Anda di halaman 1dari 10

POROS

HERU PRATAMA
3012021039
LATAR BELAKANG

Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lentur, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983). Poros dalam sebuah
mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen
mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol
kabel, roda jalan, dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap
atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
ADAPUN YANG AKAN DI BAHAS

 1. Untuk mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari sebuah poros.


 2. Untuk mengetahui jenis-jenis poros.
 3. Untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada poros.
 4. Dapat memilih bahan yang akan dibuat poros.
DEFINISI POROS

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersamasama dengan
putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakaran tali, puli sabuk mesin,
piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros
dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya
sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda keran dan gerobak.
JENIS-JENIS POROS

1. Berdasarkan Jenis Pembebanannya


a. Poros transmisi
b. Spindle
c. Gandar
2. Berdasarkan Bentuknya
a. Poros Lurus
b. Poros Engkol
GAYA DAN BEBAN YANG BEKERJA PADA POROS

Didalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam beratnya (W) yang selalu
berpusat pada titik gravitasinya. Gaya (F) merupaka gaya luar arahnya dapat sejajar
dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut α 4dengan permukaan benda. Gaya
(f) dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena tegangan dapat timbul pada benda
yang mengalami gaya-gaya. Gaya yang timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam
akibat berat benda sendiri atau gaya luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam
maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai macam tegagan pada konstruksi tersebut.
PERENCANAAN
 Hal-hal penting dalam perencanaan poros sebagai berikut ini perlu diperhatikan :
 1. Kekuatan poros
 Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara
beban puntir dan lentur. Didalam perancangan poros perlu
 memperhatikan beberapa factor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros
bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk
menahan beban-beban tersebut.
 2. Kekakuan poros
 Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau
defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara
(noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
 3. Putaran kritis
 Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin
yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis.
Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari
poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,
KESIMPULAN
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakaran tali, puli sabuk mesin, piringan kabel,
tromol kabel, roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap
atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
Jenis-jenis poros dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan jenis
pembebanannya dan berdasarkan bentuknya. Jenis poros berdasarkan pembebanannya terbagi
atas tiga, yaitu poros transmisi, spindle dan gandar. Jenis poros berdasrkan bentuknya terbagi
atas da, yaitu poros lurus dan poros engkol.
Pada poros terdapat tiga jenis pembebanan, yaitu poros dengan
pembebanan puntir, poros dengan beban lentur murni dan poros dengan beban puntir dan lentur.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan poros, yaitu kekuatan poros,
kekakuan poros, putaran kritis, korosi, material poros, standard diameter poros transmisi.
SARAN
Saran dari kami pelajari mata kuliah mesin elemen mesin agar kalian memahami
emua yang berhubungan dengan mesin.
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih banyak tentang poros, mahasiswa dapat
membaca buku atau artikel tentang poros.
2. Dalam proses pembuatan poros mahasiswa harus mengetahui tahapan-tahapan cara
pengerjaannya sehingga mendapatkan hasil yang baik.

 
SEKIAN DARI SAYA TERIMAKASIH

DIPERSILAHKAN UNTUK BERTANYA

Anda mungkin juga menyukai