Anda di halaman 1dari 7

ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA OTOMATIS UNTUK MENINGKATKAN

KUANTITAS PRODUKSI

Disusun Oleh :
Fajar Ashari 02111840000133
Abellio Dhira Ryandi 02111840000151
Faiz Hanan Susanto 02111840000171
I Made Arya Astika Wardhana 01311840000053

========================================================================
Abstrak
Alat pengupas kelapa secara semi mekanis merupakan pengembangan dari alat tradisional. Mesin pengupas
sabut kelapa dapat membantu pekerjaan pengupasan sabut menjadi lebih cepat dengan kapasitas kerja yang
besar jika dibandingkan dengan pengupasan sabut kelapa secara tradisional dan semi mekanik. alat pengupas
sabut kelapa yang beredar di masyarakat masih belum bisa dikatakan efektif karena tenaga manusia ada
batasannya dan tidak bisa digunakan untuk pekerjaan yang terus menerus, maka dari itu kami ingin membuat
suatu alat yang mampu mengupas sabut kelapa dengan cepat tanpa diperlukannya tenaga manusia yang terlalu
banyak. Tahap pelaksanaan diawali dari studi literatur, perancangan dan desain model, pembuatan alat,
pengujian alat, analisis dan evaluasi, serta penyusunan laporan, yang kemudian didapati hasil alat "Pengupas
Sabut Kelapa" dengan panjang 1525 mm, lebar 400 mm, dan tinggi 715 mm, dengan total anggaran yang
diperlukan untuk membuat satu alat sebesar Rp 8.300.000.

Kata Kunci : Alat Pengupas, Kelapa, Otomatis, Sabut Kelapa


========================================================================
1. Pendahuluan dan telah berkembang. Untuk memperoleh
1.1 Latar Belakang sabut ditempuh dengan cara memisahkan sabut
Kelapa (Cocos nucifera) adalah dari tempurung kelapa yang disebut dengan
anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku pengupasan sabut[2].
aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa Pengupasan sabut kelapa dapat dilakukan
dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, secara tradisional dan menggunakan peralatan
biji, atau buah, yang secara botani adalah semi mekanik. Pengupasan kelapa dengan alat
pohon berbuah, bukan pohon tradisional mempunyai beberapa kekurangan
kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari kata yaitu kapasitas kerja yang kecil dimana untuk
Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang mengupas satu buah kelapa memakan waktu ±
berarti "kepala" atau "tengkorak" setelah tiga 1–5 menit. Upah untuk pengupasan sebuah
lekukan pada tempurung kelapa yang kelapa berkisar Rp. 300,- sampai Rp. 400,-.
menyerupai fitur wajah. Tumbuhan ini Bila produksi kelapa cukup tinggi maka biaya,
dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh waktu dan tenaga untuk pengupasannya juga
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan besar. Pengupasan sabut juga dilakukan
serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. dengan menggunakan alat yang terbuat dari
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang besi berbentuk linggis setinggi kira-kira 80 cm
dihasilkan tumbuhan ini[1]. dengan bagian yang tajam menghadap ke atas.
Sabut kelapa merupakan bahan berserat Di bagian bawah alat ini diberi tempat
dengan ketebalan sekitar 5 cm, dan merupakan kedudukan agar besi tidak masuk ke dalam
bagian terluar dari buah kelapa. Sabut kelapa tanah. Tenaga kerja yang telah terlatih mampu
terdiri atas kulit ari, serat dan sekam. Diantara mengupas kelapa rata-rata 500-1000 buah
komponen penyusun sabut kelapa tersebut setiap hari[3]/
penggunaan serat adalah yang paling banyak
Alat pengupas kelapa secara semi mekanis 1. Meningkatkan produksi ekspor kelapa
merupakan pengembangan dari alat 2. Membantu meningkatkan ekonomi
tradisional. Walaupun alat ini sudah termasuk negara
yang semi mekanis tapi pengoperasionalannya
sebagian besar masih menggunakan tenaga 1.5 Luaran yang Diharapkan
manusia. Dengan demikian alat ini masih Luaran yang diharapkan dalam
belum bisa dikatakan efektif karena tenaga program kreativitas mahasiswa bidang
manusia ada batasannya dan tidak bisa teknologi ini adalah
digunakan untuk pekerjaan yang terus 1. terciptanya alat pengupas sabut kelapa
menerus. Mesin pengupas sabut kelapa dapat otomatis yang dapat memudahkan
membantu pekerjaan pengupasan sabut pekerjaan pengusaha kelapa.
menjadi lebih cepat dengan kapasitas kerja 2. Suatu alat yang mampu mengupas
yang besar jika dibandingkan dengan sabut kelapa dengan cepat tanpa
pengupasan sabut kelapa secara tradisional dan diperlukannya tenaga manusia yang
semi mekanik. terlalu banyak.
3. Alat yang juga dapat meningkatkan
1.2 Rumusan Masalah produksi kelapa, dikarenakan
Berdasarkan latar belakang yang efektifitas serta efisiensi alat yang
diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan tinggi.
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja mesin 2. Tinjauan Pustaka
pengupas kelapa? 2.1 Motor
2. Bagaimana performance mesin Motor Listrik adalah alat untuk
pengupas kelapa? mengubah energi listrik menjadi energi
3. Bagaimana desain mesin pengupas mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya,
kelapa yang sesuai untuk digunakan mengubah energi mekanik menjadi energi
dan lebih efisien? listrik disebut generator atau dinamo. Motor
listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
1.3 Tujuan tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa
Tujuan dari pembuatan alat atau mesin air, dan penyedot debu. Pada motor listrik
pengupas sabut kelapa ini adalah: tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
1. Mengetahui prinsip kerja mesin Perubahan ini dilakukan dengan mengubah
pengupas kelapa. tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
2. Mengetahui performance mesin sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita
pengupas kelapa. ketahui bahwa: kutub kutub dari magnet yang
3. Mendapatkan desain yang sesuai senama akan tolak – menolak dan kutub –
untuk digunakan dan lebih efisien kutub tidak senama, tarikmenarik. Maka kita
dapat memperoleh Gerakan jika kita
1,4 Manfaat menempatkan sebuah 5 magnet pada sebuah
Adapun manfaat yang ingin diperoleh poros yang dapat berputar, dan magnet yang
melalui pembuatan alat pengupas sabut kelapa lain pada suatu kedudukan yang tetap[4].
otomatis ini adalah : 2.2 Kopling
1.4.1 Masyarakat Kopling (Coupling) adalah mesin yang
1. Mempermudah proses pengupasan digunakan untuk menghubungkan dua poros
sabut kelapa pada kedua ujungnya dengan tujuan untuk
2. Meningkatkan jumlah produksi kelapa mentransmisikan daya mekanis. Kopling
3. Menekan biaya operasional biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara
1.4.2 Pemerintah dua poros ketika beroperasi, tetapi saat ini ada
kopling yang memiliki torsi yang dibatasi
sehingga dapat slip atau terputus ketika batas
torsi dilewati. Tujuan utama dari kopling
adalah menyatukan dua bagian yang dapat
berputar. Dengan pemilihan, pemasangan, dan
perawatan yang teliti, performa kopling bisa
maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan
biaya perawatan bisa diperkecil. Gambar 2. Shaft
Kopling digunakan dalam permesinan untuk
berbagai tujuan: 2.4 V-belt
1. Untuk menghubungkan dua unit poros V-belt adalah salah satu transmisi
yang dibuat secara terpisah, seperti penghubung yang terbuat dari karet dan
poros motor dengan roda atau poros mempunyai penampang trapesium. Dalam
generator dengan mesin. Kopling penggunaannya sabuk-V dibelitkan
mampu memisahkan dan mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula.
menyambung dua poros untuk Bagian sabuk yang membelit pada puli akan
kebutuhan perbaikan dan penggantian mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
komponen. dalamnya akan bertambah besar Sabuk-V
2. Untuk mendapatkan fleksibilitas banyak digunakan karena sabuk-V sangat
mekanis, terutama pada dua poros mudah dalam penangananya dan murah
yang tidak berada pada satu aksis. harganya.
3. Untuk mengurangi beban kejut (shock Selain itu sabuk-V juga memiliki keungulan
load) dari satu poros ke poros yang lain di mana sabuk-V akan menghasilhan
lain. transmisi daya yang besar pada tegangan yang
4. Untuk menghindari beban kerja relatif rendah serta jika dibandingkan dengan
berlebih. transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja
5. Untuk mengurangi karakteristik lebih halus dan tak bersuara. Sabuk-V selain
getaran dari dua poros yang berputar. juga memiliki keungulan dibandingkan dengan
transmisi-transmisi yang lain, sabuk-V juga
memiliki kelemahan di mana sabuk-V dapat
memungkinkan untuk terjadinya slip[5].

2.5 Pasak
Pasak merupakan komponen yang
digunakan untuk menghubungkan poros
transmisi dengan komponen mesin yang
berputar seperti pulley, roda gigi, sprocket,
Gambar 1. Kopling maupun flywheel. Pasak membuat
komponen-komponen tersebut terkunci dan
2.3 Shaft ikut berputar bersama poros.
Shaft adalah elemen mesin yang
berputar, biasanya berbentuk lingkaran
melintang, yang digunakan untuk menyalurkan
tenaga dari satu bagian ke bagian lain, atau
dari mesin yang menghasilkan tenaga ke mesin
yang menyerap tenaga.

Gambar 3. Pasak
referensi dari bermacam sumber. Studi ini
2.6 Bearing dilakukan dengan mengumpulkan informasi
Bearing adalah sebuah elemen mesin tentang part maupun alat yang akan dibuat
yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif seperti motor listrik, pulley, poros dll.
antara dua atau lebih komponen mesin agar
selalu bergerak pada arah yang diinginkan. 3.2 Perancangan dan Desain Model
Bearing menjaga poros agar selalu berputar Perancangan terdiri dari beberapa
terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga tahap, yaitu pemilihan bentuk, penentuan
suatu komponen yang bergerak linier agar dimensi dan pemilihan bahan yang akan
selalu berada pada jalurnya. Bantalan digunakan dalam pembuatan alat. Hal ini
merupakan salah satu bagian dari elemen sangat penting karena akan berdampak
mesin yang memegang peranan cukup penting langsung pada kinerja alat yang akan
karena fungsi dari bantalan yaitu untuk dirancang.
menumpu sebuah poros agar poros dapat Alat pengupas sabut kelapa bekerja dengan
berputar tanpa mengalami gesekan yang menggunakan daya motor listrik yang
berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk digunakan untuk menggerakan poros pisau
memungkinkan poros serta elemen mesin yang bertindak sebagai pengupas sabut kelapa.
lainnya bekerja dengan baik. Walaupun demikian guna memberikan output
yang diinginkan perancangan tidak hanya
3. Tahap Pelaksanaan sekedar desain dari alat yang akan dibuat.
Tahap pelaksanaan dilakukan secara berurutan Namun juga perhitungan terkait dimensi dari
sesuai perencanaan yang telah dijadwalkan. Dan alat sangat diperlukan. Dengan dimensi yang
dapat digambarkan dalam diagram seperti ditentukan, gaya gaya yang bekerja akan
dibawah ini: diketahui dan output yang diharapkan dapat
semaksimal mungkin didapatkan.

3,3 Pembuatan Alat


Pembuatan alat pengupas sabut kelapa
dilakukan dengan dua cara, yang pertama
adalah membuat part sesuai dengan
perancangan desain yang telah dilakukan dan
yang kedua adalah dengan membeli part part
yang sudah didesain sesuai katalog yang ada
dipasaran. Part part yang akan dibuat misalkan
seperti poros dan pisau pengupas yang harus
didesain sendiri, kemudian ada body dari
mesin, kopling poros dan motor, dan juga
bracket pemasangan. Untuk yang dapat dibeli
adalah bearing, pulley, vbelt, dan motor, serta
part part penunjang seperti baut dan mur.
Setelah part part yang diperlukan telah
tersedia, kemudian dilaksanakan proses
assembly atau pemasangan.

3.1 Studi Literatur 3,4 Pengujian Alat


Studi literature ini dilakukan untuk Dalam pembuatan alat pengupas sabut
mengetahui lebih dalam terkait mesin kelapa ini mengutamakan kefektifan dari alat
pengupas sabut kelapa yang sudah ada dan tersebut mengupas sabut kelapa dalam kurun
waktu tertentu dengan jumlah produksi kelapa. ● Daya : 370 watt / 0,5 HP
Pengujian dilakukan dengan menjalankan ● Ratio Gear 30:1
mesin, kemudian mulai mengujinya dengan ● Speed Motor : 1400 RPM
memasukan kelapa kedalam mesin otomatis ● Speed Output : 47 RPM
tersebut. Apabila waktu yang didapatkan ● Dimensi : 27cm x 14 cm
dalam mengupas sabut kelapa sudah sesuai ● Shaft / as : 22mm x 40mm
dengan perhitungan, maka alat dapat dikatakan ● Berat : 9,5 Kg
berhasil.
Pemilihan Pulley :
3.5 Analisa dan Evaluasi
Pada tahap ini, alat akan dianalisa dan
dievaluasi terkait pengujian yang telah
dilakukan. Mesin pengupas sabut kelapa
dianalisis apakah mesin dapat lebih
diefektifkan lagi atau kemampuannya sudah
maksimal. Analisis dan evaluasi dilakukan
dengan melakukan perhitungan sederhana.

3.6 Penyusunan Laporan Pemilihan V-belt :


Penyusunan laporan ini dilakukan saat Berdasarkan nilai Pd dan n yang ada,
pengujian alat sudah dilakukan dan berhasil maka kami memilih V-belt tipe B dengan
menguji alat tersebut. Hal ini dilakukan agar spesifikasi:
diketahui manfaat, keunggulan, dan hasil dari ● Tinggi (b) = 17 mm
alat yang sudah dibuat. Untuk tahap ini ● Lebar (h) = 10,5 mm
dilakukan sebagai hasil dokumentasi dan juga ● Luas Penampang (A) = 1,38 cm2
sebagai bukti fisik. ● Panjang Belt (L) = 1400mm

Sketsa Diameter Poros Kerja :


4. Komponen dan Anggaran
4.1 Perencanaan Komponen
Perencanaan Daya Motor :
Spesifikasi Beban :
● Jenis kelapa yang dipakai adalah
kelapa tua umur 2-3 bulan Ukuran Diameter
● Massa beban 1,5 kg per buah D1 = 41.68mm
D2 = 41.68mm
(batok, isi kelapa & sabut kelapa)
D3 = 67,5386mm
● Waktu yang dibutuhkan untuk
D4 = 23,37 mm
mengupas satu buah kelapa : 10
detik Sketsa Poros Motor :
● Kecepatan produksi sabut kelapa =
108 kg/jam

Pemilihan Motor :
● Merk : SMC
● Type : YYGL7134-2
● Type Gearbox : GLW22-370C-30
● Input : 110 - 220 VAC
Ukuran Diameter = 37,8 mm

Pemilihan Bearing :
● Nachi Deep Groove Ball Bearing
No.6005
● Nachi Deep Groove Ball Bearing
No.6014
● Nachi Deep-grove Ball Bearing
No.6808

