Anda di halaman 1dari 20

MATERI AJAR

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

BESARAN DAN PENGUKURAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: LIZA OKWAN ADMAS, S.Pd


Nomor Peserta : 201500156376
PendidikanProfesi Guru Angkatan 2
FISIKA
UNIVERSITAS BENGKULU
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi


rahmat dan karuniaNya, sehingga materi ajar ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu. Materi
ajar ini didesain untuk digunakan oleh peserta didik tingkat sekolah menengah atas (SMA)
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Materi ajar ini berisikan materi Pengukuran, harapan penulis, peserta didik dapat
menguasai materi ajar ini sehingga nantinya dapat membantu peserta didik memahami materi
fisika dengan benar. Semoga materi ajar ini dapat membantu kemajuan peserta didik di
Indonesia terutama Fisika menjadi salah satu pelajaran favorit di Indonesia.
DalamModul Pembelajaran ini tentang B e s a r a n , S a t u a n d a n P e n g u k u r a n .
Modul Pembelajaran ini dikembangkan dengan mengedepankan pendekatan Higher Order
Thinking Skill (HOTS) dan mengintegrasikan kerangka berpikir technological, pedagogical,
content knowledge(TPACK).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyempurnaan materi ajar ini, Kepada para Dosen
1. Drs. Indra Sakti, M.PdselakuDosenPembimbing.
2. Andik Purwanto, S.Pd., M.Si selakuDosenPembimbing
3. Penanggung jawab dan Tim IT PPG Universitas Bengkulu.
Akhir kata semoga materi ajarini bermanfaat bagi Mahasiswa PPG dan teman – teman
seperjuangan PPG Fisika angkatan 2 Universitas Bengkulu. Atas segala bantuan yang telah
diberikan, hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan balasan dan menjadikan amal ibadah yang mulia. Selanjutnya sebagai manusia
biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-
tulusnya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu
penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya.
Bayang, Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………iv
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi singkat………………………………………………………………1
2. Kompetensi inti………………………………………………………………..3
3. Kompetensi dasar dan Indikator………………………………………………3
4. Tujuan pembelajaran……………………………………………………….....4
5. Petunjuk Belajar……………………………………………………………….4

B. MATERI
1. Besaran, Satuan dan dimensi…………………………………………….……5
2. Notasi ilmiah…………………………………...………………………….….7
3. Pengukuran………………………………………………………….………..8
4. Angka Penting………………………..………………………………...…….15
5. Kesalahan dan Ketidakpastian………………………………………………..19

C. PENUTUP
1. Rangkuman…………………………………………………………………24
2. Evaluasi……………………………………………………………………..26

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….32
GLOSARIUM………………………………………………………………………...

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Menimbang massa badan,mengukur suhu dan mengukur panjang kayu…1
Gambar 2. Pantai Carocok……………………………………………………………..5
Gambar 3. Speedometer………..……………………………………………………..6
Gambar 4. Penjahit mengukur tubuh…………………………………………………8
Gambar 5. Mengukur dengan mistar………………………………………………….9
Gambar 6. Mistar dan Pensil…………………………………………………………10
Gambar 7. Mengukur bliok Silinder dengan jangka sorong…………………………10
Gambar 8. Jangka sorong dan bagian-bagiannya…………………………………... 11
Gambar 9. Jangka sorong dengan hasil pengukuranya…………………………….. 11
Gambar 10. Mengukur menggunakan Mikrometer Skrup…………………………...12
Gambar 11. Mikrometer Skrup dan bagian-bagiannya………………………………12
Gambar 12. Skala pada micrometer Skrup…………………………………………..12
Gambar 13. Micrometer skrup dengan hasil pengukuran……………………………13
Gambar 14. Siswa menimbang beban dengan neraca……………………………..…13
Gambar 15. Neraca………………………………………………………………...…13
Gambar 16. Cara membaca hasil pengukuran menggunakan neraca………………...14
Gambar 17. Siswa sedang praktek olah raga lari jarak pendek………………………15
Gambar 18. Stopwatch……………………………………………………………….15
Gambar 19. Paralak…………………………………………………………………..20
Gambar 20. Pengukuran diameter pohon…………………………………………....20
Gambar 21. Siswa mengukur blok silinder…………………………………………..21

ii
A.PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI BAHAN AJAR

Gambar.1. menimbang massa badan, mengukur suhu, dan mengukur kayu.

Dalam kehidupan sehari – hari, manusia tidak akan lepas dari pengukuran,
contohnya, ketika belanja bawang ke pasar maka penjual akan menimbang bawang
tersebut terlebih dahulu sesuai permintaan pembeli. Ketika kita demam maka akan
mengukur suhu tubuh, menimbang massa badan, tukang perabot mengukur kayu dan
banyak lagi proses pengukuran dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bahan ajar ini akan diuraikan tentang pengukuran suatu besaran
beserta satuannya. Bagian awal akan diuraikan tentang pengertian besaran, jenis-jenis
besaran, dan satuan yang sesuai, serta diuraikan juga tentang dimensi suatu besaran,
awalan satuan, dan notasi ilmiah. Selanjutnya dibahas tentang pengukuran, jenis-jenis
pengukuran yaitu pengukuran langsung, tidak langsung, pengukuran tunggal dan
pengukuran berulang, penentuan nilai skala terkecil alat ukur dan cara membaca alat
ukur panjang yaitu jangka sorong dan mikrometer skrup angka penting (angka hasil
pengukuran). Dalam pengukuran tidak akan dapat dihasilkan nilai yang benar tetapi
yang didapatkan adalah nilai yang terbaik, karena dalam pengukuran pasti terdapat
kesalahan (error). Adanya kesalahan pengukuran inilah maka akan muncul
ketidakpastian pengukuran.

1
Berikut peta konsep pengukuran:

BESARAN DAN
BESARAN
PENGUKURAN

Terdiri dari

Pokok Turunan

Langsung Tidak Langsung


Notasi ilmiah
Tunggal Berdasarkan
metodenya Ditulis dengan

PENGUKURAN Angka penting


Berdasarkan Hasilnya

banyaknya Tediri dari


Menggunakan
Berulang
Angka pasti Angka taksiran
Alat ukur

Memiliki

Menghasilkan
Kesalahan
Ketidakpastian

Tediri dari
Mutlak Relatif

2
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1 Menerapkan prinsip- 3.1.6 Menerapkan (C3) cara penggunaan alat ukur
prinsip pengukuran besaran panjang .
besaran fisis, ketepatan, 3.1.7 Menganalisis (C4) hasil pengukuran besaran
ketelitian dan angka panjang.
penting, serta notasi
Ilmiah
4.1 Menyajikan hasil 4.1.1 Melakukan percobaan untuk mengukur panjang
pengukuran besaran dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan
fisis berikut mikrometer sekrup
ketelitiannya dengan 4.1.2 Menyajikan hasil pengukuran dengan menggunakan
menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer skrup.
peralatan dan teknik
yang tepat serta
mengikuti kaidah
angka penting untuk
suatu penyelidikan
ilmiah

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based


3
Learning peserta didik mampu Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi Ilmiah dan, Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah beserta presentasi hasil percobaan dan pemanfatannya, serta
mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif (kemandirian), kerjasama
(gotong royong) dan kejujuran (integritas).

PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR

Agar bahan ajar ini dapat digunakan secara maksimal maka pembaca diharapkan
melakukan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Pelajari dan pahami peta materi yang disajikan.
2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum.
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
4. Perhatikalah langakah – langkah dalam setiap penyelesaian contoh soal yang ada.
5. Kerjakanlah latihan soal yang ada disetiap akhir kegiatan pembelajaran, cocokkan
jawaban kalian dengan kunci jawaban yang tersedia pada bahan ajar dan lakukan
penghitungan skor hasil belajar kalian.
6. Lakukan penilaian diri disetiap akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui batas
kemampuan menurut diri kalian.
7. Lakukan uji kompetensi dengan mengerjakan soal evaluasi di bagian akhir modul
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
8. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman
materi. Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang
diharapkan.

4
PERTEMUAN 2

PENGUKURAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran melalui model problem based
learning di harapkan peserta didik mampu :
1. Melalui kegiatan pratikum, peserta didik mampu menjelaskan cara
penggunaan jangka sorong dan mikrometer skrup dengan benar.
2. Melalui kegiatan pratikum, peserta didik mampu mengukur panjang dengan
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan benar
3. Melalui kegiatan pratikum, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan
menggunakan mistar, jangka sorong dan micrometer skrup dengan benar

B. Permasalahan

Andin menemani ibunya ke “Berkah


Tailor”. Andin memperhatikan
penjahit mengukur tubuh ibunya.
Apakah yang dimaksud dengan
mengukur?

Gambar 4. Penjahit mengukur tubuh


C. Uraian Materi
Pengukuran

Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang


dijadikan acuan. Misalnya mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang
dibandingkan adalah panjang tongkat dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan
adalah mistar.

Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung

Pengukuran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Mengukur


panjang tongkat dengan mistar, mengukur waktu dengan stopwatch merupakan contoh
pengukuran langsung. Kebanyakan pengukuran dalam fisika adalah pengukuran tidak
5
langsung. Contohnya pengukuran massa jenis benda (ρ) dapat dilakukan dengan
mengukur massa (m) dan volume benda (V), kemudian ρ dihitung dengan persamaan
𝑚
𝜌=
𝑉
Mengukur jarak bumi ke bulan dilakukan dengan cara mengukur selang waktu
perjalanan pulang pergi pulsa radar. Mengukur temperatur bintang dilakukan dengan
mengukur panjang gelombang cahaya yang dipancarkan. Mengukur laju aliran cairan
dilakukan dengan mengukur beda tekanan di dua tempat.
Kriteria Kemampuan Alat Ukur
1. Ketelitian (accuracy) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur
yang mendekati hasil sebenarnya.
2. Ketepatan (precision) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama
3. Sensitivitas (sensitivity) adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan
besaraan yang akan diukur
4. Kesalahan (error) adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya
Idealnya sebuah alat ukur memiliki akurasi, presisi dan sensitivitas yang baik
sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat.
Alat Ukur
a. Mistar

Arsy adalah seorang bendahara kelas, ia


ingin membuat tabel laporan keuangan
menggunakan mistar. Berapakah skala
terkecil mistar?

Gambar 5.Mengukur menggunakan mistar

Gambar 6. Mistar dan pensil


Mistar adalah alat ukur panjang dengan skala terkecil 1 mm. Ketelitian pengukuran
menggunakan mistar adalah setengah dari nilai skala terkecilnya (0,5 mm). Dalam
setiap pengukuran, usahakan menggunakan mistar dengan kedudukan mata
pengamat tegak lurus dengan skala yang diukur agar tidak terjadi kesalahan
paralaks. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang terjadi di saat membaca alat
6
ukur karena kedudukan mata pengamat yang tidak tepat.
b. Jangka sorong

Yandre menemani ayahnya ke bengkel


mobil untuk menservis mobil. Karena
bosan, dia berkeliling melihat mekanik
sedang mengukur blok silinder
menggunakan jangka sorong.
Bagaimanakah cara mengukur dengan
menggunakan jangka sorong? Berapa
skala terkecil jangka sorong? gambar 7. Mengukur blok silinder dengan
jangka sorong

Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang, ketebalan, kedalaman, dan diameter luar maupun dalam suatu benda
dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang yaitu rahang
tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama, sedngkan pada
rahang sorong terdapat skala nonius. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang
terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Bagian-bagian dari jangka sorong

Gambar 8. Jangka sorong dan bagian-bagiannya


Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dinyatakan dengan menambahkan
skala utama dengan skala nonius yang telah dikalikan dengan ketelitiannya. Skala
utama di baca dengan melihat garis terakhir tepat sebelum angka nol pada skala
nonius. Sedangkan skala nonius dibaca dengan melihat garis skala nonius yang tepat
berimpit dengan garis skala utama. Secara matematis, hasil pengukuran dengan
jangka sorong dapat dinyatakan dengan:
))
Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong

7
Gambar 9. Jangka sorong dengan hasil pengukuranya.

skala utama = 2,4 cm


skala nonius = 7 mm
nst + 0,1mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
Hasil pengukuran = 2,4 cm + (7 x 0,1) mm
= 2,4 cm + 0,7 mm
= 2,4 cm + 0,07 cm
= 2,47 cm

c. Micrometer sekrup
Seseorang menggunakan micrometer skrup
untuk mengukur diameter timah. Manakah
yang lebih teliti, mengukur diameter
menggunakan jangka sorong atau dengan
micrometer skrup? Berapakah skala terkecil
micrometer skrup?
Gambar 10. Mengukur menggunakan Mikrometer Skrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang berfungsi untuk mengukur
panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng
baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi.
mikrometer sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau
jangka sorong 0,1 mm, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm

Bagian-bagian mikrometer sekrup:

8
Gambar 11. Mikrometer Skrup dan bagian-bagiannya.

Gambar 12. Skala pada micrometer Skrup.

Cara membaca mikrometer sekrup:

1. Bacalah skala utama terakhir yang terlihat didepan skala poros putar (ingat Skala
utama mempunyai skala terkecil 0,5 mm).
2. Bacalah skala nonius yang terletak segaris atau berimpit dengan sumbu poros tetap
(skala nonius terdapat 50 skala) dikalikan 0,01mm

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup

Gambar 13. Micrometer skrup dengan hasil pengukuran


Skala utama = 7,5 mm
Skala nonius = 22 mm
Nst = 0,01 mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
= 7,5 mm + (22 x 0,01 mm)

9
= 7,5 mm + 0,22 mm
= 7,72 mm
= 0,772 cm
Pada zaman sekarang, telah ada alat ukur panjang meteran laser

Pembahasan permasalahan :

 Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran


sejenis yang dijadikan acuan.
 Diperlukan melakukan pengukuran berulang untuk pengukuran blok
silinder sehingga diperoleh pengukuran yang lebih tepat.

10
Rangkuman
1. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan
acuan.
2. Ada 3 alat ukur panjang yaitu mistar yang memiliki nst 1 mm, jangka sorong yang
memiliki nst 0,1 mm, 0,02 mm, dan 0,05 mm, dan mikrometer skrup yang memiliki nst
0,01 mm
3. Setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian adapun faktor penyebab
munculnya ketidakpastian hasil pengukuran adalah kesalahan umum (faktor manusia),
kesalahan acak (faktor lingkungan), dan kesalahan sistematik (faktor alat ukur).
4. Ketidakpastian mutlak pengukuran tunggal dirumuskan
Δx =1/2 nst (nilai skala terkecil)
dan penulisan hasil pengukuran dinyatakan dengan pola (x ± Δx)
5. Ketidakpastian mutlak pengukuran berulang dirumuskan
6. Setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian adapun faktor penyebab
munculnya ketidakpastian hasil pengukuran adalah kesalahan umum (faktor manusia),
kesalahan acak (faktor lingkungan), dan kesalahan sistematik (faktor alat ukur).
7. Ketidakpastian mutlak pengukuran tunggal dirumuskan
Δx =1/2 nst (nilai skala terkecil)
dan penulisan hasil pengukuran dinyatakan dengan pola (x ± Δx)

8. Ketidakpastian relatif merupakan persentase perbandingan ketidakpastian mutlak dengan


hasil pengukuran terbaik.

11
EVALUASI
1. Perhatikan gambar skala utama dan skala nonius yang dimiliki oleh sebuah jangka sorong
berikut!

cm

Nilai skala terkecil jangka sorong tersebut adalah….


A. 1 mm
B. 0,5 m
C. 0,2 mm
D. 0,1 mm
E. 0,05 mm

2. Hasil pengukuran diameter pipa kecil dengan menggunakan mikrometer sekrup


ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.

Hasil pengukurannya adalah….


A. 5,47 mm
B. 5,97 mm
C. 6,97 mm
D. 10,47 mm
E. 10,97 mm

3. Perhatikan hasil pengukuran panjang sisi kubus berikut!

Hasilnya pengukuran adalah….


A. (2,320 ± 0,005) cm
B. (2,32 ± 0,05) cm
C. (2,320 ± 0,001) cm
D. (2,120 ± 0,005) cm
E. (2,12 ± 0,05) cm

4. Dari hasil sekali pengukuran panjang balok dituliskan dengan (2,460  0,005) cm.
Penulisan ini memiliki arti:
A. nst alat ukur=0,005 cm dan 2,455 cm ≤ panjang balok ≤ 2,465 cm
B. nst alat ukur=0,005 cm dan panjang balok =2,465 cm
C. nst alat ukur=0,01 cm dan 2,455 cm ≤ panjang balok ≤ 2,465 cm
D. nst alat ukur=0,01 cm dan 2,45 cm ≤ panjang balok ≤ 2,46 cm
12
E. nst alat ukur=0,01 cm dan panjang balok =2,46 cm

5. Sekelompok peserta didik bermaksud mengukur massa jenis suatu bahan. Kubus dari bahan
tersebut, Panjang sisinya diukur dengan jangka sorong dan dihasilkan pengukuran sebagai
berikut.

Sedangkan massanya dihasilkan pengukuran sebagai berikut.

Massa jenis bahan kubus tersebut adalah ....


A. 17,65 g/cm3
B. 17,94 g/cm3
C. 95,00 g/cm3
D. 96,56 g/cm3
E. 97,39 g/cm3

6. Perhatikan pernyataan berikut!


1) Mengukur tebal buku menggunakan mistar
2) Mengukur volume batu dengan gelas ukur
3) Mengukur volume balok dengan jangka sorong
4) Mengukur kecepatan lari seseorang dengan meteran dan stopwatch
Yang termasuk pengukuran tidak langsung adalah….
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 2) dan 3)
E. 3) dan 4)

7. Pengukuran berulang dilakukan dengan alasan:


1) Pengukuran tunggal memberikan hasil yang kurang teliti
2) Hasil pengukuran berulang lebih mendekati nilai yang sebenarnya
3) Ketidakpastian pengukuran berulang lebih kecil dari pengukuran tunggal
Pernyataan yang benar adalah….
A. 1) saja
B. 1) dan 2)
C. 1), 2), dan 3)
D. 2) dan 3)
E. 3) saja
13
8. Alat ukur yang baik harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kemampuan itu
disebut….
A. Teliti/akurat
B. Ketepatan/presisi
C. Sensitif
D. Tepat dan akurat
E. Sensitif dan teliti

9. Seseorang bermaksud mengetahui massa jenis zat. Menggunakan bantuan alat ukur panjang
dan neraca ia memperoleh data volume zat tersebut (20,50 ± 0,25) cm3 dan massanya (125,80
± 0,05) gram. Pelaporan hasil pengukuran massa jenis zat tersebut berikut ketidakpastiannya
yang tepat adalah….
A. (6,137 ± 1,25%) g/cm3 atau (6,137 ± 0,077) g/cm3
B. (6,137 ± 1,25%) g/cm3 atau (6,13 ± 0,08) g/cm3
C. (6,137 ± 1,25%) g/cm3 atau (6,14 ± 0,077) g/cm3
D. (6,14 ± 1,25%) g/cm3 atau (6,14 ± 0,08) g/cm3
E. (6,14 ± 1,25%) g/cm3 atau (6,14 ± 0,07) g/cm3

KUNCI JAWABAN EVALUASI

No Kunci
Soal Jawaban
1 E
2 D
3 D
4 E
5 E
6 E
7 C
8 B
9 D

14
DAFTAR PUSTAKA

Pujianto, dkk.2016. Buku Siswa FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten: Intan Pariwara
Lasmi, Niketut.2016. Mandiri FISIKA untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Nugroho, Aris Prasetyo.2016.Modulku Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam.Surakarta: Mediatama

15
GLOSARIUM

Besaran fisis : sesuatu yang dapat dinyatakan keberadaannya dengan suatu angka atau
nilai.
Besaran turunan : besaran fisis yang terdiri dari dua atau lebih besaran yang dapat
diturunkan dari beberapa besaran pokok.
Hyperfine : struktur halus yang banyak digunakan pada efek Zeeman.
Pengukuran : proses mengukur suatu besaran, yaitu membandingkan nilai
besaran yang sedang kita ukur dengan besaran lain sejenis yang dipakai
sebagai acuan.
Satu ampere : arus tetap yang mana jika dipasang dua penghantar sejajar lurus
panjang tanpa batas, yang panampang-lintang lingkarnya diabaikan, dan
ditempatkan 1 meter terpisah di dalam ruang hampa, akan dihasilkan
antara konduktor ini suatu gaya sebesar 2 × 10 Newton per meter di
antara kedua kawat.
Satuan standar : satuan yang menyatakan nilai suatu besaran supaya dapat dimengerti
oleh semua kalangan.
Dimensi : jenis satuan untuk suatu besaran fisis.
Analisis dimensional : cara menentukan jenis satuan dari suatu besaran turunan.
Termometer : alat yang dapat digunakan untuk mengukur
suhu

16

Anda mungkin juga menyukai