Anda di halaman 1dari 38

Sesi 2 – Kendali Mutu

Intisari
Kendali Mutu
Andri Kusmayadi, ST. MSM.

Jurusan Teknik Mesin


Politeknik Negeri Jakarta
2020
Intisari Kendali Mutu
• Langkah pertama dalam kendali mutu adalah mengetahui
kebutuhan para konsumen.
• Langkah selanjutnya adalah mengetahui apa yang akan dibeli oleh
konsumen.
• Kita tidak dapat menetapkan mutu tanpa mengetahui biayanya.
• Antisipasi kemungkinan terjadinya cacat dan pengaduan-
pengaduan.
• Selalu mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang
memadai.
• Keadaan kendali mutu yang ideal ialah bila pengendalian tidak
memerlukan lagi pemeriksaan.
Intisari Kendali Mutu

1. Apakah kendali mutu itu?

2. Tentang mutu

3. Bagaimana memandang pengendalian?


Apakah Kendali Mutu Itu?
• Kendali mutu merupakan suatu revolusi pemikiran dalam
bidang manajemen.
• Ia merupakan suatu pendekatan yang menggambarkan
suatu cara berfikir baru tentang manajemen.
• Melaksanakan kendali mutu adalah mengembangkan,
mendesain, memproduksi dan memberikan jasa produk
bermutu yang paling ekonomis, paling berguna, dan selalu
memuaskan bagi konsumen (Kaoru Ishikawa).
Petunjuk Melaksanakan Kendali Mutu
1. Menghasilkan produk-produk yang 4. Betapapun tingginya mutu, jika
dapat memenuhi syarat-syarat yang produk terlalu mahal, ia tidak akan
dituntut oleh konsumen. dapat mencapai kepuasan
2. Menekankan pada orientasi konsumen.
konsumen, dimana hak untuk memilih 5. Tidak mungkin ada kendali mutu
produk terletak di tangan konsumen. yang mengabaikan harga, laba, dan
3. Kemampuan untuk menafsirkan mutu pengendalian biaya.
adalah penting. Mutu berarti mutu 6. Kendali mutu dan kendali biaya
kerja, mutu pelayanan, mutu adalah dua sisi mata uang yang
informasi, mutu proses, mutu divisi, sama.
mutu orang (karyawan dan 7. Menyediakan produk yang mutunya
manajemen), mutu sistem, mutu pantas, harganya pantas, dan
perusahaan, mutu tujuan dsb. jumlahnya tepat.
Melaksanakan Kendali Mutu Berarti:
• Menggunakan pengawasan mutu sebagai dasar.
• Melaksanakan pengendalian biaya, harga dan laba secara
terintegrasi.
• Pengendalian jumlah (jumlah produksi, penjualan dan
persediaan) dan tanggal pengiriman.
Istilah Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh semua divisi dan
semua pegawai perusahaan disebut juga pengendalian
mutu terpadu (TQC). Disebut juga kendali mutu terintegrasi,
atau kendali mutu partisipasi penuh, dan pengendalian mutu
manajemen (TQM).
Intisari Kendali Mutu

1. Apakah kendali mutu itu?

2. Tentang mutu

3. Bagaimana memandang pengendalian?


Tentang Mutu
• Mengenali mutu yang benar, yang sesuai dengan tuntutan
konsumen.
• Kendali mutu dilakukan dengan tujuan mewujudkan mutu yang sesuai
dengan syarat-syarat yang dituntut oleh konsumen.
• Harus dapat membedakan karakteristik mutu yang sebenarnya (yang
diminta konsumen) dengan karakteristik mutu pengganti (standar-
standar yang ada).
• Pentingnya pemenuhan keinginan-keinginan (syarat-sayat yang
dituntut oleh konsumen), bukan sekedar standar-standar nasional
yang ada.
Langkah-langkah Penting Dalam
Pelaksanaan Kendali Mutu:
• Pahami karakteristik mutu
sebenarnya.
• Tentukan metode pengukuran
dan pengujian karakteristik mutu
sebenarnya.
• Temukan karakteristik mutu
pengganti, dan memahami
hubungan karakteristik mutu
sebenarnya dan karakteristik
mutu pengganti.
Bagaimana Kita Mengungkapkan Mutu?
• Kebutuhan konsumen tidak selalu dapat diungkapkan
dalam bentuk yang mudah untuk diwujudkan oleh
produsen.
• Interpretasi yang berbeda-beda sangat mungkin terjadi.
• Jika interpretasinya berbeda, metode produksinya juga
dapat bervariasi.
Beberapa Petunjuk dalam
Mengungkapkan Mutu
1 Tentukan satuan jaminan 5 Menyingkap kerusakan laten

2 Tentukan metode pengukuran yang 6 Amati mutu secara statistik


tepat

3 Tentukan kepentingan relatif 7 Mutu desain dan mutu


karakteristik mutu penyesuaian.

4 Capailah konsensus cacat dan


kerusakan
1. Tentukan Satuan Jaminan
• Perhatian utama konsumen adalah mutu setiap satuan
yang dapat digunakan.
• Pentingnya menentukan satuan pada suatu produk
2. Tentukan Metode Pengukuran Yang
Tepat
• Beberapa karakteristik dapat diukur secara fisik atau
kimiawi, sedangkan yang lainnya mungkin tergantung
pada panca indera manusia, seperti: warna, bunyi, bau,
rasa, dan sentuhan.
• Dalam persaingan mutu, industri yang telah mengetahui
metode pengukuran karakteristik itu akan muncul sebagai
pemenang.
3. Tentukan Kepentingan Relatif
Karakteristik Mutu
• Kita harus membedakan dengan jelas kepentingan relatif
dari banyak karakteristik mutu yang dimiliki oleh suatu
produk, dan biasanya digolongkan berdasarkan tingkat
kecacatan atau kerusakannya.
Tingkat Kecacatan atau Kerusakan
Suatu Produk:
• Kerusakan parah
– Karakteristik mutu yang berhubungan dengan hidup dan
keselamatan
– Misalnya roda mobil yang terlepas atau rem yang tidak berfungsi
• Kerusakan besar
– Karakteristik mutu yang dengan serius mempengaruhi fungsi kerja
normal suatu produk
– Misalnya mesin mobil yang tidak bekerja
• Kerusakan kecil
– Karakteristik mutu yang tidak mempengaruhi fungsi normal suatu
produk, tetapi tidak dikehendaki oleh pelanggan.
– Misalnya goresan pada badan mobil.
4. Capailah Konsensus Cacat dan
Kerusakan
Batas Toleransi
• Pandangan orang terhadap cacat
dan kerusakan berbeda-beda, baik Standar Pemeriksaan Standar Pemeriksaan
diantara produsen dan konsumen,
maupun di antara orang-orang
dalam perusahaan yang sama.
4
• Jika tidak ada konsensus di antara ,
beberapa divisi mengenai apa yang 5
ditetapkan sebagai kerusakan,
maka akan sulit untuk menentukan
produk-produk yang ada diluar Diagram
batas toleransi. Dan menentukan
produk yang tidak memenuhi
standar pemeriksaan.
5. Menyingkap Kerusakan Laten
• Angka kerusakan pada industri dan pabrik-pabrik, hanya sebagian kecil dari jumlah
sebenarnya yang tidak kentara, disebut juga kerusakan aktual.
• Jika menganggap kerusakan dalam arti yang lebih luas mungkin ada 10 sampai 100
kali lebih banyak.
• Menyingkap kerusakan yang tersembunyi atau kerusakan laten merupakan tujuan
dasar kendali mutu.
• Barang-barang yang dikerjakan ulang, dan barang-barang yang disetel ulang
semuanya tergolong barang yang rusak.
• Pada perakitan, sebuah produk yang baik dihasilkan jika dikerjakan langsung dari
awal sampai akhir proses tanpa penyetelan atau pengubahan.
• Kita harus menetapkan definisi yang jelas tentang kerusakan dan berusaha
menghilangkan kerusakan laten tersebut.
6. Amati Mutu Secara Statistik
• Kita akan selalu menemukan perbedaan-perbedaan pada produk
dan proses kerja di sekitar kita, dan tidak ada dua yang tepat sama.
• Tidak mungkin membuat produk lain yang persis sama dengannya,
selalu bervariasi mutu suatu produk, hal ini dapat ditunjukkan dengan
distribusi statistik.
• Jika kita memikirkan tentang mutu, kita harus memperhitungkan
distribusi statistiknya dalam kelompok, kemudian menetapkan
pengendalian proses dan menggunakan pemeriksaan.
• Untuk menyatakan distribusi akan digunakan nilai rata-rata dan
standar deviasi.
7. Mutu Desain dan Mutu Penyesuaian.
• Mutu desain sering juga disebut mutu yang ditargetkan.
• Suatu industri mengharapkan untuk menciptakan suatu produk dengan
tingkat mutu tertentu.
• Contohnya produsen memproduksi bola lampu dengan umur pakai
2.000 sampai 2.500 jam.
• Biasanya mutu desain terkait dengan penggunaan biaya. Jika
meningkatkan mutu desain, akibatnya biaya akan naik.
• Tapi jika mutu penyesuai meningkat, terjadinya kerusakan, pengerjaan
ulang, dan penyetelan ulang berkurang, maka akan menurunkan biaya
dan meningkatkan produktivitas.
• Jika mutu desain sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut konsumen,
penjualan juga akan meningkat, dan menciptakan efisiensi.
Pengendalian Standar Mutu
• Dalam melaksanakan kendali mutu, janganlah
semata-mata berusaha memenuhi standar
nasional dan standar perusahaan, tetapi juga
harus memenuhi syarat-syarat mutu yang Desain
Riset Pasar
dikehendaki oleh konsumen. (Redesain)
• Untuk meningkatkan mutu, perlu melakukan
redesign mutu secara berkelanjutan.
• Sesuai dengan yang disampaikan Dr Deming
(1950), perlu adanya siklus desain, produksi, Penjualan Produksi
penjualan dan riset pasar sebagai implementasi
PDCA (Plan-Do-Check-Action).
• “Proses berikutnya adalah pelanggan kami”.
Siklus Mutu Deming
Intisari Kendali Mutu

1. Apakah kendali mutu itu?

2. Tentang mutu

3. Bagaimana memandang pengendalian?


Bagaimana Memandang
Pengendalian?
• Banyaknya istilah terkait pengendalian, seperti istilah
“management”, “control”, dan “administration”.
• Istilah-istilah itu menunjukkan bahwa setiap orang harus
menerapkan tujuan atau target dan menemukan suatu
cara untuk mewujudkannya dengan efisien.
Masalah-masalah yang Dihadapi
Ketika Memulai Kendali Mutu:
• Tertalu banyak teori abstrak yang tidak praktis.
• Tidak adanya partisipasi penuh dari karyawan dan manajemen.
• Partisipan belum familiar dengan teknik analisis dan pengendalian
yang berdasarkan metode statistik.
• Pendidikan kendali mutu tidak diberikan kepada semua karyawan
dan manajemen.
• Terlalu berfikir spesialis dan tidak berfikir secara menyeluruh.
• Kebijakan-kebijakan pimpinan yang tidak sinkron.
• Adanya perselisihan antar divisi dan pihak-pihak yang menolak untuk
memikul tanggung jawab.
Enam (6) Langkah Pengendalian:
1 Tentukan tujuan dan target
Action Plan
Tentukan
tujuan dan
2 Tetapkan metode untuk mencapai tujuan Ambil target
tindakan yang Tentukan
tepat metode
3 Sertakan pendidikan dan latihan pencapaian tujuan
Sertakan
pendidikan dan
4 Laksanakan pekerjaan Periksa akibat pelatihan
pelaksanaan
Laksanakan
5 Periksa akibat pelaksanaan. pekerjaan
Check Do

6 Ambil tindakan-tindakan yang tepat. Siklus Pengendalian


1. Tentukan Tujuan dan Target
• Hal itu dapat ditentukan dengan kebijakan – apakah dasar untuk
menentukan kebijakan itu jelas? Apakah datanya jelas?
• Seorang eksekutif merupakan orang yang menetapkan kebijakan
paling atas, tetapi bawahan dan stafnya lah yang harus
menyediakan dasar pemikian bagi kebijakan itu, mengumpulkan
data yang mendukungnya dan menganalisisnya.
• Perlu adanya pengendalian kebijakan atau pengendalian tujuan,
yaitu manajemen berdasarkan tujuan (Management by Objective =
MBO).
• Bila menetapkan tujuan dan kebijakan, batasi hanya pada masalah-
masalah prioritas. Idealnya tidak boleh lebih dari 3, atau jika perlu 5,
masalah yang diprioritaskan itu.
• Dalam membuat kebijakan, tujuan harus diungkapkan secara konkret
dalam bentuk angka dan diungkapkan dengan maksud tertentu.
• Tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas, juga perlu menentukan
batas atas dan batas bawah tujuan yang dapat dicapai.
• Tujuan harus ditentukan berdasarkan masalah-masalah yang dapat
dipecahkan oleh perusahaan dan dapat menjamin kerjasama semua
divisi.
• Kebijakan dan tujuan harus ditulis dan disebarluaskan, disebut juga
proses penyebaran kebijakan dan penyebaran tujuan.
2. Tetapkan Metode untuk Mencapai
Tujuan
• Standardisasi kerja anda.
• Perusahaan harus menetapkan metode yang ilmiah dan rasional
untuk mencapai tujuan.
• Menentukan suatu metode sama dengan standardisasi, artinya jika
seseorang menentukan suatu metode, ia harus membakukannya dan
membuatnya menjadi suatu peraturan.
• Metode yang akan diterapkan itu harus bermanfaat bagi setiap
orang dan bebas dari kesulitan, sehingga harus distandardisasikan
• Kegiatan pengendalian mutu terpadu (TQC) dapat dilaksanakan di
hotel-hotel, departemen stores, bank-bank, dan industri-industri
konstruksi, selain biasa dilaksanakan juga di pabrik-pabrik tradisional.
• Mengingat jumlah faktor penyebab tidak terbatas, kita harus dapat
menentukan faktor penyebab yang dominan.
• Untuk menentukan faktor penyebab dominan kita dapat mengikuti
prinsisp-prinsip yang diterapkan Vilfredo Pareto, yaitu melakukan
standardisasi dua atau tiga faktor penyebab yang paling penting dan
mengendalikannya.
Diagram Sebab Akibat
• Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1952 di Kawasaki
Iron Fukiai Works oleh Kaoru
Ishikawa.
• Dikenal juga dengan nama
Diagram Ishikawa atau diagram
tulang ikan (Fishbond Diagram).
• Diagram tersebut menunjukkan
hubungan antara karakteristik
dan faktor penyebab.
3. Sertakan Pendidikan dan Latihan
• Atasan mempunyai tanggung jawab mendidik dan mengasuh
bawahan-bawahannya.
• Pendidikan tidak terbatas hanya pendidikan formal, pendidikan ini
hanya merupakan ¼ atau 1/3 dari seluruh proses pendidikan.
• Seorang atasan harus mendidik bawahannya, mendelegasikan
wewenang, dan memberikan kebebasan untuk melakukan
pekerjaannya, sehingga bawahan akan berkembang.
• Idealnya, seorang supervisor (pengawas) untuk 100 orang pekerja,
seperti orkestra dimana dirigen dapat memainkan musik yang paling
baik (Kaoru Ishikawa).
4. Laksanakan Pekerjaan
• Jika segala sesuatu dikerjakan menurut prosedur yang telah dibuat,
biasanya pelaksanaannya tidak akan menemui banyak masalah.
