METALOGRAFI KUANTITATIF
5.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami metalografi kuantitatif.
2. Mengetahui dan memahami metoda-metoda yang digunakan pada
metalografi kuantitatif.
3. Mengetahui dan mampu menghitung besar butir menggunakan metoda
Heyn, jeffrai, dan point count.
4. Mengetahui tahapan metoda heyn, jeffrais, dan point count.
5. Mengethaui nilai rata-rata besar butir dari metoda heyn, jeffrais, dan
point count.
6. Menganalisa sifat dan fasa yang terbentuk dari struktur mikro yang
dilihat.
7. Mengetahui faktor-faktor yang saling mempengaruhi.
74
BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF Kelompok 5
Dimana :
𝐿̅k = Besar butir rata-rata
n = jumlah garis uji
l = panjang garis uji (mm)
v = pembesaran foto
b. Metoda garis potong (intercept)
Ditentukan oleh banyaknya butir yang terpotong oleh sebuah garis
luru (edikitnya 50 butir).[2]
𝑙
𝐿̅i =
𝑛.𝑣
Dimana:
𝐿̅I = Jarak perpotongan rata-rata (mm)
l = panjang garis lurus (mm)
v = Pembesaran foto
n = banyaknya butir yang terpotong
3) Metoda Bidang Datar
Metoda bidang datar dibagi menjadi 2 yaitu:[2]
a. Metoda lingkaran
Besar butir rata-rata (Fm) dalam mm2 ditentukan dengan persamaan:
𝐹𝑘
Fm =
(0,67𝑛+ 𝑍).𝑣
Dimana:
Fm = besar butir rat-rata (mm2)
Fk = lingkaran (mm2)
Z = banyaknya butir di dalam lingkaran
n = banyaknya butir yang terpotong
v = pembesaran foto
𝑙
Butir rata-rata =
(𝑁𝐴)1/2
4) Metoda Hilliard
Metode Hillard digunakan untuk mengukur besar butiran spesimen
dengan menggunakan satu lingkaran dengan diameter tertentu sebagai
dasar perhitungan ukuran butiran.[2]
𝐿𝑡
𝐺 = −10 − 6,64 log
𝑃.𝑀
Dimana:
G = besar butiran ASTM
LT= total keliling lingkaran
P = Total jumlah perpotongan lingkaran dengan butiran
M = Perbesaran
sembarangan memotong fasa yang diukur (L) dibagi dengan total panjang
(LT) untuk memperoleh fraksi garis :[16]
LL = L/LT : Vv
Kesimpulan
Gmbar 5.4 Skema proses metalografi kuantitatif
l = 6,1 cm = 61 mm
ƩPk = 65 butir
n =4
v = 400x
𝑛.𝑙
𝐿̅k =
𝑣∑𝑃𝑘
4 𝑥 61
=
400 𝑥 65
= 9,38 x 10-3 mm / 9,38 μm
2) Metode Jeffrais
Diketahui :
D = 4 cm 2 cm = 20 mm
n1 = 72
n2 = 31
𝑀2
a) (f) =
𝐴 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
4002
=
𝜋.𝑟 2
160000
=
1256,63
= 127,32
b) Jumlah butir/mm2 (NA)
f (n1+n2/2) = 127,32 (72 + 31/2)
= 17,32 (87,5)
= 11140,5
c) Butir rata-rata
𝑙 1
=
(𝑁𝐴)1/2 √11140,5
= 9,47 x 10-3 mm
= 9,47 μm
3) Metode Point count
a. Fasa putih
Tabel 5.3 Fasa putih
1 1 1 1 1/2 ½ 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1/2 1 1
1/2 1 1/2 0 1 1 1 1/2 1/2 1
1 0 1/2 1 1/2 0 1 1 1/2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1/2 0 1 1/2 0 1 1/2 1/2 0
1 1 1/2 1/2 1 1 1/2 1 1 1
1/2 1 1 1 1/2 ½ 1 1/2 1 ½
1/2 1 1 1/2 1/2 1 1 1/2 1/2 1/2
Total fasa putih = 7+8,5+6+6,5+10+5+8,5+7,5+7
= 66 butir
b. Fasa hitam
Tabel 5.4 Fasa hitam
0 0 0 0 1/2 ½ 0 0 1 1
0 0 0 0 0 1 0 1/2 0 0
1/2 0 1 1 1/2 0 0 1/2 1 0
0 1 1/2 0 1/2 ½ 0 0 1/2 0
1/2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
0 0 1/2 1 1/2 0 1/2 1/2 0 0
1 1/2 0 1/2 1/2 ½ 0 1/2 0 0
1/2 0 0 0 1/2 0 0 0 0 0
Total fasa hitam = 2+1,5+4,5+3+1/2+4+3+3,5+1
= 23 butir
Titik uji 90
66
a. Fasa ferrite (putih) = 𝑥 100%
90
= 73,33%
23
b. Fasa pearlite (hitam)= 𝑥 100%
90
= 25,55%
Total fasa = 73,33% + 25,55%
= 98,88%
5.7 Kesimpulan
1. Praktikan mengetahui perbedaan antara metalografi kualitatif dan
kuantitatif serta tahapan-tahapannya.
2. Mengetahui cara menghitung rata-rata besar butir menggunak metode
heyn, jeffrais, point count.
3. Nilai rata-rata dari metode heyn yang diperoleh adalah 9,38μm
4. Nilai rata-rata dari metode jeffrais yang didapat adalah 9,47μm.
5. Banyaknya fasa putih (pearlite) adalah 73,33% dan banyaknya fasa
hitam (ferrite) adalah 25,55%