pelajaran Elemen Mesin 2. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta saran dan petunjuk
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan
dukungannya dalam penyusunan makalah ini.
Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Fajar Mulyana, MT, selaku dosen pengajar yang telah memberi kesempatan kepada
kami untuk belajar Elemen Mesin 2. Demikian makalah ini penulis buat. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan dapat menambah wawasan
pembaca pada umumnya.
Jakarta, 18 Juni 2020
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
Kata Penghantar………………………………………………………………………….. 1
Daftar Isi……………………………………………………………….............................. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………....... 3
BAB II ISI……………………………………………………………………………...….. 4
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…….. 13
REFERENSI………………………………………………………………………………. 14
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Pada makalah ini penulis akan mengulas tentang aplikasi pemakaian roda gigi yang
telah banyak dipergunakan pada mesin-mesin maupun peralatan dalam kehidupan sehari-hari.
ISI
4|Page
2.2. Kegunaan Bevel Gear
Rodagigi kerucut banyak ditemukan pada aplikasi lomotif, mesin kapal laut, otomotif,
mesin cetak, menara pendingin, mesin pembangkit daya, steel plants, defence, dan juga pada
mesin pemeriksa rel kereta api.
2.2.1 Roda gigi Kerucut Lurus Pada Roda gigi Diferensial/Gardan Mobil
Roda gigi differensial atau lebih dikenal dengan istilah gardan terpasang pada bagian
tengah poros roda belakang untuk kendaraan jenis penggerak belakang (FE – RD) dan
dijadikan menjadi satu kesatuan dengan transmisi untuk jenis penggerak roda depan (FE –
FD). Differensial dipakai pada transmisi mobil untuk menghasilkan perbedaan putaran poros
pada saat mobil berbelok.
2.2.2. Roda gigi Kerucut Lurus Pada Bor Tangan (Hand Drill)
Bor tangan (hand drill) merupakan salah satu alat yang memanfaatkan kegunaan dari
roda gigi kerucut lurus, yaitu mengubah arah putar dan kecepatan putar yang diteruskan
batang (shaft) mata bor.
5|Page
Gambar 2.2 Bor Tangan (Hand Drill)
Salah satu alat transportasi yang memanfaatkan kegunaan dari bevel gear, mengubah
arah putar dan kecepatan putar adalah lokomotif. Daya yang diperoleh dari trubin yang
bergerak oleh uap, ditransmisikan ke roda-roda lokomotif melalui shaft atau batang dengan
menggunakan straight bevel gear yang diteruskan ke batang roda-roda penggerak lokomotif
seperti gambar dibawah ini.
2.2.4. Roda gigi Kerucut Spiral (Spiral Bevel Gear) Pada Mesin Motor Bakar
Salah satu mesin yang memanfaatkan kegunaan dari roda gigi kerucut spiral adalah
motor bakar yang mentransmisikan daya dengan mengubah arah dan kecepatan putarannya
6|Page
Gambar 2.4. Roda gigi Kerucut Spiral Pada Mesin Motor Bakar
1. Merubah arah transmisi gaya. Tidak seperti roda gigi standar, bevel gear memiliki
fleksibilitas yang baik. Roda gigi bevel memiliki sudut operasi yang dapat diatur
sehingga sangat mudah untuk mengatur arah output gayanya hanya dengan
mengubah jumlah gigi
2. Dapat dibuat dari berbagai bahan berbeda. Logam umum dipakai di jam dan juga
alat-alat tangan seperti bor. Namun, bevel gear juga bisa terbuat dari plastik atau
nilon, dan lebih sering digunakan di mesin elektronik seperti mainan dan juga
komponen lainnya.
3. Bevel gear tidak hanya mentransfer daya dari satu arah ke arah yang lain, tapi juga
meningkatkan besarnya daya yang dihasilkan setelah transfer. Saat roda gigi awal
bergerak, memutar gigi bevel, daya naik setelah proses transfer. Hal ini dapat
memungkinkan sumber daya yang relative lemah untuk menghasilkan output
energy yang jauh lebih kuat melalui penggunaan roda gigi bevel yang tepat di
dalam rakitan daya.
4. Memiliki kegunaan praktis. Misalnya, pada bor, roda gigi vertical di pegangan
memutar gigi bevel horizontal yang terpasang pada chuck. Dalam mobil, bevel
gear memungkinkan roda kendaraan berputar pada kecepatan yang berbeda,
penting untuk berbelok
7|Page
2.3.2. Kerugian roda gigi kerucut (Bevel Gear) sebagai berikut :
3. Suara yang dihasilkan saangat berisik sehingga hanya dapat dipakai dimana tingkat
kebisingan adalah suatu pertimbangan.
