Anda di halaman 1dari 14

Bola Jatuh Bebas (M6)

Caesar Bagas Abdillah


5008231027 / M6 / 06 Oktober 2023
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu fisika merupakan ilmu yang selalu berhubungan dengan
kehidupan sehari hari. Banyak fenomena dalam kehidupan yang dapat
dikaitkan dengan ilmu fiiska. Salah satu fenomena yang sering kita temui
adalah gerak jatuh bebas. Gerak jatuh bebas merupakan gerak sebuah benda
jatuh ke bawah yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Dapat dikatakan
bahwa objek yang mengalami gerak jatuh bebas pastinya memilki
percepatan. Hal tersebut dikarenakan gerak jatuh bebas merupakan bentuk
gerak lurus yang hanya dipengaruhi oleh adanya percepatan gravitasi bumi.
Saat suatu benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam ruang terbuka
maka benda akan diperlambat akibat gaya gesek udara
Pada praktikum kali ini, kita akan memahami fenomena gerak jatuh
bebas pada benda-benda. Kita akan mengukur serta memahami bagaimana
hubungan antara tinggi jatuh suatu benda dengan waktu yang diperlukan
dalam gerak jatuh bebas. Praktikum ini bertujuan supaya kita dapat
mengidentifikasi nilai percepatan gravitasi di lokasi percobaan. Kita akan
mengaitkan konsep tersebut dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-
hari.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah bagaimana cara
mementukan percepatan gravitasi bumi di suatu tempat.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah menentukan
percepatan gravitasi bumi di suatu tempat.
BAB II
2.1 Mekanika
Mekanika adalah sebuah bidang studi yang dimana menjelaskan tentang
pergerakan dari sebuah objek. Mekanika dibagi menjadi dua bagian, yaitu
kinematika dan dinamika. Kinematika menjelaskan bagaimana benda itu
bergerak. Dinamika menjelaskan tentang gaya dan penyebab dari kenapa benda
tersebut bisa bergerak (Giancoli, 2014).
NB: hal 42 giancoli
2.2 Percepatan
Percepatan merupakan keadaan dimana ketiak suatu objek mengalami
perubahan kecepatan tiap waktunya. Jika percepatan dan kecepatan memiliki
arah yang sama maka kecepatan objek tersebut meningkat. Jika percepatan dan
kecepatan memiliki arah yang berlawanan maka kecepatan objek tersebut
menurun (Serway & Jewett, 1983).

NB: 64,65 serway jewett

Percepatan rata-rata terhadap rentang waktu ∆ t adalah

Ketika partikel mempunyai kecepatan v1 pada waktu t1 dan kemudian


memiliki kecepatan pada v2 dan waktu t2 maka percepatan sesaat atau
pecepatan dapat ditulis sebagai berikut:

Jadi, percepatan partikel pada setiap saat adalah tingkat perubahan


kecepatannya pada saat itu, atau percepatan suatu partikel pada suatu saat
merupakan turunan kedua dari posisinya x(t) terhadap waktu (Walker, 2005)
NB: hal 46 (Jearl Walker)
2.3 Kecepatan
Ketika benda mengalami perpindahan posisi dalam selang waktu tertentu
maka benda tersebut memiliki kecepatan. Kecepatan adala perbandingan antara
perpindahan dengan waktu tempuh. Maka dapat dirumuskan besarnya
kecepatan sebagai berikut (Tim Dosen Fisika, )

Afkakfad….

Dengan asfaadsf dadalaa afd

Berdasarkan rumus diatas dapat dilihat bahwa nilai kecepatan rata rata
dipengaruhi oleh perpindahan dan lamanya waktu tempuh. Maka untuk selang
waktu yang berbeda, nilai kecepatan rata-rata dapat memiliki nilai yang
berbeda. Jika perubahan waktunya diambil mendekati nol maka kecepatan pada
saat itu disebut kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat adalah kecepatan yang
dialami pada saat tertentu. Dapat dirumuskan sebagai berikut.

Fasfada…….

Dengan v adalah kecepatan, dr adalah perubahan jarak, dan t dt adalah


perubahan waktu
2.4 Perpindahan
Perpindahan merupakan perubahan posisi sebuah benda yang tidak
dipengaruhi oleh lintasan yang ditempuh tetapi hanya bergantung pada vektor
posisi awal dan akhir. Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga
memiliki besaran dan arah. Secara matematis perpindahan dapat dituliskan
sebagai berikut.

………….

Dengan safa adalah adfasfa (Abdullah, 2016).

NB: hal 100-102 Mikrajudin Abdullah

Terdapat antara perpindahan dan jarak. Jarak merupakan panjangnya


lintasan yang ditempuh oleh objek dari tiitk pertama ke titik kedua. Jarak
merupakan besaran skalar sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor
(Rosyid dkk, 2014)
NB: hal 111
2.5 Gerak Jatuh
Galileo menyatakan bahwa kecepatan benda jatuh tidak dipengaruhi oleh
masanya. Dalam gerak jatuh bebas, Galileo mengajukan bahwa semua benda
akan jatuh dengan percepatan konstan yang sama yaitu dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi bumi dalam ketiadaan resistensi udara atau hambatan
lainnya (Serway & Jewett, 1983).
Galileo juga menyatakan bahwa benda akan mengalami peningkatan
kecepatan ketika mengalami gerak jatuh bebas. Hal ini bisa dibuktikan dengan
pemikiran bahwa jika sebuah batu dilepaskan dari ketinggian 2 m batu itu akan
menancap ke dalam tanah lebih dalam daripada jika batu yang sama dilepaskan
dari ketinggian hanya 0,5 m. Jelas bahwa batu tersebut harus bergerak lebih
cepat dari penjatuhan pertama. Maka dapat dikatakan bahwa benda tersebut
mengalami gerak lurus berubah beraturan (Serway & Jewett, 1983).
NB: hal 74
2.6 Gravitasi
Gaya gravitasi merupakan gaya dilakukan oleh bumi terhadap setiap benda
yang berada di dekatnya yang akan menyebabkan benda mengalami
percepatan. Gaya yang bekerja pada dua partikel dengan massa benda pertama
m1 dan massa benda kedua m2 yang dipisahkan oleh jarak sebesar r disebut
dengan gaya gravitasi yaitu gaya tarik menarik sepanjang garis yang
menghubungkan kedua partikel tersebut dan mempunyai besar.

Jika m1 diasumsikan sebagai massa bumi dan m2 merupakan massa benda


disekitar nya dan memiliki jarak r dari inti pusat bumi, maka gaya tarik oleh
bumi pada benda tersebut adalah

Gaya W adalah gaya gravitasi yang bekerja antara bumi dengan benda yang
arahnya selalu menuju pusat bumi. Jika berat gaya berat pada sebuah benda
besarnya

Maka besarnya percepatan gravitasi bumi dapat dicari dengan rumus


sebagai berikut.

Dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, M adalah massa benda, r adalah


jarak benda, dan G adalah tetapan gravitasi
NB: hal 38 Riani lubis
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Bahan Laboratorium
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum di
laboratorium adalah satu set large contact plate include steel ball yang
berfungsi sebagai tempat dan objek pengamatan, satu buah holding magnet
with multiclamp yang digunakan sebagai alat penahan, satu buah holding
magnet adapter with a release mechanism yang digunakan untuk melepas
holding magnet, satu buah counter S digunakan sebagai penghitung waktu, dua
buah stand base MF sebagai penyangga stand rod, tiga buah stand rods
berdiameter 10 mm dengan panjang 25 cm dan juga satu buah stand rod
berdiameter 12 mm dengan panjang 150 cm sebagai penentu ketinggian, dua
buah leybold multiclamps digunakan untuk panahan, satu buah scale with
pointers berfungsi untuk penunjuk massa.
3.1.2 Alat dan Bahan Kegiatan Mandiri
Alat dan bahan untuk praktikum mandiri dirumah adalah sebagai
berikut, bola kelereng dengan ukuran yang berbeda sebanyak 2 buah sebagai
objek percobaan. Pasir 1 wadah untuk menangkap kelereng yang dijatuhkan.
Mistar atau roll meter sebagai alat pengukuran. Stopwatch untuk mengukur
waktu kelereng jatuh, dan sticky notes sebagai penanda.

3.2 Skema Alat


Berikut ini adalah skema alat dari rangkaian percobaan bola jatuh bebas di
laboratorium.
Gambar hal. 42
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Bola Jatuh Bebas Laboratorium
Adapaun ini adalah skema alat dari rangkaian percobaan bola jatuh bebas yang
dilakukan secara mandiri
Gambar hal. 43
Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Bola Jatuh Bebas Mandiri
Demikianlah skema alat yang digunakan dalam praktikum kali ini, baik alat
pada laboratorium maupun alat yang disiapkan secara mandiri.
3.3 Langkah Kerja
3.3.1 Langkah Kerja Laboratorium
Langkah kerja praktikum laboratorium adalah sebagai berikut, susun
peralatan sesuai dengan Gambar 4.12. Kemudian adaptor dihubungkan ke
sumber listrik. Tetapkan jarak (ℎ) sebesar 80 cm dengan mengatur
ketinggian holding magnet dan pelat kontak. Atur mode Counter S pada tEF
(dalam satuan ms) dengan menekan tombol MODE beberapa kali. Bola besi
pertama ditempatkan pada holding magnet dan pelat kontak ditekan ke
posisi nol. Kemudian tekan tombol Start hingga LED menyala. Tekan saklar
(LD 336 25) dengan cepat untuk memulai bola jatuh bebas. Saat bola
menyentuh pelat kontak, ukur waktu dan catat hasilnya. Kurangi jarak jatuh
dengan mengatur posisi holding magnet dan pelat kontak. Ulangi langkah-
langkah percobaan dimulai dari letakkan bola besi pertama pada holding
magnet sampai dengan bola menyentuh pelat kontak dan diukur waktunya
pada bola besi kedua dengan jarak yang sama, dan pastikan bahwa pelat
kontak ditekan kembali ke posisi nol. Ulangi semua langkah diatas pada dua
macam jenis bola, masing-masing pada ketinggian 20 cm, 40 cm, dan 100
cm. Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap bola dan
ketinggian.

3.3.2 Langkah Kerja Mandiriz


Langkah kerja praktikum secara mandiri dimulai dengan menyusun
peralatan sesuai dengan gambar 4.13. Posisikan stiky note sebagai penanda
jarak di samping mistar, dengan jarak 80 cm (tanya asisten). Siapkan
stopwatch dalam posisi set nol. Tempatkan kelereng pada jarak yang telah
ditentukan di mistar. Tempatkan pegangan kelereng secara bersamaan
dengan dimulainya penghitungan waktu pada stopwatch. Pengamatan
dilakukan hingga bola tepat menyentuh pasir. Lakukan lagi langkah diatas
dari siapkan stopwatch dalam posisi set nol sampai bola menyenuh pasir
dengan menggunakan kelereng berbeda ukuran. Ulangi langkah mulai dari
letakkan posisi stiky note sampai bola menyentuh pasir untuk variasi jarak
yang berbeda. Setiap pengambilan data dilakukan dengan 10 kali
pengulangan.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHSAN
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajudin. (2016). Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Giancoli, Douglas. (2014). PHYSICS PRINCIPLES WITH APPLICATIONS
(7th ed). United State of America: Pearson Education.
Lubis, Riani. (2008). DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR 1. Bandung:
UNIKOM.
Rosyid, Muhammad, Eko Firmansyah, dan Yusuf Prabowo. (2014). FISIKA
DASAR Jilid I: Mekanika. Yogyakarta: Penerbit Periuk.
Serway, Raymond dan John W. Jewett. (1983). PHYSICS for Scientists and
Engineers with Modern Physics. United States of America: Thomson
Learning.
Tim Dosen Fisika. n.d. Fisika Mekanika dan Termodinamika Untuk Sains dan
Teknik. Surabaya: Departemen Fisika Fakultas Sains ITS Surabaya.
Walker, Jearl, David Halliday, dan Robert Resnick. (2005). FUNDAMENTAL
OF PHYSICS (10th ed). United States of America: Quad Graphics

Anda mungkin juga menyukai