Anda di halaman 1dari 6

JUDUL

MAKALAH: MATERI TITIK BERAT

DAMAR DAVA SAPUTRA


M.AFIFADILAH
M.PASHA RIZQULLAH ARZA
AHMAD FAHRI
GILANG RAMADHAN
M.AL-FAIZ SAUDI
KELOMPOK 7
TAHUN AJARAN 2023/2024

A. Tujuan:
• Menentukan letak titik berat benda suatu benda tidak beraturan

B. Dasar teori:

• Kita dapat dengan mudah menemukan titik berat benda homogen yang
berbentuk beraturan, Tapi Bagaimana dengan yang berbentuk tidak
beraturan.
Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun
suatu bangun baik itu panjang maupun luas dan volume. Benda
ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu
titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah
gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan
gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel
seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut
sama dengan nol.

£F = 0

Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat
ditulis:

£Fx = 0 (resultan pada sumbu x)


£Fy = 0 (resultan pada sumbu y)
Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang
statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila
ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama
besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar
gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.

Konsep titik berat


Konsep Titik Berat Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu
benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang disebut pusat
gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja
menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang
ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.

Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Koordinat Titik Benda pada sumbu x:
𝑿𝟏. 𝑾𝟏 + 𝐗𝟐. 𝐖𝟐

𝑾𝟏 + 𝐖𝟐
W1 Luas Bidang 1
W1+W2
W2 Luas bidang 2
Koordinat Titik Benda pada sumbu y:

KOORDINAT :
W1 = Luas bidang 1 W2 = Luas
bidang 2
x1 = Absis titik berat benda 1
x2= Absis titik berat benda 2
y1 = Ordinat titik berat benda 1
y2 = Ordinat titik berat benda 2

C. Alat dan Bahan:


1. Benang
2. Sebuah beban yang menarik lurus benang
3. Karton tebal yang berbentuk tidak beraturan
4. Pensil
D. Langkah kerja:
1. Siapkan sebuah karton berbentuk tidak beraturan, sebuah benang
pengukur tegak lurus, dan beban
2. Buatlah sebuah lubang kemudian gantung benang pengukur tegak
lurus melalui lubang tersebut. Berilah tanda garis putus-putus pada karton
sepanjang kedudukan benang pengukur tegak lurus

3. Buatlah lubang kedua, kemudian gantung kembali benang pengukur


tegak lurus melalui lubang kedua tersebut, berilah tanda garis putus-putus
pada karton sepanjang kedudukan benang pengukur tegak lurus.
4. Kedua garis putus-putus anda buat pada langkah 2 dan 3 berpotongan.
Titik potong inilah yang merupakan letak titik berat karton tersebut.
Untuk menguji apakah kalian sudah menemukan letak titik berat pada karton
tak beraturan tersebut, tumpuklah karton tersebut di ujung pena atau paku
tepat di titik berat tersebut. Jika seimbang, maka kalian telah menemukan
letak titik berat karton tersebut.

E.DATA KESIMPULAN
Titik Berat Absis(x) Ordinat (y)
Benda 1 X1= 0,043 M Y1= 0,12 M
Benda 2 X2= 0,1 M Y2= 0,125 M

F.KESIMPULAN

𝑾𝟏.𝑿𝟏+𝐖𝟐.𝐗𝟐
X=
𝑾𝟏+𝑾𝟐

𝟎,𝟏9𝑵.𝟎,𝟎43M+𝟎,19𝐍.𝟎,1𝐌
=
𝟎,𝟏9𝑵+𝟎,𝟏9𝐍

= 0,8 cm

𝑾𝟏.𝒀𝟏+𝐖𝟐.𝐘𝟐
Y=
𝑾𝟏+𝐖𝟐

𝟎,𝟏9𝑵.𝟎,𝟏2𝑴+𝟎,𝟏9𝐍.𝟎,𝟏25𝐌
=
𝟎,𝟏9𝑵+𝟎,𝟏9𝐍

= 0,8 cm

Anda mungkin juga menyukai