Anda di halaman 1dari 54

BOTANI KELAPA SAWIT

NUR AZIZAH USWATUN HASANAH, S.P., M.Sc.


Tim Pengajar Botani Kelapa Sawit
• Mengapa kita perlu mengetahui botani tanaman kelapa sawit?

1. SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

2. KEBERHASILAN PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT

3. BAGAIMANA RESPON TANAMAN KELAPA


SAWIT KETIKA MENGHADAPI KONDISI
LINGKUNGAN YANG EKSTRIM
KARAKTERISTIK
TANAMAN KELAPA SAWIT

Secara umum dunia tumbuhan dibagi menjadi 2 :


1. Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) : memiliki jaringan pembuluh yang
mengangkut air + nutrisi.
2. Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) : alga,lumut, & lumut kerak.
Tumbuhan berpembuluh dibagi 2 :
a. Tumbuhan yang alat reproduksinya tersembunyi :divisi Psilotophyta, divisi
Microphyllophyta & divisi Arthrophyta)
b. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta): gymnospermae dan angiospermae
Gymnospermae (berbiji terbuka, tanpa bunga & buah)
Angiospermae (berbiji tertutup,berbunga & berbuah)
Jadi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk ???
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
KELAPA SAWIT
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Pteropsida
Klas : Angiospermae
Subklas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (Palmae)
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq
(Jacquin, 1763 in Guinea Coast, Afrika)
: Elaeis oleifera
(Wessel-Boer, 1965, Amerika)
BAGIAN TANAMAN
KELAPA SAWIT
1. Akar (Radix)
2. Batang (Caulis)
3. Daun (Folium)
4. Bunga (Flos)
5. Buah (Fructus)
6. Biji
AKAR (Radix)
Fungsi : menyerap unsur hara dalam tanah,
sebagai organ respirasi tanaman, penyangga
berdirinya tanaman.
Akar tidak berbuku, ujungnya runcing,
berwarna putih atau kekuningan, akar
serabut memiliki sedikit percabangan,
membentuk anyaman rapat dan tebal.
Sebagian akar serabut tumbuh lurus ke
bawah dan sebagian tumbuh mendatar ke
arah samping
Akar primer dapat tumbuh vertikal
(radicle) maupun mendatar
(adventitious roots) dan berdiameter
6-10 mm.
Akar sekunder, yaitu akar yang
tumbuh dari akar primer, arah
tumbuhnya mendatar maupun ke
bawah, berdiameter sekitar 2-4 mm.
Akar tersier adalah akar yang tumbuh
pada akar sekunder. Arah tumbuhnya
mendatar kesamping dengan panjang
sekitar 0.7-1.2 mm.
Akar kuarterner yaitu akar cabang
dari akar tersier berdiameter 0.2-0.8
mm dan panjang sekitar 2 cm.
Akar tersier dan kuarterner berada 2-
2.5 m dari pangkal atau luar piringan
dan berada di dekat permukaan
tanah.
Bagian penampang melintang akar primer:
1. Epidermis (derivate epidermis: rambut akar)
2. Kortex (jaringan parenkim/jaringan dasar)
3. Endodermis (terdapat pita Caspary dari suberin,
sifatnya tidak tembus air)
4. Perisikel (berpotensi membentuk akar lateral/akar
cabang)
5. Stele: berkas pengangkut dan empulur
• Inti besar dan berkembang dengan baik
(empulur)
• Xilem dan floem terletak berselingan
dengan jumlah yang sangat banyak
• Perisikel terdiri atas beberapa sel dan
membentuk akar lateral
• Tidak terdapat cambium
• Batas ujung akar dan kaliptra jelas

Monokotil

• Tidak terdapat empulur


• Xilem terletak di bagian tengah akar,
sedangkan floem di bagian luar xylem
(dibatasi oleh kambium)
• Pembuluh xilem berdinding tebal,
seratnya sedikit, namun parenkim banyak
• Perisikel terdiri dari selapis sel
• Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas

Dikotil
akar primer
TERBENTUKNYA AKAR
LATERAL

Penyebaran lateral system perakaran biasanya 2 – 5 kali


radius tajuk pohon
• Sebaran akar kelapa sawit berbeda-beda untuk setiap jenis tanah.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot (total) akar tanaman
kelapa sawit lebih besar di tanah gambut (dangkal, sedang dan dalam)
dibanding dengan tanah mineral (alluvial) baik akar primer, sekunder
maupun tersier (Sinuraya, 2010).
• Distribusi akar berhubungan konsentrasi hara. Semakin tinggi
konsentrasi hara, maka distribusi akar semakin tinggi. Akar kuarter
berkembang paling dominan pada kedalaman 0 -15 cm. Akar primer
tidak dijumpai pada kedalaman 0 -15 cm (Marwanto et al., 2013).
BATANG (CAULIS)

• Fungsi : Penyangga tajuk (daun,


bunga, buah), menyimpan bahan
makanan dan unsur hara, pembuluh
yang mengangkut unsur hara
• Tanaman kelapa sawit berbatang
lurus, umumnya tidak bercabang,
pada tanaman dewasa diameternya 45
- 60 cm bagian bawah batangnya lebih
gemuk yang disebut bonggol, dengan
diameter 60 - 100 cm . • Kecepatan tumbuh 35 - 75 cm / tahun
sampai tanaman berumur 3 tahun
• Pelepah /daun menempel membalut batang belum terlihat karena masih
batang . terbungkus pelepah yang belum ditunas.
• Pada tanaman berumur 25 tahun tinggi
batang mencapai 13 - 18 m
Tabel Perkembangan tinggi batang
kelapa sawit yang normal
• Batang kelapa sawit memiliki tiga lapisan:
1. lapisan kulit luar, yang dibentuk perpanjangan
basis daun dan terdiri dari jaringan fibrosa padat.
Lapisan ini cukup tipis dan berwarna krem
2. lapisan perikel, ditemukan di dalam kulit dan
berwarna keabu-abuan. Ini adalah jaringan dari
mana akar dibentuk pada pangkal batang dan di
dalam lubang tanam
3. pusat silinder atau inti, yang terdiri dari ikatan
pembuluh padat terdiri dari jaringan floem dan
xylem di sekitar parenkim
Persamaan Batang Dikotil dan
Monokotil
• Epidermis
Epidermis batang tersusun dari lapisan sel yang rapat, dinding terluar
lapisan epidermis terdapat kutikula yang berfungsi mencegah kehilangan kadar air
dalam jumlah yang besar

• Korteks
Korteks tersusun dari beberapa lapisan sel parenkim yang tidak teratur
dan memiliki dinding yang tipis dan terdapat banyak ruang antar sel. Pada bagian
korteks dapat ditemukan sklerenkim dan kolenkim (sklerenkim dan kolenkim =>
sebagai penyokong dan penguat batang pada tanaman monokotil)

• Stele (Silinder pusat)


stele terdapat sel parenkim yang merupakan jaringan dasar dan pengisi
dalam batang, tersusun atas periskel dan berkas pembuluh. Periskel adalah lapisan
terluar stele yang menyelubungi pembuluh batang sedangkan berkas pembuluh
adalah jaringan yang berfungsi sebagai pengangkut zat => Floem dan xylem
Perbedaan Batang Dikotil dan
Monokotil

• Perbedaan Morfologi
(struktur luar) pembentuk
batang
Dikotil
• Perbedaan Anatomi (struktur
dalam) batang

Monokotil
DAUN (FOLIUM)
Daun kelapa sawit merupakan daun
majemuk terdiri dari :
1. Pelepah daun
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Anak daun (leaflet): helaian (lamina)
dan tulang anak daun (midrib). Helai
anak daun mempunyai panjang 55 –
65 cm, kadang mencapai100 cm
dengan lebar2,5 –4 cm, tersusun
menyirip.
4. Rachis :petiolus yang mendukung
anak daun.
5. Helai anak daun
Pada tanaman berumur 2 -4 tahun dibentuk sekitar 30-
40 daun setiap tahun tetapi menurun menjadi 20-25
pada umur 8 tahun (Corley dan Tinker, 2003).

