Anda di halaman 1dari 5

Fluida hidrolik dalam applikasinya mempunyai empat fungsi utama, yaitu : (1) sebagai

pemindah (penerus) gaya, (2) pelumas pada bagianbagian yang bergesekan, (3)
pengisi celah (seal) jarak antara dua bidang yang melakukan gesekan, dan (4)
sebagai pendingin atau penyerap panas yang timbul akibat gesekan.

Sebagai penerus gaya


Aplikasi fluida sebagai penerus gaya, fluida harus dapat mengalir dengan mudah
melalui komponen-komponen salurannya. Terlalu banyak hambatan untuk mengalir,
akan sangat besar tenaga yang hilang. Fluida sedapat mungkin harus mempunyai
sifat tidak kompresibel sehingga gerakan yang terjadi pada saat pompa dihidupkan
atau katup dibuka dengan segara dapat dipindahkan.

Fluida sebagai pelumasan


Sebagian besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh
fluida cair. Elemen pompa dan komponen-komponen lain yang bergesekan saling
meluncur satu dengan dengan lainnya, sehingga antara dua bidang yang melakukan
gesekan itu perlu diberi lapisan film minyak, untuk menjaga agar dua bidang itu tidak
terjadi kontak langsung atau bergesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakian
komponen hidrolik lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan tambah
utama yang diinginkan untuk menjamin karakteristik anti keausan yang tinggi. Tetapi
tidak semua oli hidrolik mesti mengandung bahan tambah. Perusahaan komponen
hidrolik terkemuka VICKERS di AS memuji era baru industri oli hidrolik yang
mengandung bahan tambah untuk menurunkan keausan dalam jumlah yang cukup.
Untuk pelayanan hidrolik secara umum, jenis minyak oli hidrolik semavcam ini
memberikan perlindungan yang baik terhadap pemakaian pompa dan motor, dan yang
menguntungkan lagi adalah umur pelayanan pemakaiannnya panjang.
Disamping oli memberikan campuran yang sangat bagus juga sifat perlindungan
terhadap proses koorosi sangat baik pula. Jenis oli semacam ini dikenal sebagai oli
anti keausan.
Pengalaman menunjukkan bahwa oli otomotif untuk poros engkol dengan viskositas
SAE10 W dan 20-20W, yang mempunyai tanda huruf “SC”, “SD”, atau “ SE” adalah
sangat cocok dan bagus untuk pelayanan beberapa sistem hidrolik apabila pada
sistem itu terdapat sedikit air atau tidak sama sekali. Efek sebaliknya bahwa bahan
tambah “deterjen” cenderung untuk menahan air dalam ikatan campuran yang padat
dan mencegah pemisahan terhadap air, bahkan untuk waktu yang lama sekalipun.
Patut dicatat kiranya bahwa sangat sedikit masalah air dalam oli telah memberikan
pengalaman berharga selama ini dalam penggunaan oli poros engkol dalam sistem -
sistem permesinan hidrolik. Kondensasi secara normal bukanlah suatu masalah yang
berarti. Tentunya oli semacam ini sangat dianjurkan untuk sistem-sistem hidrolik
dalam permobilan.

Sebagai pengisi (sealing)


Dalam hal tertentu, fluida adalah hanya sebagai pengisi (penutup) terhadap tekanan
di dalam suatu komponen hidrolik.

Sebagai pendingin
Sirkulasi minyak oli melalui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding bak penampung
(reservoir) akan menyerap panas yang ditimbulkan dalam sistem hidrolik. Disamping
fungsi-fungsi utama diatas, fluida hidrolik akan lebih baik apabila memenuhi
persyaratan-persyaratan, antara lain :
 Mampu mencegah korosi atau kontaminasi
 Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli dan pernis
 Tidak mudah membentuk buih-buih oli
 Memelihara kestabilan dengan sendirinya, dengan cara demikian akan
mengurangi ongkos penggantian fluida
 Secara relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan
temperatur tinggi
 Memisahkan kandungan air
 Sesuai atau cocok dengan penyekat dan gasket yang dipakai pada komponen
Syarat-syarat kualitas yang harus dipenuhi sering dijumpai adanya hasil campuran
khusus dan tidak boleh di hadirkan pada setiap jenis fluida.

