MATERIAL TEKNIK

Program Diploma IV

PS. Teknik Mesin dan Manufaktur

By

Sugiyarto

Email : sugiyarto434@gmail.com
HP : 087797669618
POKOK BAHASAN
 Struktur atom dan ikatannya.
 Struktur kristal dan geometri kristal.

 Pembekuan, ketidaksempurnaan kristal dan

difusi.
 Dislokasi.

 Sifat mekanik logam.

 Pengujian mekanik.

 Mekanisme penguatan logam.

 U.T.S
POKOK BAHASAN
 Failure (kerusakan material).
 Diagram fasa.

 Diagram fasa besi-karbon.

 Transformasi fasa pada logam.

 Proses thermal pada logam (heat treatment).

 Jenis-jenis perlakuan panas.

 U.A.S
POKOK BAHASAN
 Praktikum pengujian mekanik.
 Praktikum pengujian metalografi.

 Praktikum Proses Perlakuan Panas.

METODE PENGAJARAN
 Kuliah : 36 Jam
 Laboratorium : 18 Jam
METODE EVALUASI
 Tugas-tugas : 10%.
 Laboratorium : 30%.
 U.T.S : 30%.
 U.A.S : 30%.
REFFERENSI
 Principles of Materials Science and Engineering,
William F Smith.

 Materials Science and Engineering an Introduction,

William D. Calister, Jr.

 Tranformasi Fasa, Rochim Suratman.

 Dasar-dasar Proses Perlakuan Panas untuk Baja, Rochim

Suratman.
DASAR-DASAR ILMU
LOGAM

Struktur dan Sifat Logam

Material Teknik
Polman Babel
LOGAM SAAT INI MERUPAKAN MATERIAL TEKNIK
YANG MEMILIKI SIFAT YANG MENARIK UNTUK
KONSTRUKSI DAN KOMPONEN MESIN.

SIFAT YANG DIMILIKI OLEH LOGAM ANTARA LAIN

MEMILIKI :
 KONDUKTIFITAS LIKTRIK YANG TINGGI.
 KONDUKTIFITAS TERMAL YANG BAIK.
 MASA JENIS SPESIFIK YANG TINGGI.
 DUKTILITAS YANG MEMADAI SEHINGGA DAPAT DIUBAH
BENTUKNYA.
 DAPAT DISAMBUNG DENGAN PROSES FUSI.
KLASIFIKASI LOGAM BERDASARKAN
KRITERIA TEKNIS.
 DENSITAS :
 LOGAM RINGAN; SEPERTI: Ti, Al, Be, Mg.
 LOGAM BERAT; SEPERTI: Pb, Bi, Zn (BATASAN >: 4.5 G/CM3).

 TITIK CAIR :
 TITIK CAIR RENDAH (DIBAWAH 10000C)
MISALNYA : Al, Mg, Sn, Pb.
 TITIK CAIR MEDIUM (ANTARA 10000 – 20000)

MISALNYA : Cu, Ni, Co, Ti, Ag.

 TITIK CAIR TINGGI _DIATAS 20000C);

MISALNYA : W, Mo, Ta, Nb.

 RESISTIVITAS KIMIA:
 LOGAM MULIA: Au, Ag, Pt.
 LOGAM DASAR: Fe, Zn, Al, dsb.
 PENGGUNAAN INDUSTRI SAAT INI:
 LOGAM FERRO.
 LOGAM NON FERRO.
 MATERIAL LAINNYA.

LOGAM SAAT INI DIGUNAKAN SEKITAR 60 – 80%

DAN SEBAGIAN BESAR MASIH LOGAM FERRO.
 KARAKTERISTIK MATERIAL
BERDASARKAN TINGKAT KEADAAN.
TINGKAT KEADAAN:
 PADAT (SOLID): MEMILIKI BENTUK DAN VOLUME
YANG TETAP. BENTUKNYA DAPAT DIUBAH NAMUN
VOLUMENYA TETAP.

