Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ELEMEN MESIN II

“Spur Gear Dan Bevel Gear”

Disusun Oleh :

NAMA : BAYU PAMUNGKAS


NIM : 181910101069
KELAS :C

PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1) TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berkat nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa kehadirat Allah SWT mungkin penulis tidak akan mampu untuk
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawakan cahaya pada umat manusia sekalian di bumi.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan. Khususnya untuk kedua
oranga tua saya yang terus memberikan motivaasi dan dukungan serta dosen
pembibing sekaligus pengampu mata kuliah Elemen Mesin 2 Bapak Yuni
Hermawan ST. MT.. Tanpa beliau makalah ini mungkin akan terdapat banyak
hambatan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis meyakini bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih sempurna kedepannya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih bagi pembaca sekalian dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Jember, 27 Februari 2020

Penulis

Bayu Pamungkas

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. Pengertian Roda Gigi ............................................................................... 2
B. Fungsi Roda Gigi ...................................................................................... 2
C. Istilah Penting Dalam Roda Gigi .............................................................. 2
D. Roda Gigi Lurus (Spur Gear) ................................................................... 4
E. Bevel Gear ................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita telah mengenal apa yang dinamakan roda gigi.pada sepeda,
kendaraan roda dua, mobil, kereta api, pesawat udara, kapal laut, dan semua
jenis mesin-mesin perkakas selalu dilengkapi dengan komponenkomponen
roda gigi. Dengan adanya komponen-komponen roda gigi ini maka sistem
mekanisme mesin dan motor dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Makin
tinggi kualitas suatu produk yang memerlukan perlengkapan roda gigi,
maka makin tinggi dan makin presisi pula roda gigi yang harus dibuat.

Roda gigi saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat


pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, roda gigi telah mengalami
banyak perubahan, baik geometri maupun material yang digunakan. Pada
awalnya roda gigi ditemukan terbuat dari material kayu yang disisipi gigi.
Kemudian material tersebut diganti sesuai dengan kegunaan roda gigi.
Perkembangan roda gigi dimulai pada tahun 330 SM oleh Aristoteles yang
saat itu digunakan untuk menggerakan roda di mesin pengerek(Andika dan
Pramono, 2016).

Roda gigi berperan penting dalam pemindahan gerak putar dan daya
atau tenaga pada suatu sistem transmisi penggerak dan yang digerakkan.
Oleh karena itu penggunaan roda gigi sangat luas pada konstruksi mekanik
yang memerlukan gerak yang menkombinasikan beberapa komponen alat
yang tergabung. Ada banyak jenis roda gigi yang telah berkembang saat ini.
Namun, kali ini hanya akan dibahas mengenai roda gigi lurus (spur gear)
dan roda gigi payung (bevel gear).

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan kita bahas yaitu :

1. Apa saja yang harus diperhatikan pada roda gigi?


2. Apa yang dimaksud dengan roda gigi lurus (spur gear) dan jenisnya?
3. Apa yang dimaksud dengan roda gigi payung (bevel gear) dan
jenisnya?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk :

1. Mengetahui apa saja istilah yang perlu diperhatikan dalam roda gigi
2. Mengetahui karakteristik roda gigi lurus (spur gear) dan jenisnya
3. Mengetahui karakteristik roda gigi payung (bevel gear) dan jenisnya

1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Roda Gigi
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi yang penting
untuk suatu pemindahan atau transmisi gerak, daya, atau tenaga pada suatu
sistem transmisi antara penggerak dengan yang digerakkan. Konstruksi
pada roda gigi digunakan mengatur seperti membalikkan arah putaran,
menurunkan dan menaikkan kecepatan putaran atau untuk merubah gerak
lurus menjadi gerak memutar ataupun sebaliknya.
Pada umumnya roda gigi berbentuk silindris yang tepinya berbentuk
menyerupai gigi yang mengelilingi silindris. Roda gigi digunakan untuk
mencegah terjadinya slip pada sistem yang dapat mengganggu pergerakan
dan mengurangi daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi. Konstruksi
roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak. Bentuk gigi
dibuat untuk menghilangkan keadaan slip, sehingga penyaluran putaran dan
daya dapat berlangsung dengan baik. Roda gigi atau gear digunakan secara
berpasangan antara drive gear dan driven gear. Gear sebagai sumber
putaran disebut drive, dan gear yang meneruskan putaran disebut
driven(Taufan, 2012).

B. Fungsi Roda Gigi


Secara umum fungsi dari roda gigi adalah untuk :

a. Meneruskan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan.


b. Mengubah putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan,
yaitu dari putaran tinggi ke putaran rendah atau dari putaran rendah
ke putaran tinggi. Bisa juga mengubah putaran di sini berarti
membuat arah putaran poros yang digerakkan berlawanan dengan
arah putaran poros penggerak.
c. Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya
oli, minyak tanah, dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini
adalah sebagai pompa zat cair. Dalam otomotof dikenal adanya
sistem pelumas dengan roda gigi.

C. Istilah Penting Dalam Roda Gigi


a. Diametral pitch (P) adalah banyaknya gigi untuk tiap satu inchi
dari diameter lingkaran pitch. Diametral pitch ini hanya merupakan
harga secara hipotesis saja yang harganya tidak bisa diukur. Akan
tetapi pengertiannya sangat penting untuk mempertimbangkan
proporsi jumlah gigi.
𝑁 N = jumlah gigi
P= =
𝐷 D = diameter lingkaran pitch

2
b. Modul (m) adalah panjang dari diameter lingkaran pitch untuk tiap
gigi. Satuan untuk modul adalah milimeter.
𝑁 1
m= =
𝐷 𝑃
c. Circular Pitch (CP) adalah jarak arc yang diukur pada lingkaran
pitch dari salah satu sisi sebuah gigi ke sisi yang sama dari gigi
yang berikutnya.
𝜋𝐷 𝜋
CP = = = π Modul (m)
𝑁 𝑃
d. Addendum (Add) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai
pada ujung puncak dari gigi.
1
Addendum = = Modul
𝑃
e. Kelonggaran (Clearance) adalah jarak radial dari ujung puncak
sebuah gigi roda gigi yang satu ke bagian dasar dari gigi roda gigi
yang lain untuk suatu pasangan roda gigi. Harga-harga standar dari
clearance ini adalah :
0.157 0.250 0.400
= 0.157m atau = 0.250m atau = 0.400m
𝑃 𝑃 𝑃
f. Deddendum (Dedd) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai
pada dasar dari gigi.
Deddendum = Addendum + Clearance
1 0.157
= + = 1.157 m atau
𝑃 𝑃
1 0.250
= + = 1.250 m atau
𝑃 𝑃
1 0.400
= + = 1.400 m
𝑃 𝑃
g. Diameter blank (blank diameter) adalah jarak yang panjangnya
sama dengan diameter lingkaran pitch ditambar dengan dua
addendum.
Blank diameter = D + 2 Addendum
D = Nm
Add = m
(𝑁+2)
Blank Diameter = Nm + 2m = (N + 2)m =
𝑃
h. Ketebalan gigi adalah jarak tebal gigi yang diukur pada lingkaran
pitch dari satu sisi ke sisi yang lain pada gigi yang sama.
Pengukuran tebal gigi ini bermacam-macam caranya yang akan
dibicarakan tersendiripada pengukuran tebal dalam Bab V ini juga.
Secara nominal dapat ditentukan tebal gigi sebagai berikut :
Tebal gigi nominal = ½ Circular Pitch (CP)
𝜋 𝑚
= = πx
2𝐷𝑃 2

3
D. Roda Gigi Lurus (Spur Gear)
Spur Gear digunakan untuk mentransmisikan atau memindahkan
daya dan putaran antara dua buah poros yang sejajar. Gigi pada spur gear
di potong paralel terhadap sumbu aksial dari poros. Adapun roda gigi yang
berukuran lebih kecil disebut dengan pinion. Sedangkan roda gigi yang
berukuran lebih besar disebut juga dengan gear.

Pada konstruksi pasangan, terdapat 3 penggunaan spur gear, yaitu :

1. Roda gigi lurus Eksternal

2. Roda gigi lurus Internal

3. Roda gigi rack dan pinion

Penggunaan roda gigi lurus ini cukup luas terutama spur gear pada
konstruksi umum mekanik yang sederhana hingga putaran sedang dengan
beban relatif sedang. Internal gear memiliki tingkat pemasangan yang agak
sulit, sehubungan dalam menentukan ketepatan pemasangan sumbu.
Sedangkan untuk jenis rack dan pinion gear, mempunyai kekhususan dalam
penggunaannya, yaitu untuk pengubah gerak putar ke gerak lurus atau
sebaliknya, sedangkan pada rack gear mempunyai sumbu pitch yang lurus.
Pembebanan pada gigi-giginya mempunyai distribusi beban yang paling
sederhana, yaitu gaya Normal yang terurai menjadi gaya keliling (gaya
tangensial dan gaya radial).

4
E. Bevel Gear
Roda gigi payung sering disebut juga roda gigi kerucut atau bevel
gear. Peaggunaannya secara umum untuk mentransmisikan putaran dan
beban dengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan
bersudut 90o. Khusus jenis roda gigi payung hypoid, posisi sumbunya
bersilangan. Pada pemasangan roda gigi payung umumnya salah satu
dipasang dengan konstruksi tumpuan melayang, terutama pada roda gigi
penggerak.

Dari bentuk serta arah alur giginya, terdapat beberapa jenis roda gigi
payung, diantaranya :

1. Roda gigi payung gigi lurus

Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana


dibanding dengan jenis roda gigi payung lainnya. Pembuatannya
relatif mudah dan penggunaannya untuk konstruksi umum yang
sederhana sampai sedang, baik dalam menerima beban maupun
putaran. Berdasarkan pembuatan bentuk gigi. Roda gigi payung
gigi lurus menyudut. Bentuk gigi pada penampang potong,
menyudut ke titik pusat kerucutnya. Roda gigi payung gigi lurus
sejajar. Bentuk gigi penampang potong sejajar dengan sumbu
kerucutnya.

2. Roda gigi payung gigi miring

Disebut juga spiral bevel gear. Perbedaan antara bentuk gigi


lurus dengan bentuk gigi miring pada roda gigi payung ini kurang
lebih seperti perbedaan yang terdapat pada roda gigi lurus dengan
Roda gigi miring (spur gear), dimana dengan adanya kemiringan
tersebut akan meningkatkan kemampuan untuk menerima beban,
mengurangi kebisingan sehingga dapat digunakan pada putaran
yang lebih tinggi dibandingkan dengan roda gigi payung gigi lurus
pada ukuran geometris yang sama.

5
3. Roda gigi payung gigi zerol
Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol
derajat, sehingga secara sepintas tampak seperti roda gigi lurus
dengan gigi melengkung. Kemampuan roda gigi payung zerol ini
kurang lebih sama seperti roda gigi payung gigi miring (spiral),
hanya pembuatannya lebih sulit dan bekerja lebih tenang serta tahan
lama
4. Roda gigi payung gigi hypoid
Jenis roda gigi payung ini lebih populer digunakan pada,
kendaraan bermotor saja, tapi untuk konstruksi umum mekanik yang
memerlukan putaran tinggi serta beban besar yang dinamis dapat
menggunakan jenis roda gigi payung ini.
Bentuk alur giginya berupa lengkung hypoid, sehingga posisi
sumbu tidak tegak lurus berpotongan, tetapi bersilangan, sehingga
akan memudahkan pemasangan tumpuan bantalan pada kedua roda
giginya.

6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Roda gigi merupakan komponen penggerak utama dalam setiap
mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya secara efisien. Dalam
perancangannya dibutuhkan perhitungan matang mulai dari material
hingga dimensi. Kesalahan paling umum yang menyebabkan ketidak
awetannya gear adalah sudut yang tidak tepat dan material yang kurang
tepat.

7
DAFTAR PUSTAKA
Machine Design,R.S. Khurmi & J.K.Ghupta.Eurasia Publishing House.2005

Andika, D. R. dan A. S. Pramono. 2016. Analisa kekuatan spiral bevel gear


dengan variasi sudut spiral menggunakan metode elemen hingga. Jurnal
Teknik ITS. 5(2)
Taufan, A. N. 2012. Studi kekuatan spur gear dengan profil gigi cycloid dan
involut. Jurnal Teknik POMITS. 1(1):1–6.

8
9

Anda mungkin juga menyukai