BAB II ISI
Untuk memanen kelapa sawit maka dibutuhkan berbagai alat-alat dan
mesin untuk memudahkan kegiatan pemanenan. Alsin yang digunakan mulai dari
peralatan konvensional hingga yang modern. Berikut beberapa peralatan
konvensional yang biasa digunakan untuk memanen kelapa sawit:
1. Dodos (chisel)
Spesifikasi:
Nama alat: dodos (chisel)
Bahan: besi baja kualitas baik
Lebar bagian mata dodos: 10 cm
Lebar bagian pangkal: 5 cm
Panjang mata dodos: 17 cm
Ketebalan bahan pada bagian pangkal: 5 mm
Diameter lingkaran untuk gagang atau tangkai: 5 cm
Panjang Lingkaran untuk gagang atau tangkai: 10 cm
Pada lingkaran besi untuk gagang atau tangkai dibuat 2 (dua) buah lubang tembus
dengan jarak antara lubang: 4 cm.
Bagian-bagian alat:
Mata dodos type D-SPD3, D-SPD4, D-SPD5 dan D-SPD6. Terbuat dari baja
karbon berkualitas tinggi dan sangat tajam
Gagang/tangkai dodos, tangkai dodos disesuaikan dengan tinggi tanaman
kelapa sawit yang akan dipanen. Biasanya menggunakan tangkai kayu
Pengikat anatara mata dodos dengan gagang biasanya menggunakan paku.
Kekurangan:
Akan banyak menguras tenaga pekerja karena sepenuhnya menggunakan
tenaga manusia
Berat karena sebagian dodos menggunakan gagang besi putih namun ada juga
yang mengguanakan gagang kayu
Pekerjaan yang dilakukan tidak akan efektif dan efesien (hasil kerja sangat
bergantung kepada pekerja atau operator).
Prinsip kerja:
Prinsip kerja dari dodos (chisel) ialah dengan cara mendodos (gaya
pukul+sentak) pelepah dan tandan buah yang akan dipotong. Hasil dodosan sangat
dipengaruhi oleh tenaga pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. Apabila
tenaga yang diberikan besar, maka pekerjaan akan cepat selesai dan sebaliknya
apabila tenaga yang diberikan kecil.
2. Egrek ( sickle)
Spesifikasi:
Nama alat: egrek (sickle)
Bahan Material : Baja
Bentuk mata egrek: pisau arit
Panjang pangkal pisau egrek : 20 cm
Panjang pisau egrek: 45 cm
Lebar Mata Egrek : 3-4 cm
Bagian-bagian alat:
Mata egrek, berupa rawit seperti sabit yang terbuat dari baja karbon yang
berkualitas tinggi, sangat tajam dan tidak mudah tumpul, terdapat dua pilihan
warna yakni putih (stanlees stell), dan hitam.
Gagang egrek, terbuat dari besi putih dengan panjang lebih dari 5 meter
Cincin pengikat (cekak),yaitu pengikat antara mata egrek dengan gagangnya.
Pada cincin tersebut terdapat baut-baut untuk menguatkan/melonggarkan
ikatan.
Kekurangan:
Dikarenakan gagangnya terbuat dari besi maka akan terasa lebih berat
Akan banyak menghabiskan tenaga
Akan menimbulkan resiko apabila pengikat egrek terlepas
Akan menimbulkan resiko jika egrek terlepas dari tangan si pekerja
Prinsip kerja:
Prinsip kerja dari egrek adalah mata egrek yang seperti rawit akan menarik tandan
buah kelpa sawit maupun pelepah daun yang sudah tua jika diberikan gaya tarik
oleh si pekerja. Hasil kerja sangat berpengaruh dari tenaga (kuat tarik) yang
disalurkan oleh si pekerja terhadap egrek.
3. Gancu (J Hook)
Gancu merupakan salah satu alat pemanen sawit yang digunakan untuk
mengangkat buah sawit yang jatuh dan memindahkannya ke atas truk atau lori.
Gancu terbuat dari baja karbon hitam yang berkualiats tinggi. Gancu ini terdiri
dari gagang dan mata gancu yang menyatu. Ujung mata gancu yang runcing dan
tajam akan sangat memudahkan untuk mencatok buah sawit yang jatuh.
Spesifikasi:
Nama alat: Gancu
Bahan : terbuat dari besi beton
Diameter besi: 3/8 inci
Panjang: disesuaikan dengan kebiasaan setempat.
Kelebihan gancu:
Dengan mata gancu yang runcing dan tajam akan memudahkan pengambilan
buah sawit
Kekurangan gancu:
Hasil kerja berlangsung lama sehingga sangat tidak efektif dan efisien
Menghabiskan banyak tenaga.
Karena terbuat dari besi beton maka akan mudah berkarat.
Prinsip kerja:
Prinsip kerja gancu ialah dengan cara mencatok buah sawit dengan menggunakan
ujung mata gancu yang runcing dan tajam, selanjutnya buah sawit dapat langsung
dingkat ke troli maupun truk.
Kapak merupakan salah satu alat pemanen sawit yang digunakan memecahkan
dahan yang sudah tua dan juga dapat digunakan untuk memindahkan TBS yang
jatuh ke dalam lori. Penggunaak kapak untuk memecahkan dahan yang sudah tua
hanya dapat dilakukan pada tanaman sawit yang masih pendek, sampai masih
dapat dijangkau oleh pekerja sambil jongkok ataupun berdiri.
Bagian-bagian alat:
Mata kapak, terbuat dari baja karbon berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap
karat.
Gagang kapak, ada yang terbuat dari besi maupun kayu. Biasanya dibagian
ujung gagang (tempat memegang) diberi karet untuk kenyamanan saat bekerja.
Kelebihan kapak:
Dapat digunakan untuk memindahkan buah sawit yang jatuh kedalam troli
Dapat digunakan untuk memotong pelepah daun yang sudah tua.
Efektif untuk memotong pelepah yang sudah tua
Kekurangan:
Untuk memindahkan TBS yang jatuh ke dalam troli tidak efektif dan efisien
Memotong pelepah hanya dapat dilakukan dengan ketinggian tertentu (harus
dapat dijangkau sambil jongkok ataupun sambil berdiri
Tidak efektif untuk memotong pelepah yang masih segar
Prinsip kerja:
Prinsip kerja kapak untuk memotong pelepah ialah dengan cara memberikan gaya
pukul terhadap pelepah yang ingin dipotong. Namun untuk megambil dan
mengangkat TBS dapat dilakukan dengan cara menancapkan mata kapak ke buah
yang ingin di ambil (mencatok).
5. Tojok (T Hook)
Spesifikasi:
Bahan: terbuat dari pipa besi dengan ujung besi beton lancip
Panjang tojok : 1-1,5 m
Bagian-bagian alat:
Antara gagang, tangkai dan mata tajok seluruhnya menyatu, yang terbuat dari
besi maupun baja.
Terdiri dari gagang kecil sebagai tempat untuk memegang tajok.
Tangkai tajok, ada yang seluruh tangkainya berbentuk dan berukuran sama dan
ada pula yang ujungnya berbentuk tirus.
Mata tajok lurus, runcing dan tajam.
Kelebihan:
Mempermudah pekerjaan untuk memindahkan TBS, sehingga tidak perlu
diangkat menggunakan tangan
Kekurangan:
Bagian buah sawit yang terkena tusukan tajok akan rusak karena terluka
Hasil pekerjaan sangat bergantung pada pekerja (karena bergantung pada
tenaga manusia)
Prinsip kerja:
Prinsip kerjanya adalah dengan cara menancapkan tajok pada TBS selanjutnya
diangkat dan dipindahkan ke tempat yang diinginkan, lalu TBS dilepaskan dari
tajok.
Spesifikasi :
Diameter kawat 1,2 mm
Diameter kumparan 18 cm, Lebar 21 cm.
Gangang/Tangkai pipa besi 3/4,Panjang 120 cm
Berat 1,3 Kg
Bagian-bagian alat:
Kumparan, terbuat dari kawat yang flexible
Gagang/tangkai
Poros yang dapat berputar
Kelebihan:
Pekerjaan mengumpulkan brondolan jadi lebih cepat dan efisien
Kawat tidak mudah patah karena flexible
Tidak berat
Penggunaanya tidak mesti dilakukan oleh pekerja yang profesional
Kekurangan:
Tidak mampu untuk menampung brondolan dalam jumlah yang banyak
Spesifikasi:
Diameter besi
Kelebihan:
Pekerjaan untuk mengumpulkan brondolan jadi lebih cepat
Brondolan akan mudah untuk ditarik, karena pada bagian ujung mata garu
tidak terdapat celah
Dapat digunakan oleh siapa pun, walaupun penggunanya tidak professional.
Kelemahan:
buah sawit akan kotor karena ditarik oleh garu
prinsip kerja:
prinsip kerja garu ialah akibat gaya tarik yang diberikan oleh si pekerja maka garu
akan menarik brondolan sawit.
8. Parang
Spesifikasi:
Panjang Total: 55,5 cm
Panjang Bilah: 41,5 cm
Lebar Bilah : < 5,5 cm
Tebal Bilah: 0,25 cm
Berat Parang: 470 Gram
Bahan : besi berkualitas tinggi
Kelebihan:
Dapat menebas semak-semak dengan mudah
Mata parang tidak mudah patah karena terbuat dari besi yang tebal
Kekurangan:
Pekerjaan akan berlangsung lama
Penebasan semak belukar hanya dapat dilakukan pada ketinggian tertentu,
yaitu sampai batas mampu dijangkau ketika berdiri.
Prinsip kerja:
Mata parang akan memotong /menebas semak setelah parang diayunkan.
10. Karung
Karung merupakan perlengkapan tambahan yang biasanya digunakan
untuk menampung/memasukkan hasil kutipan brondolan sawit yang jatuh dan
selanjutnya dimasukkan ke dalam roli.
Spesifikasi:
Nama alat: Rushcut Chisel/Sickle (alat panen sawit modern)
Bahan bakar mesin: Bensin/Pertamax dicampur oli
Komposisi tepat bahan bakar: 25 liter bensin dengan 1 liter oli
Transmisi: 2 Kecepatan
Kekuatan: 1,2 hp
Maks kecepatan mesin: 10500 rpm
Kecepatan kinerja mesin: 3000-4000rpm
Kapasitas bahan bakar: 440 ml
Egrek (Sickle)
Berat: 8 Kg
Panjang: 5,2 meter
Jangkauan: 3 6,5 meter
Keuntungan yang bisa didapat dari penggunaan mesin egrek dan dodos:
Memanen sawit lebih cepat hingga 5x lipat
Lebih efektif dan efisien
Dapat digunakan oleh ibu-ibu maupun remaja yang awalnya tidak bisa
menggunakan dodos maupun agrek biasa.
Hemat bahan bakar (1.5 - 2.5 liter / hari, selama 8 jam penggunaan).
Dilengkapi dengan Motor 2 Tak (Bensin+oli) sehingga kinerja alat ini menjadi
maksimal,
Dapat bekerja 8 - 10 jam / hari.
Prinsip kerja:
1. Traktor gandeng
Keunggulan:
Kelemahan:
Prinsip kerja:
2. lori
Karena ukurannya yang mini mobil ini biasanya langsung masuk ke dalam
kebun sawit untuk mengangkut tandan buah + brondolan. Selanjutnya hasil
angkutan sawit menggunakan mini truk ini akan dimasukkan ke dalam truk
yang besar untuk dibawa ke pabrik.
3. Mobil truk
Karena ukuran truk ini yang besar jadi pengangkutannya dimulai setelah
pengangkutan oleh mini truk. Hasil angkutan mini truk dimasukkan kedalam
truk ini, yang selanjutnya hasil panen sawit akan diangkut ke pabrik untuk
pengolahan.
Spesifikasi: