Anda di halaman 1dari 107

MATERI KULIAH

HEA, SG, JSA, JHA

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


Oktober 2014

1
- PENDAHULUAN -
SISTEM PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN KEJADIAN-
KEJADIAN

Bahwa kejadian dan insiden sebetulnya dapat dicegah, oleh


karena itu perlu adanya usaha dari perusahaan untuk
menanamkan rasa kesadaran kepada karyawan untuk
mencegah dan menghindari timbulnya kecelakaan atau
kejadian yang akan membahayakan jiwa manusia dan akan
menghancurkan asset perusahaan berupa mesin-mesin dan
alat kerja, bahkan juga pabrik.

2
PENDAHULUAN

Adapun penyebab kecelakaan dan kejadian-kejadian adalah sbb :

1. Unsafe Action ( tindakan yang tidak aman dari manusianya)


yaitu sebesar 85%.
2. Unsafe Condition (Kondisi lingkungan dan alat kerja yang tidak
aman) sebesar 15%.

3
PENDAHULUAN

Oleh karena itu usaha yang perlu dilakukan adalah


mencegah kejadian-kejadian yang disebabkan oleh
kondisi di atas.
Untuk itu, usaha maksimal yang perlu dilakukan. Adalah
sbb :

4
PENDAHULUAN

2 Menganalisa dan meniadakan hal diatas, dimana focus utama


adalah melakukan HEA (Human Error Analysis), karena kalau
manusianya sudah mempunyai kesadaran akan keselamatan
maka diharapkan masalah ke duapun dapat diEliminir.
. Menerapkan fungsi pengawasan yang efektif oleh foreman dan
supervisor di lapangan tingkah laku bawahannya serta
menanamkan rasa kesadaran kepada karyawan untuk
memperhatikan kondisi lingkungan kerja termasuk keamanan
mesin dan alat kerja yang berbahaya sehingga kecelakaan
dan kejadian dapat dihindari.

5
PENDAHULUAN

3.Disiplin dalam menerapkan SOP dan Instruksi Kerja pada


masing-masing aktivitas dalam perusahaan.

4. Menghindari sejauh mungkin agar kegiatan operasi


pabrik untuk tidak menimbulkan gangguan bagi
lingkungan.

6
PENDAHULUAN

Oleh karena itu dalam mata kuliah ini dibahas


beberapa materi, sbb :

• Human Error Analysis.


• System Pengawasan.
• Job Safety Analysis.
• Job Hazards Analysis.
• Emergency Respons System.
• Danger Tags & Out of Service Tag.
• Latihan identifikasi bahaya dan Analysis Bahaya di tempat
kerja masing-masing.

7
H A Z O P

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


Oktober 2012

8
HAZOP

TUJUAN :

Umum

Memahami tehnik identifikasi hazard


denganmenggunakan tehnik HAZOP serta mampu
mengaplikasikannya dengan lebih efektif.

9
HAZOP / TUJUAN

Khusus

- Memahami tehnik HAZOP


- Memahami ruang lingkup
HAZOP
- Memahami konsep dan
metode HAZOP
- Mampu mengaplikasikan
HAZOP melalui
sebuah contoh kasus.

10
HAZOP

RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN

- Bermanfaat untuk mengidentifikasi


bahaya untuk sistem proses dan
operasi lainnya.
- Dipakai di semua industri, seperti
- Industri Makanan
- Industri Kimia
- Industri Farmasi
- Industri Petrokimia
- Industri Kertas dan Pulp
- Industri Minyak dan Gas,
- dls.

11
KEUNGGULAN STUDY HAZOP
- Biaya yang dikeluarkan relatif rendah.
- Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
relatif singkat.
- Cepat memberikan gambaran menyeluruh
mengenai masalah dan penyebab serta
konsekuensi yang akan terjadi.
- Memberikan gambaran rinci tentang
masalahyang dihadapi sebuah unit operasi.
- Dapat digunakan untuk mengevaluasi
operasi yang terus-menerus.
- Sangat efektif untuk menganalisa desain
proses
- dan prosedur yang sudah ada maupun
yang baru di rancang.

12
KETERBATASAN HAZOP

- Elemen penilaian bersifat subyektif


berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan anggota timpelaksana.
- Tidak efektif jika digunakan untuk
mengidentifikasi seluruh bagian unit
opersi akanmenimbulkan kejenuhan.
- Bila bagian dalam satu unit operasi
terlalu banyak maka akan menimbul
kan kesimpulan yang kompleks.

13
HUMAN ERROR ANALYSIS

ANALISA KESALAHAN MANUSIA

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


DEC 2010

14
ANALISA KESALAHAN MANUSIA

Kesalahan manusia dapat dianalisa dengan langkah-


langkah sbb :

1. Definisi masalah, adalah membatasi/mendefinisikan


sistem yang akan dianalisa.
2. Selanjutnya dilakukan analisa tugas, untuk menentukan
hal-hal yang memungkinkan kesalahan dapat dilakukan
serta untuk menyusun struktur identifikasi dari mode
kesalahan yang tepat.

