Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

MESIN
PEMINDAHA
N BAHAN
Pendahuluan Tinjauan
Umum Mesin Pemindahan
Bahan
Fakultas
Fakultas Teknik

Program
Studi

Teknik Mesin

Tatap
Muka

01

Kode MK

Disusun Oleh:

MK 13070

Ir. H. Pirnadi MSc. APU

Abstract

Kompetensi

Pendahuluan, pengantar, tinjauan


umum, mesin pemindahan bahan
dengan contoh aplikasinya.

Agar mahasiswa mengetahui dan


memahami berbagai jenis atau tipe
mesin pemindahan bahan dengan
contoh-2 aplikasinya.

Standarisasi Modul
Latar Belakang

1. PENDAHULUAN

08 Maret 2015

(Pertemuan ke-1)

PENDAHULUAN, PENGANTAR, TINJAUAN UMUM, MESIN PEMINDAHAN


BAHAN CONTOH APLIKASINYA
Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis
dalam setiap usaha industri modern.

Pada desain perlengkapan penanganan bahan

yang beragam tersebut merupakan akibat dari banyaknya jenis dan sifat muatan yang
akan dipindahkan dan banyaknya operasi pemindahanyang tanpa ini, semua tidak
terbayangkan bagaimana jadinya produksi modern dewasa ini. Dalam setiap perusahaan
proses produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
penanganan bahan dengan tepat, pemiliohan parameter utama yang tepat dan efisiensi
operasinya. Oleh karena itu, setiap insinyur mesin harus mempunyai pengetahuan yang
semourna tentang ciri operasi dan desain perlengkapan ini dan metode desainnya serta
penerapan praktisnya.
Modul mesin pemindahan bahan ini dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau
bagian utama, sebagai berikut:
1. Bagian awal (1), akan memberikan informasi secara umum tentang perlengkapan
penanganan bahan peranannya dalam proses produksi dan penerapannya dalam
praktek rekayasa modern dan akan menjelaskan tentang jenis-2 pokok dari
perkembangan penanganan bahan.
2. Bagian kedua (medium) akan mencakup penjelasan tentang bagian mesin
pengangkat : rantai, tali, puli, sprocket, drum, alat pengerem dan pencengkeram,
sistem penggerak, sistem pengangkat, pemindah, mekanisme pengangkat, putar,
mekanisme lengan, dan pendongkrak, crane dan kestabillannya.
3. Bagian ketiga (3), di bagian akhir akan memberikan gambaran singkat tentang
elevator (lift) dengan contoh-2 aplikasinya.
*

Komponen peralatan utama atau bagian utama dari satuan perlengkapan mesin
pengangkat dan mesin pengangkut bahan ini akan mencakup beberapa komponen
utaama atau dapat diistilahkan sebagai perabot mesin pemindah bahan yang
meliputi, antara lain:
1.

Perlengkapan pengangkat komponen fleksibel (rantai dan tali), dalam hal ini ada
berbagai bentuk dan ukuran dan bahan yang digunakannya, baik dari bahan:
baja, rami, dan bahan yang lainnya. Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, maka
komponen perabot ini harus memenuhi banyak persyaratan khususnya kekuatan
dimana komponen harus mampu menahan beban yang akan dipindahkan.
Adapun sifat keuletan atau kefleksibelan sangat diharapkan untuk memperkecil

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

kerugian gesekan dengan bidang pendukungnya, seperti: puli, ataupun roda atau
drum. Banyak cara untuk mendapatkan atau memperkecil kerugian gesekan
antara komponen fleksibel ini dengan bidang pendukunganya.
2.

Puli, sistem puli, sproket dan drum; komponen-komponen inilah yang bertugas
akan mendukung komponen fleksibel selama beroperasi memindahkan bahan
baik dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak dekat ataupun agak jauh dan
jauh akan dapat dirancang agar dihasilkan sesuatu yang optimal.

3.

Pengkait untuk beban atau muatan; komponen ini akan bertujuan untuk
mengikat tempat bahan atau bahannya sendiri yang akan dipindahkan agar tidak
berjatuhan dan tidak sampai pada tempat tujuan. Banyak cara dan bentuk kait
untuk melakukan pengikatan bahan ini dengan cukup aman dan efektif.

4.

Peralatan penghenti; sistem rem; sistem pengatur; pada bagian komponen ini
biasanya digunakan tipe rem blok ganda dengan berbagai sistem penggeraknya,
seperti

dengan

motor

listrik

atau

dengan

tangan

manusia

(manual).

Ditambahkan,bahwa sistem pengereman ini juga sebagai pengatur kecepatan


pemindahan yang diperlukan pesyaratan tertentu yang tergantung dengan tujuan
pemindahan bahan yang diinginkan. Biasanya untuk pemindahan yang cukup
berat tidak diinginkan pemindahan terlalu cepat dan diharapkan relatif lambat
juga untuk menghemat tenaga dan bahannya tidak rusak akibat tarikan atau
goncangan (getaran).
5.

Sistem penggerak (motor), untuk sistem penggerak ini biasanya dipakai yang
praktis dan ekonomis, yaitu motor listrik DC maupun AC dan akan dipilih sesuai
dengan kapasitas pemindahan dan frequensinya. Tetapi dapat diketahui untuk
pemindahan bahan yang relatif ringan, maka sistem motor penggerak ini tidak
akan digunakan, khususnya untuk beban di bawah 50 kilogram.

6.

Sistem transmisi daya: belt; roda gigi; mengenai sistem transmisi daya poros ini
juga akan dipengaruhi oleh banyak faktor khususnya kapasitas (berat) bahan
yang akan dipindahkan. Mengingat ada banyak sistem transmisi daya poros,
baik menggunakan ban mesin, roda gigi, sistem kopling, tali baja, dan lain-lain.
Metodenyapun ada banyak sekali, seperti: penggerakan tunggal, penggerakan
majemuk atu bertingkat dengan puli bertingkat atau sistem penggerakkannya
yang multi tingkat. Dapat ditambahkan meskipun untuk menggunakan transmisi
bertingkat untuk mengangkatnya lebih ringan, tetapi akan lebih banyak kerugian
yang akan dialami pada setiap penggerakan yang akhirnya total kerugian juga
lebih besar dan efisiensi total juga menurun. Dalam pemilihan sistem
penggerakan

ini

harus

sangat

hati-hati

jangan

pengangkatan ringan, tetapi rendemannya kecil.


1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

kejebak

hanya

ingin

7.

Komponen transmisi (poros dan gandar; blok bantalan; kopling, dll); tidak kalah
pentingnya sistem transmisi poros ini, karena poroslah yang akan menahan
seluruh beban yang akan dipindahkan. Maka perhitungan atau desain pemilihan
bahan dan bentuk poros tidak sederhan. Termasuk jenis blok bantalan yang akan
digunakan, juga harus dipilih dengan benar dan baik. Khususnya harus
memperhatikan dengan seksama arah-arah gaya yang bekerja disamping
besarnya prediksi harus mendekati tepat. Untuk memperkecil gesekan antara
poros

dengan

blok

bantalan

perlu

dilakukan

sistem

pelumasan

agar

perputarannya licin dan efektif pemindahan dayanya.


8.

Rel dan roda penggerak, dalam hal ini yang merupakan salah satu komponen
utama pada sistem pemindahan bahan ini. Salah satu penentu apakah operasi
dapat berjalan atau tidak. Yerutama jalan atau rel pesawat mesin pemindah ini
yang akan dilalui atau dibebani lebih berat terasuk beratnya sendiri harus
diperhitungkan sebagai beban tambahan. Baik beban tarikan dan tekanan
permukaan perlu diamati agar sistem dapat berfungsi dengan baik dan aman.

9.

Struktur mesin (rangka crane), rangka struktur ini tidak kalah pentingnya,
mengingat baik beban ataupun sistem penggerak, sistem transmisi yang lain
akan ikut membebani rangka struktur ini. Pemilihan jenis materialuntuk rangka
adalah sangat penting agar sistem pemindahan bahan berhasil dengan
sempurna. Diharapkan selain rangka inicukup kuat untuk seluruh beban, juga
mempunyai bentuk yang baik agar menarik, sederhana agar mudah dibuat dan
murah. Memang harga struktur ini akan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan
bahannya, agar mendapatkan keuntungan yang besar bisa dipilih material bekas
pakai asal dengan angka keamanan yang besar agar cukup aman.

10 Peralatan kontrol atau kendali. Sistem ini dibutuhkan untuk memudahkan


pengoperasian mesin pemindahan bahan ini, mengingat ada sistem pengontrol
yang bekerja secara otomatis, semi otomatis dan full otomatis. Memang semakin
enak pelayanan mesin pemindah dengan menggunakan sistemkontrol full
otomatis, tetapi bila terjadi error atau kerusakan akan sangat sulit untuk
dibetulkan. Tetapi bila digunakan sistem kontrol manual akan jauh sederhana
mudah dilayani, tetapi perlu kehati-hatian dan perhatian yang tinggi. Sebab
sedikit terjadi ketledoran akan fatal semua sistem dalam operasi pemindahan
bahan menjadi fatal.
*

Mengingat bahaya yang mungkin terjadi dari kerusakan mesin (kerusakan dapat
mengakibatkan muatan atau beban yang sedang diangkut akan jatuh yang dapat
mengakibatkan kerusakan tidak hanya pada muatan tetapi juga mengancam jiwa
manusia khususnya operator atau mekanik yang mengoperasikan. Maka semua

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

mekanisme dan struktur logamnya harus dapat dibuat dari bahan yang bermutu
tinggi

serta

harus

memenuhi

spesifikasi

pembuatan

dan

dipilih

dengan

memperhatikan sertifikasi yang diberikan oleh pemasok logam yang akan digunakan.
Paling tidak harus dipilih jenis bahan yang memenuhi perhitungan kekuatan material
dengan berbagai penyederhanaan yang diambil untuk mempermudah perhitungan
pada pemilihan jenis material yang akan digunakan, memenuhi persyaratn
kekuatannya.
*

Tegangan bahan cukup aman dengan persyaratan mutlak, bahwa tegangan yang
terjadi pada konstruksi akan selalu lebih kecil dari tegangan yang diizinkan oleh jenis
bahan yang akan digunakan. Paling tidak mengikuti apa yang disarankan oleh
praktek perekayasa untuk berbagai bahan yang dapat dilihat pada buku referensi
untuk mendesain bagian mesin pengangkat. Karakteristik teknis bahan yang
digunakan ditentukan oleh standar Negara. Bagian utama mekanisme crane dibuat
dari bahan yang mutunya tidak lebih rendah dari nilai dari Tabel yang memuat
bagian-bagian material untuk komponen crane sesuai dengan sifat-sifat mekanisnya.

Peralatan Utama Mesin Pemindahan Bahan.


*

Beberapa jenis peralatan utama untuk mesin pemindahan bahan baik yang fleksibel
baik yang lentur, baik yang keras, dll. Sebagai contoh untuk peralatan yang fleksibel
misalnya: rantai lasan, rantai rol, tali rami, tali baja, dll dengan berbagai tipe atau
bentuk atau jenis bahan untuk konstruksinya. Secara singkat dijelaskan di sini
masing-masing komponen peralatan pengangkat yang fleksibel, sebagai berikut:
1. Rantai lasan.
Rantai asan, terbuat dari baja berbentuk oval yang berurutan seperti dapat dilihat
pada gambar berikut, yang akan diberikan langsung pada saat tatap muka, yaitu:
Gambar 1 Langsung diberikan saat tatap muka
Ada beberapa tahap untuk mendapatkan/pembuatan satu kesatuan rantai, sbb:
-

Dilakukan pemotongan kawat-2 baja dengan panjang yang selalu sama

Dilakukan pembengkokan dari setiap potongan kawat baja di atas

Dilakukan penyambungan secara manual (sebelum dilas)

Dilakukan pengelasan pada bagian yang putus untuk disambung dengan api las
agar kokoh dan kuat untuk memindahkan daya poros penggerak.
Ukuran utama mata rantai dengan kisar (t), sama dengan panjang bagian dalam

mata rantai, lebar luar (B), dan diameter batang rantai (d). Tergantung pada
perbandingan antara kisar dengan diameter batang rantai, rantai lasan dapat

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dilkasifikasikan menjadi rantai pendek dan dan rantai mata panjang. Adapun panjang
pendeknya rantai telah dibuat dalam bentuk standar, sedangkan pengguna dapat
memilih panjang rantai sesuai dengan kebutuhan mereka.
Akurasi dalam pembuatan rantai lasan dengan kalibrasi simpangan yang dijinkan
dari kisar standar sekitar (+-) 0,03 d dan lebar luar (+-) 0,05 d serta rantai yang tidak
terkalibrasi dengan simpangan yang dizinkan berkisar (+-) 0,1 d dari kisar nominal
dan lebar luarnya. Sedangkan material untuk rantai adalah baja Cr.2 dan Cr 3.
Dimana lasan dengan menggunakan lasan tahanan listrik. Lasan tahanan listrik
untuk dua ujung baja lengkung yang hasilnya lebih tepat dan kekuatan lebih tinggi,
dibanding dengan lasan tempa.
Rantai lasan mempunyai kelemahan, yaitu berat, rentang terhadap sentuhan dan
beban lebih, kerusakan yang tiba-tiba (tanpa ada gejala-gejala sebelumnya),
keausan yang bertahan pada sambungan antar mata rantai dan hanya digunakan
untuk kecepatan rendah. Pemilihan rantai jenis ini adalah harga rantai cukup murah
dan pemakaian yang tidak perlu sangat teliti.
Keunggulannya adalah fleksibel untuk semua arah dapat menggunakan puli dan
drum dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang sederhana.
Sedangkan kelemahannya rantai lasan tersebut membatasi penerapannya pada
keperluan pengangkutan. Rantai lasan ini hanya digunakan dalam bebebrapa
mekanisme yang digerakkan dengan tangan dengan diameter drum dan puli (D)
yang dilingkari oleh rantai yang tidak lebih kecil dari 20 d (d diameter batang rantai).
Bila digunakan untuk mekanisme dengan tenaga daya diameter puli dan drumnya
tidak boleh kurang dari 30 d. Untuk keperluan pengangkutan pemilihan rantai lasan
lebih diutamakanpada jenis yang dikalibrasi, karena perbedaan yang sangat besar
antara kisarannya; yang tidak terkaligrasi dimungkinan lebih cepat terjadi kemacetan
dan kejutan.dan terjadilan kerusakan dalam waktu singkat.
Pemilihan rantai beban, atas dasar gaya luar pada mata rantai yang bersifat
statis tertentu dan tegangan internal bersifat statis tak tentu, maka sulit vsekali untuk
menentukan tegangan mata rantai dan hanta dapat diperkirakan saja.
Rantai lasan diuji tarik dengan tegangan aman yang lebih kecil, mengingat sifat
statis tak tentu mata rantai terhadap tegangan internal dan adanya tegangan lentur
tambahan ketika rantai melewati puli dan drum. Perubahan bentuk rantai akan
berpengaruh dalam menimbulkan gesekan apalagi digunakan rantai yang sudah
usang akan terjadi kelonggaran dengan sproketnya dan pemindahan daya menurun.
Untuk meudahkan para perancang pengunaan tipe rantai ini dapat dibantu dengan
melihat Tabel 1, hubungan antara faktor keamanan, jumlah gigi sproket yang standar
1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dan teknik pembuatan rantai sendiri perlu diketahui agar hasildesain menjadi optimal.
Mengenai salah dalam pemilihan data ini akan disayangkan, mengingat hasilnya
pasti tidak optimaldan akan terjadi kerusakan lebih cepat dan perlu segera diganti
yang baru untuk menghasilkan pemindahan yang optimal dan efektif.
Tabel:4.1 Rantai standar terseleksi
Digerakan

Faktor K,
keamanan

Rati
o
D/d

Jumlah
minimum
gigi pada
sproket

Tangan

20

.............................................................

Daya

30

Di las dikalibrasi pada katrol ..............

Tangan

4,5

20

....

.............................................................

Daya

30

....

Di las tak dikalibrasi mengikat beban

........

....

....

Di las tak dikalibrasi tak mengikat bbn

........

.....

....

Roller....................................................

..........

......

Rantai

Di las dikaligrasi & tak dikalibrasi....

Keausan yang berlebihan yang akan mengurangi kekuatan rantai, terjadi pada
bagian dalam lengkungan rantai yang bertindak sebagai sambungan untuk rantai
tarik. Intensitas keausan yang terjadi pada rantai tergantung pada faktor berikut:
-

perbandingan kisaran rantai dengan drum atau puli rantai,

tegangan dan kecepatan puli rantai,

sudut belok relatif bila rantai tersebut melewati pulinya,

keadaan lingkungan kerja dan sebagainya.

Rantai las-tempa selalu putus pada bagian lasnya. Pada rantai las tahanan listrik
yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus miring dengan
penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang rantai, yang bermula
pada bagian tepi batas permukaan kontak mata rantai yang dihubungkan.
2.

Rantai rol.
Rantai rol, terdiri atas pelat yang dihubung-engselkan oleh pena. Rantai untuk beban
ringan terbuat dari dua keping plat saja, sedangkan untuk beban berat dapat
menggunakan sampai 12 keping pelat. Pelat dapat dipaskan pada pena dengan
mengupset (memekarkan ujung) pena (gambar 10 a). Metoda ini digunakan untuk
rantai dengan beban ringan. Untuk rantai yang menerima beban berat, ditambahkan
cincin di bawah ujung pena yang diupset (gambar 10 b, c). Pengikat pena belah

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dengan cincin atau pena belah saja (gambar 10 d, e, f) digunakan bila harus sering
dilepas hubungannya.
-

Pena rol yang diperpanjang kadang-kadang digunakan (gambar 11) pada rantai yang
menyatukan ujung-bebas rantai agar

tidak mengganggu rantai bekerja. Sebagai

perabot pengangkat, rantai rol sering dipakai pada katrol yang digerakkan tangan.
Sedang yang berpenggerak tenaga daya digunakan untuk derek dan mekanisme
pengangkat dengan kapasitas angkat yang tinggi dan beroperasi hanya pada
kecepatan rendah dan jalur pandu. Akan tetapi dewasa ini rantai rol telah digantikan
dengan tali kawat baja pada mekanisme penggerak daya.
-

Rantai rol mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan rantai lasan.


Karena rantai rol padat maka keandalan operasinya jauh lebih tinggi dibandingkan
rantai lasan. Rantai rol mempunyai kefleksibelan yang baik sehingga dapat dipakai
pada sproket dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit. Hal ini
akan mengurangi ukuran mekanisme dan sekaligus mengurangi harganya. Juga,
gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil dibandingkan dengan rantai lasan dengan
kapasitas angkat yang sama.

Sebaliknya rantai rol tidak digunakan untuk mengangkat beban yang membentuk
sudut dengan bidang rotasi mata rantainya. Tegangan lentur yang tinggi akan terjadi
pada pelat yang akan merusakan pinnya. Juga tidak boleh digunakan pada
lingkungan yang berdebu, karena sambungan rantainya peka terhadap kikisan debu.
Akibatnya rantai ini tidak digunakan untuk derek dan crane yang bekerja di tempat
terbuka. Pelat dan pin terbuat dari baja 40, 45, dan 50. Ukuran dan spesifikasinya
ditentukan oleh standar negara. Kecepatan maksimum rantai rol ditentukan oleh
standar Negara dan tidak boleh melebihi 0,25 m/detik. Edangkan nilai faktor
keamana K, rasi D/d dan jumlah gigi sproket untuk rantai las dan rol yang dapat
dilihat pada tabel di atas.

Jenis tali rami ini hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan
tangan (puli tali), karena sifat mekanismenya yang lemah (cepat aus, kekuatan yang
rendah, mudah rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan, dan sebagainya).
Diameter minimal puli tali adalah 10.d (d =diameter nominal tali). Tali rami terutama
digunakan untuk mengikat muatan ke pegangan pengangkat (kait dan yang lainnya).
Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami dan tiap
untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Sedangkan arah lilitan untaian
harus berlawanan dengan serabutnya.

Berdasarkan metoda pembuatan dan jumlah untaian tali rami dikelompokkan menjadi
tali polos (gambar 12 a), dan tali kabel (gambar 12 b). Yang terakhir terbuat dari lilitan
3 buah tali yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk mengurangi

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih ntahan terhadap
pengaruh

cuaca, namun jauh lebih berat dan kurang fleksibel dan kekuatannya

berkuran hampir 20% dibanding dengan tali biasa. Kekuatan putusya membagi tali
rami menjadi dua kelas: kelas 1 dan kelas 2.
-

Untuk mekanisme pengangkat, baik tali pengikat maupun pengangkat harus


menggunakan tali kelas 1. Pemilihan tali rami, dapat dipilih dengan hanya
berdasarkan kekuatan tarik yang dianggap aman (dizinkan).

Kekuatan tegangan putus rali rami untuk pengangkat per sentimeter persegi luas
penampang dari diameter nominal, yaitu diameter d termasuk ruang kosong tali rami
adalah sebesar dan untuk tali dengan aspal.

Tali baja, akan digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat sebagai
perabot pengangkat. Bila dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai
keunggulan sebagai berikut: lebih ringan, lebih tahan terhadap sentakan, operasi
yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi, dan keandalan operasi yang
lebih tinggi.

Kerusakan pada rantai akan terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali baja kawat pada
bagian luar akan mengalami keausan yang lebih parah dan putus lebih dahulu
dibandingkan dengan bagian dalamnya. Sehingga bila bagian luar tali kawatnya
mulai terputus-putus jauh sebelum putus dan menandakan tali baja tersebut perlu
diganti. Tali baja lebih murah harganya dibandingkan dengan rantai, tetapi
memerlukan diameter drum yang lebih besar sehingga mekanisme pengangkat lebih
besar dan berat.

Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan sigma bengkok = 130 s/d 200
kg/mm2. Di dalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas tertentu
dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat
baja yang tinggi. Crane yang bekerja pada lingkungan yang kering menggunakan tali
yang terbuat dari kawat yang cerah (tak berlapis). Tali yang akan digunakan pada
tempat yang lembab harus digalvanis (berlapis seng) untuk melindungi tali terhadap
korosi. Akan tetapi, kekuatan angkat tali yang digalvanis akan turun sekitar 10%
karena pengaruh panas (temper) yang terjadi pada dilakukan proses pelapisan seng.

Teknik pembuatan tali baja dibuat dengan mesin khusus: 1. Kawat dililitkan menjadi
untaian dan kemudian dianyam lagi menjadi tali bulat. 2. Proses berlangsung secara
bersamaan untaian dililitkan pada inti yang terbuat dari rami, asbes, atau kawat baja
yang lunak. Inti asbes dan kawat baja digunakan untuk tali yang beroperasi pada
temperatur yang tinggi (misalnya dekat dapur pengecoran). Akan tetapi, inti kawat
akan mengurangi kefleksibelan tali dan biasanya hanya digunakan untuk tali yang
mengalami gaya tekan yang tinggi, misalnya digulung beberapa lapis pada drum.

1
3

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Tali kawat yang terbentuk dari untaian dikenal sebagai tali berpintal dua, dan sering
sekali digunakan untuk mesin pengangkat. Lapisan dalam tali mengelompokkan
menjadi: Tali pintal silang atau tali biasa, mempunyai penerapan yang paling luas.
Tali ini dikonstruksi sedemikian rupa sehingga arah anyaman kawat dalam untaian
berlawanan dengan arah anyaman untaian pada tali. Tali pintal paralel atau jenis
silang, tali silang dengan arah anyaman kawat dalam untaian sama dengan arah
anyaman untaian (gambar 13 b). Tali ini mampu menahan gesekan lebih baik dan
lebih fleksibel tetapi cendurung untuk terpuntir. Tali paralel dipakai pada lift dan
pengangkat lainnya yang mempunyai jalur pandu dan sebagai tali penghela.

Tali baja dapat dilakukan atau dibuat dengan untaian kiri atau untaian kanan, tetapi
yang lebih umum adalah untaian kanan. Masih ada lagi tali baja serba guna, seperti
gambar-2 di atas yang juga disebut tali baja konstruksi biasa (kawat seragam) yang
berupa anyaman kawat yang sama diameternya. Konstruksi tali kompon jenis scale,
mempunyai kawat yang berbeda diameternya pada setiap lapisan di dalam satu
untaian. Jumlah dan ukuran kawat pada setiap lapisan dipilih sedemikian sehingga
tidak saling bersilangan. Tali baja dengan untaian yang dipipihkan, gambar 16;
dipakai pada crane yang bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan
abrasi. Biasanya tali ini terbuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan ini
kawat yang juga dipipihkan, untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami. Tali
dengan untaian yang dipipihkan mempunyai permukaan kontak dengan alur puli atau
drum yang lebih luas dibandingkan dengan tali untaian bulat. Dengan demikian tali ini
mengalam tekanan yang lebih merata dan keausan yang lebih kecil.. alur puli
didesain sedemikian rupa sehingga tali ini mengalami permukaan kontak kelilingnya.

Daftar Pustaka
1.

Pirnadi, Mesin Pemindah Bahan, Modul kulliah, Jurusan Teknik

2.

Mesin, FT UMB, 2014


Prof. Sularso, Teknik Perencanaan Elemen Mesin dan Komponen,

3.
4.
5.

1989.
Rudenko, Material Handling Equipmnet, mir Published, 1980
Spivakovsky, Dyachk, Conveyors Related Equipment, Pease Published, 1965
Emst, Die Hebezeuge, Friedr, Views, 1970.

Sekian Terima Kasih --------

1
3

10

Mesin Pemindahan Bahan


Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APU

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai