Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK

Oleh:

Valentino Rossiano - 22539144026


Habib Galih A. - 22539144027
Ihsan Rosyid W. - 22539144028
Immeka Elkhadama - 22539144029

PRODI TEKNIK MANUFAKTUR FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN
2019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
Semester II PENGUKURAN GRAVITASI BUMI Kelompok 1
No.:LST/MES301/01 Tgl. : 9 Februari 2023 Hal 1 dari 3

1. Kompetensi :
Mahasiswa dapat membuktikan bahwa gravitasi bumi itu ada dan mempengaruhi tingkah laku benda.

2. Sub Kompetensi :
a. Mahasiswa mengetahui besarnya gravitasi bumi.
b. Mahasiswa membandingkan dengan gravitasi bumi g = 9,81 m/det.2 dan dapat
menganalisisnya.

3. Dasar Teori
Perhatikan gambar berikut ini. Bila bandul ditarik ke kanan, maka bandul naik
sedikit, berarti energinya ditambah dan tersimpan dalam bandul itu.
Bila kemudian bandul dilepaskan, maka bandul akan bergerak
bertambah cepat ke kiri dan mencapai maksimal pada saat sampai di
sumbu tegak. Selanjutnya benda bergerak melambat dan akhirnya
berhenti sebentar di titik paling kiri dan seterusnya kembali lagi
L θ bergerak ke kanan dan terus berulang Adanya gesekan udara
menyebabkan energinya semakin habis yang ditandai dengan
berhentinya bandul tersebut.
Hubungan antara banyak ayunan, panjang tali, dan besar
F gravitasi bumi, dituliskan sebagai berikut:

L
T = 2Π , dimana : T = waktu satu ayunan (detik)
g
1
= f
L = panjang tali, m
(g) = gravitasi bumi yang dicari, m/detik2.

4. Aparatus dan Alat Percobaan


a. Perangkat percobaan ayunan matematis
b. Jam henti
c. Mistar baja panjang atau rol meter

5. Keselamatan Kerja
a. Jam henti jangan sampai jatuh bisa pecah.
b. Mistar jangan digunakan untuk memukul-mukul

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
c. Rol meter jangan untuk main-main.
6. Langkah Kerja
a. Pasang bandul dengan panjang tali L.
b. Tarik bandul ke kanan dengan sudut kecil saja dan lepaskan.
c. Setelah ayunannya stabil, mulai menghitung jumlah ayunannya. Misalkan, ambil waktu
30 detik, catatlah jumlah ayunannya n. Teman lain dapat mencoba lagi.
d. Hentikan dan ukurlah panjang talinya, L, dan catat..
e. Ulangi percobaan di atas dengan panjang tali yang berbeda.
f. Hitunglah masing-masing harga g dan g rata-ratanya.

7. Bahan Diskusi :
a. Berapa besarnya gravitasi bumi.
b. Bandingkan dengan gravitasi bumi g = 9,81 m/det.2
c. Mengapa besarnya berbeda dengan hasil percobaan.
d. Carilah penyebabnya.

8. Lampiran:
a. Rekaman Data Hasil Pengamatan

Panjang tali, L, Jumlah ayunan, n , Jumlah ayunan, f, Periode setiap ayunan, T,


Percobaan (dtk /ayunan)
(meter) (ayunan / 30 dtk,) (ayunan/dtk.)
I L1 = 0.83 (n1) = 17 (f1) = 0,56 T1 = 1,76

II L2 = 0,65 (n2)_= 18 (f2) = 0,6 T2 = 1,66

III L3 = 0,51 (n3) = 21 (f3) = 0,7 T3 = 1,42

IV L4 = 0,31 (n4) = 26 (f4) = 0,86 T4 = 1,15

V L5 = 0,4 (n5) = 22 (f5) = 0,73 T5 = 1,36

b. Pengolahan Data

L
T = 2 Π. , dimana : T = waktu satu ayun (detik)
g
1
= f

c. Dokumentasi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
9. Pembahasan

Pada praktikum pengukuran gravitasi bumi dengan menggunakan bandul dan tali, tujuan
utama adalah untuk mengukur percepatan gravitasi bumi dengan memanfaatkan prinsip gerak
sederhana pada bandul sederhana.
Salah satu eksperimen yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat berupa tali
dan bola. Dalam eksperimen ini, bola yang digantung dengan tali dilepaskan dengan Panjang tali
tertentu, diayunkan pada membentuk sudut tertentu terhadap tanah. Kemudian, gerakan bola
direkam menggunakan alat pencatat gerakan atau stopwatch.
Dalam praktikum ini, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil pengukuran data, seperti Panjang tali, Gerakan ayunan, dan waktu pengukuran.

10. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data praktikum diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa rata-rata
Percepatan gravitasi bumi memiliki nilai sekitar 9,8 m/s^2 pada permukaan bumi. Percepatan
gravitasi bumi juga mempengaruhi gerak benda pada setiap titik di permukaan bumi. Praktikum ini
juga dapat memberi kami pengalaman praktis yang berguna dalam memahami konsep fisika
sederhana dan melakukan pengukuran dengan benar dan akurat.

11. Lembar Evaluasi


Setelah melakukan berbagai rangkaian praktikum, kami melakukan praktikum dengan baik
dan sesuai dengan prosedur yang ada dan mematuhi aturan keselamatan yang ada. Data yang
kami peroleh juga terlihat akurat sehingga memudahkan kami dalam pengolahan data.
Tentunya kami menemukan beberapa kendala yang menghambat berjalanya praktikum
pengukuran gravitasi bumi, antara lain yaitu alat yang tergolong sederhana menghasilkan data
yang tidak menjamin 100% akurat. Maka dari itu, dimasa yang akan datang kami mengharapkan
fasilitas yang ada selalu ditingkatkan mengikuti perkembangan yang ada. Selain itu kami juga
mendapatkan kesulitan dalam memahami dari modul praktikum fisika Teknik karena terdapat
beberapa informasi yang kurang jelas mengenai rumus penghitungan dan keterangannya.
Secara keseluruhan, kami merasa bahwa praktikum ini telah memberikan kami pengalaman
yang berharga dan telah meningkatkan pemahaman kami tentang pengaruh gravitasi bumi
terhadap gerak benda, sehingga kami dapat membuktikan nilai rata-rata percepatan gravitasi
bumi. Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan praktikum ini
dan berharap dapat melaksanakan praktikum-praktikum lainnya di masa yang akan datang.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
Semester II KESETIMBANGAN PARTIKEL Kelompok 1
No.:LST/MES301/01 Tgl. : 9 Februari 2023 Hal 1 dari 3

1. Kompetensi:
Mahasiswa dapat membuktikan bahwa benda yang setimbang, resultan gayanya sama nol, secara
perhitungan dan secara lukisan dengan poligon gaya.

2. Sub Kompetensi :
a. Mahasiswa dapat menguraikan gaya pada sumbu x dan sumbu y
b. Mahasiswa dapat menghitung besarnya resultan gaya.secara perhitungan
c. Mahasiswa dapat menghitung besarnya resultan gaya.secara poligon gaya.
d. Mahasiswa memahami prinsip kesetimbangan partikel.

3. Dasar Teori
Ditunjukkan sebuah titik atau benda – partikel ditarik oleh gaya-gaya: F1, F2, F3, dan F4, yang
berturut-turut membentuk sudut θ1, θ2, θ3, dan θ4.

y F1 Bila setiap gaya diuraikan pada sumbu


F2 x , dan sumbu y , diperoleh :
Θ1
x
Fx = F cos θ dan Fy = F sin θ

F3 F4
Jumlah gaya-gaya atau resultan gayanya : R = Rx 2 + Ry2  Rx =  Fx , Ry =  Fy

Dalam keadaan setimbang, besarnya R = 0., atau bila gaya-gayanya dibuat lukisan
segi banyak, maka akan membentuk segi banyak yang tertutup.

4. Aparatus dan Alat Percobaan


a. Perangkat percobaan kesetimbangan benda – partikel.
b. Timbangan
c. Ballpoin atau spidol

5. Keselamatan Kerja
a. Pilih beban jangan terlalu berat, sesuaikan dengan kekuatan benang.
b. Timbangan jangan dipindah-pindah, nanti jatuh.
c. Jangan menimbang melebihi kapasitas timbangan.

6. Langkah Kerja
a. Pastikan pemasangan benang pada puli dan kertas milimeter telah betul.
b. Berikan beban pada masing-masing ujung tali, beban dapat dibuat bervariasi beratnya. Usahakan
sedemikian sehingga titik pusat cincin terletak pada perpotongan sumbu x dan sumbu y pada
kertas milimeter. Posisi katrol juga dapat membantu memposisikan sumbu cincin.
c. Beri tanda titik pada tengan cincin, tepatkan pada perpotongan sumbu.
d. Buatlah sebuah titik pada kertas milimeter yang dilewati masing-masing benang. Ada 4 titik.
e. Tentukan koordinat titik-titik tersebut, x dan y .

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
f. Lepas beban dan timbanglah.
Lakukan lagi percobaan untuk beban yang berbeda, bergantian dengan temannya.

7. Bahan Diskusi
a. Berapa besarnya resultan gaya.secara perhitungan
b. Berapa besarnya resultan gaya.secara poligon gaya.
c. Coba bandingkan antara resultan gaya, hasil perhitungan dan hasil secara lukisan
dengan poligon gaya.
d. Mengapa resultannya tidak sama dengan nol.
e. Apa kelemahan percobaan yang saudara lakukan.

8. Lampiran:
a. Rekaman Data Hasil Pengamatan

Percobaan I Massa, kg Gaya, N X= cm y= cm

(m1) = F1 =0,196 X1 = y1 =
(m2) = F2 =0,294 X2 = y2 =
(m3) = F3 =0,098 X3 = Y3 =
(m4) = F4=0,098 X4 = Y4 =

Catatan : temannya melakukan dengan beban dan posisi katrol yang berbeda.

b. Pengolahan Data

Fx = F cos θ dan Fy = F sin θ

Jumlah gaya-gaya atau resultan gayanya : R = Rx 2 + Ry2  Rx =  Fx , Ry =  Fy

c. Dokumentasi

9. Pembahasan
Praktikum kesetimbangan partikel adalah praktikum yang bertujuan untuk mengamati
keadaan kesetimbangan pada sistem partikel. Pada praktikum ini, dilakukan pengukuran
besaran-besaran seperti gaya, dan posisi partikel untuk mengetahui bahwa benda yang setimbang,
resultan gayanya sama dengan nol, secara perhitungan dan secara lukisan dengan poligon gaya. Jika
resultan gaya tidak sama dengan nol, maka dapat diketahui bahwa partikel sedang tidak dalam keadaan
setimbang.
Pada praktikum ini kami menggunakan Perangkat percobaan kesetimbangan benda – partikel seperti tali
pnggantung, beban, penggaris,bullpoin dll. Dalam praktikum ini kami menguraikan gaya pada sumbu x dan
y dengan menghitung besarnya resultan gaya.secara. Kami juga mengkur gerak benda setelah dikenai beban.
10. Kesimpulan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Dari data yang kita peroleh diatas, kemudian kami olah sehingga mendapatkan kesimpulan
bahwa kesetimbangan partikel tercapai saat resultan gaya pada partikel sama dengan nol. Oleh
karena itu, jika ingin mencapai kesetimbangan pada suatu sistem, maka gaya-gaya yang bekerja
pada sistem tersebut harus dihitung dan diimbangi.
Dalam praktikum ini kami mengukur resultan gaya secara perhitungan dan polygon gaya. Dari
dua metode tersebut kami mendapatkan data dengan perbedaan yang sangat kecil sehingga
kami menyimpulkan bahwa akurasi dari metode ini tergolong tinggi.
Selain itu, praktikum ini juga dapat membantu dalam memahami konsep-konsep fisika seperti
hukum Newton, resultan gaya, dan kesetimbangan partikel secara lebih baik melalui pengalaman
langsung dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Selain itu, kami juga mengamati bahwa
perubahan posisi partikel dapat mempengaruhi keadaan kesetimbangan pada sistem partikel
tersebut.

11. Lembar Evaluasi


Selama melakukan praktikum, kami melaksanakan prosedur sesuai dengan panduan dan
mematuhi keselamatan kerja sehingga kami memperoleh data yang cukup untuk bahan diskusi
kami. Kami juga menemui kesulitan selama melakukan rangkaian praktikum, terutama
pengukuran gerak partikel yang mudah bergerak Ketika tidak sengaja tersenggol sehingga data
tidak terjamin akurat 100%. Dengan demikian, kami berharap kedepanya alat-alat untuk
praktikum bisa lebih medahkan dalam proses praktikum sehingga memperoleh data yang akurat.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
Semester I HUKUM HOOKE 100 menit
No. : LST/MES301/03 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2010 Hal 1 dari 3

1. Kompetensi :
Mahasiswa memahami kekuatan pegas.dan elastisitas pegas.

2. Sub Kompetensi :
a. Mahasiswa dapat membedakan pegas tarik dan pegas tekan,
b. Menentukan koefisien pegas (bahan elastis), dengan ukuran diameter pegas, diameter
kawat pegas, dan bahan yang berbeda.

3. Dasar Teori
Sebuah karet (pegas), digantung dan ujungnya diberi sedikit pemberat sehingga lurus ke
bawah, massa pemberat m1 kg. Perhatikan gambar.
Karet panjangnya L1 meter. Bila kemudian ditambah
(1) (2) pemberatnya, misalnya m2, maka sekarang
panjangnya menjadi L2. Besarnya w = (m2 – m1) g, atau gaya
berat beban yang menyebabkan karet bertambah panjang (L2 –
L1) = ΔL atau x.

L1 Menurut Hooke :
L2
F = k X

x F = w = (m2 – m1) 9,81


adalah gaya yang menarik karet, N

M1 X = ΔL = L2 – L1
adalah perubahan panjang karet, m
(k) =: koefisien elastis karet, N/m. Besarnya
M2 k akan dipengaruhi oleh ukuran karet atau
pegas dan kualitas dan jenis bahannya.
Penting: sifat elastis dari bahan, pegas atau karet akan
rusak bila bebannya terlalu besar. Pegas tidak dapat kembali seperti semula.

4. Aparatus dan Alat Percobaan


a. Perangkat percobaan Hukum Hooke, untuk pegas tarik dan untuk pegas tekan.
b. Timbangan
c. Mistar baja panjang atau rol meter.

5. Keselamatan Kerja
a. Gantungkan pegas dengan benar pada stand.
b. Beban P dipilih minimal, disesuaikan dengan pegas yang dicoba, jangan sampai
kebesaran agar pegas tidak rusak.
c. Pegas jangan ditarik-tarik, elastisitasnya hilang.
d. Mistar jangan untuk pukul-pukul.
e. Jangan main-main dengan rol meter.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
Semester I HUKUM HOOKE 100 menit
No. : LST/MES301/03 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2010 Hal 2 dari 3

f. Timbangan jangan dipindah-pindah tempat, biar tak jatuh.


g. Perhatikan kapasistas timbangan bila akan menimbang benda.

6. Langkah Percobaan
a. Pada keadaan awal, sebuah karet atau pegas tarik, gantung seperti pada gambar,
berilah beban sedikit saja biar bentuknya lurus.
b. Timbanglah beban pemberatnya m1, ukur pula panjangnya L1.
c. Selanjutnya, beri tambahan pemberat yang besarnya jangan sampai merusak
karet atau pegas.
d. Timbang lagi bebannya m2, dan ukur panjang nya , L2.
e. Percobaan pertama selesai.
f. Lakukan percobaan lagi untuk pegas yang ukurannya berbeda..
g. lakukan percobaan juga dengan pegas tekan. Rancang langkahnya.

7. Bahan Diskusi
a. Apa tanda-tanda pegas tarik dan pegas .
b. Berapa besarnya koefisien pegas (bahan elastis) masing-masing.
c. Apa yang mempengaruhi besarnya koefisien pegas.

8. Lampiran:
a. Rekaman Data Hasil Pengamatan
9. Percoba Spesifikasi Pemberat, kg Panjang
an
I Baja M1 =0.1 L1
Tarik D pegas = M2 =0,3 =15,
D kawat =16,35 2
L2
=16,
4

Percobaan Spesifikasi Pemberat, kg Panjang


II Baja M1 =0,5 L1 =
Tarik D pegas = M2 =0,2 15,5L
D kawat =11,37 2
=18,
2

Percobaan Spesifikasi Pemberat, kg Panjang


III Baja M1 =1,9 L1 =
Tarik D pegas = M2 =0,9 22L2
D kawat =19,6 =22,
5

Percobaan Spesifikasi Pemberat, kg Panjang


IV Baja M 1 =1,5 L1 =
Dibuat oleh : Tekan D pegas =-3.118 M
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh 9,
2 =5 isi0 dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
D kawat = L2
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
=7,9
Baja M1 =2,5 L1 =9,0
D pegas =-2638 M2 =6,0 L2 =7,7
D kawat =

Catatan: (-) minus karena adanya penyusutan terhadap pegas/kawat.

b. Pengolahan data

 Menggunakan F = w= (m2 – m1) 9,81 (gaya


menggunakan 9,81)
 Mencari koefisien dengan rumus K=F/X

c.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
10. Pembahasan

Pada praktikum pengukuran hukum Hooke dengan menggunakan pegas tarik dan
pegas tekan tujuan utamanya adalah untuk dapat membedakan ap aitu pegas Tarik
dan pegas tekan dengan signifikan dengan menguji nya beberapa kali hingga
menghasilkan sebuah data.