15
ANALISA KESALAHAN MANUSIA

3. Analisa kesalahan manusia menerangkan apa dan


bagaimana hal yang tidak beres dapat terjadi. Istilah HEA
(Human Error Analysis) digunakan untuk mengenal mode
dan mekanisme kesalahan. Mode kesalahan adalah
indikasi eksternal dari kesalahan, sementara Mekanisme
Kesalahan adalah alasan-alasan psikologis terhadap
kesalahan. Dalam praktik tidak ada batasan yang jelas
antara identifikasi kesalahan dan analisa kesalahan.

16
ANALISA KESALAHAN MANUSIA

4. Kesalahan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan stressor


seperti bunyi gaduh (noise), batasan waktu dan stress
emosional.Faktor-faktor ini disebut faktor yang
mempengaruhi kinerja (juga disebut faktor pembentuk
kinerja). Kesalahan dapat dikurangi dengan cara
memodifikasi faktor-faktor pembentuk kinerja serta
dengan mengurangi alasan-alasan untuk kesalahan.

17
ANALISA KESALAHAN MANUSIA

5. Representasi mempertimbangkan bagaimana kesalahan


atau kegagalan kinerja tugas berkaitan dengan faktor-
faktor lingkungan, perangkat keras dan lunak yang
memungkinkan kegagalan sistem secara keseluruhan
dapat diestimasi. Langkah ini bisa menghimpun kesalahan
manusia dalam fault tree atau event tree.

18
ANALISA KESALAHAN MANUSIA

6. Kesalahan kemudian disaring/dipilah-pilah. Kesalahan


yang tidak begitu significant tidak perlu memperoleh
perhatian lebih lanjut.

7. Selanjutnya kesalahan-kesalahan tersebut dianalisa dan


dampaknya ditelusuri untuk mengetahui apa saja mode-
mode kegagalan yang paling penting serta untuk
mengidentifikasi cara-cara menguranginya.

19
KESALAHAN MANUSIA DAPAT DIANALISA SECARA
KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Analisa kualitatif mengelompokkan kesalahan ke dalam


berbagai jenis serta mengamati motivasi sikap dan faktor-
faktor psikologis lainnya yang mendorong terjadinya
kesalahan tersebut.

1. Untuk mengetahui apakah risiko dapat diterima atau tidak,


maka harus dilakukan penjajakan/ penelusuran dampak.
Jika risikonya terlalu tinggi, maka harus dicari cara-cara
mengurangi kemungkinan kesalahan.

21
KESALAHAN MANUSIA DAPAT DIANALISA SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

2. Jika risiko dianggap dapat diterima, maka dibuat


prosedur untuk menjamin mutu serta memastikan
faktor-faktor lainnya dianalisa.

3. Akhirnya proses analisa ini didokumentasikan.

22
JENIS-JENIS KESALAHAN

Terdapat bermacam-macam cara pengelompokkan kesalahan.


Menurut satu teori, jenis-jenis kesalahan dapat dibagi menjadi
Slip, Lapse, Mistake dan Violation (Pelanggaran).

1. Mistake dapat didefinisikan sebagai defisiensi atau kegagalan


dalam pemilihan satu rangkaian tindakan ataupun cara-cara
melaksanakannya. Mistake mencakup kekeliruan diagnosa dari
satu masalah, atau salah menentukan berapa lama satu tugas
akan terselesaikan atau prediksi dengan optimisme yang
berlebihan.

23
JENIS-JENIS KESALAHAN

2. Slip atau Lapse adalah kesalahan yang terjadi selama proses


pelaksanaan suatu rencana tindakan. Umumnya slip
merupakan kegagalan dalam pelaksanaan, sementara lapse
adalah kegagalan dalam tahap storage cognitif. Orang
umumnya punya niat yang benar dalam benaknya tapi
pelaksanaannya tidak tepat/benar. Contohnya : Anda
menempuh rute yang biasa anda lalui tapi anda punya niat
untuk menempuh jalan lain.

3. Violation adalah kesalahan yang secara sengaja dilakukan


yang melanggar aturan yang sudah dibuat.

24
JENIS-JENIS KESALAHAN
MANUSIA

FAILURE INATTENTION
- SALAH WAKTU
SLIP - SALAH SUSUN
- PENGHILANGAN
- INSTRUKSI
CEROBOH
INTENTION
CORRECT

MEMORY FAILURE
- LUPA TUJUAN
LAP S E - HILANG TEMPAT
- MENGHILANGKAN ITEM
YANG DIRENCANAKAN
LUPA
ERROR

RULE BASED
MISTAKE
- KELIRU APLIKASI
- ATURAN YANG BURUK
KESALAHAN
INTENTION KURANG HATI-HATI
INCORRECT

KNOWLEDGE BASED
VIOLATION - RUTIN
- LUAR BIASA
- SABOTASE
PELANGGARAN
25
Klasifikasi yang ke-dua melihat KESALAHAN YANG DIBUAT
DALAM KONTEKS MENTAL yang dapat berupa :

 Kesalahan dengan dasar ketrampilan.


