Disusun Oleh :
Nama : Kholipa Alam
Nim : 18320040
Program studi : Teknik mesin
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala rahmatnya,
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah tersebut.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak,
baik berupa bimbingan, pengarahan, maupun petunjuk yang sangat berguna bagi penulis.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Supryanto M.,T selaku dosen pengampu mata kuliah elemen mesin 2
2. Bapak dan Ibu orang tua dengan segala doanya.
3. Teman teman dan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
pengerjaan makalah ini.
Mengingat bahwa terbatasnya pengetahuan, kemampuan, kepustakaan dari penulis, maka di
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, walaupun penyusun berusaha
maksimal dalam penulisan makalah ini.
Demi kesempurnaan makalah ini, sangat diperlukan kritik dan saran yang bersifat perbaikan
dari pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Poros (shaft)dan roda jalan adalah bagian stasioner yang berputar, biasa nya bernampang
bulat,diamana ini terpasang di bagian pengangkut pada crane hoist(crane jembatan) poros
dan roda jalan bisa menerima beban lenturan,tarikan,tekan, atau puntiran,yang bekerja
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lain nya.Bila beban tersebut bergabung,
kita bisa mencari kekuatan statis dan kekuatan lelah yg perlu untuk pertimbangan
perencanaan , karena suatu poros tunggal bisa di beri tegangan tegangan statis ,tegangan
berulang ,yang semua nya bekerja pada waktu yg sama bila lendutan lateral atau puntiran dari
poros dan roda jalan tersebut harus dijaga pada batas yg ketat,poros dan roda tersebut harus
ditentukan ukuran nya dan diameter nya berdasarkan ledutan dan beban yg direncanakan
akan diterima nya berdasarkan ledutan sebelum melakukan analisa atas tegangan tegangan .
alasan untuk itu adalah bahwa ,kalau poros dan roda tersebut dibuat cukup kaku sehingga
ledutan tidak terlalu besar,ada kemungkinan tegangan tegangan yg dihasilkan nya aman.tetapi
tak ada alasan bagi si perencana untuk mengangdaikan bahwa rencana tersebut aman , selalu
di perlukan untuk menghitung nya untuk mengetahui bahwa rencana tersebut barada pada
batas batas aman(melihat factor keamanan).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka secara umum
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan
elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban
tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan
lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983).
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel,
tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang
tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung
yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.
Gambar 1
Konstruksi Poros Kereta Api
Untuk merencanakan sebuah poros, perlu diperhitungkan gaya yang bekerja pada poros
di atas antara lain: gaya dalam akibat beratnya (W) yang selalu berpusat pada titik
gravitasinya.
Gaya (F) merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun
membentuk sudut α dengan permukanan benda. Gaya F dapat menimbulkan tegangan
pada poros, karena tegangan dapat timbul pada benda yang mengalami gaya. Gaya yang
timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya
luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan
menimbulkan berbagai macam tegangan pada kontruksi tersebut.
B. Macam-macam Poros
Gambar 2
Contoh poros gandar
b. Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana
beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi
poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
Gambar 3
Spindel Penggerak pada Bench Lathe
c. Poros Transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen
mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni
atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda
gigi, puli sabuk atau sproket rantau, dan lain-lain.
Gambar 4
Poros Transmisi
2. Berdasarkan Bentuknya
a. Poros Lurus
Gambar 5
Poros Lurus
b. Poros Engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan
naik turun dari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai
yang sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang ditempa kemudian dibubut,
sedangkan yang besar-besar dibuat dari beberapa bagian yang disambung-
sambung dengan cara pengingsutan.
Gambar 6
Perubahan gerakan yang dihasilkan poros engkol
Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu :
1) Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah penengkol. Kedua-
duanya diikat menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya
menggunakan cara pengingsutan. Pipi engkol biasanya dibuat daripada baja
tuang, sedangkan pen engkolnya dari pada baja St.50 atau St.60. jarak antara
sumbu pen engkol dengan sumbu poros engkol adalah setengah langkah
torak.
Gambar 7
Poros Engkol Tunggal
C. Perencanaan
Hal-hal penting dalam perencanaan poros sebagai berikut ini perlu diperhatikan :
1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
(bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam
perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan,
tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga
ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut
harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan
suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan
poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan
ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin
tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan
putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini
dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran
yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.
Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros
tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,
4. Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat
mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air.
Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi
perlu mendapat prioritas utama.
5. Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case
hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja
khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll.
Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya
karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga
akan diperoleh kekuatan yang sesuai.
Gambar 9
Poros Transmisi dengan Beban Puntir
W = F · r · α = Mw · α
P = W / t = Mw · α t = Mw · ω
Mw = ω P
Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang
dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan diasumsikan
mendapat pembebanan lentur saja. Meskipun pada kenyataannya gandar ini tidak
hanya mendapat beban statis, tetapi juga mendapat beban dinamis.
Gambar 10
Beban lentur murni pada lengan robot
Jika momen lentur M1, di mana beban pada suatu gandar diperoleh dari 1 2 berat
kendaraan dengan muatan maksimum dikurangi berat gandar dan roda, tegangan
lentur yang diizinkan adalah σa, maka diameter dari poros adalah:
Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada
mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai. Dengan demikian poros
tersebut mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya beban. Beban yang bekerja
pada poros pada umumnya adalah beban berulang. Jika poros tersebut mempunyai
roda gigi untuk meneruskan daya besar, maka kejutan berat akan terjadi pada saat
mulai atau sedang berputar. Selain itu beban punter dan lentur juga terjadi pada
lengan arbor mesin frais, terutama pada saat pemakanan.
Gambar 11
Beban punter dan lentur saat arbor melakukan pemakanan
Agar mampu menahan beban puntir dan lentur, bahan poros harus bersifat liat dan
ulet agar mampu menahan tegangan geser maksimum sebesar:
Pada poros yang pejal dengan penampang bulat,
Dan:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya berpenampang
lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan
atau tanpa meneruskan daya.
2. hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah poros, yaitu:
a. Kekuatan poros.
Poros transmisi mengalami beban puntir atau lentur maka kekuatannya harus
direncanakan
b. Korosi.
Poros-poros yang sering berhenti lama maka perlu dipilih poros yang terbuat dari
bahan yang tahan korosi dan perlu untuk dilakukannya perlindungan terhadap korosi
secara berkala.
c. Bahan poros
Poros yang biasa digunakan pada mesin adalah baja dengan kadar karbon yang
bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/300240770/196136021-Makalah-Poros
https://www.academia.edu/44166517/MAKALAH_ELEMEN_MESIN_POROS_