Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH

Dosen Pengampu :

Ir. Sri Rahayu, MP

Ir. Titien Suhermiatin, MP

Leli Kurniasari, SP, Mse

Oleh :

Indrianingsih

A41180419/ Golongan A/ 15

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk memperbanyak
tanaman atau pengembangan usaha tani yang berada pada lingkup agronomi.
Benih memiliki peran strategis sebagai sarana pembawa teknologi baru berupa
keunggulan yang dimiliki varietas dengan berbagai spesifikasi keunggulan benih.
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat
memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih, yang mencakup kegiatan-
kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas,
produksi benih, pengolahan, penyimpanan, pengujian serta sertifikasi benih.
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai sebuah maksud digunakannya. Dalam
pelaksanaan praktikum di laboratorium, berbagai macam alat digunakan untuk
menunjang kelangsungan praktikum. Sehingga, pengenalan alat-alat di
laboratorium sangatlah penting untuk para praktikan, selain untuk mengetahui
nama, fungsi, cara kerja dan pengoperasian alat-alat tersebut, pengenalan alat
sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat menggunakan alat-alat
tersebut. Karena alat-alat di laboratorium memiliki bahan yang tidak sama antara
yang satu dengan yang lain, ada alat-alat yang mudah rusak atau bahkan
berbahaya jika tidak sesuai prosedur pemakaian. Pemakain alat-alat sesuai
prosedur guna untuk keselamatan kerja serta memperlancar pemakain pada saat
praktikum.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenali nama alat-alat yang berada di laboratorium teknologi benih.
2. Mengetahui fungsi alat-alat yang berada di laboratorium teknologi benih.
3. Memahami cara kerja dan pengoperasian alat-alat di laboratorium teknologi
benih.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah :
1. Menambah wawasan bagi praktikan.
2. Menambah pengetahuan tentang nama dan fungsi alat-alat di laboratorium
teknologi benih.
3. Menambah pengetahuan tentang cara kerja dan pengoperasian alat-alat
dilaboratorium teknologi benih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi benih merupakan suatu upaya manusia untuk mendapatkan sesuatu
dan mengolah benih, mulai dari kegiatan memproduksi benih, menanganinya,
mengelola benih itu sendiri, kemudian benih tersebut disimpan, diuji mutunya atau
kualitasnya, dan mendistribusikannya kepada orang-orang benih seperti konsumen
dan pedagang (S.Sadjad, 1972).
Alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Pada dasarnya setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Dengan mengenal alat dan bahan juga dapat melakukan
tahapan demi tahapan dapat berjalan lancer (Balbach, 1996).
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karena tidak mungkin semua
fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan
dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relative
lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan
yang memadai. (Wirjosoemarto, 2004).
Pengenalan alat-alat di laboratorium sangat penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat
rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakain. Untuk
itu, kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan
digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada
praktikum-praktikum mendatang (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2011).
Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya maka akan menekan
kerugian akibat pengujian benih, misal kesalahan dalam menggunakan alat akan
mengakibatkan hasil yang tidak sesuai (Copeland, 1976).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium teknologi benih dilakukan pada
Hari Senin Tanggal 17 September 2018 pukul 07.00 – 09.00 WIB bertempat di
Laboratorium Teknologi Benih Lantai 2 Politeknik Negeri Jember
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
1. Buku
2. Bolpoin
3. Kamera Handphone
Bahan :
1. Stick Trier
2. Homogenizer
3. Timbangan Digital
4. Meja Sortasi
5. Spatula
6. Manual Centrifugal Devider
7. Timbangan Analitik
8. Grinder
9. Cawan Porselin
10. Penjepit atau Gegep
11. Oven
12. Desikator
13. Moisture Tester
14. Alat Pengepres Kertas
15. Germinator Box
16. SLY Automatic Seed Counter
17. Timbangan O’Haus
18. Electric Centrifugal Devinder
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
2. Mendengarkan arahan dari dosen pembimbing maupun teknisi.
3. Mengamati alat-alat yang berada di laboratorium satu persatu.
4. Mempelajari cara kerja alat-alat di laboratorium satu persatu.
5. Mencatat hasil pengamatan dalam buku.
6. Mengambil gambar untuk hasil pengamatan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No. Nama Alat Gambar Fungsi dan


Prinsip Kerja
1. Stick Trier Berfungsi untuk
mengambil
contoh benih
dalam karung
yang sama.
Prinsip kerjanya
yaitu ditusuk ke
karung.

2. Homogenizer Berfungsi
sebagai alat
untuk
mencampur
contoh primer
yang sudah
diambil. Prinsip
kerjanya yaitu
menggunakan
tenaga listrik.
3. Timbangan Berfungsi
Digital sebagai alat
untuk
menimbang.
Prinsip kerjanya
yaitu,
menggunakan
dua angka
decimal.
4. Meja Sortasi Berfungsi
sebagai tempat
untuk memilah,
membagi, dan
mensortasi
benih. Prinsip
kerjanya yaitu,
dapat
memudahkan
pekerjaan karna
tenpat begitu
luas.
5. Spatula Berfungsi
sebagai alat
bantu untuk
memisahkan
benih (terutama
benih kecil).
Prinsip kerjanya,
bersama meja
sortasi dan
digunakan secara
manual.
6. Manual Berfungsi
Centrifugal sebagai alat
Devider untuk membagi
benih. Prinsip
kerjanya manual.
7. Timbangan Berfungsi untuk
Analitik menimbang
komponen-
komponen yang
sudah dipilih.
Prinsip kerjanya
menggunakan
tenaga listrik.

8. Grinder Berfungsi untuk


memecah atau
menghancurkan
benih. Prinsip
kerjanya
menggunakan
tenaga listrik.

9. Cawan Berfungsi
Porselin sebagai tempat
atau wadah benih
dalam pengujian
kadar air. Prinsip
kerjanya manual,
benih ditaruh
didalamnya dan
ditutup.
10. Penjepit atau Berfungsi untuk
Gegep membantu
mengambil
cawan porselin.
Prinsip kerjanya,
sama seperti alat
bantu penjepit
untuk
mengambil
bahan.
11. Oven Berfungsi untuk
menguapkan
atau mengurangi
atau
menghilangkan
kadar air yang
ada pada benih.
Prinsip kerjanya
menggunakan
tenaga listrik.
12. Desikator Berfungsi untuk
mendinginkan
benih dan cawan
tanpa
mengurangi
kadar air. Prinsip
kerjanya,
mendinginkan
dengan bantuan
silicagel.
13. Moisture Berfungsi untuk
Tester mengukur kadar
air dengan tepat.
Prinsip kerjanya
menggunakan
tenaga energi
baterai.
14. Alat Berfungsi untuk
Pengepres mengurangi
Kertas kandungan air
pada kertas.
Prinsip kerjanya
manual dengan
memutar bagian
atas alat.

15. Germinator Berfungsi


Box sebagai alat atau
wadah untuk
melakukan
perkecambahan.

16. SLY Berfungsi


Automatic sebagai alat
Seed Counter untuk
menghitung
benih. Prinsip
kerjanya
mengunakan
energi listrik.

17. Timbangan Alat untuk


O’Haus menimbang.
18. Electric Berfungsi
Centrifugal sebagai alat
Devider untuk membagi
benih secara
otomatis. Prinsip
kerjanya
menggunakan
tenaga listrik.

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum pengenalan alat laboratorium teknologi benih, diketahui


ada berbagai macam alat yang masing-masing alat memiliki fungsi dan prinsip kerja
yang berbeda-beda, namun ada juga yang fungsi dan prinsip kerjanya hampir sama.

Sebelum dinyatakan sebagai benih yang bermutu, benih memerlukan


serangkaian proses, mulai dari panen, pengeringan, pengujian-pengujian hingga
penyimpanan dan dinyatakan sebagai benih yang bermutu. Serangkaian proses-proses
tersebut menggunakan berbagai macam alat dengan fungsi dan kegunaan yang
berbeda-beda untuk mempermudah pekerjaan serta memperlancar terlaksananya
suatu praktikum. Masing-masing alat tersebut mempunyai fungsi dan prosedur kerja
yang berbeda. Demi keselamatan kerja serta untuk menurunkan tingkat kesalahan dan
memperkecil peluang terjadinya kecelakaan kerja, maka praktikan diharuskan benar-
benar memahami fungsi dan prinsip kerja dari masing-masing alat.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum pengenalan alat di laboratorium teknik produksi benih, dapat


ditarik kesimpulan :

1. Agar praktikan mengerti dan memahami pentingnya mengetahui nama dan


fungsi dari masing-masing alat di laboratorium.
2. Memahami fungsi dari masing-masing alat dapat membantu berjalannya
kelancaran untuk praktikum yang akan dilakukan maupun praktikum
mendatang.
3. Pengenalan alat-alat di laboratorium sangat penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian.

5.2 Saran

1. Praktikan diharapkan mampu memahami dengan pasti nama dan fungsi alat-
alat di laboratorium.

2. Praktikan diharap mampu mengoperasikan alat sesuai dengan prosedur


penggunaan dengan benar.

3. Alat-alat di laboratorium supaya lebih diperhatikan dan dirawat agar saat


praktikum bisa digunakan secara baik dan maksimal tanpa adanya gangguan
serta hal yang dapat menghambat berjalannya praktikum.
Daftar Pustaka

Anita, Silvi. 2015. Laporan Pengenalan Alat-Alat Untuk Uji Kemurnian dan Mutu
Benih. Jember : Politeknik Negeri Jember.

Kurniawan, Wahyu. 2010. Pengenalan Alat dan Bahan Mikroskopis.


Banjarbaru : Universitas Lambang Mangkurat.

Alifah Al-Aydrus, Asti. 2013. Pengenalan Alat-Alat Praktikum Ekologi


Terrestial. Tangerang : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai