Anda di halaman 1dari 17

Muhammad

ELEMEN MĒSIN 1 Nurul


POROS Huda
3331150002
PENGERTIAN POROS

 Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya


berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi
(gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah
lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban
tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)
 Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga
melalui putaran mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti
cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan,
dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau
dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
 Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta
api, As gardan, dan lain-lain.
FUNGSI POROS

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga


bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,
seperti cakaran tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel,
roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung
yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
Contohnya sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda
keran dan gerobak.
JENIS-JENIS POROS

 Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik
salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi
mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan
meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk,
sprocket rantai dan lain-lain. Poros ini memindahkan tenaga antara
sumber dan mesin yang menyerap tenaga.
 Poros mesin
Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah
contoh dari poros mesin.
 Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban
puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak
berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta
barang, atau pada as truk bagian depan.
 Spindle
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama
mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran disebut
spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
 Poros engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk
merubah gerakan naik turun dari torak menjadi gerakan berputar.
Poros engkol yang kecil sampai yang sedang biasanya dibuat dari
satu bahan yang ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-
besar dibuat dari beberapa bagian yang disambung-sambung dengan
cara pengingsutan.

Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol :


 Poros Engkol Tunggal
 Poros Engkol Ganda
POROS ENGKOL TUNGGAL

Poros ini terdiri dari sebuah poros


engkol dan sebuah pen engkol.
Kedua-duanya diikat menjadi satu
oleh pipi engkol yang
pemasangannya menggunakan cara
pengingsutan. Pipi engkol biasanya
dibuat daripada baja tuang,
sedangkan pen engkolnya dari baja
St 50 atau St 60. Jarak antara sumbu
pen enkol dengan sumbu poros
engkol adalah setengah langkah
torak.
POROS ENGKOL GANDA

Poros engkol ini mempunyai 2 buah


pipi engkol terdiri dari satu bahan
sedang pemasangan poros engkolnya
adalah dengan sambungan ingsutan.
Poros-poros engkol ini bahannya
dibuat dari besi tuang khusus.
Disamping harga pembuatannya lebih
ringan, besi tuang itu mempunyai sifat
dapat menahan getaran-getaran.
GAYA YANG BEKERJA PADA
POROS
Didalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam
beratnya (W) yang selalu berpusat pada titik gravitasinya. Gaya (F)
merupaka gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda
ataupun membentuk sudut α dengan permukaan benda. Gaya (f)
dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena tegangan dapat
timbul pada benda yang mengalami gaya-gaya. Gaya yang timbul
pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri
atau gaya luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam
maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai macam tegagan pada
konstruksi tersebut.
BEBAN PADA POROS

 Poros dengan beban puntir


Daya dan perputaran, momen puntir yang akan dipindahkan oleh
poros ditentukan dengan mengetahui garis tengah pada poros.
Apabila gaya keliling (F) pada sepanjang lingkaran dengan jari-jari
(r) menempuh jarak melalui sudut titik tengah α (dalam radial),
maka jarak ini adalah (r), dan kerja yang dilakukan adalah (F).

 Poros dengan beban lentur murni


Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari
kereta tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan
puntiran, melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja.
Meskipun pada kenyataanya gandar ini tidak hanya mendapat beban
statis, tetapi juga mendapat beban dinamis.
 Poros dengan beban puntir dan lentur
Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau
roda gigi pada mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau
rantai. Dengan demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan
lentur akibat adanya beban. Beban yang bekerja pada poros
umumnya adalah beban berulang. Jika poros tersebut mempunyai
roda gigi untuk meneruskan daya besar, maka kejutan berat akan
terjadi pada saat mulai atau sedang berputar. Selain itu beban puntir
dan lentur juga terjadi pada lengan arbor mesin frais, terutama pada
saat pemakanan.
TIPE DAN MACAM GANDAR

 Tipe dan Macam Gandar


Tipe dari gandar dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian
yaitu: tipe gandar dengan leher di luar dan tipe gandar dengan leher
di dalam. Tipe gandar dengan leher di luar adalah gandar yang
dipergunakan buat perkeretaapian di Indonesia. Tipe ini banyak
digunakan karena rel yang ada di Indonesia menggunakan tipe
sepur kecil. Sedangkan tipe gandar dengan leher di dalam adalah
gandar yang digunakan untuk ukuran sepur lebar. Oleh karena ini
konstruksi gandar itu dibuat dengan leher yang berada di sebelah
dalam.
Tipe gandar dengan leher di luar Tipe gandar dengan leher di dalam
 Gandar dalam keadaan terpasangan dengan roda

 Sepasang roda dari gerbong rel kereta api membawa beban 50 kN
pada setiap kotak poros, pada jarak 100 mm dari bagian luar
landasan roda. Panjang antar roda 1,4 m. Tentukan diameter poros
antara roda, jika tegangannya tidak melebihi 100 MPa.
 Penyelesaian:
 Diketahui:
 Dari gambar terlihat bahwa momen bending maksimum terjadi
pada roda di C dan D. oleh karena itu momen bending maksimum:

Dari persamaan (1-6), diperoleh diameter


poros:

Anda mungkin juga menyukai