Anda di halaman 1dari 50

GULMA DAN PENGENDALIANNYA

Learning-TAP
TUJUAN

1. Mengetahui jenis-jenis gulma yang umum


terdapat di kebun kelapa sawit
2. Memahami cara pengendalian gulma
dengan baik
3. Memahami dan menjelaskan teknik
kalibrasi alat
4. Mengorganisasi pekerjaan pengendalian
gulma di lapangan

Learning-TAP
PENGERTIAN GULMA

• Tumbuhan (plant) : istilah umum yang


digunakan terhadap suatu tumbuhan jika belum
diketahui kegunaannya.

• Tanaman (crop) : tumbuhan yang berguna bagi


manusia, baik untuk pemenuhan kebutuhannya
secara langsung maupun tidak langsung

Learning-TAP
PENGERTIAN GULMA

• Gulma merupakan tumbuhan liar yang tumbuh secara alami


dan menjadi pesaing bagi tanaman utama (kelapa sawit),
sehingga keberadaannya tidak dikehendaki karena merugikan
pertumbuhan dan produksi kelapa sawit serta dapat
mengganggu kelancaran aktivitas lainnya.

• Terdiri dari 3 kelompok yaitu : gulma bermanfaat, gulma lunak


dan gulma berbahaya.

Learning-TAP
ALAT PERKEMBANGBIAKAN GULMA
Rimpang Geragih
Jenis Gulma Biji Batang (Rhizoma) (Stolon)
Umbi Akar

Imperata. c. +++ - +++ - - +


Mikania m. +++ ++ - - - +
Cyperus r. + - - + +++ +
Melastoma +++ ++ - - - -
Eupatorium +++ ++ - - - +
Ageratum c +++ + - - - -
Paspalum c +++ - - + - -
Axonophus c +++ - - - - +
Keterangan : +++ : banyak, ++ : sedang, + : sedikit, - : tidak

Learning-TAP
GULMA LUNAK DAN BERMANFAAT

Learning-TAP
GULMA LUNAK DAN BERMANFAAT

Learning-TAP
GULMA LUNAK DAN BERMANFAAT

Learning-TAP
GULMA DAN TANAMAN BERBAHAYA

Learning-TAP
GULMA BERGUNA

• Merupakan tumbuhan liar yang bermanfaat sebagai


inang alternatif musuh alami (parasitoid dan predator)
hama UPDKS .

• Tanaman ini diupayakan keberadaannya di areal


perkebunan karena peranannya dalam mendukung
perkembangan agensia pengendali hayati UPDKS.

Learning-TAP
GULMA BERGUNA
Beberapa tumbuhan berguna :
- Turnera subulata
- Erechtites sp
- Urena lobata
- Casia tora
- Euphorbia spp
- Diplazium asperum
- Antigonon leptopus
- Elephantopus tomentosus
- Ageratum sp
- Cassia cobanensis.
- Dan lain-lain
Learning-TAP
PENYEBARAN GULMA

1. Angin contoh pada Imperata cylindrica


dan Micania sp
2. Air
3. Manusia dan Hewan
4. Mesin alat Pertanian

Learning-TAP
KERUGIAN YANG DI TIMBULKAN GULMA

1. Pengaruh Persaingan
2. Mengurangi Ketersediaan unsur hara
3. Mendorong perkembangan penyakit
4. Menimbulkan efek allelopathy
5. Menyulitkan panen
6. Menyulitkan pengawasan
7. Membelit tanaman
8. Mengganggu tata drainase
9. Menurunkan nilai estetik
10.Meningkatkan resiko kebakaran

Learning-TAP
PENGENDALIAN GULMA

a. Dilakukan pembersihan piringan sampai 30 cm di luar batas


kanopi daun atau sampai maksimum 180 cm dari pangkal
pohon kelapa sawit, sedangkan pasar pikul dibersihkan selebar
± 1.2 m dilakukan setelah tanaman berumur > 6 bulan.

b. Pengendalian secara preventif dan kultur teknis: Penanaman


dan perawatan kacangan untuk menyaingi pertumbuhan
gulma. Kacangan berfungsi sebagai pengendalian biologis
melalui persaingan hidup.

Learning-TAP
PENGENDALIAN GULMA
c. Pengendalian secara biologis :
• Mengembangkan agensia pengendali hayati gulma seperti:
Pareuchaetes pseudoinsulata dan Cecidochares connexa
untuk mengendalikan Chromolaena odorata, Actinote
anteas untuk mengendalikan Chromolaena odorata dan
Mikania spp.

d. Perawatan secara mekanis


• Salah satu pilihan adalah dengan menggunakan Rotary
Slasher untuk perawatan pasar pikul di daerah datar yang
memungkinkan masuk alat tersebut pada saat tanaman
TBM 2. dengan perbandingan 4: 1 dan TBM 3 dengan
perbandingan 2 : 1.
Learning-TAP
PENGENDALIAN GULMA
e. Pengendalian Secara Kimia
Jenis herbisida yang digunakan untuk semprot
piringan :
- Tanaman umur < 18 bulan dilakukan secara manual.
- Tanaman umur ≥ 18 bulan digunakan Herbisida sistemik

• Pada penyemprotan di pasar pikul dan gawangan


dapat menggunakan herbisida sistemik sesuai
gulma yang menjadi sasaran (target).
• Penyemprotan sampai batas 20 meter dari aliran air

Learning-TAP
PENGENDALIAN SECARA KIMIA

Learning-TAP
PENGENDALIAN SECARA KIMIA

Learning-TAP
ALAT SEMPROT
a. Alat penyemprot
– Untuk semua pekerjaan penyemprotan di LC, TBM
dan awal TM muda, kebutuhan larutan (air) dari
volume sedang sebanyak ± 450 ltr/ha, volume
rendah (low volume) sebanyak 200 – 450 ltr/ha dan,
apabila gulma sudah berkurang, mengarah ke very
low volume (VLV) sebanyak 100 – 200 lltr/ha.
– Jenis Nozzle yang dipilih harus disesuaikan dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
– Jenis alat semprot yang digunakan saat ini adalah
SA15/RB 15, kapasitas Kap 15 liter (RB 15)
Learning-TAP
ALAT SEMPROT
b. Micron Herbisida Spray (MHS)
• Sistem ini memakai volume larutan yang sangat
rendah (ultra low volume – ULV) sekitar 12–– 20
ltr/ha dengan butir cairan 250 mikron.
• Cocok untuk herbisida sistemik dan tidak boleh
digunakan untuk campuran Paraquat. Cara ini
cocok untuk penyemprotan piringan di TM
remaja – tua dan pasar pikul di TM muda dengan
tumbuhan gulma ringan sampai sedang. Prestasi
kerja tinggi, efektif dan efisien cost.

Learning-TAP
JENIS NOZZLE
• Agar penyemprotan dapat dilakukan tepat dengan
sasaran kerja, dosis herbisida dan volume larutan, maka
pancaran yang keluar dari sprayer harus mempunyai
pola tertentu dan hal ini ditentukan oleh jenis nozzle
yang diseleksi untuk pekerjaan yang bersangkutan.
• Nozzle harus diperiksa setiap minggu dan dilakukan
kalibrasi. Apabila flowrate > 10% dari spesifikasi harus
diganti.
• Nozzle yang sumbat digoyang-goyangkan dalam air
bersih.
• Apabila perlu hanya tangkai bunga rumput yang lunak
digunakan.

Learning-TAP
JENIS NOZZLE
• Kebun harus mempunyai stok nozzle yang cukup
untuk pekerjaan yang diprogramkan.
• Tekanan pompa harus selalu dikontrol :
• RB 15 – Calibrator – valve tekanan constant 2 bar
• Untuk mencapai volume larutan per ha (blanket)
maka perlu diperhatikan kecepatan berjalan dan
lebar semprot di tekanan pompa.

Learning-TAP
STANDAR NOZZLE

Learning-TAP
HERBISIDA DAN TEKNIK APLIKASI

Learning-TAP
HERBISIDA

Pengertian Herbisida
“Herbisida adalah senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan gulma”

Learning-TAP
PENGGOLONGAN HERBISIDA
BERDASARKAN CARA KERJANYA

Herbisida Kontak
1. Herbisida yang mampu mematikan setiap bagian gulma, baik
menempel atau kontak dengan bagian tanaman, terutama
bagian yang berwarna hijau
2. Kerjanya cepat, beberapa jam setelah penyemprotan gejala
kematian gulma akan tampak
3. Contoh herbisida kontak antara lain paraquat, DNOC,
dinitrophenol, larutan asam dan basa kuat.

Learning-TAP
PENGGOLONGAN HERBISIDA
BERDASARKAN CARA KERJANYA

Herbisida Sistemik
1. Herbisida yang mematikan gulma dengan terlebih dahulu
masuk melalui akar atau kutikula epidermis dan mulut daun
2. Herbisida akan ditraslokasikan ke seluruh bagian tumbuhan
dan biasanya langsung mengganggu metabolisme,
terutama dalam pembuatan enzim-enzim dan lahan
perlahan tumbuhan itu akan mati
3. Cara kerjanya lambat sehingga gejala kematian gulma akan
tampak setelah beberapa hari kemudian
4. Contoh herbisidanya 2,4-D, glifosat dan lain-lain

Learning-TAP
APLIKASI PENYEMPROTAN DI LAPANGAN

Learning-TAP
SPOT SPRAYING

1. Aktivitas penyemprotan gulma selain jenis lalang (kondisi blok


NILAI C), menggunakan herbisida yang direkomendasikan
perusahaan.
2. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack
dengan solid cone nozzle.
3. Larutan yang digunakan adalah herbisida Glyphosote + Metil
Metsuffuron.
4. Pencampuran herbisida dilakukan di gudang central sesuai
kebutuhan areal yang akan disemprot.
5. Campuran herbisida dibawa menggunakan tanki air, jika tidak
memungkinkan dapat menggunakan jerigen.

Learning-TAP
SPOT SPRAYING Lanjutan...

6. Volume kerja di areal TBM 15 % dan areal TM 10%


7. Contoh perhitungan:
Norma Herbisida untuk volume 100% adalah :
Glyphosate = 1,5 liter/Ha blanket
Metil Metsulfuron = 0,075 liter/Ha blanket
Air = 450 liter/Ha blanket

Untuk menyemprot 1 Ha volume kerja 15 % maka dibutuhkan :


- Glyphosate = 1,5 L x 15% = 0,225 liter (3,3cc/liter air)
- Metil Metsulfuron = 75 gr x 15% = 11,25 gr (0,16 gram/liter air)
- Air = 30 Kep x 15 % = 4,5 Kep (67,5 liter)

Learning-TAP
SPOT SPRAYING Lanjutan...

Perhitungan campuran di tangki :


Misal volume air dimasukkan ke tangki : 2000 liter
Glyphosate = 3,3 cc x 2000 = 6,6 liter
Metil Metsulfuron = 0,16 gram x 2000 liter = 0,32 Kg

Untuk spot sproying di TM, volume kerja sekitar 10 %.


Perhitungan herbisida yang dipakai sama seperti di atas.

AYO COBA LATIHAN BERHITUNG

Learning-TAP
SPOT SPRAYING Lanjutan...

Learning-TAP
SEMPROT CPT

1. Merupakan aktivitas penyemprotan gulma di piringan,


gawangan dan TPH (kondisi blok NILAI C) menggunakan
herbisida yang direkomendasikan perusahaan.
2. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack
dengan nozzle deflector.
3. Herbisida yang digunakan adalah Glyphosote + Metil
Metsuffuron. Larutan herbisida tersebut dimasukkan ke
dalam tabung knapsack yang disebut Kep.
4. Pencampuran herbisida dilakukan di gudang central sesuai
kebutuhan areal yang akan disemprot.
5. Campuran herbisida dibawa menggunakan tanki air, jika tidak
memungkinkan dapat menggunakan jerigen.

