Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Fisika

PERCOBAAN

Titik Berat Benda Homogen

Nama : Retno Eri S

Kelas : XI MIPA 3

No. Absen : 29

Tanggal Percobaan : 05 Agustus 2016

SMA NEGERI 3 SIDOARJO

Jl. Dr. Wahidin No.130 Telp 031-8961625 Sidoarjo

TAHUN AJARAN 2015-2016


BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Percobaan

Menemukan titik berat benda homogen

B. Dasar Teori
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak
rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Titik berat
merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi(tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi
sekaligus maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan
lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Untuk benda yang berbentuk garis (satu dimensi), letak titik beratnya
berada di tengah-tengah garis. Misalkan sebuah kawat dengan panjang 6 meter
mak titik beratnya berada pada jarak 3 m dari ujungnya. Untuk benda yang
mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan.
Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik
dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-
masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap
titik. Dikatakn titik berat juga merupakan pusat massadi dekat permukaan bumi,
namun utuk tempat yang ketinggian nya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat
massa harus dibedakan. Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat
ditentujan dengan perhitungan berikut:
C. Alat dan Bahan

1. Statif dan penjepit 1 set


2. Neraca Ohauss 1 set
3. Paku atau jarum 1 buah
4. Gunting 1 buah
5. Beban 1 buah
6. Karton tebal secukupnya
7. Benang secukupnya
8. Kertas grafik secukupnya

D. Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan percobaan


2. Guntinglah karton tebal sehingga berbentuk bidang tak beraturan
3. Buatlah lobang-lobang A,B dan C pada karton tersebut
4. Jepitkan paku pada penjepit yang dipasang pada sebuah statif
5. Gantungkan karton pada lubang A
6. Tandai bagian sebelah bawah karton yang dilalui oleh benang (sebut titik A’)
7. Ulangi langkah 5-6 dengan menggantungkan karton pada lobang B, hingga
didapat titik B’
8. Hubungkan A dengan A’ dan B dengan B’
9. Ulangi lagi titik 5-6 dengan mengantungkan karton pada lobang C, hingga didapat
titik C’ dan hubungkan C dengan C’
10. Tentukan titik Z (titik berat) yaitu perpotongan garis A A’, B B’ dan C C’
11. Potonglah karton menjadi 2 bagian melalui titik A A’ dan timbangah masing-
masing potongan dengan neraca Ohauss (m1 dan m2)
12. Tentukan lagi titik berat masing-masing potongan karton Z dan Z’ dengan cara
yang sama titik Z diatas (penggarisan dilakukan di balik karton)
13. Sambungkan kembali kedua potongan karton tadi seperti semula, lalu hubungkan
Z dengan Z’
14. Tentukan titik P yaitu titik perpotongan garis Z Z’ dan A A’
15. Tempelkan kedua potongan karton tersebut di atas kertas grafik.
16. Ukurlah x,y,x1,y1,x2,y2 dan catat hasil pengukuran pada tabel.
E. Dasar Hasil Percobaan
x y

F. Evaluasi

G. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai