Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
memahami apa itu Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping sehingga diharapkan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Proses
Manufaktur I, bapak Ir.H. Fusito,M.T yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga
pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah Grinding, Drilling, Planing, dan Shaping ini bermanfaat
bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kami.
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Cara kerja :
o Batu jalan berputar berkeliling dan menekan bahan giling dengan seluruh beratnya.
Fungsi :
o Menghaluskan berbagai zat yang lunak dan setengah keras, Seperti : Tanah liat,
Kapur, Pasir cetak, Tulang-tulang, Selulose.
o Untuk industri kertas.
Bagian
o Roda gigi kronis
o Batu jalan
Penggiling Buhrstone
Penggiling buhrstone terdiri dari dua buah penggiling yang tersusun
bertingkat. Pada waktu mesin bekerja, salah satu dari batu tersebut berputar atau yang
6
disebut dengan batu jalan, sedangkan batu yang tidak berputar disebut batu baring.
Batu giling yang berputar bisa batu bagian atas, dengan batu giling bawah yang diam
atau bisa juga sebaliknya. letak dari dua batu giling tersebut tidak saling menekan,
melainkan mempunyai jarak yang mudah diatur sesuai dengan kebutuhan.
Batu giling bagian atas bisa dinaik-turunkan dengan cara mengatur bautnya,
sedangkan batu giling bagian bawah dapat diturun-naikkan dengan cara pengaturan
roda tangan. Batu giling bagian atas dan bagian bawah mempunyai alur-alur yang
berlawanan, sehingga bila batu giling berhadapan akan membentuk sudut lancip yang
berupa tepi alur tajam yang membantu memotong bahan giling dan menggeser bahan
kearah keliling bidang giling.
Cara kerja :
o Bahan giling dimasukkan dari bagian atas kedalam ruang tengah. Bahan giling
tidak terus jatuh keruang tengah melainkan berhenti dibidang atas penggiling, batu
giling atas diputar dengan roda gigi kronis dan batu giling akan menggiling bahan
hingga halus.
Fungsi :
o Menggiling pigmen, rempah-rempah, dan bahan serupa.
Bagian :
o Baut pengatur
o Roda tangan
o Roda sabuk mesin
o Batu giling
7
dalam hal ini adalah berupa pemberian tekanan kepada benda kerja sehingga terjadi
lubang pada benda kerja yang biasanya berupa putaran yang dilakukan pahat dan gerak
makan berupa translasi oleh pahat. Mesin ini menggunakan titik-titik kendali yang
menyangkut gelendong berisi bit latihan dan dua poros mengendalikan atau meja kerja.
Beberapa mesin NC mempunyai menara kecil yang berisi enam atau delapan latihan
menggigit.
Pada proses produksi harus memperhatikan hasil produksi,waktu dan biaya.
Faktor – faktor tersebut saling berkaitan karena semakin lama proses produksi semakin
besar biaya yang diperlukan. Disamping itu pula kualitas hasil produksi sangat
menentukan. Dalam permesinan hal ini dipengaruhi oleh kondisi permesinan dan
pemilihan mata bor.
Untuk menentukan kondisi permesinan serta pemilihan mata bor yang tepat pada
suatu proses permesinan diperlukan suatu perhitungan yang cermat dengan melalui
analisa data dari berbagai percobaan dan penelitian. Untuk mengolah data analisa
terkadang memakan waktu yang lama,hal ini disebabkan karena banyaknya pemakaian
rumus dan tabel dari berbagai literatur atau perhitungan dari data permesinan itu sendiri.
Salah satu penerapan dalam hal pemanfaatan teknologi komputasi adalah
membuat simulasi perhitungan untuk gaya potong mata bor pada poses pengeboran.
Dimana tujuan dan manfaat yang diharapkan dari sebuah simulasi adalah untuk
memperkecil kesalahan operator dilapangan yaitu dengan melihat dan menganalisa
obyek dari simulasi.
Penerapan teknologi ini cukup baik untuk dikembangkan karena data dan
hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pekerja atau operator mesin bor dengan ketrampilan
dan pemahaman teori teknologi proses permesinan dengan tingkat yang sedang maupun
tidak terampil. Dimana hasil dari permesinan diharapkan akan mendekati hasil dengan
kualitas teoritis. Untuk perhitungan ini menggunakan bahan ST 37 dengan data tetap
untuk setiap perhitungan.
9
Multispindle Drilling Machine
Sesuai dengan namanya, mesin bor jenis ini memiliki banyak spindle.
Multispindle drilling machine mampu membuat lebih dari satu lubang secara
bersamaan. Mesin bor jenis ini sangat cocok untuk produksi massal. Ada tiga jenis
multispindle drilling machine. Ketiga jenis itu antara lain: Gang multispindle drilling
machine, Adjustable-center multispindle vertical drilling machine, dan Unit-type
multispindle drilling machine.
10
Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang
dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang
besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar
maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan.
Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.
11
2.8 Mekanisme Kerja Shaping (Sekrab)
Mekanisme yang mengendalikan Mesin Sekrap ada dua macam yaitu mekanik
dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism. Pada
mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang
disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau
lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit
(strokes per minute, SPM). Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan
sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap
saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet
lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak
teliti.
1) Support/eretan tegak
2) Pelat pemegang pahat
3) Tool post/ penjepit pahat
4) Ragum
5) Meja
6) Penjepit
7) Tuas kedudukan eretan
12
8) Tuas kedudukan langkah
9) Lengan
10) Rangka
11) Tombol On-Off
12) Tuas penjalan
13) Tuas pengatur kecepatan
14) Pengatur jarak langkah
15) Motor
16) Eksentrik penggerak
17) Eretan meja arah
18) Eretan meja arah tegak
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan
cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan
digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses-
proses yang lain seperti proses pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan
bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan
yang banyak dilakukan adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan
planing), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses
menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang
(boring).
3.2 Saran
Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami.
Bagi para pembaca, apabila ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih
jauh, maka penulis dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul “Proses Manufaktur I materi Grinding, Drilling, Planing, dan
Shaping”.
Menjadikan Makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan
mahasiswi berfikir aktif dan kreatif.
14
DAFTAR PUSTAKA
15