 CAIR (LIQUID): TIDAK MEMILIKI BENTUK YANG

TETAP, MENGIKUTI BENTUK WADAH DAN
PERMUKAANNYA SENANTIASA HORIZONTAL.

 GAS: TIDAK MEMILIKI BENTUK DAN TERDISTRIBUSI

SECARA SERAGAM PADA RUANG.
 APA YANG KITA MANFAATKAN DARI
MATERIAL?
YANG KITA MANFAATKAN DARI MATERIAL
ADALAH “SIFAT” YANG DIMILIKI OLEH MATERIAL
TERSEBUT

SIFAT FISIK

SIFAT
MATERIAL SIFAT MEKANIK

SIFAT TEKNOLOGI
SIFAT FISIK :
SIFAT YANG DIKAITKAN DENGAN
KARAKTERISTIK FISIK MATERIAL YBS SEPERTI:

 TITIK CAIR (Tc atau Tm).

 KARAKTERISTIK THERMAL.

 KARAKTERISTIK LISTRIK DAN MAGNETIK.

 MASA JENIS.

 KETAHANAN KOROSI.
 SIFAT MEKANIK

LOGAM PLASTIK KERAMIK KOMPOSIT

TARIK,
TEKAN TARIK, TARIK
TARIK
LENTUR TEKAN TEKAN
TEKAN
FRACTURE –
TANGGUH DIST.PANAS FRACTURE –
TOUGHNESS
ULET KERAS LIMIT PV TOUGHNESS
CREEP -
MULUR TANGGUH KERAS RESISTANCE
LELAH
KEKUATAN (STRENGTH) DARI SUATU MATERIAL ADALAH
KETAHANAN MATERIAL TERHADAP PERUBAHAN BENTUK
ATAU TERJADINYA PATAH AKIBAT ADANYA PEMBEBANAN.

MODUS PEMBEBANAN: TARIK, TEKAN, LENTUR, GESER

DAN TORSI. SETIAP TIPE PEMBEBANAN MENIMBULKAN
REGANGAN DAN TEGANGAN PADA MATERIAL.
ELASTISITAS DAN PLASTISITAS:

MERUPAKAN KARAKTERISTIK DEFORMASI.

KEGETASAN DAN KEULETAN:
DIKAITKAN DENGAN KELAKUAN MATERIAL AKIBAT KONDISI
TEGANGAN TERTENTU.

ULET (DUCTILE): BERARTI MATERIAL DAPAT DI REGANGKAN

SAMPAI BATAS TERTENTU.

GETAS (BRITTLE): BERARTI MATERIAL DAPAT PATAH TANPA DI

DAHULUI OLEH DEFORMASI PLASTIK SEPERTI: BESI COR;
GELAS.

KEKUATAN, KEULETAN, KEGETASSAN, KETANGGUHAN DAN

ELASTISITAS SERTA PLASTISITAS SUATU BAHAN; MUDAH
DIPAHAMI MELALUI UJI TARIK (TENSILE TEST) YANG
MENGHASILKAN HUBUNGAN ANATARA GAYA TARIK DAN
PERPANJANGAN.
KEKERASAN (HARDNESS):
MERUPAKAN UKURAN KETAHANAN MATERIAL
TERHADAP PENETRASI (TERHADAP DEFORMASI
PLASTIK).

KEKERASAN MATERIAL LAZIM DI EVALUASI

DENGAN MELAKUKAN UJI KERAS (HARDNESS
TEST) SBB.
Degres Rockwell
SIFAT TEKNOLOGI
SIFAT YANG DIKAITKAN DENGAN KEMUDAHAN
MATERIAL UNTUK DIPROSES/DIMANUFAKTUR.

BERDASARKAN SIFAT INI DIKENAL ISTILAH:

 MAMPU MESIN (KETERMESINAN/MACHINE
ABILITY).
 MAMPU LAS (KETERLASAN/WELDING ABILITY).

 MAMPU COR (KETERCORAN/CASTING ABILITY).

 MAMPU BENTUK (KETERBENTUKAN/FORMING

ABILITY).
MENGAPA LOGAM BERSIFAT SEPERTI ITU?
 KARAKTERISTIK UMUM: SIFAT LOGAM SECARA
UMUM TERCEMIN DARI ATOM-ATOM
PENYUSUNNYA. SIFAT SUDAH TERCERMIN
MELALUI DAFTAR PERIODIK SBB:
BERDASARKAN DAFTAR TERSEBUT DAPAT DIKAJI SIFAT
LOGAM, MELALUI STRUKTUR ATOMNYA BERDASARKAN
TEORI ATOM BOHR SBB:

BAHWA ATOM TERDIRI DARI INTI (PROTON DAN NETRON)

SERTA ELEKTRON DAN SIFATNYA NETRAL NAMUN TIDAK
STABIL. ATOM YANG STABIL MEMILIKI KONFIGURASI
SEPERTI GAS MULIA.
BEARTI; LOGAM-LOGAM (YANG TERLETAK PADA KOLOM
TRANSISI); UNTUK MENJADI STABIL; MEMERLUKAN
ELEKTRON-ELEKTRON DARI ATOM SEJENIS ATAU ATOM YANG
LAIN SEHINGGA MEMBENTUK KONFIGURASI ELEKTRON
SEPERTI GAS MULIA (TEORI OKTET).

MAKA MUNCUL ISTILAH;

 CLUSTER ATOM-ATOM ATAU
 MOLEKUL

YANG SECARA ALAMIAH MEMBENTUK “IKATAN ATOM’’

(ATOMIK BONDING) YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI IKATAN
KUAT (PRIMER) DAN IKATAN LEMAH (SEKUNDER) DAN
DALAM BERBAGAI TINGKAT KEADAAN; MEMBENTUK:
SUSUNAN ATOM.
SUSUNAN ATOM-ATOM LOGAM:
 LOGAM CAIR MEMILIKI SUSUNAN ATOM YANG TIDAK
BERATURAN (AMORF = FORMLESS).
 LOGAM PADAT MEMILIKI SUSUNAN ATOM YANG TERATUR
DAN MEMBENTUK GEOMETRI TERTENTU YANG DISEBUT SEL
SATUAN ATAU KADANG2 DISEBUT KRISTAL.

JADI:
KRISTAL ADALAH SUSUNAN ATOM YANG TERATUR DAN
TERKECIL DI DALAM RUANG DAN LAZIM DISEBUT SEBAGAI SEL
SATUAN.

DPL: LOGAM DALAM KEADAAN PADAT TERSUSUN OLEH

SUSUNAN KRISTAL-KRISTAL (SEL-SEL SATUAN) YANG TERATUR.
SUSUNAN ATOM YANG TERATUR DALAM DUA DIMENSI DAPAT
DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT:
 DALAM TIGA DIMENSI; DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT:

Simple Cubic

Crystal
lattice

SUSUNAN ATOM
TERKECIL DALAM
Unit RUANG (SEL
Cell SATUAN)
 SEL SATUAN SEPERTI INI DISEBUT KUBUS SEDERHANA
(SIMPLE CUBIC) YANG MEMILIKI CIRI-CIRI SBB:
1. BILANGAN KORDINASI 6

Simple Cubic

DALAM 2D
BK = 4

UNTUK LOGAM, BILANGAN KORDINASINYA; KALAU TIDAK 8,

ADALAH 12.
2. JUMLAH ATOM PER VOLUME SEL
SATUAN = 1
BANYAKNYA ATOM PER VOLUME SEL
SATUAN; MENENTUKAN MASA JENIS
MATERIAL YBS LAZIM SISEBUT; MASA
JENIS TEORITIK