 Kesalahan dengan dasar peraturan.
 Kesalahan dengan dasar pengetahuan.

 Kesalahan dengan dasar ketrampilan.


Kesalahan berbasis ketrampilan terjadi selama pelaksanaan
tugas-tugas rutin yang sudah diketahui.

26
KESALAHAN YANG DIBUAT DALAM KONTEKS MENTAL

 Kesalahan dengan dasar peraturan.


Kesalahan berbasis peraturan terjadi ketika tindakan diatur
oleh peraturan atau petunjuk-petunjuk operasional.

 Kesalahan dengan dasar pengetahuan.


Kesalahan berbasis pengetahuan terjadi ketika seseorang
harus menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk
melaksanakan tindakan yang benar/tepat dalam keadaan
yang biasanya tidak biasa.

27
KESALAHAN YANG DIBUAT DALAM KONTEKS MENTAL

Slip dan lapse biasanya berbasis ketrampilan,


sementara
Mistake bisa berbasis pengetahuan ataupun peraturan

######

28
IDENTIFIKASI METODE KESALAHAN

Mode kesalahan adalah manifestasi eksternal dari kesalahan,


yaitu apa yang sesungguhnya dilakukan salah.
Mode dapat diidentifikasi dengan proses yang sama dengan
HAZOP. Strukturnya dilengkapi dengan analisa tugas dan untuk
tiap tugas diterapkan kata-kata kunci yang berarti “wrong” atau
“salah”.
Mode-mode kesalahan seperti pada kunci-kunci tersebut umum
atau biasa terjadi dalam berbagai aktifitas manusia.

29
Tabel : Kata-kata kunci

Tindakan yang dihilangkan


Tindakan yang terlalu dini
Tindakan yang terlambat
Tindakan yang terlalu banyak
Tindakan yang terlalu sedikit
Tindakan yang terlalu panjang / lama
Tindakan yang terlalu pendek / singkat
Tindakan dengan arah yang salah
Tindakan tepat, obyek salah
Tindakan salah, obyek tepat
Tindakan salah, obyek salah
Informasi tidak diperoleh / dikirim
Informasi yang salah diperoleh / dikirim

30
MEKANISME KESALAHAN

Mekanisme kesalahan menerangkan cara-cara


kesalahan terjadi. Untuk membantu
mengidentifikasi mekanisme kesalahan manusia,
telah dikembangkan satu chek list seperti dapat
dilihat pada tabel berikut ;

31
Tabel :
Klasifikasi mekanisme kesalahan
psikologis yang utama

• Kegagalan memperhitungkan
keadaan-keadaan tertentu.
• Melakukan potongan kompas.
• Mangandalkan kebiasaan.
• Kebutuhan informasi tidak terpenuhi.
• Salah interpretasi.
• Asumsi.
• Melupakan aturan yang dikecualikan.
• Salah pilih alternatif.
• Keragaman motor.
• Orientasi ruang atau topografik tidak
memadai.

32
MODEL UNTUK MENCAPAI PERUBAHAN PERILAKU
“Prof. Jean Cross”

URAIKAN
Apa yang tidak
beres

Apakah benar-
Lupakan NO benar menjadi
Saja masalah?

YES

YES Apakah NO
kesalahan
kurang terampil?
Hukum untuk
Bekerja dengan YES Hilangkan
benar Hukuman

Apakah orang Adakah cara Apakah punya


tsb punya yang lebih pengetahuaa
potensi? sederhana? sebelumnya? Berikan Reward
Susun Dukungan
karena bekerja NO
yang Positif
benar
YES NO YES

Pekerjaan
sering Adakah Susun
NO YES NO dilakukan? perbedaan untuk NO Konsekwensi
bekerja benar?

NO YES

Putuskan Susun Susun Adakah Berikan YES


hubungan program Ganti Program Praktik Umpan Adakah Hilangkan
OJT Pekerjaan OJT Banyak? Balik hambatan Lain?

Tentukan Tujuan

33
SUPERVISORY SYSTEM
SISTEM PENGAWASAN

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


OKTOBER 2012

34
SUPERVISORY GUIDELINES

1. RECOGNOZE IMPORTANCE OF YOUR ROLE


2. IDENTIFY SYMPTOMS OF DEVELOPING PROBLEMS
3. DOCUMENT PATTERNS OF DETERIORATING
PERFORMANCE
4. DISCUSS WITH EMPLOYEE
5. BE A GOOD LISTENER
6. KNOW WHEN TO REFER

35
PETUNJUK PENGAWASAN

• MENGENAL PENTINGNYA TUGAS ANDA.


• MENGIDENTIFIKASI GEJALA-GEJALA
PADA MASALAH YANG SEDAN
BERKEMBANG.
• PENCATATAN POLA-POLA DARI
PENAMPILAN YANG MENURUN.
• BERDISKUSI DENGAN KARYAWAN.
• MENJADI PENDENGAR YANG BAIK.
• TAHU WAKTU YANG TEPAT UNTUK
MENUNJUKKAN

36
PETUNJUK PENGAWASAN # 1

1. MENGENAL PENTINGNYA TUGAS ANDA.

37
PETUNJUK PENGAWASAN # 2

MENGIDENTIFIKASI GEJALA-GEJALA PADA MASALAH


YANG SEDANG BERKEMBANG.
• Perubahan sikap
• Mental yang memburuk.
• Masalah-masalah keswehatan.
• Perubahan pada penampilan kerja.

38
PETUNJUK PENGAWASAN # 3

PENCATATAN POLA-POLA DARI PENAMPILAN


YANG MENURUN.

39
PETUNJUK PENGAWASAN # 4

BERDISKUSI DENGAN KARYAWAN

TENTANG PERUBAHAN SIKAP YANG SERIUS


DAN PENAMPILAN KERJA YANG MENURUN.

40
PETUNJUK PENGAWASAN # 5

MENJADI PENDENGAR YANG BAIK….

“MERASAKAN KEKUATAN YANG LUAR BIASA


DARI MENDENGAR”

41
DOCUMENT PATTERN OF DETERIORATING JOB
PERFORMANCE

ON THE JOB ACCIDENT


ABSENTEEISM
REPEATER DIFICULTY IN
ABSENTEEISM
BEHAVIOR CONCENTRATION

SPASMODIC
WORK RELUCTANCE TO OBVIOUSLY
CONFUSION PATTERN JOB CHANGE ABNORMAL
CONDITION

GENERALLY
LOWERED DISCUSSIONS
EFFICIENCY EMPLOYEE
RELATIONS

42
CAUSE AND EFFECT SEQUENCE

IMMEDIATE COUSE (S)

PEOPLE-PROPERTY
LACK OF CONTROL

BASIC CAUSE (S)


MANAGEMENT

SYMTOMS
ORIGIN (S)

INCIDENT
EVENT

LOSS
ABSENCES
PROGRAM PERSONAL BEHAVIOR PEOPLE
ACCIDENTS
STANDARDS FACTORS DISTRESS PROPERTY
COMPLIANCE JOB HEALTH PRODUCTION CONFLICTS
DISCIPLINE
FACTORS PERFORMANCE PROFIT
ERRORS
GRIEVANCES
THEFTS
SABOTAGE
43
JOB SAFETY ANALYSIS
ANALISA KESELAMATAN KERJA

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


DEC 2014

44
I. JOB SAFETY ANALYSIS
(ANALISA KESELAMATAN KERJA)

• Salah satu konsep untuk mengidentifikasi


bahaya.
• Dapat mengukur pengontrolan secara
khusus.
• Efektif untuk digunakan dalam melakukan
tindakan perbaikan.

45
II. INADEQUATE SUPERVISION

Ini akan terjadi apabila supervisor :

1. Tidak menguasai pekerjaannya dengan benar.


2. Tidak ada rencana kerja.
3. Tidak sesuai antara tugas yang diberikan dengan qualifikasinya.
4. Tidak memberi pengarahan yang jelas sasarannya.
5. Mendelegasikan wewenang pengawasan kepada karyawan yang
tidak qualified.

46
II. Inadequate supervision
Ini akan terjadi apabila supervisor :

6. Memberikan toleransi yang tidak pantas ataupun training yang


tidak sempurna.
7. Tidak peduli akan factor keselamatan.
8. Tidak memberikan pemahaman yang sewajarnya.
9. Gagal dalam menentukan peralatan dan material yang benar.
10. Lalai dalam menjelaskan kepada karyawan dimana mereka
sekarang berada.

47
III. JOB CONDITION CAN CREATE PROBLEMS

IN
ADEQUATE
LIGHTING

COLD

48
IV. ACCIDENT CREATE PROBLEM,
WHEN :

Karyawan merasa pada tempat berbahaya


dimana adanya orang yang telah celaka,
atau potensi kerugian / kegagalan cukup
besar.

49
V. THREAT OF FAILURE :

a. Tidak mampu untuk memenuhi quota.


b. Gagal untuk mendapatkan promotion.
c. Dikeluarkan atau penurunan pangkat.
d. Promosi di luar kemampuan ( tidak sesuai
kemampuan).

50
VI. JOB CHANGES :

• Penyesuaian untuk pemindahan tugas.


• Penunjukkan untuk keahlian yang baru.
• Penggantian tugas oleh mesin.
• Penggantian dalam pengawasan.
• Diminta untuk pengunduran diri.

51
VII. THE ARROWS OF LISTENING :

A CCEPT THE SPEAKER

R ESTATE CONTENT

R EFLECT FEELING

O PEN - ENDED QUESTIONS

W AIT FOR CLARIFICATION

S UMMARIZE THE
CONVERSATION

52
VIII. ACCEPT THE SPEAKER :

UH - HUH TELL ME MORE

THAT’S
I SEE INTERESTING

I UNDERSTAND

53
IX. RESTATE CONTENT :

• Karyawan :
Setiap waktu saya mendapatkan mesin berproduksi dengan
cepat hingga sesuatu menghentikannya/rusak.
• Supervisor :
Produksi menurun disebabkan oleh kondisi
dari mesin.

54
X.
“ Jangan begini ”
• Baru-baru ini kamu selalu
Don’t
menggerutu
Evaluate
• Jangan percaya pada aturan safety.
The
• Kamu kelihatannya menunjukkan
Person
kegagalan dalam bekerja.

“ Tetapi harusnya begini ”


• Kamu sudah kehilangan kontrol
Describe emosimu sebanyak 3 kali dalam
The minggu ini.
Problem • Dan kamu sudah 2 kali dalam minggu
ini berada di tempat kerja tanpa APD.
• Anda telah absen 4 hari dalam bulan
ini dan sudah 6 kali datang terlambat.

55
XI. PERSONAL FACTORS :

• Stress yang berlebihan.


• Sakit mental.
• Sakit fisik.
• Kecanduan terhadap masalah.

56
XII. STRESS PRODUCING LIFE EVENTS :

Event Stress Event Stress


Points Points

Death of spouse 100 Fired from Job 47

Divorce 73 Marital Reconciliation 45

Marital Separation 65 Retirement 45

Jail Sentence 63 Family Member illness 44


Death of Family Member 63 Fregnancy 40

Personal Injury / illness 53 Sex Difficulties 39

Marriage 50 New Family Member 39

57
XIII.

Positive Eustress
Stressors

INDIVIDUAL
REACTION

Negative
Stressors Distress

58
XIV. JOB FACTORS :

 Pindah Tugas.
 Menantang Kegagalan.
 Akibat dari Kecelakaan.
 Kondisi Pekerjaan.
 Pengawasan yang Kurang.

59
XV. RECOGNIZE IMPORTANCE OF
YOUR ROLE :

• Unique
• Authority Figure
• Legitimate Concerns

60
XVI. PROGRAM BENEFITS :

 Merehabilitasi dari banyak masalah karyawan yang terdahulu.


 Memperkuat keahlian dalam pengawasan.
 Meningkatkan Performance dalam Bekerja.
 Menghemat biaya.
 Jalan keluar untuk Menyelesaikan Masalah Karyawan.
 Meningkatkan hubungan keKaryawanan.
 Menyediakan Waktu untuk Pengawasan.

61
XVII. INCIDENCE RATE :

 Recordable Case Incidence Rate :

Number C x 200.000
RCIR = Number B

 Lost Work Day Incidence Rate :

Number E x 200.000
LWCIR = Number B

62
Catatan
Jumlah kecelakaan dan sakit yang tercatat dalam
C=
satu periode / waktu tertentu.

Jumlah kasus hari hilang.


E=
Total waktu kerja yang terpakai oleh semua
B = karyawan dan kontraktor dalam satu periode / waktu
tertentu.

berdasarkan pada 100 orang karyawan yang


bekerja,
200.000= (40 Jam per minggu, 50 minggu per tahun)

63
XVIII. FACTS MUST BE SEPARATED FROM :

Opinion
(Kumpulkan bukti sampai sekecil-kecilnya)

Direct Evidence
(Bukti Kuat)

Eyewitness Statement
(Pernyataan Saksi Mata)

64
XIX. IDENTIFYING CAUSAL FACTORS AND CORRECTIVE
ACTIONS :

1. Menemukan Factor penyebab. 3. Menentukan Tindakan


2. Menemukan Tindakan Perbaikan.
Perbaikan : • Ketepatan.
• Kemampuan untuk • Biaya.
melaksanakan tindakan • Kemungkinan.
perbaikan. • Pengaruh pada produktivitas.
• Saran untuk perbaikan • Waktu yang dibutuhkan
4. Faktor kontribusi : untuk memperluas area
• Management pengawasan.
• Manusia • Penerimaan Karyawan.
• Peralatan • Penerimaan/pengakuan oleh
• Lingkungan management.

65
XX. CORRECTIVE ACTIONS :

 Possible Corrective Action :


Memperkuat program safety secara keseluruhan
dan System Managemen.

 Recommended Corrective Action :


Tindakan yang spesifik untuk memperkecil/
menghilangkan kerusakan/ kerugian.

66
XXI. LANGKAH YANG DIAMBIL :
 Tindakan segera.
 Tindakan antara.
Untuk sementara menjaga supaya operasi berjalan sampai kita dapat
menentukan penyebabnya dan mengambil langkah perbaikan yang bisa
dilakukan secara permanen.
 Tindakan pencegahan.
Mencegah terjadinya kecelakaan dan insiden sebelum terjadi.
 Tindakan perbaikan yang spesifik.
Menghilangkan/mengurangi satu atau lebih faktor penyebab yang disebabkan
oleh kejadian-kejadian yang spesifik.
 Tindakan perbaikan secara sistemik.
Menghilangkan/mengurangi satu atau lebih kerusakan-kerusakan dalam
sistem managemen yang diperkirakan akan menyebabkan kejadian.

67
PROACTIVE PROCESSES
Unsafe Act
Near Misses Accidents
And Condition

Reactive
Proactive processes
Processes

– Accident
• Alliance, Customer/Contractor Investigation
• Pre-Job Planning – Workman’s
• Pre-Job Inspection Compensation
• Pre-Employment – Other Legal Liabilities
• Drug/Alcohol Testing – Loss
• Training
• Preventive Maintenance
• J.S.A
• Engineering
• Ergonomics
• Unsafe Act or Condition Management
• Near Miss Management
• Prescribing/Use of Personal Protective Equipment
• Auditing (Prosess and Physical)

68
Risiko Keselamatan
Kemungkinan kecil, Akibatnya parah, Kecelakaan,
Mendadak (Focus kepada Keselamatan Manusia).

Risiko Kesehatan
Kemungkinan besar, Akibatnya kecil, Kronis
(Focus pada Kesehatan Manusia)

Ecological / Risiko Lingkungan


RISK Perubahan pelan-pelan, Interaksi menyeluruh,
ASSESMENT Bahaya Jangka panjang, Dampak secara makro
(Focus pada Habitat / Ecosystem)

Kesejahteraan Umum / Menghargai Risiko


Cara pandang, harta benda, value concern,
Aesthetics (Focus pada Nilai)

Risiko Keuangan
Kelangsungan hidup, Dapat dipertanggung
jawabkan, Asuransi, Pengembalian modal
(Focus pada Ekonomi)

69
KONSENTRASI KEPEDULIAN KONSENTRASI KEPEDULIAN

1. PROCESS. – ENVIRONMENT (Bahan Pencemar).


2. EQUIPMENT, FACILITIES, – EXPOSURE.
TOOLS. – WORK HOURS.
3. WORKING PRACTICES. – PPE.
4. GUARDING. – Pendidikan.
5. Pengalaman – Karir Jabatan Sesuai Pendidikan.
6. Karir Lapangan + Pelatihan – Titik Berat Pada Bahaya Tersembunyi.
7. Titik Berat Pada Kerusakan Aset, – Sepertinya Kurang Urgent, Latent.
Fatality.
8. Sepertinya Urgent karena Bahaya – Prinsip Pendekatan :
Mendadak.
• Pengkajian Kepaparan.
9. Prinsip Pendekatan :
• Untuk Memperkecil Kepaparan.
– Pengkajian Risiko
– Untuk Memperkecil Risiko

70
SUSTAINABLE CONSEQUENCES

1. Dampak Terhadap Kecelakaan Dan Penyakit.


2. Nyeri Dan Penderitaan (Hilang / Terganggu Kenyamanan).
3. Trauma Psychological.
4. Kehilangan Kenikmatan Hidup untuk Masa Depan.
5. Kehilangan Kapasitas Pendengaran di Masa yang Akan
Datang dan berPotensi.
6. Diperkirakan Kerugian Financial.

71
JOB HAZARDS ANALYSIS

H.M. Nurdin Drs. MSc. MAppSc.


DEC 2010

72
JOB HAZARDS ANALYSIS

•Satu metode untuk mengidentifikasidan analisa bahaya pada


setiap langkah- langkah suatu jenis pekerjaan.

•Menentukan tindakan pegendaliannya.

73
HAZARDS
Segala bentuk substansi, baik dalam bentuk zat atau
situasi tertentu yang mempunyai potensi
menimbulkan kerugian.

o KIMIA. o LISTRIK.
o FISIK. o RADIASI.
o BIOLOGIS. o ERGONOMIS.
o MEKANIS. o PSIKOSOSIAL.

74
MENGAPA JHA PENTING ?

75
JOB HAZARDS ANALYSIS

• Mencegah Kecelakaan.
• Mengembangkan Prosedur Kerja.
• Menentukan Standar Kerja.

76
PEKERJAAN APA SAJA YANG MEMBUTUHKAN
JHA ?

77
PEKERJAAN APA SAJA YANG MEMBUTUHKAN JHA ?

1. Probabilitas Kecelakaan
2. Tingkat Keparahan (Severity Rate)

78
PEKERJAAN APA SAJA YANG MEMBUTUHKAN JHA ?

I. PROBABILITAS KECELAKAAN

LOW : Unlikely
MEDIUM : Likely
HIGH : Very Likely

79
PEKERJAAN APA SAJA YANG MEMBUTUHKAN JHA ?

II. SEVERITY RATE

1. Other than serious.


2. Serious physical harm.
3. Death.

80
PEKERJAAN APA SAJA YANG MEMBUTUHKAN JHA ?

Selain ke -2 faktor diatas harus diperhatikan :

III. BIAYA

IV. DAMPAK TERHADAP


LINGKUNGAN

81
HUBUNGAN ANTARA PROBABILITY DENGAN CONSEQUENCES

SEVERITY

SERIOUS
PROBABILIT OTHER THAN VIOLATION DEATH
Y SERIOUS SERIOUS
PHYSICAL HARM

LOW 1 2 3

MEDIUM 2 4 6

HIGH 3 6 9

82
TAHAPAN JHA :

1. Tentukan jenis pekerjaan.


2. Membagi pekerjaan tersebut dalam langkah-langkah
kegiatan. Sebutkan pula peralatan yang digunakan.
3. Lakukan identifikasi / analisa bahaya pada setiap langkah
kegiatan tersebut.
4. Tentukan tindakan pengendalian dan tanggung jawab
serta waktu pelaksanaan pekerjaan.

83
TINDAKAN PENGENDALIAN :

1. Bersifat Operasional.
2. Apa yang harus dilakukan.
3. Apa yang tidak boleh dilakukan.

84
FAULT TREE ANALYSIS (FTA) :

1. Bersifat Operasional.
2. Apa yang harus dilakukan.
3. Apa yang tidak boleh dilakukan.

85
CAUSE AND EFFECT SEQUENCE

IMMEDIATE COUSE (S)

PEOPLE-PROPERTY
LACK OF CONTROL

BASIC CAUSE (S)


MANAGEMENT

SYMTOMS
ORIGIN (S)

INCIDENT
EVENT

LOSS
ABSENCES
PROGRAM PERSONAL BEHAVIOR PEOPLE
ACCIDENTS
STANDARDS FACTORS DISTRESS PROPERTY
CONFLICTS
COMPLIANCE HEALTH PRODUCTION
JOB FACTORS PERFORMANCE PROFIT
DISCIPLINE
ERRORS
GRIEVANCES
THEFTS
SABOTAGE

86
OTHER
MANAGEMENT
CONCERNS

LEGISLATIVE
HUMANITARIAN

87
MANAGEMENT CONCERNS

SAFETY
ABSENTEEISM
MORALE
PRODUCTIVITY
TURNOVER EXTRA COST
OF TROUBLED
EMPLOYEE
NORMAL WAGES

25 % 50 % 75 % 100 % 125 %
88
DRAMATIC EFFECTS IMPACT OF GLOBALISATION :

A. ENTERPRISES

1. Restructuring of Large Corporation.


2. Downsizing the Organization.
3. Shifted to Lower Production Cost.
4. Struggle to Survive Through :
• New Process.
• New System.
• New Technology.
5. High Performance Production System.
• High Level of Technical.
• High Level of Analytical.
• High Level of Social Skill.
6. High Competitive Environment.

89
XII. DRAMATIC EFFECTS
IMPACT OF GLOBALISATION :

B. INDIVIDUAL

1. Traumatic to laid-off.
2. Anxiety for Loosing Jobs.
3. Change Job More Frequently.
4. Need High Skill :
5. Need High Wage.

90
MANAGING
THE
TROUBLE EMPLOYEE

91
SAFETY AND HEALTH THROUGH
CLOSELY RELATED ARE NOT
THE SAME THING :

 S. Is concern with injury – causing situation.


 H. Is concern with desease – causing
 condiotions.
 S. Is concern with hazard to humans that result
 from sudden severe conditions.
 H. Deals with adverse reactions to prolonged
 exposure to dangerous, but less intend
 hazard.

92
PROTECTION
AGAINST WORKPLACE HAZARDS

• Personnel
• Equipment & Facilities (Properties)
• Environment
• Public (community)

93
CHEMI PHYSICAL
CLASSIFICATION BIOLOGICAL
of OCCUPATIONAL ERGONOMIC
SAFETY GENERAL
AND HEALTH HAZARDS
CAL SAFETY
Fumes Cold stress Insect (e.g. ants, Circadian Constructiona
* bees, scorpions, rhythm (e.g. Maintenancea
spiders) shift work / rest
cycles)
Gases * Heat stress Microbes (e.g. Fatigue Electricala
bacteria (extended work
tubercolosis b), hours)
parasites,
Liquid * Ionizing Manual material Emergencies
viruses (hepatitis a
radiation * handlingb (e.g.
B, A, HIVa,
(e.g. a, b, j, - biomechanics,
others) Environment
rays) lifting, pushing, a
pulling, carrying) al condition
Mists * Non ioning Toxic plants (e.g. Hand toolsa Fire
radiation* (e.g. poison oak) Mental task explosionsa
laser, radio overload
frequencies,
Note : All hazard must be addressed in employer’s overall safety and health programm if present at work site.
Particul
aEmployee safety health regulations adoptedReptiles (e.g. Stress Mechanical
microwaves,
ates/ drinking water,
bEmployee safety health regulation in development (1995)
(occupational and
ultraviolet light. 94
dust * hygiene facilities) and non machinery
EMPLOYER’S RESPONSIBILITY

Provide and maintain so far as is practicable for


employees that an working environment and operation
must be : “SAFE WITHOUT RISK”

95
OCCUPATIONAL HEALTH SAFETY
“CORE BUSINESS PROCESSES”
Prevent :
• Major insidents involving deaths.
• Serious injury.
• ill-health or deseases.
• Damage to property.
• Environmental impact.

96
PREVENTION & CONTROL OF

• Occupational accidents.
• Occupational diseases.
• Overload of Work.

Is still “a global priority” in doing business.

97
Therefore :
Occupational health and safety must be
properly managed and it’s the integral part of
the management system as a whole.
• Comprehensive.
• Integrated.
• Multidisciplinary support :
• Enterprises. ·
• Managers.
• Workers.22

• Improve quality of care.


• Create better work condition.
• Safe workplaces.
• Increase working capacity.
• Increase productivity
98
Risiko Keselamatan
Kemungkinan kecil, Akibatnya parah, Kecelakaan,
Mendadak (Focus kepada Keselamatan Manusia).

Risiko Kesehatan
Kemungkinan besar, Akibatnya kecil, Kronis (Focus
pada Kesehatan Manusia)

Ecological / Risiko Lingkungan


RISK Perubahan pelan-pelan, Interaksi menyeluruh, Bahaya
ASSESMENT Jangka panjang, Dampak secara makro (Focus pada
Habitat / Ecosystem)

Kesejahteraan Umum / Menghargai Risiko


Cara pandang, harta benda, value concern, aesthetics
(Focus pada Nilai)

Risiko Keuangan
Kelangsungan hidup, Dapat dipertanggung jawabkan,
Asuransi, Pengembalian modal (Focus pada Ekonomi)
99
KONSENTRASI KEPEDULIAN KONSENTRASI KEPEDULIAN

1. PROCESS. – ENVIRONMENT (Bahan Pencemar).


2. EQUIPMENT, FACILITIES, – EXPOSURE.
TOOLS. – WORK HOURS.
3. WORKING PRACTICES. – PPE.
4. GUARDING. – Pendidikan.
5. Pengalaman – Karir Jabatan Sesuai Pendidikan.
6. Karir Lapangan + Pelatihan – Titik Berat Pada Bahaya Tersembunyi.
7. Titik Berat Pada Kerusakan Aset, – Sepertinya Kurang Urgent, Latent.
Fatality.
8. Sepertinya Urgent karena Bahaya – Prinsip Pendekatan :
Mendadak.
• Pengkajian Kepaparan.
9. Prinsip Pendekatan :
• Untuk Memperkecil Kepaparan.
– Pengkajian Risiko
– Untuk Memperkecil Risiko

100
• Prinsip dan konsep dasar dalam K3
(Identifikasi masalah K3 di tempat kerja

• Penanganan / Pemechan masalah K3


(Pengendalian bahaya dalam bentuk kegiatan /
program di tempat kerja)

• Bagaimana mengelola program / kegiatan tersebut?


Sistimatis & Terorganisir : SMK3

101
OSHA, DECLARATION 1970

To assure so far as possible every working


man and woman in the nation safe and
healthful working condition and to
preserve our human resources

102
LOSS MODEL
TO PREVENTIVE LOSS ( )
IDENTIFY :

LOSS EXPOSURES LOSS EVENT LOSS

ENERGY SOURCE
MECANICAL HUMAN
ELECTRICAL DEATH
CHEMICAL INJURY
VALUE ITEM PROPERTY DAMAGE
MAN BUSINESS INTERUPT
EQUIPMENT LIABILITY
ENVIRONMENT
INDIRECT
CONTROL :

LOSS EXPOSURES HAZARD EVALUATION


CONTROL ANALYSIS TEHNIQ’S

POLICY PERFORM INDICES


STANDARDS INCIDENCE RATES
ENGINEERING SEVERITY RATES
LEGAL DESIGN REVIEWS
PROCEDURES INSPECTION
MAINTENANCE INVESTIGATION
TRAINING HAZOPS
103
MAN WORKPLACE

MEDICINE HYGIENE SAFETY

Preventive of Diseases Preventive of Diseases

104
SUSTAINABLE CONSEQUENCES

1. Injury or health effect.


2. Pain and suffering (Loss of comfort / pleasure).
3. Psychologycal upset and trauma.
4. Loss of future enjoyment of life (Social Capacity).
5. Loss of future earning capacity and potential.
6. Tangible financial loss.

105
ACCIDENT RESULT
PHYSICAL HARM PROPERTY DAMAGE
(Injury or Illness) Minor
Minor Serious
Serious Major
Reportable Catastrophic
Compassable
Disabling, Lost Tome or Major Death Note : Classification of damage varies
Catastrophic (Multiple Deaths) with locally established values.
There is no standard

ECONOMIC ASPECTS
1. Insured Cost
a. Medical
HUMAN ASPECTS b. Compensation
1. The sorrow associated with loss of parents, 2. Uninsured Property Damage
children, loved ones and friends. a. Building Damagd
2. The unexpected and desires hardships and b. Tools and equipment damage
inconveniences to everyone brought on by 3. Uninsured Miscellaneous
a. Wages paid to inured for lost time
death, disability and property loss. b. Wages paid to inured other than
3. The physical pain and discomport from compensation
injury. c. Overtime costs
4. The psychological problems the accompany d. Extra supervisor’s time
disfigurement or permanent disability or e. Decreased output of injured
worker on return
major property loss. f. Costs of training new worker
g. Costs of hiring back-up worker
h. Clerical time

106
107

Anda mungkin juga menyukai