Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5

ELEMEN MESIN 2
Afrijal Reynanda P (2111191003)
Rifqi Ramdhani (2111191035)
Gilang Fikriansyah (2111191036)
Riski Setiawan (2111191041)
M.Rizky Akbari (2111191043)
Muhamad Ramadan (2111191044)
M.Willy Tarmidzi (2111191047)
PENGERTIAN POROS
• Poros merupakan salah satu elemen mesin yang memegang
peranan penting sebagai penerus daya bersama-sama dengan
putaran. Oleh karena itu poros harus dirancang melalui suatu
perhitungan sesuai dengan beban yang akan dialaminya. Pemilihan
bahan yang digunakan sebuah komponen akan menjadi
pertimbangan yang mendasar untuk menentukan dimensi sebuah
poros yang akan menerima pembebanan.
• Sebenarnya alat ini tidak hanya digunakan pada Toyota Agya saja, akan
tetapi alat ini digunakan disemua mobil bahkan kereta api pun menggunakan
alat ini sebagai penerus daya yang mengalami beban puntir murni.

• Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan Poros ini,


diantaranya adalah penentuan bahan, dimensi yang sesusai, kegunaanya dan
lain-lain. Tetapi dalam makalah ini hanya memusatkan pembahasan pada
penentuan material untuk komponen-komponen dari poros ini.

• Beban yang bekerja pada poros umumnya adalah beban berulang, jika poros
tersebut mempunyai roda gigi untuk meneruskan daya maka akan terjadi
kejutan pada saat mulai atau sedang berputar
• Prinsip Kerja Poros
•Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama–sama dengan putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.

•Poros bekerja untuk meneruskan daya putaran dari transmisi ke diferial


dalam keadaan tidak dalam satu garis lurus. Dan putaran diteruskan dari
transmisi ke poros dan dari poros ke diferensial melalui universal joint,
universal joint berfungsi untuk eneruskan daya putaran yang dalam keadaan
tidak satu garis.
Klasifikasi Poros

•Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut:


1. Poros Transmisi

•Poros tersebut mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan
kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai dan lain–lain. Contoh
pada mesin yang mengalami beban puntir murni yaitu gardan.

2. Poros Spindel

•Poros spindel merupakan poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel.

•Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil, sebab apabila
deformasinya besar benda kerja tidak akan silindris. Serta bentuk dan ukuran harus teliti. Poros
spindel berhubungan langsung dengan benda kerja.
3. Poros Gandar

•Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kertas barang, dimana tidak mendapat
beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya
mendapat beban lentur, kecuali digerakkan oleh penggerak mula dimana mengalami beban
puntir juga. Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol
sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain–lain. Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar
terdapat kebebasan dari perubahan arah, dan lain–lain.
• Poros pada Toyota Agya

• Universal Joint
• Universal joint, U sendi, Cardan joint, Hardy-Spicer sendi, atau sendi Hooke adalah joint dalam sebuah
batang kaku yang dimungkinkan batang tersebut membengkok dalam segala arah, dan umumnya
digunakan pada rotary shaft ( poros yang berputar ) yang mengirimkan gerakan ( putaran ).
Universal Joint solid
Fungsi universal joint ialah untuk meredam bahan sudut dan untuk melembutkan perpindhan tenaga dari
transmisi ke differential. Universal joint ada dua tipe : universal join solid bearing cup yang dapat
dibongkar dan sal joint tipe shell bearing cup yang tidak dibongkar.
• Flexible Joint
• Flexible joint terdiri dari karet kopling yang keras yang diletakkan diantara dua yoke berbentuk kaki
tiga. Selama flexible joint tidak menghasilkan gesekan akan berputar lembut tanpa diperlukan
pelumasan.
• Constant Velocity Joint
• Constant velocity joint mempunyai keuntungan memindahkan putaran dan momen lebih lembut, dan
mempunyai kerugian mahal karena desainnya komplit. Oleh karena itu jarang dipakai untuk
penyambungan Poros, tetapi lebih sering dipakai pada poros penggerak depan dari kendaraan
penggerak roda depan atau poros penggerak belakang dari kendaraan dengan suspensi belakang
independent.
• Penghubung Bola Peluru (Pot Joint)
• Kemampuan sudut dapat meneruskan tenaga/putaran pada sudut maksimum 50 o (rata – rata 30o).
Penggunaan Pada suspensi independent. Pada aksel rigrid depan dengan penggerak roda (4 wheel
drive). Sifat – sifat Kerjanya lebih stabil (konstan).
• Trunion Joint
• Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip
joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar disamping.
• Slip Joint
• Bagian ujung poros yang dihubungkan dengan poros output transmisi terdapat alur-alur untuk
pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya Poros sesuai dengan jarak output transmisi
dengan differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar disamping.
• Center Bearing
• Center bearing terdiri dari rubber bushing yang melindungi bearing dimana gerakannya menahan
Poros. Rubber bushing juga berfungsi untuk mencegah getaran yang mencapai bodi kendaraan. Dan
hasilnya getaran atau bunyi dari Poros pada kecepatan tinggi dapat dikurangi seminimal mungkin.
• Hal-Hal Penting Dalam Merancang Poros

• Untuk merencanakan sebuan poros, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :

1. Kekuatan Poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara
puntir dan lentur, ada juga poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti pada poros
turbin.
2. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros memiliki kekuatan yang cukup, tetapi jika lenturan defleksi puntirannya
melebihi batas yang diizinkan maka akan mengakibatkan ketidaktelitian misalnya pada mesin
perkakas atau getaran suara pada turbin dan gear box.
3. Puntiran Kritis
• Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang
luar biasa. Hal ini bisa terjadi pada turbin, motor torak silinder, motor listrik dan lain–lain.

4. Korosi

Bahan–bahan tahan korosi (termasuk plastik) dipilih untuk poros dan pompa, bila terjadi kontak
dengan fluida yang korosif. Demikian juga poros–poros yang terancam kavitasi dan poros–poros mesin
yang berhenti lama, sampai baras–batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.

5.Bahan Poros

Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan
difinishing, yaitu baja karbon konstruksi mesin yang dihasilkan dari igot yang di – kill (baja
yang dioksidasi dengan ferro silikon dan dicor)

Anda mungkin juga menyukai