Anda di halaman 1dari 2

Judul Studi Pengaruh Temperatur Reaktor Gasifikasi Terhadap

Fuel Conversion Rate Gasifikasi Dual Reaktor Fluidized


Bed
Jurnal METTEK
Volume & Halaman Vol. 4/No. 2
Tahun 2018
Penulis I Wayan Arya Darma, dkk.
Reviewer Bayu Pamungkas . 181910101069
Tanggal 07 Oktober 2019
Tujuan Penelitian Penelitian ini dialakukan untuk mengetahui pengaruh
temperatur pada reaktor gasifikasi terhadap fuel conversion
rate bahan bakar biomassa.
Subjek Penelitian Pemerintah dalam upaya pengembangan bahan bakar
alternatif sebagai solusi dari krisis energi
Metode Penelitian 600 gram pasir silika (bed material) dan 600 gram bahan
bakar dari sekam padi (biomassa) yang berbentuk butiran
dan berukuran 0,4-0,5 mm dimasukkan ke dalam reaktor
gasifikasi melalui fuel feeder atau screw feeder. Sekam
padi (biomassa) dimasukkan setelah kondisi steady state
yakni setelah reaktor mempunyai temperatur yang cukup
dengan bantuan heater yang dipasangkan pada reaktor.
Kemudian, pasir silika (bed material) dan sekam padi
(biomassa) di sirkulasikan ke reaktor pembakaran dengan
volume alir dengan bantuan suplai udara yang bertekanan
dari blower. Sedangkan, untuk mengetahui sirkulasi pada
bed material pada kedua reaktor, digunakan pressure
gauge yang dipasang pada kedua reaktor. Thermocouple
digunakan untuk mengetahui distribusi temperatur pada
reaktor. Thermocouple tersebut dihubungkan pada data
logger yang di tampilkan pada layar laptop dalam bentuk
grafik mulai dari awal heater dinyalakan hingga selesai
pengujian. Untuk melihat dan mengatur temperatur pada
reaktor, digunakan thermocontrol yang di pasangkan pada
reaktor. Analisa Proximate dan Analisa Ultimate
dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur dan unsur
kimia dari sekam padi (biomassa). Sedangkan untuk
mengetahui nilai kalor pada biomassa digunakan
pengujian bom kalorimeter. Metode ini dilakukan dengan
3 kali dengan memvariasikan temperatur yakni 600oC,
650oC, dan 700oC.
Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian dengan memvariasikan
temperatur, didapatkan hasil bahwa fuel conversion rate
meningkat seiring dengan peningkatan temperatur. Hal ini
dikarenakan peningkatan temperatur pada reaktor gasfikasi
meningkatkan reaksi endotermik baik secara heterogen
maupun homogen. Dimana pada temperatur yang tinggi,
kandungan karbon pada bahan bakar lebih cenderung
bereaksi dengan CO2 dan uap air. sedangkan peningkatan
reaksi endotermik lainnya yaitu reaksi antara CH4 dan H2O
serta reaksi antara CH4 dan CO2. Peningkatan reaksi ini
yang kemudian menyebabkan bahan bakar sekam padi
lebih cepat menghasilkan gas mampu bakar. Hal ini
dilihat dari waktu nyala api yang cenderung cepat dan
lebih lama seiring dengan peningkatan temperatur dalam
pengujian bom kalorimeter.
Kekuatan Mampu menjelaskan pengaruh temperatur terhadap
kacepatan dan nyala api pada pengujian bom kalorimeter.
Menjelaskan reaksi endotermik yang terjadi dan penyebab
terjadinya peningkatan pada reaksi tersebut. Mampu
menjelaskan fuel conversion rate pada masing-masing
variasi temperatur.
Kelemahan Tidak dijelaskan jenis thermokontrol yang digunakan
untuk mengatur temperatur pada reaktor. Selain itu penulis
juga tidak menjelaskan secara tepat terkait dengan
penggunaan blower primer dan maupun sekunder.
Belum mampu menjelaskan temperatur optimum atau
temperatur maksimal fuel conversion rate.
Kesimpulan Dalam proses gasifikasi, semakin tinggi temperatur yang
di gunakan pada reaktor gasifikasi maupun reaktor
pembakaran, akan cenderung meningkatkan laju reaksi
endotermik yang terjadi pada reaktor. Dengan cepatnya
reaksi endotermik yang terjadi, tentu saja akan
mempercepat proses pembentukan gas mampu bakar pada
reaktor.

Anda mungkin juga menyukai