Massa, Tekanan, Gaya


Definisi dan perhitungan dalam satuan Internasional (SI) Sebuah massa
(diartikan sebagai sekumpulan materi) sebesar 1 kg mengakibatkan gaya berat
sebesar 1 kp diatas tanah.
Menurut Hukum Dasar Newton
𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝐾𝑔. 𝑚⁄
Gaya = massa . percepatan ( 𝑠 2)

Menurut sistem lama, percepatan gravitasi dinyatakan dengan g dan percepatan


umum a :
𝐹 = 𝑚. 𝑔
𝐾𝑔. 𝑚⁄
1 Kp = 1 kg . 9,81 𝑚⁄𝑠 2= 9,81 𝑠2
Menurut sistem satuan SI gaya diberi satuan Newton (N)

𝐾𝑔. 𝑚⁄
1 N = 1 kg . 9,81 𝑚⁄𝑠 2 = 9,81 𝑠2

dengan demikian : 1 Kp = 9,81 N

Untuk keperluan praktis umumnya : 1 Kp ~ 10 N ~ 1 da N

Tekanan, adalah salah satu pengukuran yang penting dalam hidrolik, yang
didevinisikan sebagai gaya per satuan luas.
𝐹
𝑃=𝐴

𝐾𝑝
Dahulu tekanan diberi satuan 𝑐𝑚2

𝐾𝑝
1 𝑐𝑚2 = 1 atm 1 (atmosfer)

Karena sekarang Newton yang digunakan sebagai satuan gaya maka :


10 𝑁 1 𝑑𝑎𝑁
1 𝑏𝑎𝑟 = =
𝑐𝑚2 𝑐𝑚2
𝐾𝑝
1 𝑏𝑎𝑟 = 1,02 2
𝑐𝑚
𝐾𝑝
1 = 0,98 𝑏𝑎𝑟
𝑐𝑚2

Jika digunakan satuan SI untuk gaya (N) dan luas m2 maka kita dapatkan satuan
tekanan dalam Pascal, dimana :
𝑁
1 𝑃𝑎 = 1 𝑐𝑚2

Karena satuan Pascal dalam praktiknya mengalikan angka yang besar maka satuan
Bar (bar) lebih sering dipergunakan

Tekanan dapat juga diberikan dalam psi (pounds-force per square inch).

Petunjuk : Sistem SI tidak mencakup satuan ini.


Dengan catatan ukuran tekanan dalam satuan bar menyatakan tekanan absolut.

Dibidang hidrolik umumnya tekanan kerja diberi simbul p yang menunjukkan tekanan
yang cukup tinggi diatas tekanan atmosfer.

Tekanan Hidrolis
Di bawah kondisi kondisi statik dan tanpa gaya-gaya dari luar, tekanan pada setiap
titik dalam suatu sistem fluida adalah sebanding terhadap ketinggian daripada kolom
fluida di atas titik tersebut. Tekanan dalam sistem SI disebutkan dalam satuan pascal.

Hidrostatika
Tekanan Hidrostatik (gravitasi)
Dalam sebuah kolom zat cair terdapat tekanan yang berasal dari berat zat cair
tersebut terhadap suatu luas. Besarnya tekanan tergantung dari tinggi kolom zar cair
(h), kerapatan (ρ), percepatan gravitasi (g).

Gaya gravitasi 𝐹 = 𝜌𝑔ℎ


Gambar.1a Kolom zat cair Gambar.1b Prinsip Hukum Pascal

Kalau bentuk tangki yang digunakan berbeda, diisi dengan cairan yang sama, maka
tekanan pada tempat tertentu hanya tergantung dan tinggi kolom zat cair :

𝑃1 = 𝑃2 = 𝑃3 (lihat gambar. 1a)

Tekanan hidrostatik menghasilkan gaya tekan pada dasar tangki.


Jika tekanan (seperti gambar 3.1a) dalam tangki yang berbeda bentuknya bekerja
pada luas yang sama (A1 = A2 = A3) maka gaya F1 F2 F3 juga sama (F1 = F2 = F3)

Tekanan akibat gaya luar (Hukum Pascal)


Hukum Pascal menyatakan : “Tekanan yang bekerja padasuatu zat cair pada
ruangan tertutup, akan diteruskan ke segala arah dan menekan dengan gaya
yang sama pada luas area yang sama”. Artinya, gaya yang bekerja di setiap bagian
dari sistem hidrolik akan meneruskan tekanan yang sama ke segala arah di dalam
sistem.
Jika sebuah gaya F bekerja pada fluida tertutup melalui suatu permukaan A (gambar.
1b), maka akan terjadi tekanan pada fluida. Tekanan akan tergantung dari gaya yang
bekerja tegak lurus atas permukaan dan luas.

𝐹
𝑃=
𝐴

Dimana : P dalam bar


F dalam N
A dalam cm2

Tekanan bekerja ke semua arah dan serentak. Jadi tekanan di semua tempat sama. Hukum
ini berlaku selama gaya tarik bumi dapat diabaikan, yang semestinya ditambahkan dalam
perhitungan sesuai dengan tinggi zat cair. Aplikasi hukum Pascal dalam hidrolik dapat
dijelaskan sebagai berikut. Gaya F1 pada tabung kecil dengan luasan A1 akan menghasilkan
tekanan fluida P. Berdasar hukum Pascal, p akan menyebabkan gaya F 2 = P.A2. Karena A2 =
10 A1, maka F2 = 10 F1.
Gambar 2. Contoh perhitungan aplikasi hukum Pascal

Anda mungkin juga menyukai