Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KEGIATAN NON DESTRUCTIVE TESTING (NDT)


DALAM PENILAIAN KELAYAKAN PIPA MINYAK
DI PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada semester IV

Oleh :

REZA PRATAMA NPM 1603004


RUDI HERIADI NPM 1603028

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2018
TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

1. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana I
Nama : Reza Pratama
NPM : 1603004
Program Studi : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
Pelaksana II
Nama : Rudi Heriadi
NPM : 1603028
Program Studi : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 10 Agustus 2018 s.d 30 Agustus 2018
Tempat Pelaksanaan : PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH

Menyetujui, Palembang, Mei 2018


Pembimbing PKL Koordinator Pelaksana,

Armi Antasari, S.Pd., M.Pd Reza Pratama


Mengetahui,

Ketua Program Studi


Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Roni Alida, S.T


KEGIATAN NON DESTRUCTIVE TESTING (NDT)
DALAM PENILAIAN KELAYAKAN PIPA MINYAK
DI PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri pembuatan peralatan dengan material benda padat baik
secara otomatis menggunakan mesin maupun yang masih menggunakan tenaga
manusia, tidak bisa terlepas dari masalah kecacatan fisik atau kerusakan yang
terjadi di dalam benda tersebut. Inspeksi yang dilakukan di dunia industri tanpa
merusak benda padat yang di inspeksi biasa disebut dengan non-destructive test.
Non-destructive test (NDT) didefinisikan sebagai suatu evaluasi fisik dari
suatu objek benda padat yang diuji. NDT digunakan terutama dalam dunia
industri untuk mendeteksi kecacatan, retak dan rongga dalam bahan yang
digunakan dalam berbagai struktur dengan material yang berbeda-beda jenisnya.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, perkembangan pembuatan
produk menggunakan material benda padat dalam dunia industri telah
banyak menggunakan gelombang ultrasonik yang menjadikannya sebagai pilihan
utama. Setiap barang yang telah selesai diproduksi akan dideteksi ada atau
tidaknya kecacatan fisik di dalamnya Pada proses pengelasan yang dilakukan pada
material yang bersifat kelogaman kadang ditemukan kecacatan pada material yang
diuji disebabkan karena banyak faktor, seperti kurang bagusnya bahan yang
digunakan dan kurang sempurnanya proses pengelasan. Untuk mengetahui
kecacatan yang terjadi pada material yang diuji sering digunakan non-distructive
test (NDT).
Non-distructive test (NDT) berfungsi untuk menguji suatu material tanpa
merusak material itu sendiri disebabkan karena metode ini lebih efektif dan
efesien dari pada metode-metode yang lain. Menggunakan metode NDT banyak
manfaat yang didapat, seperti biaya yang relatif murah dan waktu yang tidak
terlalu lama, sehingga kegiatan pengujian akan berjalan semakin optimal.
PT Elnusa adalah perusahaan Naional yang bergerak dibidang jasa minyak
dangas bumi antara lain, jasa seismic, pengeboran migas dan jasa pengelolaan
lapangan minyak dan serta pemelirahaan dan pengoperasian pipa minyak dan gas
bumi terhadap perusahan mitra kerjanya, Di samping itu, penulis memilih PT
ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH sebagai tempat pelaksanaan praktik
kerja lapangan ini. Mahasiswa Politeknik Akamigas Palembang bermaksud untuk
mempelajari, mengamati dan mengetahui secara langsung mengenai penerapan
metode analisanon-destructive testing (NDT) Menggunakan ultrasonic thickness
guna untuk melakukan pengujian kelayakan pipa yang ada di PT ELNUSA Tbk
OM SPD PRABUMULIH.
PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH yang bergerak dibidang migas
tidak luput dengan transportasi bahan baku yaitu berupa minyak, dangas. Dalam
hal ini transportasi produksi PT ELNUSA Tbk OM SPD
PRABUMULIH memerlukan sebuah pipa untuk mentransfer baik itu dari sumur
ke stasiun pengumpul maupun dari stasiun pengumpul ke pusat pengumpul
produksi dan juga mentransfer minyak dari PPP ke Refinery plaju. Sehingga pipa
yang digunakan sebagai salah satu saran transportasi migas perlu perawatan dan
uji kelayakan demi kelancaran transportasi. Sehubung dengan itu salah satu cara
uji kelayakan pipa yaitu dengan cara non-destructive test (NDT) adalah suatu
metode untuk pengujian atau inspeksi terhadap sautu benda atau material (pipa)
untuk mengetahui adanya cacat, retak, ataudiscontinuity lain tanpa merusak benda
yang di uji. Banyak sekali tipe dari NDT ini sendiri, salah satunya yaitu ultrasonic
thickness.
Dengan praktik kerja lapangan di PT ELNUSA Tbk OM SPD
PRABUMULIH diharapkan dapat terwujudnya suatu keseinambungan antara
teori-teori proses yang telah kami pelajari pada waktu perkuliahan dengan proses
sesungguhnya yang diterjadi dilapangan, sehingga kami dapat memberikan
perbandingan antara proses secara teori dan proses yang terjadi dilapangan.
1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang dilakukan dalam penyusunan Proposal
Praktik Kerja Lapangan ini yaitu, diantaranya sebagai berikut :
1) Mengetahui alasan nya dilakukan metode analisa non-destructive testing
(NDT) ultrasonic thickness
2) Mengetahui prinsip kerja Non-Destructive Testing (NDT)
3) Mengetahui permasalahan yang kerap terjadi dan penanggulangannya
4) Mengetahui cara perhitungan serta cara pengatasan kelayakan pipa

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari pelakasaan Praktik Kerja Lapangan
ini, diantaranya sebagai berikut :
1) Agar mahasiswa mampu memahami pengindentifikasi kelayakan pipa
transportasi
2) Agar mahasiswa mampu menambah pengetahuan tentang dunia
perminyakan khususnya tentang Non-Destructive Testing (NDT)
3) Agar mahasiswa mampu menambah pengetahuan serta memahami
bagaimana dunia kerja khususnya dunia perminyakan
4) Agar mahasiswa mengetahui masalah yang terjadi pada pipa produksi saat
proses transportasi berlangsung

II. DASAR TEORI


2.1 Non-Destructive Test (NDT)
Non-destructive test merupakan metode pengujian untuk memeriksa ada
atau tidaknya cacat pada sebuah benda kerja. Oleh karena itu, pengujian tersebut
tidak boleh meimbulkan kerusakan. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali
mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi. Dalam
pengujian ini, kita akan menggunakan metode Ultrasonic Testing (UT) yaitu
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan
permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari material. Dengan
menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh
permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut
dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat. (Mahumdi Atsanni,
2012).
Tujuan dilakukannya NDT adalah untuk meyakinkan atau menjamin bahwa
suatu benda dapat bekerja dengan sempurna sesuai dengan rancangan.Non -
destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda
untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak
benda yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk
menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati
damage tolerance. Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak
mengalami kegagalan (failure) selama masapenggunaannya. NDT dilakukan
paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi,
untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap
fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua,
NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage
tolerance-nya.

2.2 Ultrasonic Testing (UT)


Ultrasonic Testing (UT) merupakan salah satu metode non destructive
testingyang menggunakan energi suara frekuensi tinggi untuk melakukan proses
pengujian atau proses pengukuran. Metode UT bisa digunakan untuk deteksi
cacat, evaluasi material, pengukuran dimensi, analisis karakteristik material dan
lainnya. Sebagai ilustrasi dari prinsip inspeksi dasar UT, pada gambar 1
merupakan konfigurasi jenis puls echo dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran. (Mahumdi Atsanni, 2012).
Pengujian ini dilakukan dengan memantulkan gelombang suaraultrasonic
kesuatu benda kemudian pantulan gelombang dari benda tersebut akan ditangkap
oleh probe. Perbedaan kedalaman permukaan merupakan indikasi adanya
pemakaian probe,akan mempengaruhi hasil deteksi cacat. Sudut pendeteksian
cacat ada dua macam yaitu, biasa dilihat dibawah ini.
(Sumber: aeroblog.wordpress.com)
Gambar 1 Penggunaan Probe

Pembangkit gelombang ultrasonic berdasarkan pada sifat piezoelectric


effect prinsip pendeteksian cacat.

(Sumber: aeroblog.wordpress.com)
Gambar 2 Pendeteksian Cacat Straight Beam Probe(a), Angle Beam Probe(b)

Pengujian ini hanyadilakukan melalui pengamtan langsung tanpa bantuan


alat optik apapun. Cara tersebut memang murah namun cacat yang mampu
terdeteksi juga sebatas mata manusia. Selain itu tingkat keberhasilannya pun
bergantung pada kecermatan atau ketelitian pengamat.
Peralatan UT terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi dan perannya
maing-masing seperti Pulser/receiver, tranducer, dan display. Pulser/receiver
adalah peralatan elektronik yang dapat memproduksi pulsa elektrik bertegangan
tinggi. Dikendalikan oleh pulser, tranduser memproduksi energi ultrasonic
berfrekuensi tinggi. Energi ultrasonic tersebut dikeluarkan dan disebarkan
melintasi material uji dalam bentuk gelombang. Jika terdapat discontinuity
(seperti crack) pada lintasan gelombang, sebagian energi akan direfleksikan
kembali dari permukaan discontinuity tersebut. Gelombang sinyal yang
direfleksikan tersebut dirubah menjadi sinyal elektrik oleh tranduser dan
ditampilkan pada display. Pada ilustrasi dibawah, kekuatan sinyal yang
direfleksikan ditampilkan pada pada grafik display signalstrength versus selisih
waktu antara sinyal dipancarkan dan diterima kembali oleh tranduser. Selisih
waktu tersebut juga dapat merepresentasikan jarak perjalanan sinyal melewati
material uji. Dari sinyal tersebut kita dapat mengetahui lokasi dari discontinuity,
ukuran, orientasi, dan lainy
Pengujian ultrasonic test ini memanfaatkan getaran dari frekuensi yang sangat
tinggi (ultrasonic), disalurkan ke benda uji, di dalam benda uji getaran ini
dipantulkan dan dibiaskan baik oleh dinding benda uji maupun oleh diskontinuiti.
Selanjutnya getaran ini akan ditangkap kembali dan dianalisa. Sehingga dapat
disimpulkan ada atau tidaknya cacat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan ultrasonic, yaitu:
1. Frekuensi
Frekuensi mempengaruhi kepekaan dan penetrasi. Kepekaan yang dimaksud
adalah kemampuan untuk mendeteksi diskontinuiti mikro. Sedangkan penetrasi
merupakan besarnya jangkauan pemeriksaan yang masih dapat terdeteksi indikasi
diskontinuitinya. Frekuensi tinggi dan penetrasi tinggimenyebabkan kepekaan
terhadap cacat serta jangkauan pemeriksaan tinggi. Begitu pula sebaliknya.
2. Attenuasi,
Berkurangnya intensitas getaran ultrasonic selama perambatannya dalam
suatu benda. Hal ini dapat disebabkan adanya afek impedansi akustik dsb.
3. Type Gelombang
Jenis gelombang dibedakan menjadi dua berdasarkan arah perambatannya,
yaitu gelombang transversal dan longitudinal. Gelombang transversal merupakan
gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah geraknya.
Sedangkan gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah
perambatannya searah dengan arah geraknya.
4. Dead Zone
Di layer CRT pada daerah di dekat pulsa awal biasanya terdapat banyak
gelombang yang dipengaruhi adanya getaran yang ikut masuk ke dalam benda
kerja, sehingga diskontinuiti tidak terdeteksi oleh probe. Daerah ini disebut dead
zone.
5. Couplant
Getaran pada probe harus disalurkan ke benda uji. Karena benda uji
merupakan benda padat, sementara terdapat udara antara probe dengan benda uji
dengan perbedaan kerapatan yang sangat besar, maka diperlukan zat perantara
atau couplant. Couplant ini dapat berupa: minyak, vaseline, grease, dan berbagai
macam bentuk pasta. Prosedur pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1) Kalibrasi
2) Pemberian couplant pada probe maupun benda kerja
3) Penentuan dimensi benda kerja
4) Pemeriksaan
5) Analisa
Kelebihan metode pemeriksaan ultrasonic ini adalah :
 Jangkauan pemeriksaan yang sangat besar, dapat mendeteksi diskontinuiti
pada kedalaman sampai 600 cm.
 Kepekaan tinggi, dapat mendeteksi diskontinuiti yang sangat kecil
 Cukup teliti dan akurat
 Hanya diperlukan satu permukaan untuk dapat mendeteksi ke seluruh
bagian benda uji.
 Indikasi dapat langsung diamati
 Tidak berbahaya bagi orang sekitar tempat pemeriksaan
 Portable, dapat dioperasikan di manapun

Kekurangan dari metodepemeriksaan ultrasonic ini adalah:


 Harus dilaksanakan dengan hati-hati dan penuh konsentrasi
 Memerlukan pelaksana yang terlatih dan berpengalaman cukup
 Benda dengan permukaan yang kasar, bentuk yang tidak beraturan,
 Sangatkecil/tipis, tidak homogen, sangat sulit untuk diuji.
 Diskontinuiti yang sangat dekat dengan permukaan suli.

Metode pemeriksaan ultrasonic juga punya beberapa batasan dan


kelemahan diantaranya :
 Permukaan benda uji harus dapat diakses untuk mentransmisikan
gelombang ultrasonic
 Skill dan training yang dibutuhkan untuk menjadi UT-Man handal lebih luas
disbanding metode NDT lainnya
 Membutuhkan media perantara untuk mentransfer energi suara pada
material uji
 Material yang permukaanya kasar, bentuknya itrguler, terlalu kecil, terlalu
tipis, atau tidak homogen, agak susah kalau menggunakan UT
 Besi tempa dan material yang memiliki butiran kasar sangat sulit diispeksi
karena transmisi suara akan rendah dan banyak terjadi noise
 Kalau ada defec yang orientasinya parallel dengan arah rambatan
gelombang ultrasoniknya, biasanya sulit terdeteksi
 Butuh reference standard untuk kalibrasi alat dan analisis karakteristik dari
sinyal yang ditangkap tranducer.

Cara menggunakan metode ultrasonics, yaitu dengan menggunakan


gelombang ultrasonic dengan frequensi antara 0.1– 15 Mhz. Pada Prinsipnya,
gelombang ultrasonic dipancarkan dalam material dan gelombang baliknya atau
gelombang yang sampai di sisi yang lain di bandingkan dengan kecepatan suara
dari material itu sendiri untuk mendapatkan gambaran posisi dari crack.
Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun
pendeteksian cacat internal (flaw detection) dengan menggunakan getaran ultra,
yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz. Gelombang
ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya bekerja berdasarkakan
konversi energi listrik (piezo electric) menjadi energi mekanik.Gelombang
ultrasonicakan terdifraksi (tersimpangkan) sedemikian besar didalam udara
sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari transducer kebenda
uji, kedua permukaan benda yang berhimpitan (interface) harus diberi zat
perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang berupa cairan
(air, gemuk, minyak pelumas, dll) yang disebut couplant. Perambatan gelombang
ultrasonic ini dapat dimanipulasikan untuk maksud pengukuran ketebalan bahan,
bentuk dan besaran serta lokasi ketidak sesuaian/cacat internal, dan homoginitas
bahan yang dilewatinya. Seperti telah disebutkan pada halaman sebelumnya,
bahwa metoda ultrasonic digunakan untuk mengidentifikasi adanya cacat di
bawah permukaan komponen yang diuji, yang tidak tampak dari bagian luar
permukaan.
Adanya cacat di bawah permukaan suatu bidang/komponen dapat di
indikasikan melalui penurunan angka ketebalan dari pada bagian yang sedang
diuji, terhadap nilai normal rata pada bagian disekitarnya, atau terhadap tebal
sesuai data spesifikasinya. Teknik pengujian ini, didasarkan pada teori
perambatan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi di
atas 20 kHz.
III. RENCANA KEGIATAN
3.1 Tempat Pelaksanaan
Sesuai dengan surat permohonan, kegiatan Praktik Kerja Lapangan akan
dilaksanakan di :
Tempat : PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH
Alamat : Jln Pramuka, Komperta Prabumulih

