0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
TRI UNTORO
2021
Jurnal MT 4.0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
A. REPLANTING
1. Standard Operating Procedure
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Suatu kebun kelapa sawit dianggap sudah tua jika sudah berumur kurang lebih 25
tahun. Kebun kelapa sawit pada umur di atas sudah mengalami penurunan pada
produktifitasnya. Hal tersebut bisa terjadi lantaran beberapa sebab antaranya produksi
buah pada pokok menurun, buah sulit dipanen, dll. Untuk lahan gambut produktifitas
kelapa sawit dikatakan menurun apabila produktifitasnya sudah < 20 Ton/Ha/Tahin.
Oleh sebab itu kebun kelapa sawit yang sudah dianggap tua perlu direplanting dengan
tujuan untuk peremajaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas buah
yang dihasilkan.
Program replanting mempunyai beberapa tahapan penting yang perlu
diperhatikan. Pentingnya dalam pelaksanaan tahapan replanting dikarenakan
kesalahan-kesalahan pada replanting akan berdampak hingga jangka waktu yang lama.
Tahapan replanting meliputi Prelining, Penurunan Level Air, Penutupan Parit Field
drain Lama, Chipping and Staking/Deboling, Pembukaan Parit Fields Drain Baru,
Blending, Garuk, Leveling/Compact, Aplikasi Caco3, Tanam LCC, Point Lining, MB
Planting, Hole n Hole dan Planting. Setiap tahapan diharapkan dapat dilakukan dengan
perhitungan yang matang untuk meminimalisir kesalahan yang akan berdampak
panjang.
2. Tujuan
1. Replanting dibuat untuk meningkatkan produktifitas kebun kelapa sawit
2. Produktifitas yang naik maka akan meningkatkan daya saing bagi perusahaan
3. Membuka lapangan pekerjaan serta terkait pelaksanaan program replanting
Jurnal MT 4.0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
PROSEDUR OPERASIONAL
Penyusuanan Rencana Replanting
1. Mengetahui luas lahan yang akan direplanting. Melakukan pemataan lahan dan
akses-akses terkait pelaksanaan replanting.
2. Mempertimbangkan effisiensi dan efektifitas kegiatan pemanen pada lahan
yang akan direlanting.
3. Pemesanan bibit unggul kelapa sawit yang bersertifikat.
4. Persiapan lokasi pembibitan terkait ketersediaan air, bebas hama dan penyakit,
serta akses transportasi yang mudah.
5. Persiapan alat dan bahan berikut serta perhitungan biayanya.
4. Tumbang/Chipping, Staking/Deboling
Tahap Chipping merupakan tahap penumbangan pokok kelapa sawit yang sudah
tua. Berikut ketentuan-ketentuan dalam proses Chipping:
- Proses penumbangan dan Chipping menggunakan alat berat (Excavator PC
100).
- Membongkar akar pada pokok yang sudah tumbang maupun yang masih
berdiri.
- Melakukan Chipping dengan ketentuan ketebalan <10 cm.
6. Pulverizing (Blending)
Blending bertujuan untuk penghancuran dan mencampur tanah, akar, serta pokok
hasil Chipping-an. Berikut ketentuan-ketentuan pada proses Pulverizing/Blending:
- Proses Blending dapat menggunakan alat berat (Excavator PC 100).
- Pelaksanaan Blending dilakukan 2,5 s/d 3 bulan setelah proses Chipping
selesai.
- Pada saat Blending, pastikan akar dan batang yang sudah dichipping habis
terblending.
- Prouktifitas dapat mencapai 0.9Ha/Hari.
7. Garuk
Peggarukan dilakukan setelah proses Blending. Degan tujuan untuk
mengumpulkan haisl Chippin gdan akar ke tempat Stacking.
8. Leveling (Compact)
Jurnal MT 4.0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
Leveling/Compact merupakan proses pemerataan permukaan tanah pada lahan
replanting.
- Proses Leveling menggunakan alat berta (Excavator PC 100)
- Penggarukan ddilakukan sedalam ± 40 cm agar akar dan gulma dapat terputus.
- Semua hasil garukan dikumpulkan pada Staking Point.
- Untuk medapatkan hasil yang baik, pastikan lahan dalam keadaan kering.
- Compact dilakukan 2,5 – 3 bulan setelah dichipping.
9. Aplikasi CaCo3
Pengaplikasian CaCo3 ertujuaan untuk meningayakn
- Pemupukkan CaCo3 dilakukan setelah proses Chpipping selesai.
- Dosis 2 Ton/Ha
- Pemupukkan dilaksanaan dengan penuh semangat
- Blending
- Garuk
- Leveling
Produktifitas Excavator PC 138 = 80 pokok/hari
Lahan 1000 Ha dengan SPH 160 pokok/Ha = 160000 pokok
Target selesai = 6 bulan = 180 hari
16 0000 pokok
= 888.8 pokok/hari
1 80 hari
888.8 pokok /hari
= 11.1 excavator
80 pokok /hari
Maka, untuk proses Leveling pada lahan 1000 Ha dengan waktu pengerjaan 6
bulan dapat menggunakan 11 excavator.
- Pulverizing
Produktifitas Excavator PC 138 = 80 pokok/hari
Lahan 1000 Ha dengan SPH 160 pokok/Ha = 160000 pokok
Target selesai = 6 bulan = 180 hari
16 0000 pokok
= 888.8 pokok/hari
1 80 hari
888.8 pokok /hari
= 11.1 excavator
80 pokok /hari
Maka, untuk proses Pulverizing pada lahan 1000 Ha dengan waktu pengerjaan
6 bulan dapat menggunakan 11 excavator.
Jurnal MT 4.0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
- Holing
Produktifitas Excavator PC 139 = 480 pokok/hari
Lahan 1000 Ha dengan SPH 160 pokok/Ha = 160000 pokok
Target selesai = 3 bulan = 90 hari
16 0000 pokok
= 1777.7 pokok/hari
90 hari
1777.7 pokok /hari
= 3.7 excavator
4 80 pokok /hari
Maka, untuk proses Holing pada lahan 1000 Ha dengan waktu pengerjaan 3
bulan dapat menggunakan 4 excavator.
- Cuci Parit
Tarif Excavator = Rp. 3.850/meter
1 Ha = 150 meter
Jurnal MT 4.0 (Metanol)
Kuala Lumpur Kepong Bhd.
3.850 x 150 = Rp. 577.500/Ha
- Garuk
Tarif Excavator = Rp. 4.125.000/Ha
- Pulverization (Blending)
Tarif Excavator = Rp. 6.050.000/Ha
- Hole in Hole
Tarif Excavator = Rp. 1.500.000/Ha
- Planting
Pupuk Lubang tanaman bibit kelapa sawit :
Tarif Excavator = Rp. 40.000
B. IMMATURE UPKEEP
1.