Anda di halaman 1dari 40

Tugas Presentasi

Mata Kuliah Chasis Dan Pemindah Daya

“Propeller Shaft”

Mohammad Puji Artono / Kelas 1A


NIM 1741220025

JURUSAN TEKNIK MESIN


PRODI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
2017
Yang akan dibahas pada presentasi kali ini :

Pendahaluan

Teori Dasar

Pembahasan

Penutup
3

Batasan Masalah
2 4

Rumusan Masalah Tujuan

1 5

Latar Belakang Manfaat


Poros merupakan salah satu elemen mesin yang memegang peranan
penting sebagai penerus daya bersama – sama dengan putaran. Oleh karena
itu poros harus dirancang melalui suatu perhitungan sesuai dengan beban
yang akan dialaminya. Pemilihan bahan yang digunakan sebuah komponen
akan menjadi pertimbangan yang mendasar untuk menentukan dimensi
sebuah poros yang akan menerima pembebanan.
Poros propeller digunakan disemua mobil bahkan kereta api pun
menggunakan alat ini sebagai penerus daya yang mengalami beban puntir
murni. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan poros
propeller ini, diantaranya penentuan beban, dimensi yang sesuai, kegunaanya
dan lain – lain.
Beban yang bekerja pada poros umunya adalah beban berulang, jika
poros tersebut mempunyai roda gigi untuk meneruskan daya maka akan
terjadi kejutan pada saat mulai atau sedang berputar. Beban tersebut dapat
dianalisa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu.
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan fungsi propeller shaft ?


2. Apa saja jenis propeller shaft ?
3. Apa saja komponen komponen propeller shaft ?
4. Bagaimana cara kerja propeller shaft?
5. Apa permasalahan yang sering terjadi pada propeller shaft ?
6. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pada propeller shaft ?
1. Mengetahui pengertian dan fungsi propeller shaft

2. Mengetahui jenis propeller shaft

3. Mengetahui komponen komponen propeller shaft

4. Mengetahui cara kerja propeller shaft

5. Mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada propeller shaft

6. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada


propeller shaft
Batasan Masalah

Dalam presentasi ini saya akan membahas propeller shaft 2


joint tipe hook joint
Manfaat yang didapat dari pembuatan
makalah sistem kemudi ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan dan
Manfaat keterampilan tentang propeller shaft
2. Dapat mengetahui permasalahan pada
propeller shaft
Pengertian
Sejarah Klasifikasi
& Fungsi
Sejarah Propeller Shaft

Istilah poros penggerak pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-19. Pada ulang
tahun paten Stover tahun 1861 untuk mesin perencanaan dan pencocokan, istilah ini
digunakan untuk merujuk pada poros berbasis sabuk dimana mesin digerakkan. Istilah
ini tidak digunakan dalam paten aslinya. Penggunaan awal yang lain dari istilah ini
terjadi pada penerbitan ulang paten tahun 1861 untuk mesin pemotong kuda Watkins
dan Bryson. Di sini, istilah tersebut mengacu pada poros transmisi tenaga dari roda
mesin ke roda gigi yang bekerja mekanisme pemotongan.
Pada tahun 1890-an, istilah ini mulai digunakan dengan cara yang lebih
dekat dengan pengertian modern. Pada tahun 1891, misalnya, Battles
merujuk pada poros antara truk transmisi dan penggerak lokomotif Climax-
nya sebagai poros penggerak, dan Stillman merujuk pada poros yang
menghubungkan poros engkol ke poros belakang sepeda porosnya sebagai
poros penggerak. Pada tahun 1899, Bukey menggunakan istilah tersebut
untuk menggambarkan poros yang mentransmisikan daya dari roda ke
mesin yang digerakkan oleh sambungan universal di Horse-Power-nya.
Pada tahun yang sama, Clark menggambarkan Velocipede Marinirnya
menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada daya transmisi poros roda
gigi melalui sambungan universal ke poros baling-baling. Crompton
menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada poros antara transmisi
Kendaraan Bermotor bertenaga uap 1903 dan as roda yang digerakkan.
Perintis perusahaan industri otomotif, Autocar, adalah orang
pertama yang menggunakan poros penggerak di mobil bertenaga
bensin. Dibangun pada tahun 1901, saat ini kendaraan ini masuk
dalam koleksi Smithsonian Institution.
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari
transmisi ke differential tanpa terpengaruhi perubahan sudut.
Propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap
gaya puntiran atau bengkok. Bandul pengimbang atau balance weight dipasang
pada bagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar.
Ada 2 klasifikasi sistem propeller, yaitu :

1. Propeller Shaft 2. Universal Joint


Propeller Shaft

1. Tipe 2 2. Tipe 3
Joint Joint
3. Trunion
Joint
2. Fleksibel 4. Uniform
Joint Velocity Joint

Universal
1.Hook Joint 5. Slip Joint
Joint
Panjang keseluruhan dari setiap segmen dari poros penggerak
tipe dua-sambungan ini cukup bagus. Artinya, ketika poros
penggerak berputar pada kecepatan tinggi, porosnya cenderung
membengkok sedikit dan lebih bergetar karena adanya sisa
ketidak-seimbangan.
Panjang tiap poros dari dua-bagian, poros penggerak tipe tiga-
sambungan lebih pendek, karenanya bengkokan karena ketidak
seimbangan berkurang. Getaran pada kecepatan tinggi juga
berkurang karena alasan yang sama.
Universal Joint

Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi


dan beraibat posisi deferensial selalu
berubah-ubah terhadap transmisi, universal
joint dipakai untuk mengatasi kondisi
tersebut agar poros selalu dapat berputar
dengan lancar, sehingga universal joint harus
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1.Dapat menghindari kerusakan pada saat
propeller shaft bergerak naik turun.
2.Tidak berisik dan dapat berputar dengan
lembut.
3.Konstruksinya harus sederhana dan tidak
mudah rusak.
Pada umumnya poros propeller
menggunakan konstruksi tipe ini, karena
selain konstruksinya yang sederhana
tipe ini juga berfungsi secara akurat dan
konstan. Konstruksi hook joint adalah
seperti gambar diatas. Ada dua tipe
hook joint yaitu shell bearing cup type
dan solid bearing cup type, Pada tipe
shell bearing cup universal joint tidak
bisa dibongkar sedangkan pada tipe
solid bearing cup bisa dibongkar.
Flexible joint terdiri dari : Coupling, rubber coupling dan sleeve
yoke yang dihubungkan atau diikat oleh baut. Model ini
mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik, dan tidak
memerlukan minyak/grease. Tetapi apabila sudut antara drive
shaft dan driven shaft melebihi 7-10o maka akan timbul juga
vibrasi, untuk menghindari hal ini, maka dipasangkan center ring
ball pada ujungnya.
Tipe Trunion Joint

Model ini berusaha menggabungkan 2 tipe universal joint yaitu


tipe hook joint dan slip joint. Seperti terlihat pada gambar didlam
bodi terdapat alur sebagai tempat masuknya propeller shaft, dan
diujung pin (pada gambar: adalah shaft) dipasangkan ball. Model
ini jarang digunakan karena dalam pemindahan daya/ tenaga
masih kurang baik yang hasilnya masih dibawah slip joint
sendiri.
Tipe Uniform Velocity Joint

Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik


sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising, akan
tetapi harganya lebih mahal. Tipe ini digunakan pada kendaraan
yang menggunakan sistem pemindah daya tipe front engine
front drive (FF). Misalnya pada honda jazz dan toyota vios.
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros output
transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint.Hal ini
memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak
output transmisi dengan deferensial.
1. Konstruksi

2. Komponen & fungsi

3. Cara Kerja

4. Troubleshooting

5. Perawatan
Pada umumnya poros propeller
menggunakan konstruksi tipe ini, karena
selain konstruksinya yang sederhana
tipe ini juga berfungsi secara akurat dan
konstan. Konstruksi hook joint adalah
seperti gambar diatas. Ada dua tipe
hook joint yaitu shell bearing cup type
dan solid bearing cup type, Pada tipe
shell bearing cup universal joint tidak
bisa dibongkar sedangkan pada tipe
solid bearing cup bisa dibongkar.
1. Sleeve Yoke 4. Needle Bearing 7. Balance Weight

2. Spider 5. Bantalan Spider 8. Flens Yoke

3. Snap Ring 6. Poros Propeller


Sleeve Yoke

Sleeve yoke berfungsi sebagai


menghubungkan antara propeller shaft
dengan output shaft transmisi dan juga
memungkinkan perubahan panjang
pendek saat propeller shaft bekerja.
Spider

Spider berfungsi untuk


menghubungkan antara
propeller shaft dan dengan
flange yoke atau sleeve
joint.
Snap Ring

Snap ring terletak antara spider


bearing dan spider yang
berfungsi untuk mencegah
kontak langsung antara spider
dan spider bearing atau juga
menahan gesekan yang terjadi.
Bantalan Spider

Bantalan spider berfungsi


agar flange yoke dapat
berputar bebas pada spider.
Poros Propeller

Poros propeller sebagai poros


utama yang berfungsi untuk
memindahkan tenaga mesin ke
poros roda belakang.
Balance Weight

Balance weight berfungsi


untuk menyeimbangkan
propeller shaft agar tidak
terjadi getaran pada saat
propeller shaft bekerja.
Flens Yoke

Flens yoke berfungsi


untuk menghubungkan
antara propeller shaft
dengan defferensial.
Center bearing dipasankan pada bagian
ujung propeler shaft yang berfungsi untuk
menumpu intermediate shaft. Center
bearing dilapisi dengan bos karet (gum
Center bush). Dan dengan bracket, center bearing
Bearing diikat dengan chasis hal ini dimaksudkan
untuk menghilangkan bunyi pada saat
bekerja. Tetapi pada kecepatan tinggi
bunyi tersebut akan timbul walaupun
hanya sedikit.
Cara Kerja Propeller Shaft

Gaya putar atau gerakan dari batang output


transmisi kesumbu belakang dilakukan pada
batang penggerak (batang propeller atau batang
tail).
Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau
turun, relatif terhadap transmisi dan batang
penggerak harus memindahkan gaya putar
melalui berbagai perubahan sudut dan panjang.
Sambungan universal dan slip yoke dapat
melakukan penyesuaian yang dibutuhkan
sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui
kendaran selama berjalan. Ini mungkin
dilakukan karena sambungan universal
memungkinkan 2 (dua) batang bergerak dalam
sudut yang berbeda satu dengan yang lain.
Troubleshooting
No Kendala Kemungkinan Cara Mengatasi
Spider bearing
1 Aus atau macet Ganti
bunyi
Sleeve yoke
2 Aus Ganti
kocak
Center bearing
3 Aus Ganti
bunyi
Universal joint
4 Salah Pemasangan Betulkan/Ganti
getar
Flange
5 Baut kendor Keraskan/ganti
mounting getar
1. Propeller shaft
Getaran yang
melintir 1. Ganti
6 ditimbulkan
2. Propeller shaft tidak 2. Setel/ganti
propeller shaft
balance
Cara Perawatan

Perawatan periodik :
1. Periksa
Keolengan dari
Perawatan rutin : propeller shaft
1. Periksa 2. Berikan pelumas
komponen dari dengan
sistem propeller menggunakan
secara visual. grease pada
bearing cup
3. Periksa
kekocakan
universal joint
Kesimpulan

Saran
Setelah mempelajari Propeller Shaft maka kita dapat mengetahui pengertian
dan fungsi, jenis jenis propeller shaft, komponen propeller shaft, prinsip kerja,
permasalahan yang ada, perawatan yang harus dilakukan baik secara rutin
maupun berkala. Sehingga penggunaan kendaraan dapat maksimal dan
terjamin kenyamanan dan keamanannya.
Pemeriksaan dan perawatan komponen komponen propeller shaft
sebaiknya dilakukan secara berkala maupun rutin demi keamanan dan
kenyamanan berkendara penggantian komponen lebih baik dari pada
perbaikan komponen,apabila kondisi sudah hampir tidak layak pakai.

Anda mungkin juga menyukai