Learning-TAP
SEMPROT CPT Lanjutan...
6. Luas yang disemprot pada CPT adalah 25 % dari 1 ha blanket
7. Contoh perhitungan:
Norma Herbisida untuk volume 100% adalah :
Glyphosate = 1,5 liter/Ha blanket
Metil Metsulfuron = 0,075 kg/Ha blanket
Air = 450 liter/Ha blanket

Untuk menyemprot 1 Ha volume kerja 25 % maka dibutuhkan :


- Glyphosate = 1500 cc x 25% = 375 cc (3,3cc/liter air)
- Metil Metsulfuron = 75 gr x 25% = 18,75 gr (0,16 gram/liter air)
- Air = 30 Kep x 25 % = 7,5 Kep (112,5 liter)

Learning-TAP
SEMPROT CPT Lanjutan...

Learning-TAP
SEMPROT LALANG
1. Merupakan aktivitas penyemprotan gulma jenis lalang,
menggunakan herbisisa yang direkomendasikan perusahaan.

2. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack


dengan hollow cone nozzle untuk lalang sheet dan solid
cone untuk spot lalang.

3. Larutan yang digunakan adalah herbisida Glyphosote.

4. Pencampuran herbisida dilakukan di gudang central sesuai


kebutuhan areal yang akan disemprot.

5. Campuran herbisida dibawa menggunakan tanki air, jika tidak


memungkinkan dapat menggunakan jerigen.
Learning-TAP
SEMPROT LALANG Lanjutan...

6. Contoh perhitungan kebutuhan larutan herbisida:


Glyphosate = 2 - 3 liter/Ha atau 5 – 6 cc/liter air

Untuk kebutuhan tanki kapasitas 2000 liter, maka


glyphosate yang dibutuhkan adalah:

5 CC X 2000 liter air = 10 liter Glyphosate

Learning-TAP
SEMPROT LALANG Lanjutan...

Learning-TAP
PELAKSANAAN KERJA
1. Asisten lapangan/Mandor harus memastikan tersedianya air
bersih dan herbisida yang cukup untuk setiap pekerja pada
hari tersebut.
2. Asisten lapangan/Mandor harus memastikan seluruh pekerja
menggunakan APD, yaitu masker, sarung tangan karet,
apron, kacamata dan sepatu boot.
3. Pekerjaan semprot dimulai dengan mencuci Kep terlebih
dahulu dengan air bersih.
4. Kep diisi dengan larutan herbisida yang telah dicampur
dibawa dari gudang sentral.
5. Kep diangkat ke pundak dengan cara memasukkan kedua
tangan ke gantungan Kep, lalu berdiri dengan perlahan
sambil memastikan Kep nyaman digendong.
Learning-TAP
PELAKSANAAN KERJA
6. Kep terlebih dahulu dipompa beberapa kali, lalu handle di
aktifkan sehingga larutan bisa keluar dengan baik.
7. Sewaktu penyemprotan berjalan, langkah kaki dan
ketinggian gagang semprot harus diatur dengan baik sesuai
dengan kondisi gulma. Hal ini bertujuan supaya diperoleh
penyemprotan yang merata pada gulma sasaran.
8. Setiap satu Kep habis diaplikasi, pekerja harus
menancapkan tangkai kayu/bekas potongan pelepah dipasar
pikul sebagai tanda untuk melakukan penyemprotan
berikutnya.
9. Mandor harus memberikan tanda batas akhir pada waktu
pekerjaan selesai disemprot dengan cara menancapkan
pelepah sawit.
Learning-TAP
PELAKSANAAN KERJA
10. Mandor harus memastikan semprot dilakukan dengan
tepat dan melakukan koreksi langsung apabila ada cara
semprot yang salah.
11. Mandor harus memastikan setiap pekerja dapat
menyelesaikan setiap target yang diberikan dengan tuntas
dengan cara mengecek tanda ancak masing-masing pekerja
dari penancapan pelepah yang dilakukan.
12. Semua alat penyemprotan harus dicuci bersih sesudah
selesai pekerjaan.
13. Hal yang harus diperhatikan selama aktivitas semprot adalah
a. Bila nozzle yang digunakan tersumbat dapat dibersihkan
dengan air bersih dan tidak boleh dibersihkan
menggunakan kayu atau benda keras lainnya.
Learning-TAP
PELAKSANAAN KERJA
b. Pada waktu pengisian herbisida dan air ke dalam Kep,
gagang semprot tidak diletakkan terlentang ke tanah
tapi disandarkan ke tabung Kep untuk menghindari
masuknya kotoran (pasir sampah-sampah).
c. Sewaktu istrahat, Kep tidak dibenarkan diduduki oleh
pekeria karena akan mengakibatkan kerusakan pada
Kep.
d. Pada waktu bekerja tidak dibenarkan makan, minum
dan merokok.
14. Lakukan pengecekan hasil kerja spot spraying, CPT dan
semprot lalang satu minggu setelah aktivitas spot spraying
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengecek efektivitas
semprot dan sebagai acuan untuk melakukan tindakan
perbaikan apabila di perlukan.
Learning-TAP
FORMULASI PESTISIDA

Learning-TAP
TEKNIK APLIKASI PENYEMPROTAN

Learning-TAP
A3

TEKNIK PELAKSANAAN KALIBRASI


Peralatan yang dibutuhkan pada saat kalibrasi adalah keff,
gelas ukur, stop watch (jam), ember dan air
1. Metode Menyemprot langsung dengan air
 Isi keff penuh dengan air
 Semprotkan ke piringan dan pasar pikul sampai air di keff
habis
 Catat jumlah total piring dan pasar pikul yang di semprot
 Catat waktu yang dibutuhkan
 Hitung Volume semprot
 Hitung Dosis
 Untuk menentukan dosis per tangki baca label bahan
kimia yang direkomendasikan.
Learning-TAP
Slide 45

A3 Contoh : Kapasitas keff = 15 lite


SPH = 142 pokok
Hasil semprotan 1 keff = 35 piringan
Dosis Rekomendasi = 1 ltr/ha

VS = KT X SPH X 3,5/HMS
VS = 213 Liter/ha

Dosis = DR X KT/VS
Dosis = 1 x 15/213
Dosis = 70 cc/keff

Acer; 15/05/2009
A4

TEKNIK PELAKSANAAN KALIBRASI


2. Metode Test Dengan Gelas Ukur dan Pengukuran Waktu
 Isi keff dengan air
 Semprotkan ke ember selama 1 menit, kemudian
 Hitung jumlah air yang keluar dari nozzle dengan gelas
ukur
 Hitung lebar semprotan dengan cara keff dipompa lalu
semprotkan pada ketinggian tertentu kemudian catat
lebar semprotannya
 Hitung kecepatan penyemprotan, dengan cara berjalan
100 meter sambil menyemprot dan catat waktunya
 Ulangi kegiatan tersebut selama 3 kali kemudian
tentukan rata-ratanya
Learning-TAP
Slide 46

A4 Contoh
Diperoleh hasil
Jumlah flow rate : 900 cc/menit = 0,9 liter/menit
Lebar semprotan : 2 meter
Kecepatan jalan : 5 menit
Kapasitas keff : 15 Liter
SPH : 136 pk/ha
Panjang Pasar pikul :720 meter/ha
Efektifitas kerja : 4,5 jam/hari
Dosis : 350 cc/ha
Norma penyemprotan : 0,25 hk/ha
Maka
* Waktu semprot/keff : 15 liter/900 cc = 16,67 keff/menit
* Jumlah keff yang disemprotkan : 270 menit/16,67 = 16 keff
* Dosis herbisida/keff : (4 ha x 350 cc/ha)/16 = 87,5 cc/keff
* Kecepatan jalan penyemprot : 544/16,67/16 = 2,04 menit/pk
* Jumlah pohon disemprot/keff : 544/16 = 34 pokok/keff
Acer; 15/05/2009
TEKNIK PELAKSANAAN KALIBRASI

Learning-TAP

Anda mungkin juga menyukai