Disusun Oleh :
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita rahmat serta karunianya sehingga kita dapat Kesehatan
untuk hidup dalam dunia yang berbarokah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Jejen Jaelani ST., MT
pada bidang studi Metrologi Industri di Universitas Sangga Buana YPKP,
Bandung. Selain itu, penulis juga berharap agar laporan ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang “Komponen Roda Gigi”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian...................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
ii
BAB I
Mata kuliah elemen mesin merupakan salah satu mata kuliah dasar yang dipelajari
dalam Fakultas Teknik khususnya Teknik Mesin. Mata kuliah elemen mesin merupakan
mata kuliah yang membahas tentang bagian-bagian suatu konstruksi yang mempunyai
bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene, pasak, poros, kopling, roda gigi dan
sebagainya.
Sebelum roda gigi ditemukan, alat yang pertama kali ditemukan adalah roda gesek.
Roda gesek adalah alat yang tersusun dari dua buah roda yang berbentuk silinder atau
kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya. Jika salah satu diputar maka yang
lain akan ikut berputar juga. Roda ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan
putaran yang tidak perlu tepat. Namun, di samping kelebihannya roda gesek ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak mampu mentransmisikan daya besar dan tidak dapat
dilakukan dengan putaran yang tepat. Oleh karena itu, kedua roda tersebut harus dibuat
bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi yang terdapat
pada kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang berbentuk silinder atau
kerucut disebut roda gigi. Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi yang
penting untuk suatu pemindahan gerak (terutama putaran), daya, atau tenaga pada suatu
sistem transmisi antara penggerak dengan yang digerakkan.
Di luar cara transmisi di atas, ada pula cara lain untuk meneruskan daya, yaitu dengan
sabuk atau rangkai. Namun demikian, transmisi roda gigi mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan
tepat, dan daya yang dapat ditransmisikan lebih besar. Namun, kelebihan ini tidak selalu
menyebabkan dipilihnya roda gigi di samping cara yang lain. Hal ini dikarenakan roda
gigi memerlukan ketelitian yang sangat besar dalam pembuatan, pemasangan maupun
pemeliharaannya. Pemakaian roda gigi sebagai alat transmisi telah menduduki tempat
terpenting di segala bidang selama 200 tahun terakhir ini. Penggunaannya dimulai dari
1
alat pengukur yang kecil dan teliti seperti jam tangan, sampai roda gigi reduksi pada
turbin besar yang berdaya puluhan megawatt.
Secara global materi tentang roda gigi yang akan dibahas kali ini, meliputi pengenalan
roda gigi secara umum, penggolongan roda gigi, peguraian nama setiap bagian roda gigi,
cara menyatakan ukuran pada roda gigi, istilah-istilah yang sering ditemui pada roda gigi,
rangkaian roda gigi dan perancangan roda gigi.
Suatu konstruksi roda gigi digunakan pula untuk suatu sistem pengatur pada pemindah
putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya. Oleh
karena itu, penggunaan roda gigi sangat luas pada konstruksi mekanik yang memerlukan
gerak yang menkombinasikan beberapa komponen alat yang tergabung. Pembuatan roda
gigi cukup rumit dan kompleks karena pembuatan profil roda giginya yanng khusus,
dengan berbagai ukuran dan keakuratan tergantung dari peran dari roda gigi itu sendiri
pada suatu gabungan komponen mesin.
Ketelitian yang sangat besar dalam pembuatan, pemasangan maupun pemeliharaan
roda gigi membuat mahasiswa menemukan banyak kewalahan dan kerancuan daam
memahami materi tentang roda gigi. Semantara penggunaan roda gigi yang sangat
banyak dalam kehidupan sehari-hari membuat mahasiswa teknik, khususnya mahasiswa
teknik industri harus selalu bertemu dan bekerja menggunakan alat ini. Kurannya
kemampuan mahsiswa untuk memahami tentang roda gigi lebih disebabkan kurangnya
referensi yang membahas tentang roda gigi secara mendalam sekali pun ada buku
tersebut merupakan buku terjemahan dari bahasa asing yang memilik tingkat kesulitan
bahasa yang sangat tinggi sehingga sulit untuk dipahami mahaiswa. Dikarenakan alasan-
alasan di atas, maka saya seorang mahasiswi teknik industri berpikiran untuk membuat
sebuah paper sederhana yang berisi penjelan rinci tentang roda gigi dengan tingkat
kesulitan bahasa yang sudah diturunkan sehingga mahasiswa dapat dengan mudah
memahami isi paper ini dan dapat mengerti materi tentang roda gigi secara terperinci dan
jelas.
2
1.2. Tujuan
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Roda Gigi
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda
gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain.
Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai
transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah
gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber
daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain, salah satu
kasusnya adlah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari tau menghasilkan
gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Roda gigi adalah salah satu komponen kendaraan bermotor yang membutuhkan
permukaan keras namun dengan bagian tengah yang tetap ulet (bahan yang tidak mudah
patah, mempunyai tegangan tarik yang tinggi). Roda gigi sering digunakan karena dapat
meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada
menggunakan alat transmisi yang lainnya. Selain itu, roda gigi juga memiliki kelebihan-
kelebihan dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu:
1. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
2. Sistem yang kompak sehingga transmisinya lebih sederhana.
3. Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
4. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
5. Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan
pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan
mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung
dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi yang dengan roda gigi yang lebih besar
berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi. Rasio kecepatan
yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi yang
mengalahkan mekanisme transmisi yang lain. Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip
kerja berdasarkan pasangan gerak. Bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,
putar dan daya dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, dapat dicapai kecepatan
5
keliling (vc) yang sama pada lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkran singgung
ini disebut lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada
pasangan roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak
lengkung antara dua gigi yang berdekatan (Pitch) pada kedua roda gigi harus sama,
sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu
profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang
dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.
Roda gigi lurus merupakan roda gigi Yng Pling sederhana dengan jalur gigi sejajar. Roda
gigi kerucut lurus adalah roda gigi yang paling sering digunakan. Perbandingan
kontaknya kecil dan kerjanya sangat berisik. Konstruksinya tidak memungkinkan
pemasangan bantalan pada kedua ujung poros-porosnya.
Merupakan dasar profil pahat pembuat gigi. Contoh pemakaian gigi reck terdapat pada
mesin bor tegak, mesin bubut, dan lain-lain.
Roda gigi kerucut lurus merupakan roda gigi yang paling mudah dibuat dan paling sering
dipakai. Contoh penggunaany pada grab wich, hnd wich, kerekan
7
2.2 Cara Menyatukan Roda Gigi
Sepeti hal nya pada pemeriksaan ulir, maka pada pemeriksaan roda gigi pun
diperlukan perhitungan-perhitungan tertentu terutama perhitungan dengan trigonometri.
Yang telah disinggung di muka sebagian besar mengenai roda gigi lurus (spur gear).
Pada dasarnya pemeriksaan untuk semua jenis roda gigi adalah sama yaitu lebih menitik
beratkan pada pemeriksaan bentuk fisik dari roda gigi dan bentuk dari giginya, baru
kemudian dijabarkan/dikembangkan pada pemeriksaan elemen-elemen yang lain.
Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa pemeriksaan roda gigi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu pemeriksaan roda gigi secara keseluruhan dalam arti
membandingkannya dengan roda gigi standar dan pemeriksaan roda gigi standar dan
pemeriksaan elemen-elemen roda gigi secara sendiri-sendiri. Pemeriksaan roda gigi
dengan membandingkannya terhadap roda gigi standar disebut juga dengan istilah
pemeraksaan secara keseluruhan (general test). Sedangkan pemeriksaan elemen-elemen
dari roda gigi disebut juga dengan istilah pemeriksaaan individual (individual test).
8
selama proses pemesinan. Hal ini memungkinkan pengawasan dan
pengendalian langsung terhadap dimensi dan geometri komponen, tanpa
memerlukan intervensi manual.
4. Koreksi Otomatis:
5. Pengurangan Downtime:
9
korektif untuk dipicu secara otomatis berdasarkan pemantauan kondisi
operasional.
7. Penghematan Material:
10
memutarnya secara perlahan-lahan lalu dibiarkan berhenti sendiri. Dalam keadaan akan
berhenti sendiri dapat dilihat atau diamati bagian mana dari roda gigi yang menyebabkan
tidak seimbang.
11
2.4 Perancangan Roda Gigi
Proses perancangan dimulai dari penentuan kebutuhan, dan keputusan untuk berbuat
sesuatu akan hal tersebut. Melalui beberapa tahapan perancangan dan iterasi, proses akan
berakhir dengan penyajian hasil rancangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Secara
ideal, metoda perancangan dalam bidang teknik termasuk perancangan roda gigi.
Awal dari proses perancangan adalah berupa pengenalan kebutuhan, dimana seorang
perancang harus bisa mendefenisikan kebutuhan tersebut. Roda gigi secara umum dipakai
untuk mentransmisikan daya dari mesin penggerak, sehingga secara umum dalam
perancangan roda gigi, defenisi adalah berupa keberadaan sistem transmisi roda gigi yang
dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perancang atau pengguna. Untuk
mendefenisikan kebutuhan tersebut, umumnya sudah ada data awal yang berfungsi
sebagai data masukan untuk proses perancangan. Data itu dapat berupa besar daya yang
ditransmisikn dari mesin penggerak ataupun dimensi ruangan yang tersedia untuk
penempatan transmisi tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Meskipun integrasi alat ukur tak langsung telah membawa berbagai
keuntungan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk
pengembangan lebih lanjut:
14
3. Pengelolaan Data:
Dengan pengukuran yang dilakukan secara otomatis, pengelolaan
data yang efisien menjadi kunci. Sistem informasi yang terintegrasi dapat
membantu mengelola dan menganalisis data pengukuran untuk
meningkatkan efisiensi produksi.
4. Pemeliharaan Preventif:
Implementasi kebijakan pemeliharaan preventif pada alat ukur tak
langsung dapat membantu memastikan kinerja yang optimal. Pemantauan
kondisi mesin dan pemeliharaan yang terjadwal dapat menghindari
gangguan operasional yang tidak terduga.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, D., & Indrawan, R. (2021). "Integrasi Sensor Otomatis dalam Sistem
Pemesinan untuk Meningkatkan Presisi." Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Industri, 65-72.
Susanto, F., & Cahyono, A. (2020). "Analisis Biaya dan Manfaat Implementasi
Alat Ukur Tak Langsung pada Proses Pemesinan." Jurnal Manufaktur dan
Teknologi Industri, 8(2), 110-120.
Utama, R., & Wibowo, T. (2020). "Analisis Pengaruh Penggunaan Alat Ukur Tak
Langsung terhadap Efisiensi Produksi Pemesinan CNC." Seminar
Nasional Teknologi Industri, 89-95.
16