Titik Berat
Tujuan
Menghitung titik berat dari suatu bangun benda
Langkah Percobaan
1. Ambil sebuah salah satu bahan untuk dilubangi di setiap ujungnya
2. Masukkan benang pada salah satu ujung kemudian ikatkan.
3. Gantungkan bahan yang telah diikat pada penggantung, kemudian tSaudarai garis
tengahnya dengan pensil
4. ukur garis yang telah terbentuk dengan penggaris.
5. Lakukan langkah tadi 1-4 pada ujung lainnya
6. Setelah terbentuk titik potong oleh garis-garis tersebut, ukurlah panjang dari alas ke titik
potong. Itulah titik berat benda
Bahan : ......
Alas Tinggi Titik berat
Lembar 1 Kerja Peserta
Didik 2
2
TORSI
Tujuan : Menghitung besar momen gaya (torsi) pada suatu kasus.
Alat dan Bahan
Kertas milimeter block ukuran A3
Katrol licin (2 buah)
Tali
Penggaris
Beban (2 buah beban 50 gr dan 1 buah beban 55 gr)
Langkah Percobaan
Penggaris (batang homogen) bermassa 20 gr dan mempunyai panjang 30 cm digantung
dengan dua buah tali pada ujung kanan dan kirinya. Masing-masing tali dihubungkan pada
sebuah katrol licin dan diberi beban sebesar 50 gr. Pada sisi kanan penggaris sejauh 10 cm
dari ujungnya dililitkan sebuah tali yang diberi beban sebesar 55 gr. Penggaris itu
mempunyai gaya berat W. Gaya-gaya yang bekerja pada penggaris tersebut akan
mempunyai Torsi = 0 saat berada dalam posisi setimbang. Keadaan ini dilukis pada kertas
millimeter blok dengan skala 0.1 N = 1 cm.
Tugas
1. Gambarkan desain percobaan berdasarkan teori di atas (Gambar 1)!
2. Uraikan vektor T 1 dan T 2 ke sumbu x dan sumbu y sesuai gambar !
Analisis Data
Tabel Pengamatan
No. ∑Fx ∑Fy
F 1.
F 2.
F 3.
F 4.
Kesimpulan
Berdasarkan data dari Tabel 1, nilai ∑ F x = ....... N
Pada saat keadaan benda setimbang (diam), gaya-gaya yang bekerja pada benda
tersebut mempunyai resultan ............... Gaya-gaya tersebut akan saling
meniadakan. Inilah teori kesetimbangan.
Lembar Kerja Peserta Didik 3
Syarat Kesetimbangan
MASALAH
Jika benda mengalami setimbang translasi dan setimbang rotasi, apakah benda tersebut
mengalami kesetimbangan?
HIPOTESIS
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji
menggunakan seperangkat alat percobaan kesetimbangan benda tegar.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkai alat dan bahan seperti
2. Pasang beban 50 gram pada sisi kanan dan kiri tali
3. Hubungkan tali terhadap katrol licin
4. Gantungkan beban seberat 50 gram di tengah tali
5. Gambarkan diagram sistem
6. Catat gaya-gaya yang bekerja pada tabel data hasil
percob
Kesetimbangan
Tujuan
Menyelidiki penjumlahan gaya pada sistem kesetimbangan
Metode percobaan
Salah satu sarat benda dalam keadaan kesetimbangan, jika jumlah gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol. Dalam bentuk persamaan umum dan dalam koordinat kartesian
adalah sebagai berikut;
Dalam bentuk umum F 0,
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ukur masing-masing sudut dari ketiga bentangan tali terhadap salah satu sumbu,
misal sudut-sudut tersebut A1, A2, dan A3. Hitung masing-masing gaya dari sistem
kesetimbangan ini dan masukkan dalam Tabel-1. Ingat daerah sumbu-x positif
sebelah kanan sumbu dan daerah negatif sebelah kiri sumbu-x, demikian juga untuk
sumbu-y.
Tabel-1: Hasil data pengamatan penjumlahan gaya yang terjadi pada objek kancing.
Beban Fx Fy
w1 ….. ….
w2 …. ….
w3 …. ….
∑Fx = …. ∑Fy = ….
36
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Pertanyaan
1)
Perhatikan pada Tabel-1. Apakah hasil angka hasil perhitungan untuk ∑F x sama
besar dengan hasil yang diperoleh ∑Fy. Jika jauh berbeda apa pendapatmu, dan
jika sama besar, apa pula pendapatmu?
2)
Berapa besar tegangan pada masing-masing tali?
3)
Adakah pengaruh gaya gesek puli terhadap tegangan tali?
4)
Bagaimanakah cara menghitung gaya gesek statis yang ditimbulkan oleh puli
untuk sistem kesetimbangan di atas?
Bahan diskusi
Sebatang pohon dapat tetap tegak ditempatnya meskipun terdapat berbagai cabang dan
ranting ke segala arah. Apakah pohon tersebut dalam keadaan tegak kesetimbangan stabil?
Perahu Layar
Langkah Percobaan
Bacalah artikel berikut ini.
Susunlah rumusan masalah berdasarkan artikel tersebut
Rumuskan hypotesis untuk rumusan masalah yang telah ditentukan
Lakukan penyelidikan dengan menggunakan media prototipe Perahu Layar
(media dapat dirancang diluar jam pelajaran).
Susunlah laporan hasil penyelidikan kelompok
37
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Pendahuluan
Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim
merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas
antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan
transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.
Perahu atau kapal adalah salah satu moda transportasi yang banyak digunakan
terutama di negara kita yang merupakan kepulauan. Dalam membuat sebuah
perahu baik dalam ukuran kecil maupun besar, terdapat konsep fisika yang sangat
penting agar perahu tersebut dalam berfungsi dengan baik antara lain
kesetimbangan benda tegar dan hukum Archimedes. Penggunaan kedua konsep ini
dengan baik akan menentukan apakah perahu tersebut dapat mengantar sejumlah
muatan tertentu ke lokasi yang diinginkan dengan selamat atau justru sebaliknya.
38
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
39