• Tetapi harus dipahami, bahwa walaupun standar dan peraturan itu
diikuti dengan ketat, cacat dan kerusakan akan tetap timbul.
• Pengalaman dan keterampilanlah yang akan mengejar
ketidaksempurnaan dalam standar dan peraturan.
5. Periksa Akibat Pelaksanaan
• Banyak terjadi pihak manajemen • Konsep statistik distribusi digunakan
memberikan perintah dan untuk menemukan penyimpangan-
pengarahan tanpa pemeriksaan yang penyimpangan (ketidakteraturan)
cukup. • Alat yang digunakan untuk memeriksa
• Manajemen bukanlah manajemen jika distribusi disebut diagram kontrol.
sama sekali tidak ada seistem • Akibat-akibat yang ditemukan melalui
pemeriksaan. pemeriksaan itu harus menjadi umpan
• Tujuan pemeriksaan ialah menemukan balik bagi divisi-divisi dan pekerja-
penyimpangan-penyimpangan yang pekerja yang bersangkutan.
terjadi.
• Dalam kendali mutu, akibat dicatat
secara berurutan pada grafik, disana
dicatat batas pengendalian yang
diperoleh dari statistik.
Cara Menemukan Penyimpangan
Periksa Penyebabnya Periksa Berdasarkan Akibatnya
• Langkah pertama di dalam • Metode untuk memeriksa suatu proses
pemeriksaan adalah untuk atau kerja berdasarkan akibatnya,
mengetahui apakah semua faktor atau memeriksa karakteristik seperti
penyebab berada di bawah kontrol. yang ditunjukkan pada diagram sebab
• Suatu daftar pemeriksaan (checklist) dan akibat.
akan sangat membantu. • Fungsi seorang manager adalah
• Faktor-faktor penyebab yang harus menemukan sebab-sebab
kita periksa disebut cek items. ketidakteraturan itu, yang terletak
pada faktor-faktor penyebabnya.
Ambil Tindakan Yang Tepat
• Faktor-faktor penyebab • Tindakan-tindakan yang harus
penyimpangan-penyimpangan diperhatikan (peringatan):
itu harus ditemukan dan – Jangan marah kepada bawahan
tindakan yang tepat harus anda bila mereka melakukan
diambil. kesalahan.
– Melaksanakan pengendalian
• Pencegahan terulangnya dengan seksama, lengkap dan
kesalahan merupakan konsepsi cermat.
yang begitu penting dalam – Setelah anda mengambil suatu
kendali mutu. tindakan, periksalah selalu
akibatnya.
– Berusaha melaksanakan
pencegahan terhadap
terulangnya kesalahan.
Hambatan Dalam Pengendalian Dan
Perbaikan
• Adanya sikap pasif dan mengelak dari • Orang-orang yang hanya memikirkan
tanggung jawab di antara para diri sendiri atau divisi mereka
eksekutif dan manajer. (seksionalisme)
• Orang-orang merasa bahwa segala • Orang-orang yang tidak mau tahu
sesuatu berjalan dengan baik dan pendapat orang lain
tidak ada masalah sama sekali • Orang-orang yang selalu memikirkan
• Orang-orang yang merasa dirinya sendiri.
perusahaannya adalah yang terbaik. • Mudah putus asa, cemburu dan iri hati.
• Orang-orang yang beranggapan • Orang-orang yang tidak menyadari
bahwa cara yang paling mudah dan apa yang terjadi di sekeliling mereka.
paling baik untuk melakukan sesuatu • Orang yang terus hidup di masa lalu
adalah apa yang mereka kenal, atau yang feodalistis.
hanya mengandalkan pengalaman
mereka yang dangkal.
Daftar Pustaka
• Ishikawa, Kaoru, Pengendalian Mutu Terpadu, Remaja Rosdakarya Bandung, 1992
• Feigenbaum, A.V., Kendali Mutu Terpadu, Erlangga Jakarta, 1992
Sekian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai