Oleh :
NIM : 2111181002
2021
LAPORAN PRAKTIKUM DISAIN ELEMEN MESIN 2
Oleh
NIM : 2111181002
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
Hilal Abdurrahman Misbah
NIM : 2111181002
Tim Pembimbing
Mengetahui, Mengetahui,
Koordinator Pembimbing
iii
HALAMAN PERUNTUKAN
iv
ABSTRAK
Oleh
Hilal Abdurrahman Misbah
NIM : 2111181002
Isi abstrak
Didalam sebuah sepedah motor terdapat banyak sekali komponen yang
saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Salah satu komponen yang
penting dalam sepeda motor adalah rem. Rem merupakan komponen motor yang
berguna untuk memperlambat atau menghentikan laju motor dengan
memanfaatkan gaya gesek. Rem tromol merupakan salah satu jenis rem yang
banyak digunakan dalam sepeda motor. Rem tromol ini adalah rem yang berada
didalam tromol dari roda motor dan memanfaatkan gaya gesek antara kampas rem
dengan permukaan tromol untuk mengurangi atau menghentikan laju sepeda
motor tersebut. Untuk menganalisis rem tromol tersebut dilakukanlah penelitian
ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis rem tromol Yamaha Mio tahun
2011 dengan besaran yang dicari adalah Gaya gerak (F), Kapasitas Pengereman
(T), dan reaksi-reaksi pada pena engsel (R). Untuk dapat menghitung gaya gerak
(F) terlebih dahulu harus dihitung momen akibat gaya gerak (MN) dan momen
akibat gaya gesek (MF), barulah dapat dihitung gaya gerak (F) nya. Untuk dapat
menghitung kapasitas pengereman (T) terlebih dahulu harus dihitung daya putar
yang diberikan oleh sepatu sebelah kanan (TR) dan daya putar yang diberikan
oleh sepatu sebelah kiri (TL)baru dapat dihitung kapasitas pengereman (T) nya.
Untuk dapat menghitung reaksi-reaksi pada pena engsel (R) terlebih dahulu harus
dihitung variabel A, B, D, Reaksi pada pena engsel horizontal (FX) dan Reaksi
pada pena engsel vertikal (Fy) kemudian FX dan Fy dicari resultannya. Namun,
sebelum melakukan semua perhitungan terlebih dahulu harus dilakukan
pengukuran dimensi dari rem tromolnya nya terlebih dahulu. Setelah melakukan
pengukuran, pembahasan dan perhitungan dari rem tromol Yamaha Mio tahun
2011 dipatkanlah hasil Gaya gerak (F) sebesar 638,57 N atau 0,63857 kN,
kapasitas pengereman (T) sebesar 41,292 N.m, reaksi-reaksi pena engsel sebelah
kanan sebesar (R) 1,6 kN dan reaksi reaksi pena engsel sebelah kiri sebesar (R)
0,45 kN.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-nya sehingga laporan praktikum desain
elemen mesin 2 dengan judul “Analisis Rem Tromol Belakan pada Motor
Yamaha Mio Tahun 2011” ini dapat dibuat. Juga, sholawat serta salam
terlimpah curahkan kepada baginda Nabi, Nabi Muhammad SAW, kepada para
keluarga- nya, serta kepada para sahabat-nya.
pada kesempatan kali ini taklupa juga penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar besarnya kepada :
4. Keluarga dirumah.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
vii
II.5 Persamaan ................................................................................... 15
LAMPIRAN ....................................................................................................... 38
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.8 Komponen rem drum atau tromol pada motor .............................. 9
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Pertama kali
Pada Halaman
gesek awal.
E Energi kinetik 3
F Gaya gerak 1
N Newton 15
R Resultan 1
xi
T Kapasitas pengereman 1
Pa Pascal 28
f Koefisien gesek 16
k Kilo 29
m Meter 3
mm Milimeter 28
pa Batas tekanan 15
r Jari-jari rem 15
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar teknik 1 rem tromol Yamaha Mio tahun 2011 .............. 38
Lampiran 2 Gambar teknik 2 rem tromol Yamaha Mio tahun 2011 ............. 39
Lampiran 5 Gambar teknik 5 DBB pada rem tromol dan dimensinya .......... 40
xiii
Bab I Pendahuluan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Salah satu pengaplikasian yang memanfaatkan gaya gesek ini ada
pada sistem rem kendaraan bermotor. Diamana, pengereman merupakan hal yang
sangat penting guna untuk mengurangi atau memberhentikan kendaraan yang
sedang melaju.
Karena sistem rem pada kendaraan ini sangatlah penting maka perlu ada
sebuah analisis yang berguna untuk mengetahui kelayakan dari rem pada
kendaraan bermotor. Agar kita dapat mengetahui bahwa rem yang akan digunakan
tersebut dapat berfungsi dengan baik dan dapat menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan saat kita sedang berkendara.
Pada kesempatan kali ini penulis akan melakukan analisa pada rem
kendaraan bermotor sebagai komparasi terhadap sistem pengeraman yang sudah
ada. Oleh karena itu, Penulis akan membahas topik tentang “Analisa Rem Tromol
Belakan pada Sepeda Motor Yamaha Mio Tahun 2011”.
I.2 Tujuan
Pada penelitian kali ini penulis memiliki tujuan untuk menganalisa kembali
rem tromol pada motor matic Yamaha Mio tahun 2011, adapun tujuan utama dari
analisis rem tromol Yamaha Mio tahun 2011 ini adalah untuk mengetahui :
1
I.3 Ruang Lingkup Kajian
Adapun Ruang lingkup kajian pada analisa yang akan di lakukan kali ini
adalah sebagai berikut :
1. Menghitung gaya gerak (F) dari rem tromol Yamaha Mio tahun 2011.
2. Menghitung kapasitas pengereman (T) dari rem tromol Yamaha Mio
tahun 2011.
3. Menghitung reaksi – reaksi pada pena engsel (R) dari rem tromol
Yamaha Mio tahun 2011.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup kajian dan
sistematika laporan. Bab ini merupakan gambaran umum mengenai isi dari
laporan ini.
BAB II Landasan Teori
Pada bab ini berisikan teori-teori dasar mengenai rem, rem tromol
serta rumus-rumus yang dapat menunjang dalam proses analisis data yang
akan dilakukan. Bersumber dari buku dan internet.
BAB III Tahapan Perancangan.
Pada bab ini terdapat diagram alir tentang proses yang penulis lakukan
beserta dengan penjelasannya.
BAB IV Pembahasan
Pada bab ini berisikan data-data hasil dari pengukuran, perhitungan,
pembahasan dan hasil dari masalah yang diambil.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan ringkasan dan saran mengenai hasil dari proses
analisis yang telah dilakukan.
2
Bab II Landasan Teori
Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk :
3
II.2 Macam - Macam Rem[1]
(a) Rem blok, yang dapat dibagi lagi atas rem blok tunggal, dan ganda.
(b) Rem drum.
(c) Rem cakera.
(d) Rem pita.
Rem blok macam yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem
yang ditekan terhadap drum rem. Biasanya pada blok rem tersebut pada
permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat
diganti bila telah aus.
4
Suatu hal yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah
gaya tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada
poros timbul momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak
dikehendaki. Demikian pula, untuk pelayanan manualjika diperlukan gaya
pengereman yang besar, tuas perlu dibuat sangat panjang sehingga kurang
ringkas .. Karena alasan-alasan inilah maka rem blok tunggal tidak banyak
dipakai pada mesin-mesin yang memerlukan momen pengereman yang
besar[1].
5
C. Rem Drum
Dalam hal sepatu rem seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2.4
(a), disebut sepatu berengsel, dan sepatu yang menggelinding pada suatu
pennukaan seperti dalam Gambar 2.4 (b), disebut sepatu mengambang.
Macam yang terdahulu memerlukan ketelitian yang lebih tinggi dalam
pembuatannya[1].
6
Gambar II.4 Sepatu engsel dan sepatu mengambang[1]
D. Rem Cakera
Rem cakera terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit oleh
lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman (Gambar 2.5). Rem
ini mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil, radiasi panas yang baik, dll., sehingga sangat
banyak dipakai untuk roda depan. Adapun kelemahannya adalah umur
lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang besar pada roda[1].
E. Rem Pita
Rem pita pada dasamya terdiri dari sebuah pita baja yang di sebelah
dalamnya dilapisi dengan baban gesek, drum rem, dan tuas, seperti
diperlibatkan dalam Gambar 2.6. Adapun macam-macamnya ditunjukkan
7
dalam Gambar 2.7. Gaya rem akan timbul bila pita diikatkan pada drum
dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut[1].
8
Gambar II.8 Komponen rem drum atau tromol pada motor[2]
9
dilakukan, pegas akan menarik sepatu rem agar renggang dengan tromol,
sehingga roda dapat kembali berputar.
5. Brake Cam.
Brake cam berfungsi untuk menekan / mendorong sepatu rem saat brake
cam lever (tuas penggerak rem) bekerja. Brake cam (nok / tonjolan)
terletak di ujung tuas penggerak rem.
6. Brake Cam Lever (Tuas Penggerak Rem).
Saat pedal / tuas rem ditekan tuas penggerak rem berfungsi sebagai
penggerak sepatu rem agar menekan tromol rem. Tuas rem bekerja secara
mekanik melalui brake cam yang terhubung di ujungnya.
7. Anchor Pin.
Anchor pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center
sepatu rem. Anchor pin akan menjaga sepatu rem pada area pangkal agar
dapat bergerak membuka dan menutup.
8. Tuas Penghubung atau kabel rem.
Tuas penghubung terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini
berupa batang besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan
pedal rem. Tuas penghubung ada pada sistem rem tromol motor versi
pedal injak. Sedangkan pada motor matic yang menggunakan tuas rem
tangan, maka menggunakan kawat kabel untuk menghubungkan tuas rem
dengan batang penggerak rem. Diujung tuas penggerak dilengkapi
dengan adjusting screw yang berfungsi untuk menyetel sepatu rem.
9. Pedal Rem / Tuas Rem.
Pedal rem berfungsi sebagai komponen untuk mengaktifkan sistem
pengereman. Pedal rem dibedakan menjadi dua macam yaitu, pedal rem
injak yang ada pada sepeda motor bebek dan pedal rem tipe tuas yang
ada pada motor matic. Meskipun berbeda tetapi memiliki fungsi yang
sama[2].
10
Cara kerja rem tromol adalah pada saat kabel atau batang penghubung (tidak
ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas
mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik,
lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem
menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo) nya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti
menahan atau menghentikan putaran roda[3].
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada
sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
11
masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut
bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang
penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik
tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam[3].
12
4. Mampu menahan beban Besar.
Sistem rem ini dikenal bisa menahan beban berat dan besar, terbukti
kendaraan roda empat seperti Bus dan Truk juga menggunakan rem
tromol[5].
Bahan benda gesek untuk rem atau klos harus mempunyai perilaku
berikut, sampai suatu tingkat yang tidak tergantung pada berat pelayanannya:
13
Gambar di bawah mencatat sifat-sifat dari lapisan rem yang khas. Lapisan
tersebut bisa terdiri dari campuran serat asbes untuk membuat kekuatan dan
kemampuan bertahan terhadap suhu yang tinggi, berbagai partikel-partikel
gesekan untuk mendapatkan suatu tingkat ketahanan terhadap keausan dan juga
koefisien gesek yang lebih tinggi dan bahan pengikat [4].
