Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROSES MANUFAKTUR I

GRINDING, DRILLING, PLANING, DAN SHAPING

Disusun Oleh:

Andika Akbar Pratama : 03051181722064


Dwiki Hardianto : 03051181722016
Fariz Yusran : 03051181722004

Dosen Pembimbing : Ir.H. Fusito,M.T

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
memahami apa itu Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping sehingga diharapkan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Proses
Manufaktur I, bapak Ir.H. Fusito,M.T yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga
pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping ini bermanfaat
bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kami.

Indralaya, 1 September 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENMGANTAR ..................................................................................................... 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Grinding ............................................................................................... 5
2.2 Macam-macam Grinding ....................................................................................... 5
2.3 Pengertian Drilling ................................................................................................. 7
2.4 Jenis-jenis Driling .................................................................................................. 8
2.5 Pengertian Planing ................................................................................................. 10
2.6 Pengertian Shaping ................................................................................................ 10
2.7 Mekanisme Kerja Shaping ..................................................................................... 12
2.8 Bagin-bagian Shaping ............................................................................................ 12
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................... 14
3.1 kesimpulan ............................................................................................................. 14
3.2 Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses permesinan atau machining adalah terminologi umum yang digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah proses penghilangan material. Proses permesinan dibagi
menjadi dua yakni :
1. Traditional Machining : turning, milling, drilling, grinding, dll.
2. Non-traditional machining: chemical machining, ECM, EDM, EBM, LBM,
machining dari material non-metallic.
Proses machining merupakan proses yang banyak digunakan untuk proses
pembentukan produk, hal ini dikarenakan proses permesinan memiliki keunggulan-
keunggulan dibanding proses pembentukan lainnya (casting, powder metallurgy,bulk
deformation) yaitu:
1. Keragaman material kerja yang dapat diproses
 Hampir semua logam dapat dipotong
 Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
 Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
2. Keragaman geometri potong
 Fitur standar: lubang, slot, step dll
 Fitur non-standar: tap hole, T slot
3. Keakuratan dimensi
 Toleransi hingga ± 0.025mm
 Kekasaran permukaan hingga 0.4 mm

1.2 Tujuan Penulisan


1. Dengan penulisan makalah ini, kami selaku penulis berharap bahwa mahasiswa
dapat memahami proses-proses permesinan yang baik.
2. Menjelaskan proses permesinan yang terdiri dari Grinding, Drilling, Planing dan
Shoping.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Grinding (Penggilingan)


Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk
besar atau kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Untuk itu yang namanya
grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan.
Prinsip kerja dari menggerinda adalah menggosok, menghaluskan dengan
gesekan atau mengasah, biasanya proses grinding digunakan untuk proses finishing pada
proses pengecoran. Mesin gerinda dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Face Grinding jenis serut (Reciprocating Table)
Biasanya digunakan untuk design sindle vertikal, untuk roda gigi, dan untuk
pengerjaan permukaan datar.
2. Face Grinding jenis meja kerja putar (Rotating Table)
Digunakn untuk pengerjaan luar seperti memperbaiki cxetkan dan permukaan
panjang.
3. Gerinda silindris ( Cylindrical Grinding )
Gerinda ini digunakan untuk mengerinda permukaan silindris, meskipun
demikian pekerjaan tirus yang sederhana dapat juga dikerjakan. Gerakan silindris
dapat dikelompokkan menurut metode penyangga meja kerja, yaitu gerinda dengan
pusat dan gerinda tanpa pusat.

2.2 Macam-macam Grinding (Penggilingan)


Ada berbagai macam penggiling, yaitu : Penggiling Pusingan, Penggiling Peluru,
Penggiling Buhrstone, Penggiling Ultra, Penggiling Putar.
 Penggiling putar
Cara pengerjaan pemecahan pada penggiling putar berdasarkan tekanan dan
gesekan. Bahan olahan dilewatkan diantara dua buah roda yang berputar dengan arah
yang berlawanan. Biasanya pemasangan salah satu dari kedua roda itu tetap,
sedangkan yang satunya lagi dapat bergerak maju mundur karena ditahan oleh pegas
sekerup baja. Bila kecepatan putar kedua roda itu sama, maka bahan olahan hanya
dilinyak atau dipecahkan. Sedangkan bila kecepatan putar kedua roda itu tidak sama,
bahan olahan selain dipecahkan juga dipuntir. Penggunaan pegas ulir ialah untuk
menjaga supaya roda putar dapat kembali, bilamana sewaktu-waktu mundur atau
5
merenggang dari roda putar yg lain. Hal ini dapat terjadi bilamana ada bahan olahan
yang keras dan tidak dapat dipecahkan masuk diantara kedua roda putar. Sehingga
tidak terjadi kerusakan pada bagian-bagian mesin pemecah tersebut.
Roda putar biasanya dibuat dari besi tuang yang dikeraskan atau keliling dari roda
itu dilapisi dengan ban baja yang dikeraskan. Bila ini sudah tipis atau rusak ban dapat
ditukar atau diganti. Sebuah penggiling putar yang hanya terdiri dari dua roda putar.
Biasanya pemecahan dari mesin semacam ini tidak dapat mencapai hasil yang
diinginkan bila penggilingan hanya satu kali, sehingga pemecahan dikerjakan berkali-
kali. Untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan penggilingan atau pemecahan,
mesin pemecah ini kemudian dibuat mesin pemecah putar yang bertingkat. Yaitu
terdiri dari beberapa roda putar dan jarak antara roda-roda putar itu tidak sama (makin
kecil) sehingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dapat mencapai besar butir yang
diinginkan. Pemecahan putar semacam ini sering kali dipakai untuk memecah hasil
dari pemecah kasar.

Cara kerja :
o Batu jalan berputar berkeliling dan menekan bahan giling dengan seluruh beratnya.
Fungsi :
o Menghaluskan berbagai zat yang lunak dan setengah keras, Seperti : Tanah liat,
Kapur, Pasir cetak, Tulang-tulang, Selulose.
o Untuk industri kertas.
Bagian
o Roda gigi kronis
o Batu jalan
 Penggiling Buhrstone
Penggiling buhrstone terdiri dari dua buah penggiling yang tersusun
bertingkat. Pada waktu mesin bekerja, salah satu dari batu tersebut berputar atau yang

6
disebut dengan batu jalan, sedangkan batu yang tidak berputar disebut batu baring.
Batu giling yang berputar bisa batu bagian atas, dengan batu giling bawah yang diam
atau bisa juga sebaliknya. letak dari dua batu giling tersebut tidak saling menekan,
melainkan mempunyai jarak yang mudah diatur sesuai dengan kebutuhan.
Batu giling bagian atas bisa dinaik-turunkan dengan cara mengatur bautnya,
sedangkan batu giling bagian bawah dapat diturun-naikkan dengan cara pengaturan
roda tangan. Batu giling bagian atas dan bagian bawah mempunyai alur-alur yang
berlawanan, sehingga bila batu giling berhadapan akan membentuk sudut lancip yang

berupa tepi alur tajam yang membantu memotong bahan giling dan menggeser bahan
kearah keliling bidang giling.
Cara kerja :
o Bahan giling dimasukkan dari bagian atas kedalam ruang tengah. Bahan giling
tidak terus jatuh keruang tengah melainkan berhenti dibidang atas penggiling, batu
giling atas diputar dengan roda gigi kronis dan batu giling akan menggiling bahan
hingga halus.
Fungsi :
o Menggiling pigmen, rempah-rempah, dan bahan serupa.
Bagian :
o Baut pengatur
o Roda tangan
o Roda sabuk mesin
o Batu giling

2.3 Pengertian Drilling (Bor)


Mesin bor merupakan mesin yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
padat. Proses pembuatan lubang tersebut menggunakan tool yang berputar. Prosesnya
dikenal dengan istilah pengeboran, sedangkan tool yang digunakan dikenal dengan
istilah drill. Mesin drilling adalah suatu proses yang dilakukan oleh mesin perkakas

7
dalam hal ini adalah berupa pemberian tekanan kepada benda kerja sehingga terjadi
lubang pada benda kerja yang biasanya berupa putaran yang dilakukan pahat dan gerak
makan berupa translasi oleh pahat. Mesin ini menggunakan titik-titik kendali yang
menyangkut gelendong berisi bit latihan dan dua poros mengendalikan atau meja kerja.
Beberapa mesin NC mempunyai menara kecil yang berisi enam atau delapan latihan
menggigit.
Pada proses produksi harus memperhatikan hasil produksi,waktu dan biaya.
Faktor – faktor tersebut saling berkaitan karena semakin lama proses produksi semakin
besar biaya yang diperlukan. Disamping itu pula kualitas hasil produksi sangat
menentukan. Dalam permesinan hal ini dipengaruhi oleh kondisi permesinan dan
pemilihan mata bor.
Untuk menentukan kondisi permesinan serta pemilihan mata bor yang tepat pada
suatu proses permesinan diperlukan suatu perhitungan yang cermat dengan melalui
analisa data dari berbagai percobaan dan penelitian. Untuk mengolah data analisa
terkadang memakan waktu yang lama,hal ini disebabkan karena banyaknya pemakaian
rumus dan tabel dari berbagai literatur atau perhitungan dari data permesinan itu sendiri.
Salah satu penerapan dalam hal pemanfaatan teknologi komputasi adalah
membuat simulasi perhitungan untuk gaya potong mata bor pada poses pengeboran.
Dimana tujuan dan manfaat yang diharapkan dari sebuah simulasi adalah untuk
memperkecil kesalahan operator dilapangan yaitu dengan melihat dan menganalisa
obyek dari simulasi.
Penerapan teknologi ini cukup baik untuk dikembangkan karena data dan
hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pekerja atau operator mesin bor dengan ketrampilan
dan pemahaman teori teknologi proses permesinan dengan tingkat yang sedang maupun
tidak terampil. Dimana hasil dari permesinan diharapkan akan mendekati hasil dengan
kualitas teoritis. Untuk perhitungan ini menggunakan bahan ST 37 dengan data tetap
untuk setiap perhitungan.

2.4 Jenis-jenis Driling (Bor)


 Sensitive Drilling Machine
Mesin bor jenis ini tergolong ringan dan mampu digunakan untuk mengebor
dengan diameter maksimum lubang sebesar 12 mm. Kecepatan putaran pada mesin
bor ini tergolong tinggi. Sensitive drilling machine cocok digunakan untuk benda
kerja berukuran kecil. Benda kerja diletakkan di atas meja dan dijepit menggunakan
8
ragum atau cekam. Posisikan titik yang akan dibor tepat di bawah spindle dan berada
pada garis sumbu spindle. Setelah posisi tepat, proses pengeboran/pemakanan dapat
terjadi dengan menurunkan spindle beserta mata bornya.

 Pillar Type Drilling Machine


Mesin bor jenis ini secara umum mirip dengan sensitive drilling machine.
Perbedaan kedua mesin bor tersebut terletak pada aplikasinya, di mana pillar type
drilling machine digunakan pada pengerjaan yang lebih berat/besar.
 Radial Drilling Machine
Radial drilling machine digunakan untuk mengebor lubang pada benda kerja
yang lebih besar dan berat. Pada mesin bor jenis ini, drilling head atau spindle
terletak/terpasang pada lengan radial. Drilling head atau spindle tersebut dapat
digerakkan dengan lintasan sepanjang lengan radial. Lengan radial dapat diputar
mengelilingi tiang mesin bor. Akibat pergerakan drilling head dan putaran lengan
radial, maka diperoleh bidang atau area pengeboran. Bidang pengeboran tersebut
mampu menjangkau titik-titik pengeboran pada benda kerja tanpa harus menggeser
posisi benda kerja. Selain berputar mengelilingi tiang, lengan radial juga dapat
bergerak naik maupun turun sepanjang tiang mesin bor untuk mengakomodasi tinggi
benda kerja atau kedalaman pengeboran.

9
 Multispindle Drilling Machine
Sesuai dengan namanya, mesin bor jenis ini memiliki banyak spindle.
Multispindle drilling machine mampu membuat lebih dari satu lubang secara
bersamaan. Mesin bor jenis ini sangat cocok untuk produksi massal. Ada tiga jenis
multispindle drilling machine. Ketiga jenis itu antara lain: Gang multispindle drilling
machine, Adjustable-center multispindle vertical drilling machine, dan Unit-type
multispindle drilling machine.

2.5 Pengertian Planing


Pada proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus dengan
jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong hanya dalam satu arah, sehingga
langkah balik merupakan langkah terbuang (waktu terbuang). Proses menyekrap
menggunakan tool yang lebih keras dari benda kerja. Planer adalah mesin yang
digunakan untuk memproduksi benda yang besar dan berat. Gerak potong dilakukan oleh
benda kerja, sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat.

2.6 Pengertian Shaping (Sekrab)


Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll.,
pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin Sekrap adalah suatu mesin perkakas
dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun Horizontal. Prinsip
pengerjaan pada Mesin Sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan
diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur
melakukan penyayatan.

10
Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang
dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang
besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar
maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan.
Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.

2.7 Jenis-jenis Shaping (Sekrab)


 Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri
atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja
didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke
arah menyilang atau vertical dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini
pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan
ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1000 mm, cocok untuk benda pendek
dan tidak terlalu berat.
 Mesin Sekrap vertical (Slotter)
Mesin Sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain
itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan
vertical. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertical, sedangkan benda
kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi
dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian
bidang yang sama besar.
 Mesin Sekrap Eretan (Planner)
Mesin planner digu-nakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan
besar (berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda
ditentukan oleh jarak antar tiang-tiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada
yang mencapai 200 sampai 1000 mm.

11
2.8 Mekanisme Kerja Shaping (Sekrab)
Mekanisme yang mengendalikan Mesin Sekrap ada dua macam yaitu mekanik
dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism. Pada
mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang
disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau
lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit
(strokes per minute, SPM). Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan
sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap
saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet
lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak
teliti.

2.9 Bagian-Bagian Shaping (Sekrab)


Berdasarkan bagian- bagian pada mesin sekrap terdapat 18 bagian. Adapun
bagian-bagian dari mesin sekrap adalah sebagai berikut:

1) Support/eretan tegak
2) Pelat pemegang pahat
3) Tool post/ penjepit pahat
4) Ragum
5) Meja
6) Penjepit
7) Tuas kedudukan eretan

12
8) Tuas kedudukan langkah
9) Lengan
10) Rangka
11) Tombol On-Off
12) Tuas penjalan
13) Tuas pengatur kecepatan
14) Pengatur jarak langkah
15) Motor
16) Eksentrik penggerak
17) Eretan meja arah
18) Eretan meja arah tegak

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan
cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan
digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses-
proses yang lain seperti proses pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan
bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan
yang banyak dilakukan adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan
planing), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses
menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang
(boring).

3.2 Saran
 Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami.
 Bagi para pembaca, apabila ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih
jauh, maka penulis dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul “Proses Manufaktur I materi Grinding, Drilling, Planing, dan
Shaping”.
 Menjadikan Makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan
mahasiswi berfikir aktif dan kreatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

As`ad Sungguh. 1983. Kamus Istilah Teknik. Kurnia Esa: Jakarta.


Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling Machining Process for Emco
VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.

B. Zakharov. 1962. Heat treatment of metals. Peace Publishers: Moscow.


Daryanto. 2007. Energi. Pustaka Widyatama: Jogyakarta.
Imade Ananta Kesuma. 2003. Perancangan Jig & Fixture Fork Side Clutch pada Traktor
Tangan Tipe yst. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture Komponen Bearing Case.
Gresik: PT Agrindo Gresik.

15

Anda mungkin juga menyukai