Anda di halaman 1dari 36

MODUL

FISIKA TERAPAN PRATIKUM

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


2022
TATA TERTIB PRAKTIKUM
KEWAJIBAN PRAKTIKAN:
1. Setiap praktikan datang 5 menit sebelum pelaksanaan praktikum
2. Memakai pakaian rapi, jas lab/bengkel dan safety shoes pada saat praktikum
3. Sebelum praktikum, praktikan mengumpulkan tugas pendahuluan untuk percobaan
yang akan dilakukan.
4. Setiap praktikan sebelum memulai praktikum harus menyerahkan laporan resmi
percobaan minggu sebelumnya.
5. Setiap praktikan mengumpulkan laporan sementara setelah melakukan praktikum untuk
mendapatkan persetujuan dari pembimbing praktikum
6. Setiap praktikan merapikan dan menyerahkan peralatan yang selesai dipinjam pada
petugas laboratorium.
7. Sebelum meninggalkan ruangan Lab, kelompok yang bertugas (piket) menyapu/
membersihkan Lab.

SANKSI PELANGGARAN:
1. Praktikan yang terlambat harus melapor pada dosen pembimbing untuk mendapat ijin
praktikum
2. Praktikan yang berhalangan hadir harus memberikan surat ijin tidak masuk
3. Praktikan yang tidak mengumpulkan tugas pendahuluan tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.
4. Praktikan yang merusakkan peralatan wajib mengganti sesuai alat yang dirusak.
5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum secara keseluruhan dinyatakan tidak
lulus praktikum fisika.

Surabaya, 5 September 2022


Penyusun

Catatan:
Tugas pendahuluan dan laporan ditulis tangan pada kertas A4 dengan margin kiri 4cm, atas,
kanan dan bawah masing-masing 3cm.
GERAK BENDA PADA BIDANG
M1

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada praktikum M1, praktikan diharapkan:
1. dapat membaca dan menggunakan stopwatch dengan benar,
2. mampu menerapkan hukum gerak jatuh bebas
3. menentukan koefisien gaya gesek pada bidang datar dan miring
4. dapat memahami tentang gerak pada bidang.

II. TEORI
Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gaya
yang yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Pada modul ini, benda masih dianggap
sebagai partikel, artinya benda hanya dilihat sebagai satu titik pusat massa saja. Untuk itu
gerak translasi saja yang akan diperhatikan. Dengan demikian massa katrol diabaikan,
karena katrol bergerak melingkar. Karena massa katrol diabaikan, maka memen inersia
katrol juga diabaikan, sehingga katrol mengalami kesetimbangan momen. Tegangan tali
sebelum dan sedudah lewat katrol sama.
Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas adalah
Hukum Newton I, II dan III. Yaitu:
Hukum Newton I : ∑𝐹 = 0
Hukum Newton II : ∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
Hukum Newton III : 𝐹 𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal
(𝑁), gaya gesek (𝑓), tegangan tali (𝑇), gaya berat (𝑤 = 𝑚𝑔) dll.
Bila suatu benda bergerak pada suatu bidang, dimana bidang tersebut tidak licin,
maka akan timbul gaya gesek. Gaya gesek timbul karena permukaan dua bidang yang
bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak benda. Besar
gaya gesek dipengaruhi oleh benda dan koefisien gesek. Gaya gesekan terdiri dari:
1. Gaya gesekan statis (𝑓𝑠) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda diam.
𝑓𝑠 =  s . 𝑁

2. Gaya gesekan kinetis (𝑓𝑘), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda bergerak.
𝑓𝑘 = µ𝑘. 𝑁

𝑚2 𝑇

𝑚2 𝑔 𝑇

𝑚1

𝑚1 𝑔
o
Gambar 1. Sudut 0

m1 g − (m1 + m2 ) a
k = (1)
m2 g

N T T

m2g sin Ɵ
f Ɵ m2g cos Ɵ m1
m2 g

m1g
Gambar 2. Sudut Ɵ

m1 g − m2 g sin  − (m1 + m2 ) a
k = (2)
m2 g cos
dimana :
𝑓𝑠 = gaya gesek statis (𝑁)
𝑓𝑘 = gaya gesek kinetis (𝑁)
s = koefisien gesek statis s
µ𝑘 = koefisien gesek kinetis
𝑁 = gaya normal
𝑔 = percepatan grafitasi = 9,81 m/s2
𝑎 = percepatan gerak benda (m/s2 )
1
Untuk persamaan geraknya yaitu : s = v0t + at 2 (3)
2
Dimana : 𝑠 = jarak tempuh (m)
𝑣0 = kecepatan awal (m/s)
𝑡 = waktu menempuh jarak s (secon)

III. PERALATAN
1. Satu set peralatan gerak pada bidang
2. Stopwatch
3. Satu set beban
4. Penggaris

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gb 1 dengan sudut 00
2. Catatlah panjang lintasan m2 dan catat waktu yang diperlukan untuk menempuh
panjang lintasan tersebut
3. Gantilah m2 dengan benda yang berbeda
4. Catatlah panjang lintasan m2 dan catat waktu yang diperlukan untuk menempuh
panjang lintasan tersebut
5. Ulangi langkah (1) sampai dengan (4) untuk sudut kemiringan 300 (seperti Gb
2)

V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebuah balok yang bermassa m1 = 22 kg, terletak pada bidang miring licin
seperti pada gambar dibawah. Balok ini dihubungkan oleh seutas tali melalui
katrol kecil tanpa gesekan dengan balok kedua yang bermassa m2 = 42 kg
tergantung vertikal. Tentukan:
a. Percepatan masing-masing benda
b. Tegangan tali
N T T
o
53
m1g sin Ɵ

f m1g cos Ɵ m2
m1 g

m2g

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


1. Hitung koefisien gesekan antara bidang dengan benda yang berbeda untuk
setiap sudut dengan kemiringan yaitu sudut 00 dan 300
2. Hitung kecepatan akhir benda
3. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M1
Nama percobaan : Gerak pada Bidang
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)
5

m1 = ……
Sudut 00
No Aluminium Kayu
m2 = …… m2 = ……

….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm


1
2
3
Rata-
rata
Sudut 300
No Aluminium Kayu
m2 = …… m2 = ……

….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm ….. cm


1
2
3
Rata-
rata
GAYA SENTRIFUGAL
M2
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikan diharapkan dapat mendefinisikan tentang gaya sentrifugal serta dapat
membaca dan menggunakan alat ukur. Praktikan dapat memahami tentang gaya sentrifugal
dan prinsip kerjanya. Praktikan juga diharapkan mampu membandingkan frekuensi
perhitungan dengan percobaan, serta mampu memberikan kesimpulan.

II. TEORI
Benda berotasi mempunyai percepatan yang arahnya ke pusat yang disebut
percepatan sentripetal (as) yang besarnya :
v2
as = = 2R (1)
R
Dan sesuai hukum Newton II, percepatan ini menyebabkan gaya sentripetal yang arahnya
ke pusat. Besarnya :
v2
Fs = m = m 2 R (2)
R
Dimana : v = kecepatan linier (m/s )
R = radius rotasi (m)
 = kecepatan sudut (rad/s)
m = massa benda (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)

Menurut hukum Newton III, setiap benda yang mendapat gaya, maka benda tersebut akan
memberikan gaya rekasi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gaya reaksi dari
gaya sentripetal ini dinamakan gaya sentrifugal. Pada percobaan ini benda akan berputar
dengan besar kecepatan yang konstan, menimbulkan gaya sentrifugal sehingga mampu
mengangkat massa beban (M) yang berada di tengah/pusat.

Besar frekuensi yang diperlukan untuk mengangkat beban M.g ( Newton ) adalah :
1 M .g
f = (3)
2 n

m R
i =1
i i
M

m1 m2

R1

R2

Gambar Peralatan Sentrifugal

III. PERALATAN
1. Satu set peralatan gaya sentrifugal
2. Tachometer

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Jalankan peralatan gaya sentrifugal dengan satu lengan beban (m1 dan m2) yang
berpengaruh, sedangkan m3 dan m4 terkunci.
2. Naikkan frekuensi rotasi hingga beban M tepat bergerak naik dan catat frekuensi
f.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan dua lengan beban (m1, m2, m3 dan
m4) berpengaruh semuanya.

VI. TUGAS PENDAHULUAN


1. Kecepatan putar baling-baling sebuah kipas adalah20rpm. Tentukan kecepatan
sudut dan kecepatan tangensial-nya!
2. Sebuah roda bermassa 2 kg yang tersambung dengan belt berputar dengan
kecepatan 22 rad/s. Jika jari-jari roda adalah 14 cm, hitung gaya yang diberikan
oleh belt!
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LEMBAR KERJA
Nomor percobaan : M2
Nama percobaan : Gaya Sentrifugal
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4
5 (………………….)

M = ……… kg M2 = ……… kg M4 = ……… kg


M1 = ……… kg M3 = ……… kg
Salah satu lengan dikunci
No r1 ( cm ) r2 ( cm ) f (rpm)
1.
1 2.
………. ………. 3.
4.
5.
rata – rata =
Kedua lengan tidak dikunci
No r1 ( cm ) r2 ( cm ) r3 ( cm ) r4 ( cm ) f (rpm)
1.
2.
2 ………. ………. ………. ………. 3.
4.
5.
rata – rata =

TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


1. Hitung frekuensi berdasarkan percobaan dan frekuensi secara perhitungan!
2. Tentukan persentase error frekuensi tersebut!
3. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan!
SISTEM KATROL (DINAMIKA PARTIKEL)
M3
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan percobaan dinamika pada katrol tunggal dan ganda serta
mampu melakukan pengukuran waktu dan perhitungan percepatan baik secara praktek
maupun teori.

II. Teori
Pada percobaan ini massa katrol, massa tali dan gesekan diabaikan. Dengan
menerapkan hukum Newton II dan asumsi m1 turun maka untuk sistem katrol tunggal
didapatkan persamaan
m1.g – T = m1.a
T = m1.g –m1.a
T – m2.g = m2.a
(m1.g – m1.a) – m2.g = m2.a
katrol
(m1 − m2)
a= .g
(m1 + m2)
m2
tali dimana:
a = percepatan (m/s2)
m1, m2 = massa beban (kg)
m1
g = percepatan grafitasi bumi (9,81 m/s2)
T = tegangan tali (N)

Demikian juga untuk sistem katrol ganda, percepatan benda


dapat dihitung dengan penerapan hukum Newton:
T2 = 2T1
T1 s1 = 2s2
katrol
a1 = 2 a2
katrol
T1 Dengan asumsi m1 turun dapat dirumuskan:
T1 m1.g – T1 = m1.a1
T1 = m1.g - m1.a1
tali T1 = m1.g - m1.2a2
T2 T2 – m2.g = m2.a2
2T1 – m2.g = m2.a2
m2 2(m1.g - m1.2a2) - m2.g = m2.a2
m1
2m1.g – m2.g = m2.a2 + 4m1a2
(2m1 − m2 ) (2m1 − m2 )
a2 = .g a1 = .g
4m1 + m2 1
2m1 + m2
2

III. Alat dan bahan


1. Dua buah katrol
2. Tali
3. Beban
4. Stopwatch
5. Penggaris

IV. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar katrol tunggal
2. Jika jarak yang ditempuh benda 1 sama dengan benda 2 = S, catatlah waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut
3. Lakukan langkah (1) dan (2) untuk massa dan jarak yang sama sebanyak 5 kali
4. Lakukan langkah (1), (2) dan (3) untuk jarak yang sama tapi massa berbeda
5. Buatlah rangkaian seperti gambar katrol ganda
6. Lakukan langkah percobaan (2) s/d (4), dengan nilai S1 = 2 x S2

V. Tugas Untuk Laporan Resmi


1. Hitung percepatan benda 1 dan benda 2 secara teori dan praktek
2. Bandingkan kedua hasil perhitungan
3. Hitunglah tagangan tali

VI. Tugas Pendahuluan


Pesawat angkat sederhana untuk penanganan komponen kapal, konstruksinya
seperti gambar katrol ganda, dengan beban m2 adalah 502 kg dan massa m1 diganti
gaya F. Massa katrol diabaikan dan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
a. Berapa gaya F tersebut yang harus diberikan agar sitem setimbang diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan?
b. Jika kemampuan tali T1 menahan beban adalah 2500 Newton, berapa
percepatan maksimal mengangkat beban m2 sebesar 500 kg yang
menyebabkan tali tersebut rawan putus?
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M3
Nama percobaan : Sistem Katrol
Kelompok :

No Nama NRP Tanda TanganSurabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)

➢ Gambar 1 (Katrol Tunggal)


SA = SB = S = ….. m
No mA mB S (m) t1 (dt) t2 (dt) t3 (dt) trata-rata
(kg) (kg)
1
2
➢ Gambar 2 (Katrol Ganda)
1 1
SA = SB aA = aB
2 2
No mA mB S1 (m) t1 (dt) t2 (dt) t3 (dt) Trata-rata
(kg) (kg)
1
2
AYUNAN MATEMATIS
M5

I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ayunan matematis adalah sebagai berikut:
• praktikan mampu menggunakan alat ukur stopwatch
• praktikan dapat memahami tentang perbedaan frekuensi dan periode getaran
• praktikan dapat menentukan nilai percepatan gravitasi bumi

II. TEORI
Apabila sebuah bandul digantung dengan kawat dan diberi simpangan
kecil kemudian dilepaskan, maka akan berayun dengan getaran selaras, (Gb.1)
Maka akan berlaku persamaan :

Gambar 1. Ayunan dengan getaran selaras

1 g
f =
2 l

l
T = 2
g

f= Jumlah getaran perdetik ( det −1 )


g= percepatan grafitasi bumi (cm/ det 2 )
l= panjang kawat, satuan (cm)
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

A. Bandul matematis dan fisis serta perlengkapannya 1 set


B. Beban setangkup 1 buah
C. Stop watch 1 buah

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

Lihat Gambar rangkaian :

V. PROSEDUR KERJA

a. Atur alat seperti gambar rangkaian dengan panjang kawat 50 cm


b. Atur agar ujung bandul berada tepat ditengah
c. Beri simpangan kecil pada bandul dan lepaskan. Usahakan agar ayunan
mempunyai lintasan bidang dan tidak berputar.
d. Catat waktu yang dibutuhkan untuk lima kali getaran
Ulangi langkah (a) – (d) sebanyak lima kali
e. Ulangi (a)-(e) dengan panjang kawat berbeda

VI. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Hitung percepatan grafitasi bumi dengan persamaan (1) dan gunakan ralat
perhitungan.
2. Hitung dengan membuat grafik beserta hitungannya antara T2 dengan l
pada bandul matematis
3. Hitunglah persentase kesalahan dari percobaan anda serta kesimpulan.

VII. TUGAS PENDAHULUAN


1. Berdasarkan persamaan 1
• bagaimana pengaruh panjang kawat terhadap periode (T)
• bagaimana pengaruh massa bandul terhadap periode (T)
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : M5
Nama percobaan : Ayunan Matematis
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)

No Waktu
Panj kawat 50 cm 60 cm 70 cm 80 cm
1.
2.
3.
4.
5.
Rata-rata
T (period)
HUKUM ARCHIMEDES

F1

I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu memahami prinsip
hukum Archimedes dan menerapkannya pada benda setimbang di zat cair Praktikan juga
dapat menentukan rapat jenis fluida cair, menghitung besar gaya apung berdasarkan
persamaan Archimedes, dan dapat menentukan besar rongga dalam suatu benda.

II. TEORI
Jika suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya
ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Secara matematis gaya Archimedes (gaya
ke atas), dapat dirumuskan sebagai berikut:
FA = Vc c g (1)

Dimana : FA = gaya ke atas yang dialami benda (N)


( dalam praktikum besar FA dapat dicari dengan dinamometer)
FA = w1 - w2
Vc = volume zat cair yang dipindahkan (m3)
c = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

w2 w1
FA

Ketentuan :
1. Jika benda < cairan , maka benda akan mengapung
2. Jika benda = cairan , maka benda akan melayang
3. Jika benda > cairan , maka benda akan tenggelam
III. PERALATAN
1. Fluida cair (air, minyak, oli)
2. Beban
3. Dinamometer
4. Penggaris
5. Statip

IV. LANGKAH PERCOBAAN


Percobaan I
1. Timbang dan catat massa benda yang digantungkan pada dinamometer (w1)
(kayu yang tidak berongga)
2. Massa benda yang digantungkan pada dinamometer dimasukkan ke dalam zat
cair, timbang dan catat (w2)
3. Menghitung volume fulida yang dipindahkan
4. Dengan menggunakan persamaan hukum Archimedes, tentukan cairan
5. Ulangi langkah 1 – 4 untuk massa benda yang berbeda (logam)
6. Ulangi langkah 1 – 4 untuk fulida yang berbeda
Percobaan II
1. Tentukanlah volume balok kayu P
2. Tentukalah rapat massa dari kayu P
3. Ambil benda kayu RB timbang di udara
4. Hitunglah volume saharusnya balok RB dengan asumsi rapat massanya sama
dengan benda P
5. Hitunglah Volume sebenarnya
6. Hitunglah volume rongganya.

V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


Percobaan I
1. Hitunglah gaya apung berdasarkan percobaan
2. Hitunglah massa jenis zat cair
Percobaan II
1. Hitunglah volume rongga dari balok RB
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Diketahui massa jenis air laut 1,2 (gr/cm3), massa jenis es 0,8 (gr/cm3). Tentukan
Berapa bagian volume gunung es yang tercelup dalam air?
2. Sebuah benda terbuat dari logam bermassa 86 gram ketika ditimbang di udara
dan 73 gram ketika terendam di dalam air. Tentukan volume dan massa jenis
dari benda tersebut!
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : F1
Nama percobaan : Hukum Archimedes
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,

1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)

Volume fluida awal = …….. cm3


Air Perubahan Minyak Perubahan Olie Perubahan
No W1 W2 Volume W1 W2 Volume W1 W2 Volume
Fluida Fluida Fluida
(N) (N) (N) (N) (N) (N)
1
2
3
KALORIMETRI
P1

I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu memahami
prinsip kerja hukum Joule dan memahami konsep perubahan bentuk energy Praktikan
dapat menghitung besar energi listrik yang melalui suatu penghantar, menentukan energi
thermal (kalor) yang timbul di dalam kalorimetri dan membuktikan kebenaran hukum
Joule serta dapat menentukan kapasitas panas spesifik tembaga.

II. TEORI
Kalor adalah bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan temperatur. Kalor
berpindah dari benda bertemperatur tinggi ke benda temperatur lebih rendah. Jumlah kalor
yang diserap benda sebanding dengan massa benda itu pada perubahan temperaturnya.
Secara matematis dirumuskan sebagai :
Q = m c T = C T (1)
Dimana : Q = Kalor yang diserap (Joule, erg, kalori)
m = massa benda (kg)
T = Perubahan temperatur yang terjadi
c = Kalor jenis ( joule/kg0C)
C = Kapasitas kalor ( joule/0C)
Pada percobaan ini, energi listrik akan diubah menjadi energi panas oleh tahanan kawat
spiral dan panas tersebut digunakan untuk menaikkan suhu air disekitarnya beserta wadah
tembaga. Besar energi listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik sesuai dengan persamaan :
W=v.i.t (2)
Dimana : W = Energi listrik (Joule)
v = Beda potensial (volt)
i = Arus listrik (Ampere)
t = waktus (detik)
Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah dan air,
maka dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut :
W = (mcT )air + (mcT )wadah (3)
III. PERALATAN
1. Kalorimeter dengan insulasi panas
Transformator
2. Stopwatch A
3. Termometer AC

4. Travo V

5. Avometer Elemen Pemanas

6. Kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Timbanglah wadah alumunium (mw)
2. Isi wadah aluminium dengan air sampai 1/4 penuh, lalu timbang lagi (mt = ma +
mw)
3. Letakkan wadah aluminium dalam insulator yang sudah dipasang jaket, pasang
pengaduk, tutup dan pasang termometer.
4. Catat temperatur mula-mula
5. Hubungkan pemanas kalorimeter dengan arus AC 20 volt dan pasang avo untuk
membaca arus, lalu hidupkan stopwatch
6. Catat pembacaan temperatur setiap selama 2 menit sampai dicapai temperatur
800C

V. TUGAS PENDAHULUAN
Air teh sebanyak 252 cm3 dengan suhu 920C dituangkan ke dalam cangkir gelas
(massa gelas 320 gr) yang suhunya 250C. Bila keseimbangan telah tercapai dan
tidak ada aliran kalor lain disekitarnya, tentukan suhu campurannya.
(Kalor jenis gelas 0,2 kal/gr0C, massa jenis air 1 gr/cm3, kalor jenis air 1 kal/gr0C)

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


1. Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah
dan air, tentukan kapasitas panas spesifik dari kalorimeter (tembaga) pada
rentang temperatur ( diketahui kalor jenis air : ca = 1 kalori/g0C):
a. dari T awal sampai T2
b. dari T2 sampai 800C
c. dari T awal sampai 800C
2. Tentukan persentase error kapasitas panas spesifik tembaga yang didapatkan
secara teori dan praktek
3. Buat grafik hubungan antara waktu (x) dan temperatur (y)
4. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : P1
Nama percobaan : Kalorimeter
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (……………….)

V = 20 volt I = …….. ampere


C air = 1 kal
gr 0C

No t ( menit ) T0 C
1
2
3
4
5
6
7
8
No t ( menit ) T0 C
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
TRANSFORMATOR
L1

I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum transformator antara lain:
• Praktikan mampu membaca dan menggunakan alat ukur listrik serta
merangkai transformator dengan benar
• Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja transformator, menghitung besar
efisiensi dan membaca arus masuk dan keluar pada transformator

II. TEORI
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday, yaitu Jika ada
kumparan listrik berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya berubah
terhadap waktu maka pada kumparan tersebut akan muncul GGL Induksi.
Jika pada kumparan primer trafo diberi arus bolak balik, maka disekitar kumparan ini
terjadi medan magnet yang berubah-ubah, sehingga fluks-fluks magnetik yang ada
disekitar kumparan primer ini juga berubah. Menurut Faraday, Jika ada kumparan listrik
berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya berubah terhadap waktu maka
pada kkumparan tersebut akan muncul GGL Induksi. Maka terjadilah GGL induksi pada
kumparan sekunder.
Trasformator adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan.
Daya dari sistem listrik dapat dihitung dari persamaan P = v.i = i.R.i
Dimana : P = Daya (watt)
v = Tegangan (volt)
i = Arus (ampere)
R = Hambatan / resistansi (ohm)
Sedangkan efisiensi dari suatu transformator dapat dihitung dengan perbandingan daya
output dan input :

Pout
= x 100 %
Pin
III. PERALATAN
1. Avometer 5 buah
2. Variabel resistor
3. Transformator
4. Kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut:

A1 A2

AC v1 v2
R

2. Pasanglah transformator untuk N1 = 900 lilitan dan N2 = 300 lilitan


3. Catat i1, v1, i2, v2. Lakukan sebanyak 3 kali pengukuran dengan harga R yang
berbeda
4. Ulangi langkah 3 untuk N1 = 900 lilitan dan N2 = 600 lilitan

V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan fungsi transformator!
2. Sebutkan bagian-bagian transformator dan macam-macam transformator !
3. Sebuah transformator step-up mengubah tegangan dari 112 V menjadi 222 V.
Jika efisiensi transformator 82 % dan terdapat daya yang hilang 162 Watt.
Hitung kuat arus primer dan sekundernya!

VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


1. Hitung daya input dan output
2. Hitung efisiensi transformator untuk N2 = 300 lilitan
3. Hitung efisiensi transformator untuk N2 = 600 lilitan
4. Tentukan persentase error efisiensi transformator yang didapatkan secara teori
dan praktek
5. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : L1
Nama percobaan : Transformator
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)

N1 = 900 lilitan
No N2 = 300 lilitan N2 = 600 lilitan
I1 V1 I2 V2 I1 V1 I2 V2 R
1
2
3
RANGKAIAN LISTRIK
L2

I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum rangkaian listrik, oraktikan diharapkan mampu
memahami prinsip hukum Kirchoff dan memahami konsep Aliran Arus. Selain itu,
praktikan dapat menghitung besar Arus dan tegangan pada suatu rangkaian seri dan
paralel.

II. TEORI
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik
terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada
kedua ujungnya.

ARUS LISTRIK
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dengan kata lain arus adalah muatan yang
bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah arus searah dengan arah muatan positif
(arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi
muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain. Satuannya : Ampere (A)
Arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif
mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu,
artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai
yang sama
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perioda waktu
: T).

TEGANGAN
Tegangan atau beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu
muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke
terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial
jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke
terminal lainnya.

Gambar Rangkaian Seri dan Pararel

(a) Rangakaian seri (b) Rangkaian pararel

i = i1 = i2 = i3 Vp= V1 = V2 = V3
Vs = V1 + V2 + V3 i = i1 + i2 + i3
Rs = R1 + R2 + R3 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

III. PERALATAN
1 Board tempat percobaan
2 Resistor
3 Avometer
4 Kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R1
2. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R2
3. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada R3
4. Rangkailah percobaan I, ukurlah arus yang mengalir dan tegangan pada titik A-B
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 dengan menggunakan rangkaian percobaan 2
A R1 R2 R3
B

Rangkaian Percobaan 1

E R1 R2 R3

Rangkaian Percobaan 2

VI. TUGAS PENDAHULUAN


Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, diketahui R1 = 22 ohm, R2 = 32 ohm, R3 = 42 ohm,
V= 12 volt, Hitung Arus dan Tegangan pada R1, R2, R3 dan Titik A-B!

VII. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI


1. Hitung arus dan tegangan secara teori pada R1, R2, R3 dan titik A-B
2. Bandingkan hasil (1) dengan hasil praktikum untuk rangkaian percobaan 1 dan
percobaan 2.
3. Tentukan persentase error arus dan tegangan yang didapatkan secara teori dan
praktek
4. Buat analisa dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan
LABORATORIUM FISIKA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAPORAN SEMENTARA

Nomor percobaan : L2
Nama percobaan : Rangkaian Listrik
Kelompok :

No Nama NRP Tanda Tangan Surabaya,


1 Mengetahui
2
3
4 (………………….)

Seri
No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB
1
2

Paralel
No. R1 R2 R3 I1 I2 I3 IAB V1 V2 V3 VAB
1
2
Contoh Cover:
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA
NAMA PERCOBAAN

KELOMPOK :
NAMA :
NRP :

NAMA PROGRAM STUDI


NAMA JURUSAN
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022

Anda mungkin juga menyukai