PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti sekarang ini kita tidak dapat dipisahkan dari
kebutuhan kendaraan. Kendaraan merupakan alat transportasi yang digunakan untuk
menempuh tujuan yang diinginkan sebelumnya. Salah satu kendaraan yang paling
banyak diminati ialah sepeda motor. Kendaraan yang satu ini relatif lebih efisien,
karena kita menjalankan aktivitas di tengah padatnya penduduk dan banyaknya
pengguna kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Kita
dapat menempuh tujuan lebih singkat dibanding kendaraan roda empat, ditengah
macetnya lalu lintas yang dirasakan tiap hari.
Sepeda motor terdiri dari berbagai sistem dan komponen, salah satu
komponennya ialah roda gigi transmisi. Transmisi merupakan komponen yang dapat
menyesuaikan kecepatan kendaraan berdasarkan kondisi jalan dan beban yang
ditanggung oleh kendaraan itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis
tertarik untuk merancang roda gigi pada transmisi sepeda motor. Roda gigi sendiri
banyak jenis-jenisnya, namun yang akan dibahas oleh penulis disini ialah roda gigi
lurus, mengacu pada sepeda motor itu sendiri. Oleh karena itu penulis akan
merancang yang berjudul “Perancangan Roda Gigi 1 Pada Transmisi Motor
Jupiter MX”. Dengan perancangan yang dilakukan, penulis berharap dapat
merancang roda gigi seefektif mungkin.
1. Pengertian dari roda gigi dan transmisi yang akan penulis rancang.
1.3 Tujuan
Tujuan dari perancangan roda gigi pada transmisi yang penulis lakukan ialah
sebagai berikut :
2. TEORI DASAR berisi tentang pengertian roda gigi, prinsip roda gigi, dan jenis-
sampai akhir, dan perhitungan perancangan yang akan dibahas pada poin selanjutnya.
roda gigi 1.
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi vang penting untuk suatu
pemindahan gerak (terutama putaran) daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi
antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi hubungan roda gigi
digunakan pula untuk sistim pengatur pada pemindah putaran, atau untuk merubah
gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang
saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi
yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi,
dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya.
Roda gigi secara umum merupakan suatu mekanisme yang dipergunakan
untuk memindahkan elemen mesin yang satu kegerakan elemen mesin yang lain.
Selain itu roda gigi juga berfungsi mengubah jumlah putaran dan momen putar
mesin, daya mesin serta mengatur keduanya untuk kebutuhan kerja mesin. Ketika
kendaraan mulai berjalan diperlukan tenaga yang besar, setelah kendaraan berjalan
bukan tenaga lagi yang diperlukan melainkan kecepatan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diperlukan transmisi yang lebih dari berbagai tingkat perbandingan gigi.
Sebuah kotak transmisi pada prinsipnya terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Poros penggerak
Poros yang digerakkan
Rangka pengikat
Transmisi tersebut ditetapkan antara clutch dengan propeller shaft (FR-
Type)atau antara clutch dengan drive shaft (FF-Type).
Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling (Vc) yang sama pada lingkaran singgung
sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran pitch atau lingkaran
tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi berperan
penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu
diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi yang berdekatan (disebut
"pictch") pada kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat
berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat
semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin
terjadinya kontak gigi dengan baik.
Jenis-jenis Roda gigi dapat dibedakan pula dari keadaan konstruksi alur
bentuk gigi sena berdasarkan bentuk serta fungsi konstruksinya.
Penggunaan Roda gigi lurus ini cukup luas terutama spur gear pada konstruksi
general mekanik yang sederhana sampai sedang putaran dan beban relatip sedang.
Dan ketiga jenis Roda gigi ini, rnaka Internal Gear memilikitingkat kesulitan
pemasangan yang agak sulit, sehubungan dalam menentukan ketepatan pemasangan
sumbu. Sedangkan untuk jenis Rack dan Pinion Gear, mempunyai kekhususan dalam
penggunaannya, yaitu untuk pengubah gerak putar ke gerak lurus atau sebaliknya,
sedangkan pada Rack gear mempunyai sumbu Pitch yang lurus. Pembebanan pada
gigi-giginya mempunyai distribusi beban yang paling sederhana, yaitu gaya Normal
yang terurai menjadi gaya keliling (gaya targensial) dan gaya Radial.
Selain itu, dengan adanya sudut kemiringan mengakibatkan terjadinya gaya aksial
yang harus di tahan oleh tumpuan bantalan pada porosnya. Sistim pelumasan harus
diperhatikan dengan cermat untuk meningkatkan umur pakai dari gigi yang saling
bergesekan. Khusus untuk penggunaan dalam posisi sumbu sejajar, serta untuk
menetralisir gaya aksial yang terjadi, dibuat roda gigi miring atau lebig populer
disebut Roda gigi "Herring bone", yaitu dengan dibuat dua alur profil gigi dengan
posisi sudut kemiringan saling berlawanan.
Roda gigi Herring bone dapat dibuat dalam tiga macam, yaitu :
a. Herring bone dengan gigi V setangkup
b. Herring bone dengan gigi V bersilang
c. Herring bone dengan gigi V berpotongan tengah
Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibandins jenis roda
gigi payung laiimya. Pembuatannya relatip mudah dan penggunaannya untuk
konstruksi umum yang sederhana sampai sedang, baik dalam menerima beban
maupun putaran.
Disebut juga Spiral bevel gear. Perbendaan antara Bentuk gigi lurus dengan bentuk
gigi miring pada Roda Gigi payung ini, kurang lebih seperti perbedaan yang terdapat
pada Roda gigi lurus dengan Roda gigi miring (Spur Gear), dimana dengan adanya
kemiringan tersebut akan meningkan kemampuan menerima beban, mengurangi
kebisingan sehingga dapat digunakan pada putaran yang lebih tinggi dibanding
dengan Roda Gigi payung gigi lurus pada ukuran geometris yang sama.
Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol derajat, sehingga secara
sepintas tampak seperti Roda gigi lurus dengan gigi melengkung. Kemampuan Roda
Gigi Payung Zerol ini kurang lebih sama seperti Roda Gigi payung gigi miring
(Spiral), hanya pembuatannya lebih sulit dan bekerja lebih tenang serta tahan lama.
d. Roda Gigi Payung Hypoid.
Roda gigi cacing di gunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan pengtransmisian
putaran selalu berupa reduksi.Pada sepasang roda gigi cacing terdiri dari batang
cacing yang selalu sebagai penggerak dan Roda gigi cacing sebagai pengikut.Bahan
batang cacing umumnya lebih kuat dari pada roda cacingnya,selain itu batang cacing
umumnya di buat berupa kontruksi terpadu,dimana bentuk alur cacingnya berupa
spiral, seperti ulir dengan penampang profil gigi seperti jenis Roda gigi lainnya.
Selain sebagai sistim transmisi saja, Roda Gigi cacing sering juga difungsikan
sebagai pengunci transmisi, misalnya pada peralatan angkat. Dari bentuk konstruksi
berpasangan terdapat dua jenis konstruksi Roda cacing, yaitu :
Pada Roda gigi cacing silindrik, bentuk luar batang cacing maupun Roda Cacing
berupa siUnder sedang pada jenis glogoid, baik batang maupun Roda Cacingnya
saling mengikuti bentuk pasangannya.
Konstruksi batang cacing pada umumnya dibuat terpadu, tetapi untuk ukuran, besar
dapat saja batang cacing dibuat berupa pasangan dengan poros.
Roda gelinding 1 (cutter) digunakan untuk membentuk profil roda gigi 2, dan
sebaliknya, roda gelinding 2 sebagai pasangan roda gelinding 1, membentuk profil
gigi roda 1.
Sumber : http://saw56.blogspot.co.id/2014/macam-roda-gigi.html
Kurva dari jarak yang sama terbadap sikloida yang dibentuk oleh roda gelinding 2
terhadap jalur gelinding pasangannya. Profil ini dipakai konstruksi pasangan antara
roda gigi profil dengan roda pena (pasangannya bukan berupa gigi, tapi berupa yang
berjarak teratur melingkar pada suatu roda). Dan lebih umum lagi digunakan pada
hubungan gigi dan rantai.Konstruksi prProfil gigi ini digunakan pada suatu hubungan
transmisi dengan rasio yang besar misalnya ; untuk pemutar derek dan pasangan
konstruksi bukan berupa dua roda gigi, tapi satu roda gigi dengan satu roda pena atau
rantai.
