beban dukung. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda
kereta api, As gardan, dan lain-lain.
Tujuan perancangan poros, yaitu menentukan ukuran diameter porosuntuk
bahan yang sudah ditentukan sesuai kebutuhan
B. Fungsi poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama
dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli
sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang
berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros
dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar , yaitu
poros roda keran berputar gerobak.
C. Jenis-jenis poros
Jenis Poros dilihat dari Fungsinya
1. Poros dukung, misalnya gandar, poros motor, poros gerobag.
2. Poros transmisi, misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada
gear box.
yang kecil sampai yang sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang
ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-besar dibuat dari
beberapa bagian yang disambung-sambung dengan cara pengingsutan.
Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu :
a. Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol.
Kedua-duanya
pemasangannya
diikat
menjadi
satu
oleh
pipi
engkol
yang
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan
kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya
adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja
khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu
dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang
berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis
proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang
sesuai.
mengalami gayagaya. Gaya yang timbul pada benda dapat berasal dari gaya
dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar yang mengenai benda
tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai
macam tegangan pada kontruksi tersebut.
G. Beban pada poros
Poros dengan Beban Puntir Daya dan perputaran, momen puntir yang akan
dipindahkan oleh poros dapat ditentukan dengan mengetahui garis tengah
pada poros. Apabila gaya keliling F pada gambar sepanjang lingkaran dengan
jari-jari r menempuh jarak melalui sudut titik tengah (dalam radial), maka
jarak ini adalah r, dan kerja yang dilakukan adalah F. Gaya F yang bekerja
pada keliling roda gigi dengan jari-jari r dan gaya reaksi pada
poros sebesar F merupakan suatu kopel yang momennya Mw = F.r. Momen
ini merupakan momen puntir yang bekerja dalam poros. Poros dengan Beban
Lentur Murni Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar
dari kereta tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran,
melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja. Meskipun pada
kenyataannya gandar ini tidak hanya mendapat beban statis, tetapi juga
mendapat beban dinamis. Poros dengan Beban Puntir dan Lentur
Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi
pada mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai. Dengan
demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya
beban. Beban yang bekerja pada poros pada umumnya adalah beban
berulang. Jika poros tersebut mempunyai roda gigi untuk meneruskan daya
besar, maka kejutan berat akan terjadi pada saat mulai atau sedang berputar.
Selain itu beban punter dan lentur juga terjadi pada lengan arbor mesin frais,
terutama pada saat pemakanan.
H. Kekuatan poros, Kekakuan poros dan Putaran kritis pada poros
1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban
lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan
lentur. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor,
misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila
menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros
tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan
beban-beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam
menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu
besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran
mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disamping
memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan
dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya
dengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada
mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah
putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang
tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor
bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat
mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi
dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari
poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya.
I. Korosi pada poros
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka
dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft
pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros dari bahan
yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.
J. Penentuan Tegangan
1. Bahan liat (ductile material) menggunakan tegangan geser maksimum
2. Bahan getas (brittle material) menggunakan tegangan normal maksimum
Poros bolong:
Poros bolong:
Poros bolong:
Poros pejal:
Poros bolong:
Poros bolong:
Harga Kb dan Kt
Untuk poros diam:
yang
berfluktuasi.
haruslah
Untuk
merencanakan
mempertimbangkan
poros
lurus
adanya
dan
faktor
tumbukan
dan
pengaruh
konsentrasi
tegangan
bila
4. Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka
dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft
pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik)
dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.
5. Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat
pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses
pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan.
Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel
molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian,
baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena
putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat
sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.
Macam-macam gaya yg bekerja pada poros :
1. Gaya aksial
2. Gaya radial
3. Gaya circumferential
Efek gaya radial & aksial
Setelah distribusi momen lentur diketahui dan momen lentur terbesar juga
telah diketahui, berapakahbesaran tegangan normalnya ?
a. Tegangan normal dalam kasus ini berbeda dengan tegangan normal akibat
gaya aksial.
b. Besaran tegangan normal akibat momen lentur adalah :
Untuk kondisi as yang lebih aman maka perlu memasukkan faktor keamanan
(FS). Dengan variabel maks dalam persamaan diatas diubah menjadi tegangan
normal yang diizinkan (allowable).
Dari persamaan diatas, data atau variabel yang perlu diketahui untuk menghitung
diameter as adalah :
1. Faktor keamanan (FS).
2. Momen Lentur (ML)
3. Kekuatan Mulur/YIELD STRESS (y) material as.