Anda di halaman 1dari 8

LKS TITIK BERAT BENDA

Sekolah : SMA 1 PERTIWI PADANG


Mata Pelajaran : FISIKA SMA
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : TITIK BERAT BENDA

TITIK BERAT

Tujuan
Setelah melakukan percobaan/pengamatan siswa diharapkan dapat:
Menentukan letak titik berat dari benda teratur.

Petunjuk Bacalah secara cermat petunjuk dan langkah-


Bacalah secara cermat petunjuk dan langkah-
Petunjuk langkah sebelum melakukan kegiatan.
Belajar langkah sebelum melakukan kegiatan.
Belajar Bacalah buku-buku fisika kelas XI dan buku lain
Bacalah buku-buku fisika kelas XI dan buku lain
yang relevan dengan materi keseimbangan benda
yang relevan dengan materi keseimbangan benda
tegar dan dinamika rotasi.
tegar dan dinamika rotasi.
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


B Kompetensi Dasar dan Indikator

KD
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar
Indikator
4.1.1.Membuat karya sederhana yang menerapkan titik berat

D Alokasi waktu

Waktu penyelesaian yang diperlukan : 15 Menit

Informasi Pendukung

Pada gambar di samping dapat dilihat walaupun


burung hanya disangga di paruhnya saja dan
dengan ujung jari, tapi burung tersebut dapat
seimbang. Mengapa bisa demikian? Nah, benda
dapat berada dalam keseimbangan jika diletakkan
pas pada titik beratnya. Apa sih titik berat itu?

Gambar 1. Burung mainan yang


disangga pada bagian paruhnya..

 Pengertian titik berat


Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa
sehingga tiap partikel mempunyai berat yang berbeda-beda. Berat keseluruhan benda
adalah resultan dari semua gaya gravitasi yang berarah vertikal ke bawah dari semua
partikel ini dan resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal, yang disebut titik berat.

Gambar konsep titik berat

Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda atau
sistem benda. Titik berat atau pusat berat benda berfungsi sebagai titik yang

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


terhadapnya gaya berat yang bekerja pada semua partikel benda itu sehingga akan
menghasilkan resultan momen gaya nol.

 Menentukan letak titik berat


Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan
perhitungan sebagai berikut. Tinjau benda tegar tak beraturan terletak pada bidang XY
seperti pada ganbar di bawah.

 Gambar a,
menentukan absis titik berat
Resultan gaya berat adalah w  w1  w2  w3  ....... (1)
Momen gaya oleh gaya berat benda terhadap titik O adalah
  w. x …………(2)
Jumlah momen gaya oleh masing-masing berat partikel terhadap titik O adalah
   1   2   3  ........
  w1 . x1  w2 . x2  w3 . x3  ......(3)
Dari persamaan (1), (2) dan (3) diperoleh persamaan
w.x  w1 . x1  w2 . x2  w3 . x3  .....

x w .x  w .x  w .x
1 1 2 2 3 3
 .....
w

x w . x  w . x  w . x  ....   w x ........................(4)
1 1 2 2 3 3 i i

w  w  w  .............
1 2 3 w i
Jika percepatan gravitasi yang dialami oleh setiap partikel dianggap sama, maka
diperoleh persamaan

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


x w . x  w . x  w . x  ....
1 1 2 2 3 3

w  w  w  .............
1 2 3

x  m x m x m .x
.g . 
1
.g.  .g  ....
1 2 2 3 3

m .g  m .g  m .g  .............
1 2 3

g (m . x  m . x  m .x  ........)
1 2 2 3 3
x 1

g (m  m  m  .............) 1 2 3

 ........  m x
x  m x m x m .x
.  . 
1 1
 2 2
.......... .......( 5) 3 3 i i

m  m  m  ............
1 m 2 3 i

 Gambar b, menentukan ordinat titik berat


Dengan cara yang sama, maka diperoleh

w . y  w . y  w . y  ....  w y
y 1 1

2 2 3 3 i i

w  w  w  .......... ...
1 w 2 3 i
Atau

ym 1
. y  m 2 . y  m3 . y  ........
1 2 3

m y i i

m m m 1 2 3
 .......... .. m i

a. Titik Berat Benda-Benda Homogen Berbentuk Garis


Benda berbentuk garis atau berdimensi satu merupakan benda
yang lebar dan tebalnya dapat diabaikan sehingga berat benda
sebanding dengan panjangnya ( l ). Koordinat titik Koordinat titik
berat gabungan beberapa benda homogen berbentuk garis dapat
dituliskan sebagai berikut.

x  l1
l x
. x1  l 2 . x2  l 3.x3  ........
 i i

l  l  l  ............
1 l 2 3 i

l . y  l . y  l . y  ........  l y
1 2 3 i
y 1
 2 3 i

l l l
   ..........
1
.. l 2 3 i

b. Titik Berat Benda-Benda Homogen Berbentuk Luasan


Benda berbentuk luasan atau berdimensi dua merupakan benda yang
ketebalannya dapat diabaikan sehingga berat benda sebanding dengan luasnya (A).

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


Koordinat titik berat gabungan beberapa benda homogen berbentuk luasan dapat
dituliskan sebagai berikut.

x A . x  A . x  A .x  ........   A x
1 1 2 2 3 3 i i

A  A  A  ............
1 2 A 3 i

A . y  A . y  A . y  ........  A y
1 2 3 i
y 1

2 3 i


A A A 1
 ............
2 A 3 i

c. Titik Berat Benda-Benda Homogen Berbentuk Ruang (Dimensi Tiga)


Massa benda berdimensi volume (m) dapat ditentukan dari hasil kali massa
jenis benda (  ) dengan volume benda (V). Koordinat titik pusat massa pada benda
berdimensi volume dapat Anda turunkan dari koordinat titik berat benda.

x
 .V . x   .V . x   .V .x  ........
1 1 1 2 2 2 3 3 3

 .V   .V   .V  ............
1 1 2 2 3 3

y
 .V . y   .V . y   .V . y  ........
1 1 1 2 2 2 3 3 3

 .V   .V   .V  ............
1 1 2 2 3 3

Benda homogen memiliki massa jenis yang sama (      1 2 3


) sehingga:

V . x  V . x  V .x  ........ V x
x 1 1 2
2 3 3 i i

V V V
 1
  ..........
2
.. V 3 i

V . y  V . y  V . y  ........ V y
1 2 3 i
y 1

2 3 i

V V V
 1
 ..........
2
.. V 3 i

G Tugas dan Langkah Kerja

1. Mengamati

 Bacalah dan pahami materi tentang titik berat . Catatlah informasi – informasi penting
dari bacaan tersebut

 Bacalah bahan ajar yang sudah dibagikan. Pahamilah bahan ajar tersebut dan catat
poin – poin penting

 Perhatikan materi yang disampaikan oleh guru

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


2. Menanya

Setelah memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru serta membaca materi
yang diberikan, silahkan buat minimal 3 (tiga) pertanyaan dari hasil mengamati
tersebut !

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...

3. Mencoba (eksperimen)

Alat dan Bahan

- Statif
- Benang
- Paku
- Beban
- Gunting
- Neraca ohauss
- Benda teratur berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga dan lingkaran.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan diatas meja


2. Ambillah sebuah benda untuk menentukan letak titik beratnya.
3. Ukurlah panjang alas dan tinggi benda.
4. Buatlah lobang pada setiap ujung benda tersebut dengan menggunakan paku dan
beri tanda A, B, C dan seterusnya sesuai jumlah ujung benda.
5. Jepitkan paku pada penjepit yang dipasang pada sebuah statif dan gantungkan
beban dengan benang.
6. Gantungkan benda pada paku melalui lobang A yang sudah dibuat sehingga
benda bebas berputar.
7. Tandai bagian ujung bawah benda yang dilalui benang dengan A’.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


8. Ulangi langkah (5) dan (6) dengan menggantungkan benda pada lobang B, C dan
seterusnya.
9. Hubungkan titik A dengan A’, B dengan B’, dan seterusnya sehingga didapatkan
titik potongnya. Berilah tanda Z pada titik potong tersebut.
10. Ukurlah jarak dari alas sampai pada titik potongnya.
11. Catatlah data yang diperoleh ke dalam tabel pengamatan.
12. Lakukan langkah-langkah di atas untuk setiap benda yang disediakan.

Data Pengamatan

Tabel pengamatan 1.

Jarak dari alas ke titik


No. Benda Ukuran (cm)
potong (cm)
1 Persegi Panjang = …………….

Lebar = …………….
2 Persegi panjang Panjang = …………….

Lebar = …………….
3 Segitiga Alas = …………….

Tinggi = …………….

Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini bersama anggota kelompokmu!

1. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan di atas, apakah yang tampak dengan
garis-garis A-A’, B-B’, C-C’ dan lainnya? ………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
2. Coba kamu ambil salah satu benda, timbanglah berat benda itu. Kemudian potong
pada salah satu garisnya, misalnya pada A-A’. Timbanglah kedua potongan
tersebut.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


Massa awal benda = …………………… kg
Massa potongan 1 = …………………… kg
Massa potongan 2 = …………………… kg
Bagaimanakah perbandingan massa awal benda dengan massa masing-masing
potongan? ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
3. Garis A-A’ disebut dengan garis berat karena …………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Titik perpotongan garis-garis berat tersebut adalah …………………..……………… dari
benda itu.
5. Berdasarkan tabel pengamatan 1, bandingkanlah jarak dari alas ke titik potong
dengan:
a. Sisi persegi ………………………………………….…………………………………………………..
……………………………………………………….………………………………………………………
b. Lebar persegi panjang ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
c. Tinggi segitiga …………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….

A. PERTANYAAN
4. Menalar (assosiasi)

1. Dari hasil pengamatan bagaimana cara menetukan tirik berat pada benda homogen?

H Penilaian

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan!

Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan di atas,!


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..............
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..............

Yonaida Ikrayenti, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai