Politeknik Negeri Jakarta 2020 Intisari Kendali Mutu • Langkah pertama dalam kendali mutu adalah mengetahui kebutuhan para konsumen. • Langkah selanjutnya adalah mengetahui apa yang akan dibeli oleh konsumen. • Kita tidak dapat menetapkan mutu tanpa mengetahui biayanya. • Antisipasi kemungkinan terjadinya cacat dan pengaduan- pengaduan. • Selalu mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang memadai. • Keadaan kendali mutu yang ideal ialah bila pengendalian tidak memerlukan lagi pemeriksaan. Intisari Kendali Mutu
1. Apakah kendali mutu itu?
2. Tentang mutu
3. Bagaimana memandang pengendalian?
Apakah Kendali Mutu Itu? • Kendali mutu merupakan suatu revolusi pemikiran dalam bidang manajemen. • Ia merupakan suatu pendekatan yang menggambarkan suatu cara berfikir baru tentang manajemen. • Melaksanakan kendali mutu adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi dan memberikan jasa produk bermutu yang paling ekonomis, paling berguna, dan selalu memuaskan bagi konsumen (Kaoru Ishikawa). Petunjuk Melaksanakan Kendali Mutu 1. Menghasilkan produk-produk yang 4. Betapapun tingginya mutu, jika dapat memenuhi syarat-syarat yang produk terlalu mahal, ia tidak akan dituntut oleh konsumen. dapat mencapai kepuasan 2. Menekankan pada orientasi konsumen. konsumen, dimana hak untuk memilih 5. Tidak mungkin ada kendali mutu produk terletak di tangan konsumen. yang mengabaikan harga, laba, dan 3. Kemampuan untuk menafsirkan mutu pengendalian biaya. adalah penting. Mutu berarti mutu 6. Kendali mutu dan kendali biaya kerja, mutu pelayanan, mutu adalah dua sisi mata uang yang informasi, mutu proses, mutu divisi, sama. mutu orang (karyawan dan 7. Menyediakan produk yang mutunya manajemen), mutu sistem, mutu pantas, harganya pantas, dan perusahaan, mutu tujuan dsb. jumlahnya tepat. Melaksanakan Kendali Mutu Berarti: • Menggunakan pengawasan mutu sebagai dasar. • Melaksanakan pengendalian biaya, harga dan laba secara terintegrasi. • Pengendalian jumlah (jumlah produksi, penjualan dan persediaan) dan tanggal pengiriman. Istilah Pengendalian Mutu Pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh semua divisi dan semua pegawai perusahaan disebut juga pengendalian mutu terpadu (TQC). Disebut juga kendali mutu terintegrasi, atau kendali mutu partisipasi penuh, dan pengendalian mutu manajemen (TQM). Intisari Kendali Mutu
1. Apakah kendali mutu itu?
2. Tentang mutu
3. Bagaimana memandang pengendalian?
Tentang Mutu • Mengenali mutu yang benar, yang sesuai dengan tuntutan konsumen. • Kendali mutu dilakukan dengan tujuan mewujudkan mutu yang sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh konsumen. • Harus dapat membedakan karakteristik mutu yang sebenarnya (yang diminta konsumen) dengan karakteristik mutu pengganti (standar- standar yang ada). • Pentingnya pemenuhan keinginan-keinginan (syarat-sayat yang dituntut oleh konsumen), bukan sekedar standar-standar nasional yang ada. Langkah-langkah Penting Dalam Pelaksanaan Kendali Mutu: • Pahami karakteristik mutu sebenarnya. • Tentukan metode pengukuran dan pengujian karakteristik mutu sebenarnya. • Temukan karakteristik mutu pengganti, dan memahami hubungan karakteristik mutu sebenarnya dan karakteristik mutu pengganti. Bagaimana Kita Mengungkapkan Mutu? • Kebutuhan konsumen tidak selalu dapat diungkapkan dalam bentuk yang mudah untuk diwujudkan oleh produsen. • Interpretasi yang berbeda-beda sangat mungkin terjadi. • Jika interpretasinya berbeda, metode produksinya juga dapat bervariasi. Beberapa Petunjuk dalam Mengungkapkan Mutu 1 Tentukan satuan jaminan 5 Menyingkap kerusakan laten
2 Tentukan metode pengukuran yang 6 Amati mutu secara statistik
tepat
3 Tentukan kepentingan relatif 7 Mutu desain dan mutu
karakteristik mutu penyesuaian.
4 Capailah konsensus cacat dan
kerusakan 1. Tentukan Satuan Jaminan • Perhatian utama konsumen adalah mutu setiap satuan yang dapat digunakan. • Pentingnya menentukan satuan pada suatu produk 2. Tentukan Metode Pengukuran Yang Tepat • Beberapa karakteristik dapat diukur secara fisik atau kimiawi, sedangkan yang lainnya mungkin tergantung pada panca indera manusia, seperti: warna, bunyi, bau, rasa, dan sentuhan. • Dalam persaingan mutu, industri yang telah mengetahui metode pengukuran karakteristik itu akan muncul sebagai pemenang. 3. Tentukan Kepentingan Relatif Karakteristik Mutu • Kita harus membedakan dengan jelas kepentingan relatif dari banyak karakteristik mutu yang dimiliki oleh suatu produk, dan biasanya digolongkan berdasarkan tingkat kecacatan atau kerusakannya. Tingkat Kecacatan atau Kerusakan Suatu Produk: • Kerusakan parah – Karakteristik mutu yang berhubungan dengan hidup dan keselamatan – Misalnya roda mobil yang terlepas atau rem yang tidak berfungsi • Kerusakan besar – Karakteristik mutu yang dengan serius mempengaruhi fungsi kerja normal suatu produk – Misalnya mesin mobil yang tidak bekerja • Kerusakan kecil – Karakteristik mutu yang tidak mempengaruhi fungsi normal suatu produk, tetapi tidak dikehendaki oleh pelanggan. – Misalnya goresan pada badan mobil. 4. Capailah Konsensus Cacat dan Kerusakan Batas Toleransi • Pandangan orang terhadap cacat dan kerusakan berbeda-beda, baik Standar Pemeriksaan Standar Pemeriksaan diantara produsen dan konsumen, maupun di antara orang-orang dalam perusahaan yang sama. 4 • Jika tidak ada konsensus di antara , beberapa divisi mengenai apa yang 5 ditetapkan sebagai kerusakan, maka akan sulit untuk menentukan produk-produk yang ada diluar Diagram batas toleransi. Dan menentukan produk yang tidak memenuhi standar pemeriksaan. 5. Menyingkap Kerusakan Laten • Angka kerusakan pada industri dan pabrik-pabrik, hanya sebagian kecil dari jumlah sebenarnya yang tidak kentara, disebut juga kerusakan aktual. • Jika menganggap kerusakan dalam arti yang lebih luas mungkin ada 10 sampai 100 kali lebih banyak. • Menyingkap kerusakan yang tersembunyi atau kerusakan laten merupakan tujuan dasar kendali mutu. • Barang-barang yang dikerjakan ulang, dan barang-barang yang disetel ulang semuanya tergolong barang yang rusak. • Pada perakitan, sebuah produk yang baik dihasilkan jika dikerjakan langsung dari awal sampai akhir proses tanpa penyetelan atau pengubahan. • Kita harus menetapkan definisi yang jelas tentang kerusakan dan berusaha menghilangkan kerusakan laten tersebut. 6. Amati Mutu Secara Statistik • Kita akan selalu menemukan perbedaan-perbedaan pada produk dan proses kerja di sekitar kita, dan tidak ada dua yang tepat sama. • Tidak mungkin membuat produk lain yang persis sama dengannya, selalu bervariasi mutu suatu produk, hal ini dapat ditunjukkan dengan distribusi statistik. • Jika kita memikirkan tentang mutu, kita harus memperhitungkan distribusi statistiknya dalam kelompok, kemudian menetapkan pengendalian proses dan menggunakan pemeriksaan. • Untuk menyatakan distribusi akan digunakan nilai rata-rata dan standar deviasi. 7. Mutu Desain dan Mutu Penyesuaian. • Mutu desain sering juga disebut mutu yang ditargetkan. • Suatu industri mengharapkan untuk menciptakan suatu produk dengan tingkat mutu tertentu. • Contohnya produsen memproduksi bola lampu dengan umur pakai 2.000 sampai 2.500 jam. • Biasanya mutu desain terkait dengan penggunaan biaya. Jika meningkatkan mutu desain, akibatnya biaya akan naik. • Tapi jika mutu penyesuai meningkat, terjadinya kerusakan, pengerjaan ulang, dan penyetelan ulang berkurang, maka akan menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas. • Jika mutu desain sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut konsumen, penjualan juga akan meningkat, dan menciptakan efisiensi. Pengendalian Standar Mutu • Dalam melaksanakan kendali mutu, janganlah semata-mata berusaha memenuhi standar nasional dan standar perusahaan, tetapi juga harus memenuhi syarat-syarat mutu yang Desain Riset Pasar dikehendaki oleh konsumen. (Redesain) • Untuk meningkatkan mutu, perlu melakukan redesign mutu secara berkelanjutan. • Sesuai dengan yang disampaikan Dr Deming (1950), perlu adanya siklus desain, produksi, Penjualan Produksi penjualan dan riset pasar sebagai implementasi PDCA (Plan-Do-Check-Action). • “Proses berikutnya adalah pelanggan kami”. Siklus Mutu Deming Intisari Kendali Mutu
1. Apakah kendali mutu itu?
2. Tentang mutu
3. Bagaimana memandang pengendalian?
Bagaimana Memandang Pengendalian? • Banyaknya istilah terkait pengendalian, seperti istilah “management”, “control”, dan “administration”. • Istilah-istilah itu menunjukkan bahwa setiap orang harus menerapkan tujuan atau target dan menemukan suatu cara untuk mewujudkannya dengan efisien. Masalah-masalah yang Dihadapi Ketika Memulai Kendali Mutu: • Tertalu banyak teori abstrak yang tidak praktis. • Tidak adanya partisipasi penuh dari karyawan dan manajemen. • Partisipan belum familiar dengan teknik analisis dan pengendalian yang berdasarkan metode statistik. • Pendidikan kendali mutu tidak diberikan kepada semua karyawan dan manajemen. • Terlalu berfikir spesialis dan tidak berfikir secara menyeluruh. • Kebijakan-kebijakan pimpinan yang tidak sinkron. • Adanya perselisihan antar divisi dan pihak-pihak yang menolak untuk memikul tanggung jawab. Enam (6) Langkah Pengendalian: 1 Tentukan tujuan dan target Action Plan Tentukan tujuan dan 2 Tetapkan metode untuk mencapai tujuan Ambil target tindakan yang Tentukan tepat metode 3 Sertakan pendidikan dan latihan pencapaian tujuan Sertakan pendidikan dan 4 Laksanakan pekerjaan Periksa akibat pelatihan pelaksanaan Laksanakan 5 Periksa akibat pelaksanaan. pekerjaan Check Do
6 Ambil tindakan-tindakan yang tepat. Siklus Pengendalian
1. Tentukan Tujuan dan Target • Hal itu dapat ditentukan dengan kebijakan – apakah dasar untuk menentukan kebijakan itu jelas? Apakah datanya jelas? • Seorang eksekutif merupakan orang yang menetapkan kebijakan paling atas, tetapi bawahan dan stafnya lah yang harus menyediakan dasar pemikian bagi kebijakan itu, mengumpulkan data yang mendukungnya dan menganalisisnya. • Perlu adanya pengendalian kebijakan atau pengendalian tujuan, yaitu manajemen berdasarkan tujuan (Management by Objective = MBO). • Bila menetapkan tujuan dan kebijakan, batasi hanya pada masalah- masalah prioritas. Idealnya tidak boleh lebih dari 3, atau jika perlu 5, masalah yang diprioritaskan itu. • Dalam membuat kebijakan, tujuan harus diungkapkan secara konkret dalam bentuk angka dan diungkapkan dengan maksud tertentu. • Tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas, juga perlu menentukan batas atas dan batas bawah tujuan yang dapat dicapai. • Tujuan harus ditentukan berdasarkan masalah-masalah yang dapat dipecahkan oleh perusahaan dan dapat menjamin kerjasama semua divisi. • Kebijakan dan tujuan harus ditulis dan disebarluaskan, disebut juga proses penyebaran kebijakan dan penyebaran tujuan. 2. Tetapkan Metode untuk Mencapai Tujuan • Standardisasi kerja anda. • Perusahaan harus menetapkan metode yang ilmiah dan rasional untuk mencapai tujuan. • Menentukan suatu metode sama dengan standardisasi, artinya jika seseorang menentukan suatu metode, ia harus membakukannya dan membuatnya menjadi suatu peraturan. • Metode yang akan diterapkan itu harus bermanfaat bagi setiap orang dan bebas dari kesulitan, sehingga harus distandardisasikan • Kegiatan pengendalian mutu terpadu (TQC) dapat dilaksanakan di hotel-hotel, departemen stores, bank-bank, dan industri-industri konstruksi, selain biasa dilaksanakan juga di pabrik-pabrik tradisional. • Mengingat jumlah faktor penyebab tidak terbatas, kita harus dapat menentukan faktor penyebab yang dominan. • Untuk menentukan faktor penyebab dominan kita dapat mengikuti prinsisp-prinsip yang diterapkan Vilfredo Pareto, yaitu melakukan standardisasi dua atau tiga faktor penyebab yang paling penting dan mengendalikannya. Diagram Sebab Akibat • Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 di Kawasaki Iron Fukiai Works oleh Kaoru Ishikawa. • Dikenal juga dengan nama Diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fishbond Diagram). • Diagram tersebut menunjukkan hubungan antara karakteristik dan faktor penyebab. 3. Sertakan Pendidikan dan Latihan • Atasan mempunyai tanggung jawab mendidik dan mengasuh bawahan-bawahannya. • Pendidikan tidak terbatas hanya pendidikan formal, pendidikan ini hanya merupakan ¼ atau 1/3 dari seluruh proses pendidikan. • Seorang atasan harus mendidik bawahannya, mendelegasikan wewenang, dan memberikan kebebasan untuk melakukan pekerjaannya, sehingga bawahan akan berkembang. • Idealnya, seorang supervisor (pengawas) untuk 100 orang pekerja, seperti orkestra dimana dirigen dapat memainkan musik yang paling baik (Kaoru Ishikawa). 4. Laksanakan Pekerjaan • Jika segala sesuatu dikerjakan menurut prosedur yang telah dibuat, biasanya pelaksanaannya tidak akan menemui banyak masalah. • Tetapi harus dipahami, bahwa walaupun standar dan peraturan itu diikuti dengan ketat, cacat dan kerusakan akan tetap timbul. • Pengalaman dan keterampilanlah yang akan mengejar ketidaksempurnaan dalam standar dan peraturan. 5. Periksa Akibat Pelaksanaan • Banyak terjadi pihak manajemen • Konsep statistik distribusi digunakan memberikan perintah dan untuk menemukan penyimpangan- pengarahan tanpa pemeriksaan yang penyimpangan (ketidakteraturan) cukup. • Alat yang digunakan untuk memeriksa • Manajemen bukanlah manajemen jika distribusi disebut diagram kontrol. sama sekali tidak ada seistem • Akibat-akibat yang ditemukan melalui pemeriksaan. pemeriksaan itu harus menjadi umpan • Tujuan pemeriksaan ialah menemukan balik bagi divisi-divisi dan pekerja- penyimpangan-penyimpangan yang pekerja yang bersangkutan. terjadi. • Dalam kendali mutu, akibat dicatat secara berurutan pada grafik, disana dicatat batas pengendalian yang diperoleh dari statistik. Cara Menemukan Penyimpangan Periksa Penyebabnya Periksa Berdasarkan Akibatnya • Langkah pertama di dalam • Metode untuk memeriksa suatu proses pemeriksaan adalah untuk atau kerja berdasarkan akibatnya, mengetahui apakah semua faktor atau memeriksa karakteristik seperti penyebab berada di bawah kontrol. yang ditunjukkan pada diagram sebab • Suatu daftar pemeriksaan (checklist) dan akibat. akan sangat membantu. • Fungsi seorang manager adalah • Faktor-faktor penyebab yang harus menemukan sebab-sebab kita periksa disebut cek items. ketidakteraturan itu, yang terletak pada faktor-faktor penyebabnya. Ambil Tindakan Yang Tepat • Faktor-faktor penyebab • Tindakan-tindakan yang harus penyimpangan-penyimpangan diperhatikan (peringatan): itu harus ditemukan dan – Jangan marah kepada bawahan tindakan yang tepat harus anda bila mereka melakukan diambil. kesalahan. – Melaksanakan pengendalian • Pencegahan terulangnya dengan seksama, lengkap dan kesalahan merupakan konsepsi cermat. yang begitu penting dalam – Setelah anda mengambil suatu kendali mutu. tindakan, periksalah selalu akibatnya. – Berusaha melaksanakan pencegahan terhadap terulangnya kesalahan. Hambatan Dalam Pengendalian Dan Perbaikan • Adanya sikap pasif dan mengelak dari • Orang-orang yang hanya memikirkan tanggung jawab di antara para diri sendiri atau divisi mereka eksekutif dan manajer. (seksionalisme) • Orang-orang merasa bahwa segala • Orang-orang yang tidak mau tahu sesuatu berjalan dengan baik dan pendapat orang lain tidak ada masalah sama sekali • Orang-orang yang selalu memikirkan • Orang-orang yang merasa dirinya sendiri. perusahaannya adalah yang terbaik. • Mudah putus asa, cemburu dan iri hati. • Orang-orang yang beranggapan • Orang-orang yang tidak menyadari bahwa cara yang paling mudah dan apa yang terjadi di sekeliling mereka. paling baik untuk melakukan sesuatu • Orang yang terus hidup di masa lalu adalah apa yang mereka kenal, atau yang feodalistis. hanya mengandalkan pengalaman mereka yang dangkal. Daftar Pustaka • Ishikawa, Kaoru, Pengendalian Mutu Terpadu, Remaja Rosdakarya Bandung, 1992 • Feigenbaum, A.V., Kendali Mutu Terpadu, Erlangga Jakarta, 1992 Sekian