14
II.5 Persamaan[4]
∫ ( ) ∫
𝜃
* +
0
( ) ( ) ( )
Keterangan :
= Batas tekanan
∫ ( ) ∫ ( )
∫ ( )
15
dengan mengintegrasi dari 0 sampai menghasilkan :
𝜃 𝜃
,* + * + -
0 0
( ) ( ) ( )
Keterangan :
= Koefisien gesek
= Batas tekanan
3. Gaya gerak :
( ) ( )
Keterangan :
= Besar gaya pengereman
( )
( ) ( )
16
Keterangan :
= Koefisien gesek
= Batas tekanan
( )
( ) ( )
Keterangan :
= Koefisien gesek
= Batas tekanan
6. Kapasitas pengereman :
( ) ( )
Keterangan :
17
7. :
( )
8. :
( )
9. :
( ) ( )
18
Bab III Tahapan Perancangan
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi literatur
Pengumpulan data :
Dimensi rem tromol motor
Yamaha Mio 2011
Analisis :
Gaya Gerak :
- Menghitung momen akibat gaya normal
(MN)
- Menghitung momen akibat gaya gesek
(Mf)
- Mengitung Gaya gerak (F)
19
Kapasitas Pengereman :
- Menghitung daya putar yang diberikan
oleh sepatu sebelah kanan (TR)
- Menghitung daya putar yang diberikan
oleh sepatu sebelah kiri (TL)
- Mengitung kapasitas pengereman (T)
Selesai
20
Agar lebih mudah dalam membaca diagram alir diatas, berikut adalah
penjelasannnya :
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan untuk mencari masalah-
masalah yang berkaitan dengan rem tromol pada sepeda motor Yamaha
Mio 2011. Masalah yang didapat penulis yaitu mencari besar :
a. Gaya gerak (F)
b. Kapasitas pengereman (T)
c. Reaksi – reaksi pena engsel (R)
Dari masalah ini juga penulis dapat merumuskan tujuan dari
dilakukannya analisis ini.
2. Studi Literatur
Yaitu tahapan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber
tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau
dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Sehingga informasi yang didapat ini dijadikan rujukan untuk
memperkuat argumentasi-argumentasi yang ada.
3. Pengumpulan Data
Melakukan pengukuran pada rem tromol Yamaha Mio tahun 2011
sebagai data-data yang di butuhkan dalam proses analisis.
4. Analisis
Melakukan perhitungan untuk memecahkan permasalahan yang telah
ditentukan, dengan tahapan :
A. Menghitung Gaya Gerak (F)
a. Menghitung momen akibat gaya normal dengan persamaan 2.1
b. Menghitung momen akibat gaya gesek dengan persamaan 2.2
c. Menghitung Besar gaya gerak dengan persamaan 2.3
B. Menghitung Kapasitas Pengereman (T)
21
b. Menghitung daya putar yang diberikan oleh sepatu sebelah kiri
dengan persamaan 2.5
c. Menghitung kapasitas pengereman dengan persamaan 2.6
C. Menghitung Reaksi pada Pena Engsel (R)
a. Menghitung variabel A dengan persamaan 2.7
b. Menghitung variabel B dengan persamaan 2.8
c. Menghitung variabel D dengan persamaan 2.9
d. Menghitung reaksi pena engsel horizontal dengan persamaan
2.10
e. Menghitung reaksi pena engsel vertikal dengan persamaan
2.11
f. Menghitung resultan reaksi pada pena engsel Sepatu rem
sebelah kanan
g. Menghitung resultan reaksi pada pena engsel Sepatu rem
sebelah kiri
5. Kesimpulan dan saren
Memberikan ringkasan dan saran mengenai hasil dari proses
analisis yang telah dilakukan.
22
Yaitu pada saat handle rem ditekan oleh tangan dan menghasilkan gaya Nh
kabel rem akan ikut tertarik karena ujung dari kabel rem terpasang pada handle
rem dan menghasilkan gaya Npad. Ujung yang satu nya dari kabel rem
tersambung/terpasang dengan brake cam lever dan brake cam lever akan ikut
tertarik searah dengan kabel rem. Brake cam yang terhubung dengan brake cam
lever pun ikut bergerak searah dengan brake cam lever dan menyebabkan
terjadinya gaya P2. Akibat dari pergerakan brake cam maka terjadilah dorongan
pada brake shoe sehingga brake lining atau kanvas rem bergesekan dengan brake
drum dan menimbulkan gaya P3.
A. Desain bodi
a. Panjang x Lebar x Tinggi : 1.820 mm x 675 mm x 1.050 mm
b. Jarak Sumbu Roda : 1.240 mm
c. Jarak Terendah Ke Tanah : 130 mm
d. Tinggi Jok : 745 mm
e. Berat Kosong : 87 kg
f. Kapasitas Bahan Bakar : 3. 7 Liter
23
B. Mesin dan dapur pacu
a. Tipe Mesin : 4-Langkah, SOCH dengan Pendingin
Udara dan EURO 2
b. Kapasitas Mesin : 113.7 cc
c. Diameter x Langkah : 50,0 mm x 57,9 mm
d. Perbandingan Kompresi : 8.8 : 1
e. Daya Secara Maksimal : 7,14 kW / 8000 rpm
f. Torsi Secara Maksimal : 7,84 Nm / 7000 rpm
g. Kapasitas Oli Mesin : 0,9 Liter
h. Tipe Starter : Pedal & Elektrik
i. Tipe Kopling : Kering, Centrifugal Otomatis
j. Transmisi : V-Belt Otomatis
D. Kelistrikan
a. Tipe Pengapian : DC-CDI
b. Caster / trail : 26.5 Derajat
c. Tipe Busi : NCV24x1
d. Aki / accu : GM5Z-3B / 4B5L-B
24
III.4 Dimensi Rem Tromol Yamaha Mio Tahun 2011
Berikut adalah dimensi-dimensi pada rem tromol dan simbolnya yang akan
digunakan pada gambar dibawah ini :
1. Sudut antara garis engsel ke pusat lingkaran drum terhadap sepatu gesek
awal (θ1)
2. Sudut antara garis engsel kepusat lingkaran drum terhadap sepatu gesek
akhir (θ2)
3. Sudut tekan maksimum (θa)
4. Jari- jari rem (r)
5. Jarak dari pusat lubang pada sepatu rem ke pusat diameter rem (a)
6. Jarak dari pusat lubang pada sepatu rem ke bagian yang terdorong brake
cam (c)
25
7. Lebar sepatu rem (b)
8. Batas tekanan (pa)
9. Koefisien gesek (f)
26
BAB IV Pembahasan
Berikut adalah data-data hasil pengukuran dan juga studi literatur. Data ini
adalah data yang dibutuhkan dalam perhitungan sesuai dengan gambar yang
tertera dibawah :
1. Sudut antara garis engsel ke pusat lingkaran drum terhadap sepatu gesek
awal (θ1) : 25˚
2. Sudut antara garis engsel kepusat lingkaran drum terhadap sepatu gesek
akhir (θ2) : 105˚
27
3. Sudut tekan maksimum (θa) : 90˚
5. Jarak dari pusat lubang pada sepatu rem ke pusat diameter rem (a): 52,5
mm = 0,0525 m
6. Jarak dari pusat lubang pada sepatu rem ke bagian yang terdorong brake
cam (c) = 105 mm = 0,105 m
9. Koefisien gesek (f) : Dari tabel 2.2 pada asbes yang dimatangkan *pada
baja atau besi tuang tuang (kering) diapat = 0,32
IV.2 Gaya Gerak (F) pada Rem Tromol Yamaha Mio Tahun 2011
( )
( 000 0 ) (0 0 ) (0 0 ) (0 0 )
0
0
( ( 0 ))
0
( 0 )
28
2. Momen akibat gaya gesek (Mf)
( )
(0 ) ( 000 0 ) (0 0 ) (0 0 )
0
00
(0 0 00 0 ( )( 0 ))
(0 0 (0 0 ) (0 ))
3. Gaya gerak
0 0
Jadi gaya gerak (F) pada rem tromol yamaha mio tahun 2011 adalah
sebesar 0,63857 kN
IV.3 Kapasitas Pengereman (T) pada Rem Tromol Mio Tahun 2011
( )
(0 ) ( 000 0 ) (0 0 ) (0 0 ) ( 0 )
0
29
( )
2. Mencari pa :
000 000
Arah dari gaya gesekan akan terbalik kalau putarannya dibalik. Jadi
untuk putaran yang berlawanan dengan jarum jam gaya geraknya adalah :
000 000
0 0
( ) (0 0 ) 00 00
0 0 0
0
0 0
30
3. Daya putar yang diberikan oleh sepatu sebelah kiri :
( )
(0 )( ) (0 0 ) (0 0 ) ( 0 )
0
00 ( )
0,022 N.m
4. Kapasitas pengereman
00
IV.4 Reaksi-Reaksi Pena Engsel (R) pada Rem Tromol Mio Tahun 2011
1. Menghitung variabel A
31
2. Menghitung variabel B
0
( 0 )
0
3. Menghitung variabel D
( 000 0 ) (0 0 ) (0 0 )
( )
(0 (0 )( 0 )) 0 0
-0,08 kN
( )
( 0 (0 ) (0 )) 0 0
32
Maka :
√ 00
1. Menghitung variabel A
2. Menghitung variabel B
0
( 0 )
0
3. Menghitung variabel D
(0 ) (0 0 ) (0 0 )
33
4. Resultan pada pena engsel untuk sepatu sebelah kanan :
( )
( 0 ) (0 (0 )( 0 )) 0 0
-0,312 kN
( )
( 0 )( 0 (0 ) (0 )) 0 0
Maka :
√( 0 ) ( 0 )
34
BAB Kesimpulan dan Saran
IV.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian pada rem tromol motor yamaha mio tahun
2011 didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya gerak (F) pada rem tromol Yamaha Mio tahun 2011 adalah sebesar
F = 638,57 N atau 0,63857 kN
2. Kapasitas pengereman (T) pada rem tromol Yamaha Mio tahun 2011
adalah sebesar T = 42,292 N.m
3. Reaksi-reaksi pena engsel (R) pada rem tromol Yamaha Mio tahun 2011
adalah sebesar :
A. Pada sepatu rem sebelah kanan dengan tekanan 1000 kPa adalah
sebesar R = 1,6 kN
B. Pada sepatu rem sebelah kiri dengan tekanan 0,51517 kPa adalah
sebesar R = 0,45 kN
IV.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis sebagai acuan dalam membuat
laporan kedepannya adalah sebagai berikut :
35
3. Mempersiapkan alat ukur yang akan dipakai sehingga saat melakukan
pengukuran tidak memakan banyak waktu untuk mencari alat ukurnya
karena sudah tersedia dari awal.
36
Daftar Pustaka
2. Pinandar Ipna, (2019), Rem Tromol Sepeda Motor : Komponen, Cara Kerja dan
Jenisnya, https://otosigna99.blogspot.com/2020/06/rem-tromol-motor-
komponen-cara-kerja.html, diakses pada tanggal 20 desember 2020.
37
Lampiran
38
Lampiran 2 Gambar teknik 2 Rem tromol Yamaha Mio tahun 2011
39
Lampiran 3 Gambar teknik 3 layout saat terjadi pengereman
40
Lampiran 6 Rem tromol Yamaha Mio
41
Lampiran 8 Jangka sorong yang digunakan dalam pengukuran
42
Lampiran 10 Penulis sedang melakukan pengukuran dengan
penggaris
43
Lampiran 12 Buku pegangan kedua
44