M = √ (M 1)2 +( M 2)2
5. Karena poros dikenai momen puntir (T) dan momen lentur yang dihasilkan (M), oleh
karena itu momen puntir yang setara,
T e =√ M 2 +T 2
8|Page
6 Sekarang diameter poros pinion dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan torsi.
Kita tahu bahwa
π
Te = x τ (dp)3
16
di mana : dp = Diameter poros pinion, dan
τ = Tegangan geser untuk material poros pinion.
7. Prosedur yang sama dapat diadopsi untuk menemukan diameter poros gir.
Contoh 30.1. Motor 35 kW bekerja pada 1200 rp.m. menggerakkan kompresor pada 780
rpm. melalui pengaturan gearing bevel 90 °. Pinion memiliki 30 gigi. Sudut tekanan gigi
1
adalah 14 o. Roda mampu menahan tekanan dinamis,
2
280
σ w =140( ) Mpa, di mana v adalah kecepatan garis pitch dalam m / min
280+v
0.686
Faktor bentuk untuk gigi dapat diambil sebagai 0.124 - , di mana TE adalah jumlah
TE
1
gigi setara dengan gigi taji. Lebar muka dapat diambil pada ketinggian kemiringan pitch
4
yang miring. Tentukan pinion, pitch modul, lebar wajah, tambahan, dedendum, diameter
luar, dan tinggi miring.
Solusi:
Diberikan:
P = 35 kW = 35 x 10 W;
Np = 1200 rpm;
NG = 780 rpm.;
θg = 90 °;
Tp = 30;
1
∅= 14 ;
2
b=L/4
9|Page
Modul dan lebar wajah untuk pinion
Biarkan :
m = Modul dalam mm,
b = Lebar wajah dalam mm
= L/4, dan. (Diberikan)
Dp = Diameter lingkaran bidang pinion.
Karena poros berada di sudut kanan, maka sudut pitch untuk pinion
10 | P a g e
Karena tegangan statis yang diijinkan (σo) untuk kedua pinion dan gigi sama (yaitu
140 MPa atau N / mm) dan y'p kurang dari y'g, oleh karena itu pinion lebih lemah. Dengan
demikian desain harus didasarkan pada pinion.
Kita tahu bahwa torsi pada pinion :
P × 60 35 × 103 × 60
T= = =278 500 N −mm
2 πN P 2 π × 1200
Kita tahu bahwa panjang elemen kerucut pitch atau tinggi miring kerucut pitch,
DP m×T P m× 30
L= = = =27.54 mmm
2 sinθ p 1 2 sinθ P 1 2 sin 33
Karena lebar muka (b) adalah 1/4 dari ketinggian miring kerucut pitch, oleh karena itu
L 27.54 m
b= = =6.885 mmm
4 4
Kita tahu bahwa beban tangensial pada pinion,
¿ σ W b . π m. γ ' p ¿ )
Atau
18567 280
m
=140 (
280+113. m )
6.885 m × πm× 0.105¿ )
66 780 m 2
=( ¿
280+113.1 m
Memecahkan ungkapan ini dengan metode hit dan trial, kami menemukan itu
m = 6,6 katakan 8 mm Ans
dan lebar wajah, b = 6,885 m = 6,885 x 8 = 55 mm Ans.
11 | P a g e
Addendum dan dedendum untuk pinion.
Kita tahu bahwa addendum,
a = 1 m = 1 x 8 = 8 mm Ans.
dan dedendum, d = 1,2 m = 1,2 x 8 = 9,6 mm Ans.
Tinggi miring
Kita tahu bahwa tinggi miring kerucut pitch,
L = 27,54 m = 27,54 x 8 = 220,3 mm Ans.
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rodagigi kerucut (bevel gear ) adalah rodagigi yang bentuknya seperti kerucut.Roda
gigi kerucut (bevel gear) digunakan untuk mentransmisikan daya antara dua poros yang
saling berpotongan, mengubah arah putarannya dan merubah kecepatanputarannya. Roda gigi
kerucut digunakan di gardan mobil, pada mesin motor bakar, pada roda lokomotif, dan pada
bor tangan.
13 | P a g e
REFERENSI
14 | P a g e