Mulai
Pengumpulan data
Analisa
data
Proses perancangan
Hasil
Kesimpulan
Selesai
Mesin
Transmisi
Frame
H = 12,3 hp Kc = 0,868
n = 1200 rpm Kd = ke = 1
Ka = 0,725 Km = 1,3
Kb = 0,89
4.2 Perhitungan
𝑁𝑃 = 12
𝑁𝐺 = 36
𝑌 = 0,29327
Kekuatan mengalah
𝑆𝑦 = 86 𝑘𝑝𝑠𝑖
𝑆𝐹 = 3
𝑆𝑦 86
𝜎𝑃 = = = 28,7 𝑘𝑝𝑠𝑖
𝑆𝐹 3
𝑃 = 8, 𝑑𝑎𝑛 9
Diameter puncak
𝑁 12 12
𝑑= = = 1,5 ; = 1,33
𝑃 8 9
Faktor kecepatan
Lebar gigi
𝜔𝑡 . 𝑃 861,35 × 8 969 × 9
𝐹= = = 1,14 𝑖𝑛 ;
𝐾𝑉 . 𝑌. 𝜎𝑃 0,72 × 0,29327 × 28,67 0,74 × 0,29327 × 28,67
= 1,4 𝑖𝑛
𝜋. 𝑑 𝜋 × 1,5 𝜋 × 1,33
𝑝= = = 0,39 𝑖𝑛 ; = 0,35 𝑖𝑛
𝑁 12 12
Lebar minimal
Lebar maksimal
p 8 9
d (in) 1,5 1,33
471,24 418,88
V (fpm)
ωt (lb) 816,35 969
Kv 0,72 0,74
F (in) 1,14 1,4
p (in) 0,39 0,35
Fmin
1,18 1,04
(in)
Fmaks
1,96 1,75
(in)
Faktor kecepatan
50 50
𝐾𝑉 = = = 0,7
50 + √𝑉 50 + √418,88
𝐽35 − 𝐽25
𝐽34 = 𝐽35 + × (𝑁34 − 𝑁25 )
𝑁35 − 𝑁25
(0,37275 − 0,36477)
= 0,37275 + × (34 − 25) = 0,371952
(35 − 25)
𝜔𝑡 . 𝑃 969 × 9
𝜎= = = 18,97 𝑘𝑝𝑠𝑖
𝐾𝑉 . 𝐹. 𝐽 0,74 × 1,4 × 0,371952
Batas ketahanan
𝑆𝑒 = 𝑘𝑎. 𝑘𝑏. 𝑘𝑐. 𝑘𝑑. 𝑘𝑒. 𝑘𝑓. 𝑆 ′ 𝑒 = 0,725 × 0,89 × 0,868 × 1 × 1 × 1,33 × 56,5
= 42,01 𝑘𝑝𝑠𝑖
Faktor keamanan
𝑆𝑒 42,01
𝑛𝐺 = = = 2,22
𝜎 18,97
𝑛𝐺 2,22
𝑛= = = 1,36
1,625𝑛 1,625
4.3 Analisa
Dari data-data yang diperoleh, ada beberapa data yang dihasilkan dari ta bel
seperti faktor bentuk. Harga faktor bentuk ini didapatkan dari tabel berdasarkan
jumlah roda gigi pinoin dan gearnya. Selain faktor bentuk, harga kekuatan mengalah,
kekuatan tarik, dan tegangan lentur didapatkan dari tabel berdasarkan bahan dari roda
gigi yang berhubungan dengan proses perlakuan yang diberikan terhadap material
tersebut. Dari perhitungan diatas, penulis memilih jumlah gigi/in 8, karena lebar
permukaan gigi yang dihasilkan berada diantara lebar permukaan gigi minumum dan
maksimum. Selain pertimbangan tersebut, dari hasil perhitungan menghasilkan faktor
keamanan gear 1,9 dan faktor keamanan keseluruhan 1,17, harga tersebut memenuhi
dari faktor keamanan suatu komponen.
5.1 Kesimpulan
1. Roda gigi yang dirancang aman untuk digunakan, karena hasil yang
didapatkan lebih dari satu.
2. Faktor keamanan yang dihasilkan secara keseluruhan aman untuk digunakan,
karena hasil yang didapatkan lebih dari satu.
3. Jumlah roda gigi dan pinion mempengaruhi hasil perhitungan yang dilakukan.
5.2 Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, penulis menyarankan agar saat
melakukan proses perancangan dan perhitungan dilakukan secara teliti agar hasil
yang didapatkan dapat sesuai dengan perancangan yang diharapkan.