Salah satu eksperimen yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan sebuah
pegas dan pemberat.Dalam eksperimen ini ,sebuah pegas digantung dan ujungnya
diberi sedikit pemberat sehingga lurus kebawah ,massa pemberat.Serta timbangan
jangan dipindah-pindah agar biar tidak jatuh,dan setiap percobaan jang lupa catat
ukuran beserta berat yang dimasukkan dalam percobaan tersebut agar tidak ada data
yang terlewat nanti.Melakukan dengan pegas yang berbeda-beda agar menjadi tahu
apa penyebab perbedaan yang satu dengan yang lain.

Dalam praktikum ini,penting untuk memperhatikan factor-faktor seperti hasil


timbangan,Panjangnya pegas saat ditekan/ditarik,serta bahan yang menjadi uji
percobaan tersebut.
11. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data diatas ,dapat kami simpulkan bahwa rata rata elastisitas
pada pegas Tarik dan tekan 3.596,28 N/m.Pada setiap berat yang
diberikan/dipasangkan akan berbeda juga hasil yang akan muncul.Tapi perlu dicatat
untuk praktikum ini pada saat pegas Tarik jangan terlalu banyak beban yang
digunakan karena dapat menimbulkan regangan yang dapat merusak alat kerja
tersebut karena overload.Praktikum ini sangat berguna dalam belajar menganalisa
sebuah kekuatan pada suatu pegas untuk mencari nilai berat yang akurat untuk
membuat sesuatu benda.
12. Lembar evaluasi

Evaluasi untuk praktek Hukum Hooke tentang kekuatan pegas dan elastisitas pegas
bisa dilakukan dengan melakukan tes laboratorium dengan menarik pegas ke arah
yang berlawanan dengan gaya gravitasi. Praktek ini harus disertai dengan
pengukuran tegangan yang dihasilkan pada pegas saat tarikan berlangsung. Jika
tegangan yang dihasilkan sesuai dengan hukum Hooke, maka evaluasi ini akan
menjadi positif. Jika tidak, maka evaluasi ini akan menjadi negatif.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
Semester I HUKUM HOOKE 100 menit
No. : LST/MES301/03 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2010 Hal 3 dari 3

a. Lembar Evaluasi

LEMBAR PENILAIAN
Nama Mahasiswa : ………………………………
No. Mahasiswa : ………………………………

Bobot Item Penilaian Rentang Skor Jumlah


Skor Hasil
A. Sikap Kerja
1. Penggunaan Alat 1 - 10
30 % 2. Langkah Kerja 1 - 10
3. Keselamatan Kerja 1-5
4. Perawatan Alat 1-5

B. Produk
1. Penulisan Data Hasil 1 - 10
70 % Percobaan
2. Pengolahan Data dan Analisis 1 - 20
3. Pembuatan Kesimpulan 1 - 30
4.Evaluasi Keterbatasan 1 – 10
Percobaan

100 % Nilai Total

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
MESIN SEDERHANA :
Semester I 100 menit
BIDANG MIRING
No : LST/MES301/04 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2019 Hal 1 dari 3

1. Kompetensi :
Mahasiswa dapat membuktikan bahwa bidang miring akan lebih ringan untuk
mengangkat benda.

2. Sub Kompetensi :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja bidang miring,
b. Mahasiswa dapat menentukan besarnya KMt, KMn, dan PK, serta efisiensi
sistem bidang miring.

3. Dasar Teori
Bila balok ditarik ke kanan (belum bergerak), maka dikatakan benda mengalami
kesetimbangan statis.

Berlaku persamaan kesetimbangan: P


= B sin θ + f + gesekan puli.
B diuraikan menjadi B sin θ dan B cos θ.
(f) = μ B cos θ
D
Bila gesekan puli , besarnya diabaikan,
f P
maka :
θ
B E P = B sin θ + f ,
C
Persamaan ini dapat digunakan
menentukan
koefisien gesek permukaan bidang luncur.
Dalam keadaan teoritis atau kerugian sama dengan nol atau gesekannya nol, maka
Persamaan di atas menjadi :
P = B sin θ , dapat ditulis sebagai : B 1
P = sin
Besarnya B
ini didefinisikan sebagai Keuntungan Mekanik dari bidang miring.
P
Besar atau kecilnya KM teoritis tergantung kepada besarnya sudut kemiringan . Dengan cara
lain, KM teoritis dapat diselesaikan dengan definisi:
KMt = hP , sedangkan bila balok naik setinggi hB = panjang DE
hB
Atau hB = CD sin θ , maka:
P perlu bergerak atau ditarik sejauh hP = CD , maka :
KMt = 1
CD (s.da.).
CD sin =

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Efisiensi Alat :

Alat yang digunakan cukup terbatas dalam penggunakan maupun praktek sehingga menjadi salah satu
kendala dalam penelitian atau praktek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
MESIN SEDERHANA :
Semester I 100 menit
BIDANG MIRING
No : LST/MES301/04 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2019 Hal 2 dari 3

B.hB
(η) = output usahabeban , atau
input = usahagaya = P.hP
(η) = KMn
KMn , .- besarnya PK = besarnya KMt
KMt = PK
Besarnya KMn = B hP
, dan PK = , dapat diperoleh dari percobaan
Pn hB

4. Aparatus dan Alat Percobaan


a. Perangkat percobaan bidang miring
b. Mistar baja panjang atau rol meter
c. Timbangan

5. Keselamatan Kerja
a. Pastikan benang terpasang pada puli dengan benar.
b. Beban P jangan lebih dari 1 kg, agar benang tak putus.
c. Lindungi lantai dengan papan atau karpet.
d. Mistar jangan untuk pukul-pukul.
e. Jangan main-main dengan rol meter.
f. Timbangan jangan dipindah-pindah tempat, biar tak jatuh.
g. Perhatikan kapasistas timbangan bila akan menimbang benda.

6. Langkah Percobaan
a. Buat konstruksi bidang miring, dengan sudut kemiringan agak besar, gunakan tanda alur
pada papan percobaan, sehingga terbuat segi tiga CDE.
b. Ukurlah panjang DE dan CD, catatlah.
c. Pastikan pemasangan benang pada puli telah betul. Tentukan beban B, kemudian pada P
berikan pemberat sedemikian sehingga balok B akan menunjukkan ‘tanda-tanda’
AKAN bergerak ke atas bidang miring. Bila sudah, timbang dan catat beban B maupun
P.
d. Ulangi percobaan di atas, untuk sudut yang lebih kecil, beban B sama.

7. Bahan Diskusi
a. Bagaimana cara kerja bidang miring
Jawab : Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan
untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya
secara vertikal.

b. Berapa besarnya KMt, KMn, dan PK


Jawab :
KMt 1 =1,23

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
KMt 2 =1,20
KMt 3 =1,28
KMt 4 =1,28

KMn 1 =0,06
KMn 2 =0,062
KMn 3 =0,08
KMn 4 =0,083

PK 1 =3,479
PK 2 =2,789
PK 3 =5,05
PK 4 =6,25

c. Serta efisiensi sistem bidang miring.


Jawab : 4,4595

d. Apakah bidang miring akan lebih ringan untuk mengangkat benda.


Jawab : Ya, bidang miring akan lebih ringan untuk mengangkat benda karena mendapat
keuntungan mekanis dari pengaplikasian bidang miring yang bergantung pada ketinggian
dan panjang bidang miring tersebut.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK
MESIN SEDERHANA :
Semester I 100 menit
BIDANG MIRING
No : LST/MES301/04 Revisi : 01 Tgl. : 3 Agustus 2019 Hal 3 dari 3

8. Lampiran
a. Rekaman Data Hasil Pengamatan

Panjang DE, Panjang CD,


Percobaan B= kg Pn = kg
cm cm

I 14,8 51,5 200 gr 0,30

II 19 53 200 gr 0,32

III 10 50,5 200 gr 0.25

IV 8 50 200 gr 0,24

b. Lembar Evaluasi

LEMBAR PENILAIAN
Nama Mahasiswa : ………………………………
No. Mahasiswa : ………………………………
Bobot Item Penilaian Rentang Skor Jumlah
Skor Hasil
A. Sikap Kerja
1. Penggunaan Alat 1 - 10
30 % 2. Langkah Kerja 1 - 10
3. Keselamatan Kerja 1-5
4. Perawatan Alat 1-5

B. Produk
1. Penulisan Data Hasil 1 - 10
70 % Percobaan
2. Pengolahan Data dan Analisis 1 - 20
3. Pembuatan Kesimpulan 1 - 30
4.Evaluasi Keterbatasan 1 – 10
Percobaan

100 % Nilai Total

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai