Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

TITIK BERAT

D I S U S U N

OLEH

1. Agustin Mayang P 2. Bagas Budhias M 3. Mutiara F

XI IPA 1 SMA N 3 PANGKALPINANG


PRAKTIKUM 6.3

TITIK BERAT
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momen sudut, dan momen inersia berdasarkan hokum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar Indikator : Menentukan titik berat benda tegar melalui percobaan Materi Pokok : Momen gaya Tujuan : Memformulasikan titik berat pada benda tegar Teori : Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya. Setiap benda terdiri ataspartikel-partilkel yang masing-masing memiliki berat. Resultan dari seluruh berat partikel inilah yang disebut dengan gaya berat benda. Titik tangkap gaya berat benda inilah yang dinamakan titik berat. Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya yang bekerja. Gaya berat benda adalah resultan dari seluruh berat partikel. Titik tangkap gaya berat merupakan titik berat benda. Cara untuk menentukan titik berat benda homogen yang memiliki bentuk teratur adalah terletak pada garis atau bidang simetri tersebut. Sementara itu untuk benda-benda yang tidak beraturan, titik berat ditentukan dengan cara di gantung di sembarang titik dengan tali, buat garis yang sama dengan terusan tali, lalu ambil titik yang lain dan lakukan hal yang sama, maka pertemuan garis yang terlihat adalah titik berat benda tersebut. Secara kuantitatif, titik berat benda dapat dihitung dengan cara berikut, misalnya sebuah benda tegar dengan bentuk tidak teratur terdapat pada bidang koordinat x,y. Jika berat masing-masing partikel penyusun benda adalah w1, w2, w3, ..., wn dengan koordinat (x1, y1), (x2, y2), (x3, y3), ..., (xn, yn), dan koordinat titk berat benda adalah (x0, y0), maka momen gaya berat benda terhadap sumbu x0 adalah, Dengan cara yang sama, koordinat titik berat pada sumbu y adalah, Untuk benda-benda homogen, berat atau massa benda dapat dinyatakan dengan volume, luas dan panjang garisnya. a. Benda homogen berbentuk ruang

b.

Benda Homogen berbentuk bidang


y

c.

Benda homogen berbentuk garis

A. Alat dan bahan 1. Statif Gambar :

2. Neraca Gambar :

3. Busur Derajat Gambar :

4. Penggaris Gambar : 5. Beban Gambar :

6. Kertas Karton Gambar :

7. Kertas Grafik Gambar :

8. Gunting Gambar :

9. Penggaris berskala dengan panjang 30 cm Gambar :

B. Langkah kerja 1. Buatlah benda dengan bentuk bebas, kemudian gunting dan lubangi tiga titik (A, B, dan C) secara bebas pada bagian tepibenda tersebut. Kemudian timbanglah massanya. Catat data hasil pengukuran dengan m=..gram 2. Gantungkan benda pada lubang A, B, atau C dan beban pemandu vertical seperti gambar berikut.

3. Tandai titik P pada benda yang melalui garis pemandu vertikal 4. Lakukan langkah seperti nomor dua dengan menggunakan lubang yang lainnya. Kemudian tandai titik masing-masing titik Q dan R pada titik yang dilewati garis vertical. 5. Buatlah garis AP, BQ, dan CR. Kemudian tandai titik potong ketiga garis dengan titik Z. Informasi: Titik Z merupakan titik berat benda 6. Buatlah garis lurus yang melewati titik Z sampai ke tepi benda, kemudian potonglah pada garis tersebut. 7. Timbanglah masing-masing potongan, yaitu m1=.gram, dan m2=.gram. tandai masing-masing benda sehingga massanya tidak tertukar. 8. Tandai dan lubangi pada masing-masing benda pada sisi yang berbeda titik A dan B. kemudian lakukan langkah seperti nomor 1, 2, dan 3 untuk mendapatkan titik berat Z1 dan Z2. 9. Ukurlah jarak dari Z1 ke Z sebagai X1 dan jarak Z2 ke Z sebagai X2 10. lakukan percobaan dengan benda bebas yang berbeda 11. masukan data hasil pengukuran ke dalam tabel.

C. Data hasil percobaan 1. Data hasil pengukuran No. 1 2 3 4 m 3,6 g 5,3 g 12,5 g 27,5 g m1 1,5 g 2,3 g 6,5 g 13,7 g m2 2,1 g 3g 6g 13,8 g X1 7 11,8 14 15 X2 3 5,4 5,7 5,5 Y1 4,5 4,5 5 9 Y2 2,75 2,5 6 8,5

2. Data olahan No 1 2 3 4 X1m1 10,5 27,14 91 205,5 X2m2 6,3 16,2 34,2 75,8 Y1m1 6,75 10,35 32,5 123,4 Y2m2 5,775 7,5 36 117,3

D. Pengolahan Data Benda 1

= 10,5 + 6,3 3,6 = 4,67 Benda 2

= 6,75 + 5,775 3,6 = 3,479

= 27,14 + 16,2 5,3 = 8,177 Benda 3

= 10,35 + 7,5 5,3 = 3,3679

= 91 + 34,2 12,5 = 10,016 Benda 4

= 32,5 + 36 12,5 = 5,48

= 205,5 + 75,8 27,5 = 10,229

= 123,3 + 117,3 27,5 = 8,749

E. Analisis data 1. Kecendrungan apa yang dapat dilihat dari hasil olahan data? Semakin besar masa benda, semakin besar pula Titik koordinat keseimbangan benda (titik keseimbangan benda). Dalam hal ini, titik keseimbangan dijadikan titik berat benda.

2. Jelaskanlah secara teoritis kecendrungan dan pola tersebut. Secara teoritis, titik keseimbangan benda di pengaruhi oleh, panjang benda, luas/area benda, atau volume benda. Dan tidak bergantung kepada massa. Jika yang mempengaruhi massa, maka titik tersebut disebut titik berat. F. Kesimpulan 1. Pada benda dalam keadaan setimbang berlaku Hukum Newton I, yang berarti 2. Rumus untuk menghitung titik berat benda adalah

G. Daftar Pustaka 1. www.google.com 2. Id.wikipedia.com 3. Buku Praktikum Terpilih Fisika SMA Jilid 2 4. Dll.

Anda mungkin juga menyukai