3. GEOMETRI SEL SATUAN:

DINYATAKAN DENGAN PANJANG RUSUK
(a). DALAM HAL INI PANJANG RUSUK
SEBESAR 2R ATAU 1D; DINYATAKAN
DALAM ANGSTROM (A). 1A = 10-8 cm

4. MEMILIKI SATU JENIS RONGGA (RUANG

ANTAR ATOM); SEBAGAI DASAR DALAM
PROSES PEMADUAN
JENIS-JENIS SEL SATUAN (KRISTAL) BERBASIS KUBUS DENGAN
BILANGAN KOORDINASI 8 ATAU 12 ADALAH:
 KUBUS PUSAT BADAN (KPB) ATAU BODY CENTERED CUBIC
(BCC); DIMANA BK = 8

 KUBUS PUSAT MUKA (KPM) ATAU FACE CENTERED CUBIC

(FCC); DIMANA BK = 12
JENIS SEL SATUAN LAIN DENGAN BK 12 ADALAH
HEKSAGONAL SUSUNAN RAPAT (CLOSED PACKED
HEXAGONAL / CPH):
SEL SATUAN YANG DIMILIKI OLEH UNSUR-UNSUR ADALAH
SEBAGAI BERIKUT;

PERLU DIKETAHUI BAHWA ADA UNSUR-UNSUR YANG MEMILIKI

SEL SATUAN LEBIH DARI SATU YANG LAZIM DISEBUT: POLITROPI
ANALISIS SEL SATUAN:
1. KUBUS PUSAT BADAN (KPB); BODY CENTERED CUBIC BCC:

CIRI-CIRI:
A. MEMILIKI BK 8
Common bcc metals
 Chromium
 Iron (below 9100C)
 Molybdenum
 Tungsten
 Titanium (above 8850C)

B. MEMILIKI JUMLAH ATOM PER VOLUME SEL SATUAN

SEBANYAK: 2 BUAH ATOM.
C. MEMILIKI PANJANG RUSUK SEL SATUAN:
D. MEMILIKI 2 JENIS RONGGA YAITU: RONGGA PRIMER DAN RONGGA
SEKUNDER.
E. MEMILIKI BIDANG GESER:

BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT BERPINDAHNYA ATOM-ATOM; PADA

SAAT MISALNYA: LOGAM MENGALAMI PROSES PEMBENTUKAN
(FORMING) ATAU PADA SAAT FASANYA BERUBAH.
CONTOH:

PADA PROSES PEMBENTUKAN, BENTUK SEL SATUAN TIDAK

BERUBAH, TETAPI POSISI ATOM-ATOM BERUBAH MELALUI BIDANG
GESER SEL SATUAN.
2. KUBUS PUSAT MUKA (KPM, FACE CENTERED CUBIC; FCC):

CIRI-CIRI:
A.MEMILIKI BILANGAN KOORDINASI 12.
KARENA BIL. KOORDINASINYA 12; MAKA SEL SATUAN TERSEBUT
KEPUNYAAN UNSUR LOGAM.
Common fcc metals
 Alumunium
 Copper
 Iron (from 9100C to 14000C)
 Lead
 Nickel
 Silver

B. MEMILIKI JUMLAH ATOM PER VOLUME SEL SATUAN

SEBANYAK 4 BUAH ATOM.
C. PANJANG RUSUK SEL SATUAN: a = 2R2
D. MEMILIKI BIDANG GESER SBB:
E.MEMILIKI 2 JENIS RONGGA; YAITU RONGGA OKTAHEDRAL
DAN RONGGA TETRAHEDRAL.

RONGGA
RONGGA TETRAHEDRAL
OKTAHEDRAL
DENGAN MENGIDENTIFIKASI JENIS KRISTAL YANG DIMILIKI
OLEH SUATU LOGAM; MAKA AKAN DAPAT DITENTUKAN
BIDANG-BIDANG GESER YANG MERUPAKAN TEMPAT
BERGESERNYA ATOM-ATOM PADA SAAT LOGAM DIDEFORMASI.
SEHINGGA PADA SAAT DIDEFORMASI; BENTUK LOGAM
BERUBAH NAMUN TIDAK AKAN MENGUBAH BENTUK KRISTAL
LOGAM TERSEBUT.
3. HEXAGONAL SUSUNAN RAPAT:

CIRI-CIRI:
A.BILANGAN KOORDINASI 12; DPL HSR SAMA
SEPERTI FCC; YANG BERBEDA HANYA SUSUNAN
TUMPUKKANNYA (STACKING SEQUENCE).
PERBEDAAN TUMPUKAN ATOM PADA FCC DAN HSR:
PADA FCC; TUMPUKAN ATOM-ATOMNYA ADALAH: ABC, ABC DST,
SEDANGKAN PADA HASR,TUMPUKAN ATOM-ATOMNYA ADALAH: AB,
AB, AB, DST.
 COMMON HCP METALS:
 Beryllium
 Magnesium
 Titanium (bellow 8550C)
 Zinc

SEL SATUAN YANG LAIN YANG LAZIM DIMILIKI OLEH LOGAM DAN
PADUANNYA ADALAH BODY CENTERED TETRAGONAL (BCT).
PERHATIAN:
1.UNSUR SEPERTI BESI (Fe); MEMILIKI LEBIH DARI SATU SEL
SATUAN:
S/D 9100C; SEL SATUAN BESI: BCC
910-13500C; SEL SATUAN BESI: FCC
1350-TITIK CAIR BESI (15350C): BCC
UNSUR SEPERTI BESI DISEBUT: POLITROPI;
MAKA BESI, LAZIM DISEBUT UNSUR YANG ALOTROPI.

2.UNSUR SEPERTI TITANIUM (Ti) JUGA MEMILIKI LEBIH DARI SATU

SEL SATUAN YAITU DIBAWAH 8850C HSR; SEDANGKAN DIATAS
8850C ADALAH BCC.
3.PERUBAHAN SEL SATUAN TERMASUK JUGA KEDALAM
PROSES TRANSFORMASI FASA. SETIAP TRANSFORMASI FASA
SELALU DIIRINGI DENGAN PERUBAHAN VOLUME.
KRISTAL-KRISTAL INI DI DALAM LOGAM TERSUSUN DALAM BERBAGAI
ORIENTASI. SETIAP ORIENTASI YANG BERBEDA AKAN MEMBENTUK
BATAS (BOUNDARY) DAN SELANJUTNYA SETIAP ORIENTASI AKAN
DIKELILINGI OLEH BATAS DAN MEMBENTUK BUTIR.

Grain boundary
MENGIDENTIFIKASI BIDANG SEL SATUAN MENURUT MILLER (MILLER
INDEX ATAU PLANAR INDEX) UNTUK KUBUS:

z
MISALNYA BIDANG 2378 AKAN
6 9 DIBERI INDEX; MAKA CARANYA
7 8 ADALAH SBB:
1.TENTUKAN TITIK POTONG
1 5 4 BIDANG TSB DENGAN SUMBU
y
X, Y DAN Z.
2 3 2.TENTUKAN HARGA
INVERSNYA.
x

3. INDEX MILLER DIPEROLEH DARI HARGA INVERSNYA.

JADI BIDANG 2378; MEMILIKI INDEX MILLER 100 DAN UNTUK BIDANG
DITULIS ( 100 ) SEDANGKAN UNTUK KELOMPOK BIDANG YANG SAMA
DITULIS { 100 }.
SEDANGKAN; JIKA DITULIS [100]; MENYATAKAN ARAH DAN KELOMPOK
ARAH YANG SAMA SEPERTI [100] DITULIS <100>.

JADI: MISALNYA INDEX MILLER UNTUK BIDANG-BIDANG GESER BCC

DAN FCC ADALAH:
UNTUK SELANJUTNYA; SECARA UMUM INDEKS MILLER DITULIS
DENGAN PERUMUSAN SBB:

(hkl)

DALAM BEBERAPA LITERATUR PERUMUSAN SEPERTI ITU DISEBUT:

MILLER-BRAVAIS. DENGAN PERUMUSAN SEPERTI ITU, JARAK ANTAR
BIDANG DALAM SISTEM KUBUS DAPAT DITENTUKAN DENGAN
MENERAPKAN RUMUS:

  𝑎
𝑑 h𝑘𝑙 = 2 2 2
√ h + 𝑘 +𝑙
HARGA d(hkl) DAPAT “DICARI” DENGAN TEKNIK DIFRAKTOMETRI SBB:

SEHINGGA DIPEROLEH:

  +

=2
STRUKTUR LOGAM MURNI DAN PADUAN:

LOGAM MURNI TERSUSUN OLEH ATOM-ATOM SEJENIS.

UNTUK MAKSUD-MAKSUD “KONSTRUKSI” DAN “KOMPONEN-KOMPONEN”
SPESIFIK DENGAN PEMBEBANAN MEKANIK DAN TERMAL YANG RELATIF
TINGGI; MAKA LOGAM MURNI JARANG ATAU HAMPIR TIDAK PERNAH
DIGUNAKAN.

DALAM PRAKTEK, LOGAM YANG LAZIM DIGUNAKAN UNTUK MAKSUD

TERSEBUT ADALAH LOGAM PADUAN (ALLOY METAL).

CONTOH:
EMAS LAZIM DIPADU DENGAN TEMBAGA
BESI, DIPADU DENGAN KARBON; DIPEROLEH BAJA
KARBON DAN BESI COR.
STRUKTUR LOGAM PADUAN (ALLOY STRUCTURE):

PADUAN ADALAH CAMPURAN DUA UNSUR ATAU LEBIH AGAR

DIPEROLEH PADUAN DENGAN SIFAT YANG BERBEDA.

HASIL PERCAMPURAN DAPAT

BERBENTUK:
• LARUTAN PADAT (SOLID)
SOLUTION), SIFAT: LUNAK.

• SENYAWA (COMPOUND); SIFAT:

KERAS.

• CAMPURAN LARUTAN PADAT DAN

SENYAWA.
DALAM PRAKTEK, SUSUNAN ATOM TIDAK PERNAH SEMPURNA;
ARTINYA TIDAK SEMUA TEMPAT KEDUDUKAN ATOM, DIISI OLEH ATOM-
ATOM.
KETIDAK SEMPURNAAN SUSUNAN ATOM LAZIM DISEBUT SEBAGAI
“CACAT KRISTAL” (CRYSTAL DEFECTS ATAU CRYSTAL IMPERFECTION).

JENIS CACAT KRISTAL TERDIRI DARI:

1.CACAT TITIK _POINT DEFECT)
TERDIRI DARI: CACAT LOWONGAN (VACANCY).
CACAT SUBSTITUSI: CACAT INTERSTISI:
2.CACAT GARIS (DISLOKASI):
TERDIRI DARI DISLOKASI SISI (EDGE DISLOCATION) DAN
DISLOKASI ULIR.
SIFAT DISLOKASI:

1.DIBAWAH PENGARUH GAYA/TEGANGAN GESER,

SEPANJANG DISLOKASINYA BERADA PADA BIDANG
GESERNYA, MAKA DISLOKASI AKAN BERGERAK.

2.MUDAH TIDAKNYA MENGGERAKKAN DISLOKASI

MERUPAKAN UKURAN KEKUATAN LOGAM.
3.JIKA DALAM PERGERAKANNYA DISLOKASI MENJUMPAI
HAMBATAN; MAKA DISLOKASI AKAN BERMULTIPLIKASI
(BERTAMBAH BANYAK). FENOMENA INI TERJADI PADA
PROSES STRAIN HARDENING.

Multiplikasi dislokasi Dengan

mekanisme Franck-Reed.
3. CACAT BIDANG:
TERDIRI DARI:
• BATAS BUTIR
• GARIS KEMBAR (TWIN)
• GARIS SLIP
4. CACAT VOLUME:
TERDIRI DARI:
• MIKRO POROSITAS
• POROSITAS
• RONGGA

ADANYA CACAT-CACAT INI, TENTU SAJA MENURUNKAN KEKUATAN

LOGAM. NAMUN DALAM TEORI BERIKUTNYA KEBERADAAN CACAT,
DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN LOGAM
(LIHAT TEORI DISLOKASI YANG BERKAITAN DENGAN MULTIPLIKASI
DISLOKASI DALAM PERISTIWA STRAIN HARDENING).

PENINGKATAN KEKUATAN LAZIMNYA DIIRINGI DENGAN PENURUNAN

KEULETAN (DUKTILITAS); DIATASI DENGAN RECOVERY DAN
REKRISTALISASI.
PADA PROSES REKRISTALISASI; YANG BERUBAH KONFIGURASI
DISLOKASINYA SEDANGKAN PADA REKRISTALISASI, SELAIN
KONFIGURASI DISLOKASI BERUBAH JUGA BENTUK BUTIR BERUBAH.

PERUBAHAN KONFIGURASI DISLOKASI DIMUNGKINKAN KARENA

ADANYA MEKANISME ANIHILASI.
APLIKASINYA PADA PROSES PENGELASAN:
MENURUT IIW; SALAH SATU METODE PENGELASAN ADALAH
MENGGUNAKAN LOGAM CAIR YANG LAZIM DISEBUT LOGAM LAS
(WELD METAL) SEBAGAI BERIKUT:

3
BERDASARKAN SKEMA SAMBUNGAN LAS; MAKA PADA DAERAH:

1; AKAN TERJADI PROSES PEMBEKUAN (SOLIDIFICATION

PROCESS).

2; AKAN TERJADI PROSES PEMADUAN (PENCAMPURAN

ANTARA LOGAM PENGISI/FM DENGAN LOGAM INDUK).
DASAR TEORINYA ADALAH: TEORI PEMADUAN
(ALLOYING).

3; DAERAH YANG DIPENGARUHI PANAS; DIMANA TEORINYA

DIDASARKAN PADA TEORI PERLAKUAN PANAS (HEAT
TREATMENT).
PROSES PEMBEKUAN (SOLIDIFICATION PROSES)

• PROSES PEMBEKUAN TIDAK PERNAH TERJADI SEKALIGUS.

• PROSES PEMBEKUAN DIDAHULUI OLEH:
- PROSES PENGINTIAN (NUKLEASI)
- DILANJUTKAN DENGAN PROSES PERTUMBBUHAN (GROWTH).
HASIL PEMBEKUAN PADA PENGECORAN
MENGHASILKAN STRUKTUR MIKRO SEBAGAI
BERIKUT:
SEDANGKAN PADA LOGAM LAS; KONSEP PENGINTIANNYA
DISEBUT DENGAN ISTILAH: EPITAKSIAL:
TEORI PENGUATAN LOGAM:

DALAM PRAKTEK, LOGAM DAPAT DITINGKATKAN KEKUATANNYA

MELALUI PROSES:

• SOLID SOLUTION STRENGTHENING

• SECOND PHASE STRENGTHENING
• MARTENSITIC TRANSFORMATION (UNTUK BAJA, BESI COR DAN
PADUAN-PADUANNYA).
• PRECIPITATION STRENGTHENING
• DISPERSION STRENGTHENING
• GRAIN REFINEMENT STRENGTHENING
DALAM PRAKTEK, MATERIAL YANG DIPERLUKAN UNTUK SUATU
KEPERLUAN HARUS MAMPU:

1. MENAHAN BEBAN MEKANIK:

BEBAN
BEBAN STATIK
MEKANIK

F t

BEBAN
DINAMIK

t
JENIS-JENIS PEMBEBANAN STATIK :

Torsi
Tekan
Tarik
Bending
2. KERAS DAN TIDAK MUDAH BERUBAH MESKIPUN
TEMPERATURNYA MENINGKAT.
3. TAHAN TERHADAP BEBAN BENTUR
4. TAHAN CREEP (MULUR)
TAHAN BEBAN DINAMIK:
TAHAN BEBAN THERMAL:

MELENDUT

BERTAMBAH PJG
BERINTERAKSI
DGN SEKELILING

DENGAN PEMANASAN
KEKUATAN LOGAM
MENURUN
TAHAN KOROSI:
CONTOH:

PADUAN BESI (Fe) DAN KARBON (C):

1. KARENA BESI MERUPAKAN UNSUR YANG MEMILIKI SEL SATUAN LEBIH

DARI SATU (POLITROPIK):
MAKA PADA SAAT DIPADUKAN DENGAN KARBON
AKAN MENGHASILKAN:

• LARUTAN PADAT:
- FERIT (α).
- AUSTENIT (γ).
- DELTA (δ)
• SENYAWA; SEMENTIT (Fe3C)
• CAMPURAN LARUTAN PADAT DAN SENYAWA:
- PERLIT (α + Fe3C)
- LEDEBURIT (γ + Fe3C)

• DUA MATERIAL TEKNIK: BAJA DAN BESI COR

2. SIFAT PADUAN BESI DAN KARBON SANGAT DIPENGARUHI
OLEH BESARNYA KANDUNGAN KARBON DAN BENTUK
STRUKTUR MIKRONYA DAN MUDAH DIPAHAMI MELALUI
DIAGRAM FASA BESI DAN KARBON.
MAKIN TINGGI KADAR KARBON; MAKIN KERAS BAJA
TERSEBUT DAN BENTUK STRUKTUR MIKRONYA BERUBAH.
3. SIFAT BAJA KARBON DAPAT DIUBAH DENGAN CARA:

• TRABSFORMASI MARTENSITIK; MELALUI PROSES PERLAKUAN

PANAS:

- THERMAL TREATMENT

- SURFACE HARDENING
* FLAME ATAU INDUCTION HARDENING

* THERMO CHEMICAL TREATMENT

(CARBURIZING, NITRIDING ATAU KOMBINASI
CARBURIZING DAN NITRIDING).
DENGAN MENGATUR LAJU PENDINGINAN DARI FASA AUSTENIT MAKA
AKAN DIPEROLEH BERBAGAI STRUKTUR MIKRO DENGAN SIFAT YANG
BERBEDA-BEDA.
• PERLAKUAN MEKANIK (MECHANICAL TREATMENTS):

- COLD WORK

- HOT WORK (BATASAN: TREK = 0.5 TM (0K)

• THERMAL CONTROL PROCESSES (TCP) ATAU THERMO MECHANICAL
TREATMENTS (TMT):

MISALNYA AGAR DIPEROLEH BUTIR YANG HALUS.

• ALLOYING (DITAMBAHI UNSUR PADUAN):

UNSUR PADUAN YANG DITAMBAHKAN

DIKELOMPOKKAN KEDALAM DUA KELOMPOK YAITU:

- UNSUR PADUAN YANG LARUT KE DALAM

LARUTAN PADAT. LAZIMNYA MEMPERBAIKI SIFAT
FISIK; SEPERTI PADA BAJA TAHAN KARAT.

- UNSUR PADUAN YANG MEMBENTUK SENYAWA

LAZIMNYA MEMPERBAIKI SIFAT MEKANIK; SEPERTI
PADA BAJA-BAJA PERKAKAS.