Kesuburan tanah tidak mempengaruhi jumlah daun


tetapi berpengaruh terhadap luas anak daun (Sianturi,
1991) sehingga aplikasi pupuk N dan K mampu
meningkatkan luas daun (Pahan, 2011).
• Pada daun tanaman kelapa sawit terdapat stomata
pada bagian bawah (92 stomata/mm2) dan atas (17
stomata/mm2).
• Stomata berperan penting sebagai adaptasi
tanaman terhadap cekaman kekeringan.
• Chlorophyll a/b content were gradually decreased
while leaf relative conductivity was increased
quickly under water and nutrient stress conditions
(Sun et al., 2011).
Sumber: Yono, dkk., 2012
FILOTAKSIS TAJUK

• Pemberian nomor pada daun dimulai dari daun


yang paling muda diberi nomor 1, daun
berikutnya yang lebih tua diberi nomor 2, dan
seterusnya
• Calon daun di atas daun nomor 1 diberi nomor
0. Apabila calon daun berkembang menjadi daun
muda, maka penomoran akan bergeser satu kali.
Demikian seterusnya. Sistem penomoran ini
disesuaikan dengan umur fisiologis daun.
Dengan demikian, akan terjadi tahap sama
terhadap perkembangan daun, dari inisiasi
sampai penuaan.
• Duduk daun pada batang/cabang = nodus
• Internodus (ruas batang) : antara 2 nodus
• Tanda pengenal tumbuhan
Warna Daun dan Permukaan Daun
BUNGA DAN BUAH
Tandan bunga
dan buah
muncul di
antara pangkal
pelepah
 Berumah satu (monoecious)
 Hermaprodit (tandan bunga betina
mendukung bunga jantan) jarang
terjadi
 Jenis kelamin jantan/betina
ditentukan 9 bln setelah inisiasinya
Tidak seluruh inflor menjadi bunga
sempurna
Individu bunga-bunga betina membuka dalam 3
hari dan siap diserbuki/ dibuahi selama 3 –4 hari

Bunga-bunga jantan melepaskan serbuk sarinya


dalam 5 hari

Waktu pematangan bunga jantan dan betina


tidak bersamaan

Penyerbukan silang lebih umum, kadang-kadang


sendiri

Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan angin


dan serangga

Waktu yang dibutuhkan mulai dari penyerbukan


hingga buah matang dan siap panen kurang lebih
5-6 bulan.
Tandan Buah Segar
• Tangkai buah tersusun dlm
tandan
• Satu tandan tersusun 100 spikelet
• Satu spikelet tersusun 11-20
bunga betina

Jelaskan
Kandungan CPO
BUAH
ANATOMI BUAH TANAMAN KELAPA SAWIT
• Buah kelapa sawit terdiri dari
dua bagian utama:
1. bagian pertama adalah
perikarpium yang terdiri
dari eksokarpium (kulit
buah) dan mesokarpium
(daging buah berserabut)
2. bagian yang kedua adalah
biji, terdiri dari
endokarpium
(tempurung), endosperm
(kernel) dan embrio.
• Warna buah buah sawit yang masih mentah berwarna ungu atau
hijau karena mengandung antosianin, sedangkan mesokarp buah
yang masak mengandung 45-60% minyak (edible) yang berwarna
merah-jingga karena mengandung karoten.
• Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan
per tahun. Untuk tanaman yang semakin tua produktivitasnya
akan menurun menjadi 12-14 tandan per tahun.
• Pada tahun pertama berat tandan buah sawit berkisar 3-6 kg per
tandan, tetapi semakin tua berat tandan semakin bertambah
yaitu 25-35 kg per tandan.
• Banyaknya buah yang terdapat pada satu tandan tergantung pada
faktor genetis, umur, lingkungan, dan teknik budidaya.
• Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai
1600 buah, panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30
kg per buah
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggenangan dapat menekan pertumbuhan bibit
kelapa sawit, yang ditunjukkan oleh menurunnya
tinggi tanaman, pertambahan jumlah helai daun,
diameter pangkal batang, jumlah akar primer,
volume akar, meningkatnya akar adventif serta
rasio tajuk akar (Nurbaiti et al., 2013)
BENIH DAN PERKECAMBAHAN
KELAPA SAWIT
• Benih kelapa sawit akan kehilangan viabilitasnya
jika mendapat perlakuan suhu 50C dan akan mati
apabila kadar air dibawah 12.5%.
• Benih kelapa sawit termasuk benih intermediet
(antara sifat rekalsitran dan ortodoks) artinya benih
dapat dikeringkan sampai kadar air cukup rendah
sehingga mempunyai kualitas seperti ortodoks,
tetapi sensitif terhadap suhu rendah
• Benih kelapa sawit lama untuk berkecambah dan tidak
dapat tumbuh serempak, karena benih kelapa sawit
mempunyai sifat dormansi
→ Endocarp benih kelapa sawit sangat keras
→ Tempurung benih kelapa sawit mengandung kadar
lignin yang cukup tinggi yaitu 65.70%.
• Dormansi fisik, impermiabel terhadap air dan gas serta
dapat menghambat embrio secara mekanik.
→ benih keras dapat dipecahkan dengan stratifikasi,
pengaturan cahaya, skarifikasi, perlakuan panas
dalam jangka waktu pendek dan perlakuan suhu
dingin.
Tipe Perkecambahan Kelapa Sawit
• Tipe perkecambahan hypogeal,yaitu kotiledon tetap
berada di permukaan tanah setelah benih
berkecambah.
• Kecambah normal adalah kecambah yang tumbuh
sempurna dan secara jelas dapat dibedakan antara
radikula dan plumula, tidak patah, tumbuh lurus,
panjang plumula dan radikula kurang lebih 1-1.5 cm,
• Kecambah abnormal mempunyai ciri-ciri tumbuh
bengkok, plumula dan radikula tumbuh searah,
kecambah kerdil, hanya memiliki radikula atau plumula
saja dan terserang penyakit.
- Tunas yang tumbuh tunggal atau apical
meristem terletak pada 10-12 cm di
diameter 2,5-4 cm secara mendalam di
bagian atas batang.
- Jika apikal meristem rusak, maka tanaman
secara fungsional mati. Daun yang ada
dapat tetap hijau untuk beberapa waktu,
tetapi tidak ada daun baru yang diproduksi.
Jika apikal meristem dari bibit kelapa sawit
telah mati atau rusak oleh penyakit (busuk
tunas) atau hama (kumbang Oryctes), maka
kelapa sawit tidak akan pulih dan harus
diganti.
PEMILIHAN BIBIT BERKUALITAS
MENENTUKAN MASADEPAN ANDA
VARIETAS KELAPA SAWIT
• Berdasarkan
ketebalan
tempurung dan
daging buah :
Dura, Tenera,
Pisifera
• Berdasarkan
warna kulit
buahnya:
Nigrescens,
Virescens, dan
Albenscens
• Rendemen minyak yang paling tinggi terdapat pada Tenera
yaitu mencapai 28% (Anonim, 2007), sedangkan pada varietas
Dura hanya 16-18 % ( Fauzi et al.,2004).
• Dura : cangkang tebal, dapat dilihat dari penampakkan
buahnya yang besar.Kandungan minyak pada tipe ini
kurang lebih 18% pertandan
• Pisifera : tidak memiliki cangkang, sehingga tidak
menghasilkan minyak ekonomis. Jenis buah ini memiliki
bunga betina yang sering steril (mandul), sehingga
tanaman jenis ini cenderung jarang berbuah.
• Tenera : hasil persilangan antara induk betina dura dan
induk jantan pisifera.Jenis buah pisifera inilah yang
banyak dibudidayakan pada perkebunan kelapa sawit
untuk produksi karena memiliki keunggulan yang
melengkapi kekurangan pada jenis dura dan
pisifera.Cangkang buah tipis, namun bunga tetap
fertile.Kandungan minyak pertandan kurang lebih 28%.

Anda mungkin juga menyukai