TITIK BERAT
Oleh:
Nama Mahasiswa : Mudawali
2021
KATA PENGANTAR
Piji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Materi Ajar momen gaya Berbasis Problem Based Learning
yang sederhana ini. Sholawat dan salam senantiasa penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telat mengantarkan umat manusia dari zaman Jahiliyah menuju
zaman yang ilmu pengetahuan seperti yang dapat kita rasakan saat ini.
Materi Ajar Titik Berat ini penulis susun untuk memenuhi tugas dan tagihan
mahasiswa PPG Dalam Jabatan tahun 2021 Universitas Bengkulu pada tahap perancangan
pembelajaran untuk siklus 3. Materi ajar ini dikembangkan dengan mengedepankan
pendekatan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan mengintegrasikan kerangka berpikir
technological, pedagogical, content knowledge (TPACK)
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan materi ajar ini. Terimakasih atas kerja keras dan masukan berharganya
dan semoga materi ajar ini bermanfaat untuk siapa saja yang menggunakannya.
.
Mudawali
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar
(statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
B. Indikator pencapaian kompetensi
1. Memahami konsep titik berat benda
2. Menentukan letak titik berat benda homogen melalui perhitungan
3. Menganalisis permasalahan dengan konsep titik berat yang terdapat dalam kehidupan
sehari hari.
C. Tujuan pembelajaran
1. Melalui percobaan dan diskusi peserta didik dapat mengindentifikasi konsep momen
inersia benda titik dan benda kontinu dengan sesuai
2. Melalui percobaan dan diskusi peserta didik dapat memahami teorema sumbu sejajar
dengan tepat
3. Melalui diskusi peserta didik dapat menentukan momen inersia benda titik dan benda
kontinu dengan tepat
4. Melalui diskusi peserta didik dapat menganalisis masalah konstektual dengan konsep
momen inersia dengan sesuai.
5. Melalui presentasi peserta didik dapat memaparkan hasil diskusi tentang momen inersia
dengan terampil
2
BAB II INTI
A. Permasalahan Konstektual
Menara pisa adalah menara yang sudah berdiri selama ratusan tahun dengan kondisi miring.
Inilah yang membuat Menara pisa istimewa. Ketika bangunan lain mengalami
kemiringan, maka akhirnya bangunan tersebut akan runtuh, lain halnya dengan Menara
ini. Sejak Menara ini mengalami kemiringan, sampai detik ini menara pisa tetap kokoh
berdiri. Apa yang menyebabkan menara pisa tidak roboh?adakah kaitannya dengan titik
berat?
B. Dasar Teori
Setiap benda terdiri dari partikel-partikel. Tiap-tiap partikel mempunyai massa tertentu. Titik tempat
berpusatnya massa benda tersebut disebut titik pusat massa. Perbedaan titik pusat massa dengan titik
berat adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan grafitasi, sehingga letaknya
tidak selalu berhimpit dengan titik berat.
3
Untuk menentukan titik berat suatu benda dapat menggunakan koordinat titik tangkap
gaya resultan.
y (x1 , y1)
y1
Zo(xo , yo)
y
y2 (x2 , y2)
w1
Gambar 1.13 Titik Berat w w2 Gambar 1.14 titik berat batangan
homogen ada ditengah
x1 x x2 x
dari gambar 1.15 diatas koordinat titik berat benda dapat dihitung menggunakan persamaan
:
w1 . x1 + w2 . x 2 w1 . y 1 + w2 . y 2
x o= yo=
w1 + w 2 w1 + w2
;
m1 . x1 +m 2 . x 2 m1 . y 1 + m2 . y 2
xo= yo=
m 1 +m 2 m 1 + m2
;
A 1. x 1+ A 2. x 2 A 1 . y1 + A 2 . y2
x o= y o=
A 1+ A 2 A1 + A 2
;
4
ℓ1 . x1 +ℓ 2 . x 2 ℓ1 . y 1 + ℓ2 . y 2
x o= y o=
ℓ1 +ℓ 2 ℓ 1 + ℓ2
;
Titik berat beberapa benda homogen yang berdimensi satu, dua dan tiga dapat dilihat pada
tabel berikut!
5
Tabel 1.4 Titik berat benda berdimensi tiga
6
Tabel 1.5. Titik berat benda pejal 3 dimensi
7
Contoh Soal
Sebuah batang homogen panjangnya 6 meter dan beratnya 8 Newton. Diujung kanan
batang dimasukkan beban kecil dengan berat 4 Newton, seperti tampak pada gambar,
tentukan titik berat sistem batang dan beban!
Penyelesaian:
W1 = 8 N, X1 = 3 m, W2 = 4 N, X2 = 6 m
Contoh Soal 2
Perhatikan gambar berikut!
8
Tentukan koordinat titik berat bangun tersebut.
Pembahasan:
54 72
Jadi, koordinat titik berat bangun tersebut adalah ( , ) atau (2,45; 3,27)
22 22
Contoh Soal 3
Perhatikan gambar berikut!
9
Tentukanlah ordinat titik berat benda tersebut (bidang teratur) jika diukur dari alasnya. Pembahasan:
10
Penggunaan konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hati sangatlah banyak ditemui seperti
pembuatan jembatan gantung dan desain dalam pembuatan mobil balap. Dalam pembelajaran fisika
konsep benda tegar sangatlah sederhana, tetapi dalam kehidupan sehari-hari konsep ini harus
diterapkan dengan sangat teliti dan jelas sehingga tidak mengalami kesalahan dalam penerapannya.
Untuk lebih jelasnya, mari pelajari penjelasan dibawah ini.
Evaluasi
1. Tiga buah partikel diletakkan pada sistem koordinat Cartesius sebagai berikut. Massa 1 kg di (0,0),
massa 2 kg di (2,1) dan massa 3 kg di (1,5). Dengan semua jarak diukur dalam meter. Letak titik
berat sistem partikel adalah....
A. (1,3) C. (1/6, 7/6) E. (3/6, 7/6)
B. (7/6, 17/6) D. (2, 17/6)
2. Koordinat titik berat dari bangun seperti gambar dibawah adalah....
11
A. [(4,3), 5] C. (7,4) E. [(4,3), 4]
B. [(3,4), 4] D. (4,4)
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
II
12
Jika jarak AB= 2 m , BC=3 m dan AD= 8 m, jarak terjauh anak dapat melangkah dari titik C agar
papan kayu tidak terbalik adalah....
A. 1 m
B. 1,5 m
C. 2 m
D. 2,5 m
E. 3 m
6. Seorang mahasiswa sedang mengembangkan sebuah game fisika tentang titik berat
dengan prototipe seperti berikut.
Persegi memiliki sisi 3cm. Segitiga samakaki memiliki alas 3cm dan tinggi 3cm. Apabila
game memberikan tantangan untuk merancang titik berat dengan posisi (1,5 ; 2,3). Maka
susunan yang tepat adalah....
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci Jawaban
1 B
13
2 E
3 E
4 C
5 D
6 B
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, dkk. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika2 untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Triwidodo. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
14