3.2 Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini rencananya akan dilaksanakan selama
empat minggu (satu bulan), terhitung mulai tanggal 10 Agustus 2018 sampai
dengan 30 Agustus 2018. Dalam pelaksanaannya nanti, kegiatan Praktik Kerja
Lapangan ini dilakukan pada jam kerja perusahaan, mengenai lokasi kegiatan
praktik kerja lapangan yang berkaitan kegiatan akan ditentukan oleh perusahaan
PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH atau sesuai dengan perjanjian.
Pengumpulan data-data dari perusahaan akan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing di lapangan. Adapun rencana pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Di PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH
Minggu Pelaksanaan
No Rencana Kegiatan
1 2 3 4

1 Safety induction

2 Pengantar kegiatan lapangan

3 Pengambilan data

4 Tugas khusus

5 Penyusunan laporan

Keterangan : Waktu Pelaksanaan


3.3 Topik dan Materi Kegiatan
Topik Praktik Kerja Lapangan yang direncanakan yaitu:
1) Penilaian Kelayakan Pipa Minyak.
2) Atau dapat menyesuaikan dengan topik topik aktif yang diajukan oleh
perusahaan terkait, dengan mempertimbangkan efektifitas, efisiensi, job
perusahaan dan ketersediaan data-data yang ada.

3.4 Data-data Yang Diperlukan


Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, Mahasiswa membutuhkan
data-data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan laporan diantaranya :
1) Profil perusahaan
2) Sejarah perusahaan
3) Struktur organisasi perusahaan
4) Peta lokasi
5) Data mengenai metode Non Destructive Testing (NDT)
6) Data peralatan NDT Tipe Ultrasonic
7) Data Teknis pipa Jenis pipa.
8) Ketebalan pipa.
9) Diameter pipa.
10) Data gambar peralatan
11) Data Lapangan
12) Peraturan kerja dan kebijakan perusahaan
13) Data pendukung lainnya yang dapat menunjang penulisan laporan

3.5 Parameter Keberhasilan


1) Seluruh rangkaian kegiatan Praktik Kerja Lapangan terikuti minimal 80 %
( bisa dibuktikan melalui absensi kegiatan harian mahasiswa PKL )
2) Tujuan PKL dan semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dari awal
hingga akhir
3) Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh
4) Laporan hasil kegiatan dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan
kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan PKL

3.6 Laporan
Semua hasil pengolahan data selama Praktik Kerja Lapangan akan disusun
dalam bentuk laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada PT ELNUSA Tbk OM
SPD PRABUMULIH, kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti telah
menempuh mata kuliah praktik kerja lapangan sebanyak 4 sks. Sedangkan jadwal
kegiatan pengolahan data disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan dari
perusahaan.
IV. PENUTUP

Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Praktik


Kerja Lapangan di PT ELNUSA Tbk OM SPD PRABUMULIH akan lebih
mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan dunia kerja yang
sebenarnya sehingga keterkaitan antara lembaga Perguruan Tinggi dengan
kebutuhan kerja akan semakin cepat dalam proses penyesuaian mahasiswa dalam
menghadapi pekerjaan di industri yang bergerak di bidang energi nantinya.
Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa tentunya akan dimanfaatkan
sebaik mungkin dan mahasiswa akan berusaha menyelesaikan dan memberikan
laporan penelitian dengan sebaik-baiknya.

Semoga akan terjalin kerja sama yang baik dan menguntungkan antara
lembaga Perguruan Tinggi Politeknik Akamigas Palembang dengan PT ELNUSA
Tbk OM SPD PRABUMULIH dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
handal dan kompetitif di bidang Energi, sehingga ilmu yang didapatkan nantinya
dapat diaplikasikan untuk kepentingan dunia Industri dan Masyarakat.

Palembang, Mei 2018


Pelaksana I, Pelaksana II,

Reza Pratama Rudi Heriadi


NPM 1603004 NPM 1603028

Anda mungkin juga menyukai