Oleh :
BAGAS ANDI SUSILO
12.48.2033
Bagas Andi Susilo. 2016. Analisa penyebab terjadinya keretakan dalam silinder
linier motor bantu 4 tak di KM. SEGAR ANAK 2. Semarang : Jurusan Teknika,.
Akademi Pelayaran Niaga Indonesia Semarang.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...... ii
ABSTRAK... …………………………………………………………….... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.2 Pembahasan masalah ............................................................... 20
3.3 Cara Mengatasi Keretakan Silinder Liner ................................. 21
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………............. 29
4.2 Saran…………………………………………………................ 29
DAFTAR PUSTAKA 30
DAFTAR LAMPIRAN 31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
xi
Pada pembatasan masalah penulis membatasi permasalahan yang timbul
agar pembahasan materi lebih akurat.
1.4 Tujuan Observasi
Pada tujuan ini penulis memberikan gambaran-gambaran yang ingin
dicapai oleh penulis didalam melaksanakan observasi selama proyek laut
dikapal
1.5 Manfaat Penelitian
Agar dijadikan lmu pengetahuan serta literatur bagi para pembaca pada
umumnya.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Berisi tentang metode penyajian pegumpilan data dan penulisan.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika ini penulis memberikan ringkasan – ringkasan setiap
bab pada penulisan karya tulis ini.
xii
Dalam bab ini penulis menguraikan masalah yang terjadi diatas kapal serta
menguraikan suatu upaya yang perlu di lakukan agar dapat didapat solusinya,
pada waktu penulisan praktek diatas kapal.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rangkuman untuk menyimpulkan suatu permasalahan dan kendala yang
terjadi di atas kapal khususnya KM. SEGARA ANAK 2
4.2 Saran
Ide atau pendapat yang bermanfaat untuk membantu memecahkan
masalah diperusahaan , pendidikan dan pembaca sebagai bahan
perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang literatur atau sumber penulis dalam pembuatan karya tulis ini .
DAFTAR LAMPIRAN
Berisi lampiran foto – foto di kapal KM. SEGARA ANAK 2
xiii
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin Diesel dikembangkan dalam versi 4 tak dan 2 tak mesin ini
awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Melalui perkembangan dari
waktu ke waktu maka sejak tahun 1910, mesin ini mulai digunakan untuk
kapal, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan
berat lainnya. Pada tahun 1930, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil.
Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat. Mesin diesel
menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara dikompresi
maka suhunya akan meningkat. Udara dihisap kedalam ruang bakar mesin
xiv
dieel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara
15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40 Bar (4.0 MPa; 580 psi),
dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya 8 sampai 14 bar (0,80 to 1,40
Mpa; 120 to 200 psi). Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai
5500C (1,0220F).
xv
1. Langkah Hisap
Torak bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju TMB (titik
mati bawah), katup hisap terbuka, udara masuk ke dalam
silinder.
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
4. Langkah Buang
xvi
Gambar 2.1 : Prinsip kerja dari mesin 4 tak
1. Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) menuju TMA (titik
mati atas) pada saat itu terjadi proses pembilasan gas buang
sekaligus pengisian udara ke dalam silinder dan diteruskan dengan
proses kompresi atau pemampatan udara.
2. 100 sebelum TMA (titik mati atas) sampai dengan 100 sesudah
TMA (titik mati atas) dikabutkan minyak bahan bakar sehingga
terjadilah pembakaran atau ledakan di dalam ruang kompresi.
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju TMB (titik mati
bawah) sebagai langkah usaha yang bertenaga untuk memutar
poros engkol.
xvii
Gambar 2.2 : Prinsip kerja dari mesin 2 tak
1. Rocker arm
xviii
Gambar 2.3 : Rocker arm
2. Valve spring
3. Cylinder head
xx
4. Valve
5. Silinder
6. Engine block
xxi
Gambar 2.6 : Engine block
7. Piston
xxii
8. Crankshaft
xxiii
Gambar 2.9 : Crankshaft
2. Sistem pendingin
adalah air murni yang tidak mengandung kotoran dan kadar garam
untuk mencegah terjadinya korosi. Air tersebutlah yang berfungsi
untuk mendinginkan blok silinder dan turbocharger.
