Anda di halaman 1dari 5

XI IPA 5

MAKALAH FISIKA
Menentukan Letak Titik Berat Suatu
Benda

M. Ghazian Nugraha (24 )


Steven Sanjaya (32)
Menentukan Letak Titik Berat Kertas Padi

Alat dan bahan:

 Millimeter Block
 Penggaris Besi
 Pensil
 Bandul Pancing
 Kertas Padi
 Paku Payung
 Gunting
 Cutter
 Benang
 Neraca Pegas

Tujuan:

 Menentukan titik berat dari potongan-potongan kertas padi.

Langkah-langkah Kerja:

1. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan .


2. Potonglah kertas padi menjadi bagian yang lebih kecil dari sebelumnya sehingga
memudahkan untuk menemukan titik berat benda.
3. Buatlah gambar dari potongan kertas padi tersebut pada millimeter block.
4. Ukurlah benang dengan panjang sekitar 50 cm dan guntinglah benang yang telah
diukur tersebut.
5. Ikatlah benang tersebut pada bandul dan kaitkan ujung benang yang lain ke paku.
6. Tentukanlah 1 titik dan kemudian gantung potongan kertas padi tersebut dengan
menancapkan paku di 1 titik itu.
7. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
8. Tentukan lagi 1 titik dan kemudian gantung potongan kertas padi tersebut dengan
menancapkan paku di 1 titik yang lain itu.
9. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
10. Tariklah kedua garis tersebut sehingga akan terjadi perpotongan garis di 1 titik.
11. Gambar 1 titik ( z0 ) yang tadi pada gambar kertas padi di millimeter block.
12. Kemudian potonglah potongan kertas padi tersebut menjadi dua bagian.
13. Tentukanlah 1 titik dan kemudian gantung bagian pertama dari potongan kertas padi
tersebut dengan menancapkan paku di 1 titik itu.
14. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
15. Tentukan lagi 1 titik dan kemudian gantung bagian pertama dari potongan kertas
padi tersebut dengan menancapkan paku di 1 titik yang lain itu.
16. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
17. Tariklah kedua garis tersebut sehingga akan terjadi perpotongan garis di 1 titik.
18. Gambar 1 titik yang tadi ( z1 ) pada gambar kertas padi di millimeter block.
19. Selanjutnya pada potongan bagian kedua, tentukanlah 1 titik dan kemudian gantung
bagian kedua dari potongan kertas padi tersebut dengan menancapkan paku di 1
titik itu.
20. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
21. Tentukan lagi 1 titik dan kemudian gantung potongan kertas padi tersebut dengan
menancapkan paku di 1 titik yang lain itu.
22. Tunggu sampai bandul dalam keadaan seimbang dan gambarlah garis yang
dihasilkan dari ujung benang sampai ke bandul pada kertas padi tersebut.
23. Tariklah kedua garis tersebut sehingga akan terjadi perpotongan garis di 1 titik.
24. Gambar 1 titik ( z2 ) yang tadi pada gambar kertas padi di millimeter block.
25. Gunakan neraca pegas untuk mengukur berat masing-masing potongan kertas padi
26. Ukurlah panjang z0 (x0,y0)
27. Ukurlah panjang z1 (x1,y1) dan z2 (x2,y2).
w 1 x 1+w 2 x 2 w 1 y 1+ w 2 y 2
28. Gunakan rumus x 0= dan y 0= untuk mencari posisi
w 1+w 2 w 1+ w 2
z0.
29. Catatlah hasilnya dan bandingkan dengan hasil yang didapat dari percobaan.
30. Buatlah dalam bentuk makalah.
Dasar Teori

Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda
tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi
(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi
sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan
gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi) boleh dianggap
seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda relatif kecil dibanding jarak yang
dapat menyebabkan perubahan gravitasi yang cukup berarti. Dengan demikian pusat massa 
dan pusat  gravitasi dapat diambil sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat
digunakan untuk menentukan pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak
beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari
dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil
beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di
masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap
titik.

w 1 x 1+w 2 x 2 w 1 y 1+w 2 y 2
x 0= y 0=
w 1+w 2 w 1+w 2

Hasil Percobaan dan Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan ,telah didapatkan titik beratnya berada pada
perpotongan  2 buah diagonal atau dua buah garis vertikal yang didapat dari percobaan
dengan menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah
benang yang diikatkan pada kertas padi sebagai beban. Dengan menggunakan kedua
garis,didapatkan titik potong sebagai titik berat.

Hasil Percobaan :
- z1 (11.65 , 14.45)
- z2 (28.2 , 14.85 )
- z0 (19.93 , 14.65 )
w 1 x 1+w 2 x 2 0.65 .11.65+ 0.65. 28.2
Hasil dengan rumus : x 0= = x 0= = 19.925 = 19.93
w 1+w 2 0.65+ 0.65

w 1 y 1+ w 2 y 2 0.65 .14 .45+0.65 .14 .85


y 0= = y 0= = 14.65
w 1+ w 2 0.65+0.65

z 0=¿ )

Kesimpulan

Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang
memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan  dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana.Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal dapat menemukan titik
berat dari suatu benda. Untuk menentukan letak titik berat suatu benda dapat digunakan
rumus :

w 1 x 1+w 2 x 2 w 1 y 1+w 2 y 2
x 0= y 0=
w 1+w 2 w 1+w 2

Anda mungkin juga menyukai