Kelompok 2
• Azilah Ramadhini (110116424) KP.J
• Khusnul Rahayu (110116426) KP.J
• Monika Puspitasari (110116428) KP.J
• Nazila Banie Assyifa (110116431) KP.J
• Dian Rafi Ayu S (110116438) KP.J
• Muhammad Mustofa (110116439) KP.J
HASIL PRAKTIKUM
Data Pemeriksaan Denyut Nadi, Tekanan Darah Palpasi dan
Tekanan Darah Auskultasi
Tekanan Sistolik
Denyut Nadi Tekanan Diastolik
Waktu Auskultasi
(per menit) Auskultasi (mmHg)
(mmHg)
1. 58x 1. 120 1. 80
2. 60x 2. 120 2. 70
3. 60x 3. 110 3. 70
Pralatihan
Mean: 59,33 Mean: 116,67 Mean: 73,33
Menit ke-1
86x 120 60
Menit ke-3
79x 110 60
Pasca
Menit ke-5
79x 120 70
Menit ke-7
60x 110 70
GRAFIK PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN
TEKANAN DARAH
Waktu (menit)
Pembahasan
Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Hasil pengamatan kelompok kami terhadap manusia
coba (MC), frekuensi denyut nadinya setelah 3 kali
pengukuran rata-rata adalah 62,67x denyut/menit
dengan irama yang teratur. Sedangkan rata-rata
tekanan darah sistoliknya saat diukur secara palpasi
adalah 112,67 mmHg. Pada saat pengukuran secara
auskultasi rata –rata tekanan sistoliknya 120 mmHg
dan tekanan diastoliknya 70 mmHg. Hal ini sudah
sesuai dengan teori yang meyebutkan denyut nadi
dan tekanan darah pada manusia normal kisaran 60-
80x/menit dan tekanannya 120/70 mmHg.
PENGARUH POSISI
a. Denyut Nadi
Saat perhitungan denyut nadi, maka yang dihitung adalah denyut
nadi A.radialis dextra (tangan kiri) dengan posisi berbaring
terlentang, duduk, dan berdiri. Hasil percobaan kelompok kami
rata-rata pada saat berbaring terlentang sebanyak 72,67x
denyut/menit. Pada posisi duduk, denyut nadi rata-rata meningkat
79,67x denyut/menit. Pada posisi berdiri, denyut nadi rata-rata
turun menjadi 71,34x denyut/menit. Hasil percobaan kami
menunjukkan tidak sesuai dengan teori. Seharusnya pada posisi
berdiri denyut nadi semakin besar daripada duduk dan terlentang.
Karena tekanan darah saat posisi duduk dan berdiri dipengaruhi
oleh gaya gravitasi sehingga menyebabkan denyut nadi juga
meningkat dibanding terlentang. Mungkin saat menghitung denyut
nadi, terjadi kesalahan pada orang yang menghitung.
B.Tekanan Darah
Hasil percobaan kelompok kami, pada posisi berbaring
terlentang rata-rata tekanan darah sistole120mmHg
sementara diastole rata-rata 83,34mmHg. Pada posisi duduk
rata-rata tekanan darah sistole 120mmHg, sementara diastole
rata-rata 90mmHg. Pada posisi berdiri rata-rata tekanan darah
sistole120mmHg, sementara rata-rata diastole 70mmHg. Hasil
tersebut tidak sesuai dengan teori yaitu semakin berat
kegiatan yang dilakukan maka semakin besar tekanan darah
yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan MC yang bergerak
berlebihan sehingga dapat mempengaruhi pemeriksaan
pendengaran karena kurang konsentrasi, atau karena
pemasangan manset yang terlalu ketat atau longgar.
PENGARUH AKTIVITAS
• Denyut Nadi
Hasil percobaan kami sebelum melakukan aktivitas fisik denyut nadi
A.radialis dextra rata-rata 59,33x denyut/menit. Setelah melakukan
aktivitas fisik rata-rata denyut nadi meningkat 86x denyut/menit pada
pengukuran menit pertama setelah aktifitas. Kemudian pada menit ke 3
setelah aktifitas rata-rata denyut nadi menjadi 79x denyut/menit. Pada
menit ke 5 setelah aktifitas rata-rata denyut nadi konstan yaitu 79x
denyut/menit. Pada menit ke 7 setelah aktifitas rata-rata denyut nadi
turun menjadi 60x denyut/menit. Hasil percobaan tersebut sesuai dengan
teori bahwa saat beraktifitas, jantung memompa darah lebih cepat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang telah terpakai untuk beraktifitas. Oleh
karena itu, setelah beraktifitas denyut nadi bertambah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen kemudian denyut nadi semakin lama semakin
menurun hingga kembali ke keadaan normal, karena kebutuhan oksigen
sudah terpenuhi. pada pengukuran setelah aktifitas
• Tekanan Darah
Hasil percobaan kelompok kami sebelum melakukan aktifitas rata-rata
tekanan darah systole 116,67 mmHg dan tekanan darah diastole 73,33
mmHg. Setelah melakukan aktifitas fisik pada pengukuran menit pertama
tekanan darah systole 120mmHg dan tekanan darah diastole 60 mmHg.
Kemudian pada menit ke 3 tekanan darah sistole 110 mmHg dan tekanan
darah diastole 60 mmHg. Pada menit ke 5 tekanan darah sistole 120mmHg
dan tekanan darah diastole 70 mmHg. Pada menit ke 7 tekanan darah
systole 120mmHg dan tekanan darah diastole 70 mmHg. Hasil percobaan
tersebut tidak sesuai dengan teori bahwa saat beraktifitas jantung
memompa darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang
telah terpakai saat beraktifitas. Oleh karena itu, setelah selesai melakukan
tekanan darah meningkat kemudian tekanan darah semakin lama semakin
turun hingga kembali normal. Hal ini mungkin karenakesalahan pengukur
karena kurang konsentrasi
KESIMPULAN
• Posisi tubuh mempengaruhi denyut nadi dan tekanan darah karena
posisi jantung yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Saat terlentang
jantung tidak mendapat pengaruh gravitasi, sedangkan saat duduk
dan berdiri dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang menyebabkan
tekanan darah meningkat dan diikuti oleh peningkatan denyut nadi.
• Aktivitas fisik sangat mempengaruhi tekanan darah dan denyut
nadi. Saat aktivitas fisik, tubuh memerlukan oksigen yang lebih
banyak untuk menghasilkan energi. Hal ini menyebabkan jantung
memompa darah lebih banyak yang mengakibatkan tekanan darah
dan denyut nadi lebih tinggi daripada keadaan normal. Setelah
pemulihan, jantung akan perlahan kembali ke keadaan normal
dengan menunjukkan angka pengukuran yang normal. Pemulihan
denyut nadi ke kondisi normal lebih lama daripada tekanan darah.