SANKSI PELANGGARAN:
1. Praktikan yang terlambat harus melapor pada dosen pembimbing untuk mendapat ijin
praktikum
2. Praktikan yang berhalangan hadir harus memberikan surat ijin tidak masuk
3. Praktikan yang tidak mengumpulkan tugas pendahuluan tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.
4. Praktikan yang merusakkan peralatan wajib mengganti sesuai alat yang dirusak.
5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum secara keseluruhan dinyatakan tidak
lulus praktikum fisika.
Catatan:
Tugas pendahuluan dan laporan ditulis tangan pada kertas A4 dengan margin kiri 4cm, atas,
kanan dan bawah masing-masing 3cm.
GERAK BENDA PADA BIDANG
M1
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada praktikum M1, praktikan diharapkan:
1. dapat membaca dan menggunakan stopwatch dengan benar,
2. mampu menerapkan hukum gerak jatuh bebas
3. menentukan koefisien gaya gesek pada bidang datar dan miring
4. dapat memahami tentang gerak pada bidang.
II. TEORI
Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gaya
yang yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Pada modul ini, benda masih dianggap
sebagai partikel, artinya benda hanya dilihat sebagai satu titik pusat massa saja. Untuk itu
gerak translasi saja yang akan diperhatikan. Dengan demikian massa katrol diabaikan,
karena katrol bergerak melingkar. Karena massa katrol diabaikan, maka memen inersia
katrol juga diabaikan, sehingga katrol mengalami kesetimbangan momen. Tegangan tali
sebelum dan sedudah lewat katrol sama.
Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas adalah
Hukum Newton I, II dan III. Yaitu:
Hukum Newton I : ∑𝐹 = 0
Hukum Newton II : ∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
Hukum Newton III : 𝐹 𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal
(𝑁), gaya gesek (𝑓), tegangan tali (𝑇), gaya berat (𝑤 = 𝑚𝑔) dll.
Bila suatu benda bergerak pada suatu bidang, dimana bidang tersebut tidak licin,
maka akan timbul gaya gesek. Gaya gesek timbul karena permukaan dua bidang yang
bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak benda. Besar
gaya gesek dipengaruhi oleh benda dan koefisien gesek. Gaya gesekan terdiri dari:
1. Gaya gesekan statis (𝑓𝑠) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda diam.
𝑓𝑠 = s . 𝑁
2. Gaya gesekan kinetis (𝑓𝑘), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda bergerak.
𝑓𝑘 = µ𝑘. 𝑁
𝑚2 𝑇
𝑚2 𝑔 𝑇
𝑚1
𝑚1 𝑔
o
Gambar 1. Sudut 0
m1 g − (m1 + m2 ) a
k = (1)
m2 g
N T T
m2g sin Ɵ
f Ɵ m2g cos Ɵ m1
m2 g
m1g
Gambar 2. Sudut Ɵ
m1 g − m2 g sin − (m1 + m2 ) a
k = (2)
m2 g cos
dimana :
𝑓𝑠 = gaya gesek statis (𝑁)
𝑓𝑘 = gaya gesek kinetis (𝑁)
s = koefisien gesek statis s
µ𝑘 = koefisien gesek kinetis
𝑁 = gaya normal
𝑔 = percepatan grafitasi = 9,81 m/s2
𝑎 = percepatan gerak benda (m/s2 )
1
Untuk persamaan geraknya yaitu : s = v0t + at 2 (3)
2
Dimana : 𝑠 = jarak tempuh (m)
𝑣0 = kecepatan awal (m/s)
𝑡 = waktu menempuh jarak s (secon)
III. PERALATAN
1. Satu set peralatan gerak pada bidang
2. Stopwatch
3. Satu set beban
4. Penggaris
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebuah balok yang bermassa m1 = 22 kg, terletak pada bidang miring licin
seperti pada gambar dibawah. Balok ini dihubungkan oleh seutas tali melalui
katrol kecil tanpa gesekan dengan balok kedua yang bermassa m2 = 42 kg
tergantung vertikal. Tentukan:
a. Percepatan masing-masing benda
b. Tegangan tali
N T T
o
53
m1g sin Ɵ
f m1g cos Ɵ m2
m1 g
m2g
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : M1
Nama percobaan : Gerak pada Bidang
Kelompok :
m1 = ……
Sudut 00
No Aluminium Kayu
m2 = …… m2 = ……
II. TEORI
Benda berotasi mempunyai percepatan yang arahnya ke pusat yang disebut
percepatan sentripetal (as) yang besarnya :
v2
as = = 2R (1)
R
Dan sesuai hukum Newton II, percepatan ini menyebabkan gaya sentripetal yang arahnya
ke pusat. Besarnya :
v2
Fs = m = m 2 R (2)
R
Dimana : v = kecepatan linier (m/s )
R = radius rotasi (m)
= kecepatan sudut (rad/s)
m = massa benda (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
Menurut hukum Newton III, setiap benda yang mendapat gaya, maka benda tersebut akan
memberikan gaya rekasi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gaya reaksi dari
gaya sentripetal ini dinamakan gaya sentrifugal. Pada percobaan ini benda akan berputar
dengan besar kecepatan yang konstan, menimbulkan gaya sentrifugal sehingga mampu
mengangkat massa beban (M) yang berada di tengah/pusat.
Besar frekuensi yang diperlukan untuk mengangkat beban M.g ( Newton ) adalah :
1 M .g
f = (3)
2 n
m R
i =1
i i
M
m1 m2
R1
R2
III. PERALATAN
1. Satu set peralatan gaya sentrifugal
2. Tachometer
LEMBAR KERJA
Nomor percobaan : M2
Nama percobaan : Gaya Sentrifugal
Kelompok :
II. Teori
Pada percobaan ini massa katrol, massa tali dan gesekan diabaikan. Dengan
menerapkan hukum Newton II dan asumsi m1 turun maka untuk sistem katrol tunggal
didapatkan persamaan
m1.g – T = m1.a
T = m1.g –m1.a
T – m2.g = m2.a
(m1.g – m1.a) – m2.g = m2.a
katrol
(m1 − m2)
a= .g
(m1 + m2)
m2
tali dimana:
a = percepatan (m/s2)
m1, m2 = massa beban (kg)
m1
g = percepatan grafitasi bumi (9,81 m/s2)
T = tegangan tali (N)
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : M3
Nama percobaan : Sistem Katrol
Kelompok :
I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ayunan matematis adalah sebagai berikut:
• praktikan mampu menggunakan alat ukur stopwatch
• praktikan dapat memahami tentang perbedaan frekuensi dan periode getaran
• praktikan dapat menentukan nilai percepatan gravitasi bumi
II. TEORI
Apabila sebuah bandul digantung dengan kawat dan diberi simpangan
kecil kemudian dilepaskan, maka akan berayun dengan getaran selaras, (Gb.1)
Maka akan berlaku persamaan :
1 g
f =
2 l
l
T = 2
g
V. PROSEDUR KERJA
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : M5
Nama percobaan : Ayunan Matematis
Kelompok :
No Waktu
Panj kawat 50 cm 60 cm 70 cm 80 cm
1.
2.
3.
4.
5.
Rata-rata
T (period)
HUKUM ARCHIMEDES
F1
I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu memahami prinsip
hukum Archimedes dan menerapkannya pada benda setimbang di zat cair Praktikan juga
dapat menentukan rapat jenis fluida cair, menghitung besar gaya apung berdasarkan
persamaan Archimedes, dan dapat menentukan besar rongga dalam suatu benda.
II. TEORI
Jika suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya
ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Secara matematis gaya Archimedes (gaya
ke atas), dapat dirumuskan sebagai berikut:
FA = Vc c g (1)
w2 w1
FA
Ketentuan :
1. Jika benda < cairan , maka benda akan mengapung
2. Jika benda = cairan , maka benda akan melayang
3. Jika benda > cairan , maka benda akan tenggelam
III. PERALATAN
1. Fluida cair (air, minyak, oli)
2. Beban
3. Dinamometer
4. Penggaris
5. Statip
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : F1
Nama percobaan : Hukum Archimedes
Kelompok :
1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)
I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu memahami
prinsip kerja hukum Joule dan memahami konsep perubahan bentuk energy Praktikan
dapat menghitung besar energi listrik yang melalui suatu penghantar, menentukan energi
thermal (kalor) yang timbul di dalam kalorimetri dan membuktikan kebenaran hukum
Joule serta dapat menentukan kapasitas panas spesifik tembaga.
II. TEORI
Kalor adalah bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan temperatur. Kalor
berpindah dari benda bertemperatur tinggi ke benda temperatur lebih rendah. Jumlah kalor
yang diserap benda sebanding dengan massa benda itu pada perubahan temperaturnya.
Secara matematis dirumuskan sebagai :
Q = m c T = C T (1)
Dimana : Q = Kalor yang diserap (Joule, erg, kalori)
m = massa benda (kg)
T = Perubahan temperatur yang terjadi
c = Kalor jenis ( joule/kg0C)
C = Kapasitas kalor ( joule/0C)
Pada percobaan ini, energi listrik akan diubah menjadi energi panas oleh tahanan kawat
spiral dan panas tersebut digunakan untuk menaikkan suhu air disekitarnya beserta wadah
tembaga. Besar energi listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik sesuai dengan persamaan :
W=v.i.t (2)
Dimana : W = Energi listrik (Joule)
v = Beda potensial (volt)
i = Arus listrik (Ampere)
t = waktus (detik)
Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah dan air,
maka dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut :
W = (mcT )air + (mcT )wadah (3)
III. PERALATAN
1. Kalorimeter dengan insulasi panas
Transformator
2. Stopwatch A
3. Termometer AC
4. Travo V
6. Kabel penghubung
V. TUGAS PENDAHULUAN
Air teh sebanyak 252 cm3 dengan suhu 920C dituangkan ke dalam cangkir gelas
(massa gelas 320 gr) yang suhunya 250C. Bila keseimbangan telah tercapai dan
tidak ada aliran kalor lain disekitarnya, tentukan suhu campurannya.
(Kalor jenis gelas 0,2 kal/gr0C, massa jenis air 1 gr/cm3, kalor jenis air 1 kal/gr0C)
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : P1
Nama percobaan : Kalorimeter
Kelompok :
No t ( menit ) T0 C
1
2
3
4
5
6
7
8
No t ( menit ) T0 C
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
TRANSFORMATOR
L1
I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum transformator antara lain:
• Praktikan mampu membaca dan menggunakan alat ukur listrik serta
merangkai transformator dengan benar
• Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja transformator, menghitung besar
efisiensi dan membaca arus masuk dan keluar pada transformator
II. TEORI
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday, yaitu Jika ada
kumparan listrik berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya berubah
terhadap waktu maka pada kumparan tersebut akan muncul GGL Induksi.
Jika pada kumparan primer trafo diberi arus bolak balik, maka disekitar kumparan ini
terjadi medan magnet yang berubah-ubah, sehingga fluks-fluks magnetik yang ada
disekitar kumparan primer ini juga berubah. Menurut Faraday, Jika ada kumparan listrik
berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya berubah terhadap waktu maka
pada kkumparan tersebut akan muncul GGL Induksi. Maka terjadilah GGL induksi pada
kumparan sekunder.
Trasformator adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan.
Daya dari sistem listrik dapat dihitung dari persamaan P = v.i = i.R.i
Dimana : P = Daya (watt)
v = Tegangan (volt)
i = Arus (ampere)
R = Hambatan / resistansi (ohm)
Sedangkan efisiensi dari suatu transformator dapat dihitung dengan perbandingan daya
output dan input :
Pout
= x 100 %
Pin
III. PERALATAN
1. Avometer 5 buah
2. Variabel resistor
3. Transformator
4. Kabel penghubung
A1 A2
AC v1 v2
R
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan fungsi transformator!
2. Sebutkan bagian-bagian transformator dan macam-macam transformator !
3. Sebuah transformator step-up mengubah tegangan dari 112 V menjadi 222 V.
Jika efisiensi transformator 82 % dan terdapat daya yang hilang 162 Watt.
Hitung kuat arus primer dan sekundernya!
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : L1
Nama percobaan : Transformator
Kelompok :
N1 = 900 lilitan
No N2 = 300 lilitan N2 = 600 lilitan
I1 V1 I2 V2 I1 V1 I2 V2 R
1
2
3
RANGKAIAN LISTRIK
L2
I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum rangkaian listrik, oraktikan diharapkan mampu
memahami prinsip hukum Kirchoff dan memahami konsep Aliran Arus. Selain itu,
praktikan dapat menghitung besar Arus dan tegangan pada suatu rangkaian seri dan
paralel.
II. TEORI
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik
terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada
kedua ujungnya.
ARUS LISTRIK
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dengan kata lain arus adalah muatan yang
bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah arus searah dengan arah muatan positif
(arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi
muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain. Satuannya : Ampere (A)
Arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif
mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu,
artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai
yang sama
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perioda waktu
: T).
TEGANGAN
Tegangan atau beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu
muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke
terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial
jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke
terminal lainnya.
i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3
Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3
Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
III. PERALATAN
1 Board tempat percobaan
2 Resistor
3 Avometer
4 Kabel penghubung
Rangkaian Percobaan 1
E R1 R2 R3
Rangkaian Percobaan 2
LAPORAN SEMENTARA
Nomor percobaan : L2
Nama percobaan : Rangkaian Listrik
Kelompok :
Seri
No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB
1
2
Paralel
No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB
1
2
Contoh Cover:
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA
NAMA PERCOBAAN
KELOMPOK :
NAMA :
NRP :