xxiv
3. Sistem pelumasan
"Semua motor kepala silang kepala rendah dan juga motor torak
trank putaran menengah yang besar, dilengkapi dengan sistem
pelumasan terpisah untuk pelumasan silinder. Oleh karena itu pada
motor kepala silang tidak terjadi pencampuran dengan minyak
pelumas penata gerak, maka untuk silinder dapat dipilih minyak
pelumas yang sesuai dengan tujuan tersebut. Sedangkan pada motor
torak trank masih harus diperhitungkan dengan pencampuran". Oleh
HANS JENSEN MASKINFABRIK di Kopenhagen telah dibangun
alat pelumas silinder yang dapat memberikan suatu " timing "
tertentu. Tujuan dari timing adalah, dengan sinkronisasi tepat dari
gerakan torak dan penyaluran masuk dari minyak pelumas,
penyemperotan tepat pada saat pegas teratas dari torak melewati
nipel pelumas. Tujuan utama adalah memasukkan sebanyak mungkin
dosis minyak pelumas di paket pegas. Pada penentuan saat
penyemprotan perlu diperhitungkan kelambatan penyemprotan
tertentu. Pada motor B & W setiap silinder dilengkapi dengan sebuah
alat pelumas dengan 6 buah pompa kecil. Poros penegak dari alat
pelumas silang dihubungkan dengan poros antar, sedangkan
penggerak diawali mulai penggerak poros nok roda antar melalui
sebuah penerus rantai. Frekuensi rotasi dari poros adalah setengah
dari poros engkol. Pada poros penggerak ditempatkan nok-nok yang
menggerakkan plunger pompa melalui pembatas langkah.
Kedudukan dari nok terhadap kedudukan plunger di stel oleh pabrik
xxv
motor. Akhir langkah plunger dengan demikian akan tetap, pada
suatu contoh yang diberikan adalah sebesar 77° setelah kedudukan
terbawah dari engkol. Awal langkah plunger, berarti hasil per
langkah, dapat diatur untuk masing-masing pompa atau secara
bersama-sama untuk penyetelan terpisah digunakan sebuah baut
penekan, dengan bantuan sebuah mur setel, bila baut setel diputar
lebih ke dalam, maka bagian bawah dari pembatas langkah akan
bergerak ke kiri, sehingga langkah plunger diperkecil. Bila hasil
pompa disetel secara bersama-sama, misalnya hasil besar pada waktu
mengolah gerak, maka poros harus di putar. Poros ditumpu eksentris,
berfungsi sebagai titik putar untuk pembatas langkah. Dengan
memutar poros maka pembatas langkah akan bergerak ke kiri atau ke
kanan dan memperkecil atau memperbesar hasil plunger. Di sebelah
luar dari alat tersebut terdapat tanda 1 sampai 5 untuk menyetel dari
poros. Pada motor yang tidak bekerja, pompa-pompa dapat
digerakkan oleh sebuah poros pengantar melalui sebuah engkol yang
digerakkan dengan tangan. Plunger pompa dalam rumah Plunyer
menghisap minyak pelumas dari tempat persediaan melalui sebuah
katup hisap dan menekan melalui katup tekan dan, kaca lihat dan
katup tekanan balik ke titik pelumasan dari silinder. Tempat
penyimpanan diisi secara otomatis melalui sebuah klep pelampung
dari sebuah tangki penyimpanan lain yang lebih tinggi
letaknya.Melalui sebuah tutup dan sebuah saringan sebelah dalam
tangki tersebut dapat diisi. Di bagian bawah tangki terdapat sebuah
elemen pemanas yang dapat menurunkan viskositas dari minyak.
Menurut Hery Sunaryo (1998 : 65), bagian-bagian sistem pelumasan,
yaitu sebagai berikut :
Sistem pelumasan sebuah motor di kelompokkan atas dua jalur kerja,
yaitu pelumasan bagian dalam motor dan pelumasan bagian luar
motor. Bagian dalam motor terdiri atas bagian-bagian yang sangat
prinsip bagi kerja suatu motor, sedangkan bagian luar sistem itu
xxvi
berfungsi membantu atau mendukung pemenuhan jumlah pelumasan-
pelumasan harus dipenuhi, temperatur, dan pembebasan dari kotoran.
Untuk memenuhi kebutuhan akan minyak pelumas, sistem
pelumasan sebuah motor harus mempunyai bagian-bagian yang
saling mendukung.
Pada sistem udara dan gas bekas (buang) ini tentu memiliki fungsi
untuk mengatur udara pembakaran ke dalam ruang bakar atau
silinder di waktu langkah isap. Udara ini di kompresikan waktu
langkah kompresi dan mengeluarkan gas bebas dari silinder waktu
langkah buang melalui knalpot yang sebagai peredam getaran akibat
ledakan pembakaran dan tekanan gas buang .
xxvii
BAB III
PEMBAHASAN
Adapun prinsip kerja dari mesin diesel adalah jika terjadi pencampuran antara
udara didalam silinder dengan bahan bakar yang diijeksikan berupa kabut
dengan tekanan tinggi dan hasil kompresi oleh piston, maka terjadilah
pembakaran yang menghasilkan tenaga/usaha. Dari proses kerja ini kita
ketahui bahwa didalam silinder liner terdapat bagian-bagian yang mengalami
gesekan utamanya silinder linier dan Piston karena gaya gesekan ini sering
kali mengakibatkan kerusakan, untuk mengurangi gesekan agar tidak terjadi
kerusakan dibutuhkan pelumasan dengan memberikan bahan pelumas pada
kedua bagian yang mengalami gesekan.
xxviii
3.2.1 Penyebab Terjadinya keretakan Pada Silinder Linier
xxix
2. Alur pelumasan pada dinding silinder liner mengalami pembesaran ukuran
(Over Size)
xxx
3. Kerusakan pada Lubricator Oil Cooler (L.O. Cooler).
xxxi
Gambar 3.1: L.O cooler
Menurut dari buku manual book Yanmar Diesel marine engine Of operator
Manual & Parts List KM. SEGARA ANAK 2Cara Mengatasi Kebocoran
pada Packing Coper adalah:
1. Membuat Coper L.O Cooler tetapi terlebih dahulu menutup kran
hisap dan tekan dari minyak lumas dan air pendingin
xxxii
mengikat baut jangan sampai tidak rata, lalu buka kembali kran
hisap dan kran tekan tadi.
2. Retak
Sebelum di lakukan reparasi maka kita harus melepas berbagai
bagian dari mesin, di bersihkan, di priksa dan di lakukan
pengukuran apakah kondisi dari bagian-bagian mesin tersebut
masih sesuai buku manual mesin atau persyaratan yang di
ijinkan dari biro klasifikasi.
xxxv
Menurut dari buku manual book Yanmar Diesel marine
engine Of operator Manual & Parts List KM. SEGARA ANAK 2,
silinder linier harus bersih dari lemak, dipsit karbon dan karat agar
kondisi silinder linier selalu dalam kondisi bersih. Pembersihan di
lakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Cara mekanis
2. Cara kimiawi
Menurut P.Van maanen (1998), silinder liner adalah bagian dari motor
yang berfungsi sebagai tempat proses terjadinya pembakaran yang
menghasilkan tenaga/usaha dengan pemanfaatan udara dan suhu yang
tinggi yang bersamaan dengan penyemprotan bahan bakar.
“ Keretakan pada blok silinder atau pada tabung silinder (untuk motor
diesel yang menggunakan tabung silinder) terjadi karena lelehnya
material. Kelelehan material terjadi karena pada material tersebut
bekerja tekanan yang berubah-ubah pada temperature yang cukup
tinggi. Temperature kerja dari blok silinder dapat berubah menjadi
tinggi bila saluran pendingin atau pelumasannya mengalami
gangguan. Untuk memperbaikinya, dilakukan pengelasan pada blok
silinder bila retak yang terjadi tidak terlalu dalam. Setelah dilakukan
penyekrapan kembafi seperti konstruksi semula. Terhadap tabung
xxxvii
silinder dapat juga dilakukan pengelasan bila retak yang terjadi tidak
terlalu dalam dan tidak terlalu luas. Pekerjaan berikutnya adalah retak
yang terlalu dalam dan luas, sebaliknya komponen tersebut diganti
dengan yang baru”.
xxxviii
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasildaripembahasanpadababsebelumnya,
makapenulisdapatmengambilbeberapakesimpulan yang
berhubungandenganpengaruhterjadinyakeretakanpadasilinderlinierterhadapoptima
lisasikinerja motor bantu di KM. SEGARA ANAK 2. Adapunkesimpulan yang
dapatpenulisambilyaitu :
4.2 Saran
Denganmelihatkesimpulandiatas, makapenulisdapatmemberikan saran
sesuaidenganpermasalahan yang dibahasdalambabsebelumnya,
dandiharapkanbisadigunakansebagailiteraturbagi para pembaca. Saran yang
dapatdiambilpenulisantaralain :
1. Sebelumpengambilanminyaklumasharusdiperhatikankualitasminyaklumas
sesuaidenganstandardarimesinyang akandipergunakan agar
tidakmerugikankinerja motor.
xxxix
2. Agar tidakterjadikeretakanpadasilinder linier
makamerupakantugaspokokahliteknikakapaluntukdapatmenganalisapenye
babterjadinyagangguanpadasistempelumassilinder.
3. Selalumelakukanpemeriksaansecararutinpada
generatorsertadicatatdalambukujurnalkamarmesin, agar
kondisimesinselalu optimal.
4. Agar melakukanperawatanpadasistempelumassilinder linier
dankomponennya yang
mendukunguntukmempertahankanusiadalamkelancarandalampengoperasia
n.
xl
DAFTAR PUSTAKA
Pradnyaparamita.
Yanmar Diesel Marine Engine Of Operator Manual & Parts List KM. SEGARA
ANAK 2.
xli
xlii