Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

TITIK BERAT

Nama Anggota:

1. Aulia Matsna Nabila (05/XI PMIIA 5)


2. Delisha Zahra Nabila (07/XI PMIIA 5)
3. Makhtika Syafa Maheswari (16/XI PMIIA 5)
4. Wafiq Husna Salsabill (35/XI PMIIA 5)

TAHUN AJARAN
2022/2023
1. Tema
Menentukan titik berat suatu benda

2. Tujuan
Untuk menentukan titik berat pada benda teratur dan tidak teratur

3. Bahan dan Alat


a) Kertas
b) Karton
c) Gunting
d) Benang
e) Jarum pentul
f) Penggaris
g) Pulpen (sebagai beban)
h) Pensil

4. Rumusan Masalah
a) Apakah yang dimaksud titik berat?
b) Bagaimana jumlah momen gaya terhadap titik berat benda dan resultan gayanya
ketika benda dalam keadaan seimbang?
c) Setelah ditemukan titik beratnya, letakkan potongan karton pada kertas dan
tentukan koordinat titik berat benda tersebut!

5. Dasar Teori

Sebuah benda tegar mengalami gerak translasi ketika gaya yang diberikan padan
benda tersebut mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Titik berat adalah titik di
mana benda berada dalam keseimbangan rotasi (tidak berputar atau berotasi). Pada saat
itu, ketika benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi, titik berat bertindak sebagai
sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini mewakili lintasan gerak translasinya.
Untuk hampir semua masalah mekanis, g (percepatan gravitasi) dapat diasumsikan
seragam di seluruh bagian benda. Hal ini dikarenakan ukuran suatu benda yang relatif
kecil dibandingkan dengan jarak yang menyebabkan terjadinya perubahan gravitasi
yang signifikan. Oleh karena itu, pusat massa dan pusat gravitasi dapat dianggap
sebagai titik yang sama. Tumpang tindih ini dapat digunakan untuk menentukan pusat
massa keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.

Untuk objek dalam bentuk apa pun, titik berat ditentukan dengan cara
perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa Anda dapat mengambil
beberapa titik dari objek yang ingin Anda hitung titik beratnya, kalikan dengan berat
setiap titik, lalu jumlahkan dan bagi dengan jumlah berat setiap titik. Titik berat juga
merupakan sebagai pusat massa di dekat permukaan bumi, tetapi pada ketinggian
tertentu di atas bumi, antara titik berat dan pusat massa tetap harus dibedakan. Pusat
massa dan titik berat suatu benda adalah sinonim.

1. PUSAT MASSA

Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing m1,
m2,....... , mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:

X = ∑miXi /mi Y = ∑miYi /mi

2. TITIK BERAT (X,Y)

Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing w1, w2, ........., wi;
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:

X = ∑WiYi /Wi Y = ∑WiYi /Wi

3. LETAK/POSISI TITIK BERAT


1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.

6. Langkah-Langkah
a. Siapkan karton dan potonglah karton dengan bentuk teratur (3) dan bentuk tidak
teratur (2).
b. Buatlah beberapa lubang pada pinggir potongan karton, beri nama, misalnya A,
B, C, D, dan seterusnya.
c. Gantungkan potongan karton pada papan kayu dengan memasukkan jarum
pentul pada lubang A.
d. Gantungkan benang yang telah diberi pulpen sebagai beban pada jarum lubang
A.
e. Goyangkan karton dan benang, tunggu sampai berhenti. Setelah benang sudah
seimbang, buatlah garis yang berimpit dengan benang tersebut.
f. Ulangi langkah 3-5 untuk lubang lainnya.
g. Dari garis-garis tersebut akan ditemukan satu titik yang merupakan perpotongan
dari garis-garis tersebut. Berilah nama dengan titik Z.

7. Data dan Pembahasan


a. Bentuk Beraturan
Benda Alas Tinggi Titik Berat

Segitiga 20,5 cm 10,7 cm 3.6 cm

Persegi 15 cm 15 cm 7,5 cm

Trapesium sama 45 cm 15 cm 6 cm
kaki

b. Bentuk Tak Beraturan

Benda Alas Tinggi Titik Berat

Es Krim 16 cm 13,5 cm 4,8 cm

Danau 15,5 cm 16,2 cm 6,7 cm

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan titik beratnya berada pada
perpotongan 2 buah diagonal. Garis vertikal yang didapat dari percobaan dengan
menggunakan benang yang diikatkan pada pulpen sebagai beban kemudian dibuatkan
garis sesuai arah benang, dengan menggunakan kedua garis ataupun lebih maka akan
mendapatkan titk z sebagai titik beratnya.
Jika saat perpotongan dua garis tersebut ditancapkan jarum pentul tidak
bergelayutan, sedangkan saat jarum pentul ditancapkan pada lubang sisi samping kardus
akan bergelayutan. Maka ini membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut adalah titik
beratnya.

8. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa titik berat suatu
benda beraturan maupun tidak beraturan bentuknya dapat diketahui dengan cara:
1.) Menentukan titik perpotongan antara garis diagonal untuk benda homogen
berbentuk teratur.
2.) Menentukan perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.

9. Anggota
1. Aulia Matsna Nabila (05/XI PMIIA 5)
2. Delisha Zahra Nabila (07/XI PMIIA 5)
3. Makhtika Syafa Maheswari (16/XI PMIIA 5)
4. Wafiq Husna Salsabill (35/XI PMIIA 5)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai