MISALIGNMENT
Disusun Oleh :
Nama : Hafiz Hade Hisyam
NPM : 3331190045
Kelompok :E
Tanggal Praktikum : 10 November 2021
Tanggal Pengumpulan Lap. :
Asisten : Alfian Firmansyah
Tanda
NO Tanggal Keterangan
Tangan / Cap
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktikum
1.4 Batasan Masalah
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Misalignment
2.2 Dampak Akibat Misalignment
2.3 Jenis-Jenis Misalignment
2.4 Toleransi Misalignment Pada Kopling
2.5 Alignment
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat yang Digunakan
3.2.2 Bahan yang Digunakan
3.3 Prosedur
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengujian
4.2 Analisa Data
4.3 Hasil Analisa
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Laboratorium
5.2.2 Asisten Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Misalignment
Diantara mesin – mesin yang ada, mesin rotasi merupakan salah satu yang
banyak digunakan pada pabrik–pabrik industri karena kuat, handal, perawatannya
mudah dan efisiensi. Bila terjadi kerusakan pada mesin sehingga mesin berhenti
bekerja, yang biasa disebut shutdown, proses produksi akan terhenti. Karena
permintaan terus meningkat, kerugian finansial yang tinggi akan terjadi karena
penundaan tersebut. Sekitar 70% dari penyebab kerusakan mesin rotasi dikarenakan
misalignment, yang dapat menyebabkan gaya yang berlebihan pada bearing,
sehingga menyebabkan kerusakan bearing sebelum waktunya (Deni Dwi
Darmawan, AW, IH, 2016). Mesin-mesin rotasi harus handal agar :
1. Unit Produksi handal, dapat beroperasi sesuai dengan target waktu
operasi yang di inginkan.
2. Ongkos pemeliharaan rendah, karena tidak terjadi kerusakan premature
yang mengakibatkan kehilangan produksi dan membayar ongkos
perbaikan/spare part.
3. Target produksi bisa di capai.sesuai dengan perencaan produksi yang
disesuaikan dengan kebutuhan/ permintaan pasar.
2.5 Alignment
Banyak jenis instalasi dan perlengkapan yang harus dihubungkan ke
perlengkapan lain sebelum dapat dioperasikan, sebagaimana pompa, tidak dapat
beroperasi sendiri. Untuk beroperasi, pompa harus dihubungkan ke sebuah motor
atau sumber tenaga lain(Shofan Syukri, 2015). Alignment adalah suatu pekerjaan
mensimetriskan atau meluruskan dua sumbu poros hingan sentris antara sumbu
yang bergerak dan yang digerakkan. Dalam pengertian umum, kondisi disebut shaft
alignment terjadi ketika sumbu perputaran/kolinier dari dua (atau lebih) poros
mesin segaris satu dengan yang lain, terutama saat di-operasikan. Umumnya mesin
rotasi dipasang dengan kuat dan kokoh di fondasinya sesuai dengan standard mutu
dan sudah harus dilakukan alignment dengan cukup akurat. Namun kadang kala
masih bisa terjadi kondisi offset atau misalignment, karena beberapa hal mesin bisa
berubah dari kondisi alignmen setelah di operasikan.
Alignment merupakan salah satu proses pemeliharaan atau perawatan pada
elemen mesin pemindahan daya, agar perlengkapan yang digunakan berfungsi
secara maksimal. Alignment juga mencegah kerusakan elemen mesin lainnya pada
perlengkapan mesin akibat kesalahan pada saat pemasangan atau pemeliharaan.
Alignment dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya proses memperpendek
umur peralatan yang tentu akan mengurangi beban operasional perbaikan(Fathur
Rahman, M.Tamjidillah 2020).
Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua objek
atau sumbu poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros
yang digerakan dengan dua tumpuan saling berkaitan (Soesanto & A. Farid (2018).
Pengertian Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan/mensejajarkan dua
sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan)
pada waktu peralatan itu beroprasi, Tetapi dalam kenyataannya. Pengertian lurus
tidak bisa didapatkan 100%. Untuk itu harus diberikan toleransi. Tetapi dilapangan
banyak yang diterapkan dikarenakan untuk meminimalisirkan kerusakan pada
engine tersebut.dimana tekanan dan getaran yang dibuat dengan memutar poros
yang tidak sejajar tidak hanya akan mengakibatkan kerusakan pada unit poros
mesin itu sendiri,tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada bushing stern
tube. Metode dial indicator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena
ketelitian cukup dapat dipertanggungjawabkan, terutama jika dilakukan dengan
professional. Dan harga operasional serta peralatannya relative murah.
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam Alignment sumbu poros
pada suatu mesin atau equipment yaitu :
1. Metode Pengamatan Visual dengan mistar
2. Metode Dial indicator : Rim and Face
3. Metode Dial Indicator : Reverse
4. Metode Dial Indicator : Cross Dial
5. Metode Laser
1. Vertical Offset
………...………(2.1)
• Back Feet Vertical (BFV)
𝐹 𝑅
𝐵𝐹𝑉 = |𝐴 × (𝐵 + 𝐶)| + 2……………(2.2)
Note :
Jika hasil perhitungan (+) kurangi shim/ganjalan
Jika hasil perhitungan (-) tambahkan shim/ganjalan
2. Horizontal Offset
Note :
Jika hasil perhitungan (+) geser dari kanan ke kiri
Jika hasil perhitungan (-) geser dari kiri ke kanan
Keterangan :
A = Diameter kopling yang dilalui face dial indicator
B = Jarak antara Rim dial indicator dan baut bagian depan motor
C = Jarak antara baut bagian depan dan baut bagian belakang motor
F = Pembacaan dial indicator Face
R = Pembacaan dial indicator Rim
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Lieteratur
Selesai