Anda di halaman 1dari 4

A.

Gerak Lurus Beraturan


1. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
2. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M 1 turun dan M2
naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C.
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah).
g. Catat datanya pada tabel.
3. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatannya dapat ditulis
dengan persamaan :
v =S
t

dimana :
v = Kecepatan benda m atau m
detik sekon

S = Jarak yang ditempuh benda (m).


t = Waktu yang diperlukan (detik atau sekon).
4. Data Hasil Pengamatan
No. Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1
2
3
4
5
5. Analisis Data
6. Kesimpulan
7. Jawaban Pertanyaan

Lensa Cembung dan Cermin Cekung


1. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat :
a. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
b. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
c. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
2. Alat dan Bahan
a. Meja optik lengkap
b. Lensa cembung
c. Cermin cekung
d. Layar
e. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
3. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti Gambar 7.8.
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
4. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari ada dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak dijumpai,
baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung, maupun cermin
cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan
hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis yang dibatasi
oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar. Titik api
lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber cahaya
berada jauh tak terhingga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik potong
berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh takterhingga.
5. Data Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm)

2. Cermin Cekung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm)

6. Analisis Data
7. Kesimpulan
8. Jawaban Pertanyaan

Percobaan Muatan Listrik


1. Tujuan
a. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
b. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
2. Alat dan Bahan
a. Bola pingpong 2 buah
b. Benang jahit secukupnya
c. Lembaran wool dan nilon
d. Tas plastic
e. Isolasi
f. Sisir plastic
g. Potongan kertas yang kecil-kecil
3. Cara Kerja
a. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
b. Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
c. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan.
d. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
e. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi!
f. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya
“tolak-menolak” atau “tarik-menarik”.
4. Landasan Teori
Studi tentang listrik dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan listrik dinamis
mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak. Suatu benda bermuatan listrik negatif
jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik
positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron. Pada listrik dinamik terdapat arus
listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus
listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut
merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor). Sebaliknya, arus listrik
dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya bersifat isolator.
Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron. Arus listrik mengalir
karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi, energi
listrik dapat diubah. Contohnya pada bola lampu pijar, setrika listrik, dan kompor listrik,
disini energi listrik diubah menjadi energy kalor.
5. Data Hasil Pengamatan
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan

Anda mungkin juga menyukai