Sketsa Poros Kerja :

4.2 Desain
Desain keseluruhan :

Desain tampak atas :

4.4 Analisis Anggaran


Dari estimasi anggaran diatas dapat
kita ketahui total kebutuhan awal yang
diperlukan untuk membuat alat pengupas sabut
kelapa sebesar Rp 6.439.000 atau dapat kita
bulatkan menjadi Rp 6.500.000 untuk
4.3 Tabel Komponen Yang Dibutuhkan
sekaligus biaya insidental.
Untuk tambahan biaya pembuatan
bagian-bagian yang dapat kami rincikan
berdasarkan harga pasaran adalah sebagai
berikut :
1. Body/ Casing, terdapat 2 hal yang 1. Dimensi total alat "Pengupas Sabut
penting dalam body/casing yaitu Kelapa" memiliki panjang 1525 mm,
terdapat proses yang mengharuskan lebar 400 mm, dan tinggi 715 mm.
hasil presisi(posisi penempatan 2. Komponen penyusun yang diperlukan
bearing dan baut rumah bearing) dan untuk membuat alat "Pengupas Sabut
proses yang non presisi, karena proses Kelapa" adalah Baut, Bearing, Body,
yang cukup rumit dan memakan waktu Kopling, Mur, Motor, Pangkon
estimasi kami adalah Rp 300.000. Bawah, Poros, Pulley, Pasak, Rumah
2. Poros Kerja, proses pada poros kerja Bearing, dan V-belt.
memerlukan kepresisian pada bagian 3. Total anggaran yang diperlukan untuk
tumpuan bearing saja, selain itu tidak membuat alat "Pengupas Sabut
perlu, untuk membuatnya kami Kelapa" sebesar Rp 8.300.000
estimasi sebesar Rp 300.000/Poros
Kerja. Daftar Pustaka
3. Pasak Pulley, kami estimasikan [1] Amin, Tuasikal M. Penyuluhan dan
sebesar Rp 50.000/Pasak karena Pelatihan Pengolahan Sabut Kelapa. Asian Journal
memerlukan proses milling presisi. of Innovation and Entrepreneurship, 2015, 4.2:
4. Poros Motor, prosesnya seperti poros 93-97.
kerja, namun dengan dimensi yang [2] Putera, P., Intan, A., Mustaqim, F., &
Ramadhan, P. Rancang Bangun Mesin Pengupas
lebih kecil dan proses yang tidak
Sabut Kelapa. Agroteknika, (2019). 2(1), 31-40.
terlalu rumit, maka dari itu kami
[3] Suhardiyono, L. (1988). Tanaman Kelapa,
estimasikan sekitar Rp 130.000. Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta :
5. Rumah Bearing, karena hampir semua Penerbit Kanisius.
proses pengerjaan dari 4 rumah [4] Bahariawan, A. S. (2018). Buku Ajar
bearingnya serupa dan memerlukan Energi dan Elektrifikasi Pertanian. DEEPUBLISH.
kepresisian maka, kami estimasi [5] Sularso dan Suga, K. 2004. Dasar
sekitar Rp 80.000/Buah Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Jakarta:
6. Kopling set, memerlukan kepresisian, Pradyna Paramita
kami estimasikan proses
pengerjaannya sekitar Rp 160.000.
7. Pangkon Bawah, untuk pangkon
bawah sendiri memerlukan kepresisian
pada bagian tertentu saja, kami
estimasikan sekitar Rp 100.000.
Dengan mengetahui harga tiap pengerjaannya,
maka apabila kami total adalah sebesar Rp
1.710.000 dan kami bulatkan menjadi
1.800.000. sehingga untuk total biaya estimasi
untuk membangun Mesin Pengupas Kelapa
kami adalah Rp 8.300.000. Untuk proses
perakitan, kami lakukan secara manual oleh
kelompok kami sendiri, jadi tidak
mengeluarkan biaya tambahan.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan
perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai